BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan metode An-Nahdliyah dalam belajar membaca Al-Qur’an di TPQ Baitul Qudus sudah berjalan cukup baik. Hal ini terlihat dengan
adanya usaha yang sungguh-sungguh dari pihak ustadz dan ustadzah untuk melakukan usaha peningkatan kualitas baca Al-Qur’an tersebut
yang semuanya ditunjukkan dalam sebuah usahanya, yaitu: a. Dengan diterapkannya empat metode yaitu metode demonstrasi,
metode drill, metode tanya jawab dan metode ceramah dan melalui pengelolaan pengajaran
b. Melalui pengelolaan pengajaran Dalam pengelolaan pengajaran di TPQ Baitul Qudus ini, santri
dikatakan tamat belajar dan berhak wisuda apabila telah menyelesaikan dua program yang dicanangkan yaitu: Program Buku
Paket PBP, Program Sorogan Al-Qur’an PSQ. 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran Al-Qur’an di
TPQ Baitul Qudus Bakalan Wonodadi Blitar a. Faktor pendukung
88
Faktor pendukung dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Baitul Qudus Bakalan Wonodadi Blitar yaitu: Peserta didik santri
yang rajin belajar Al-Qur’an di rumah atau mengulang pembelajaran yang didapat di TPQ nderesngaji Al-Qur’an,
pengajar di TPQ Baitul Qudus telah berpengalaman, sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki oleh para Ustadz dan Ustadzah
pembelajaran dapat berjalan lancar, kedisiplinan sekolah entah itu dari siswa atau dari Asatidz juga menjadi faktor pendukung seperti
disiplin mengikuti tata tertib dan bekerja dengan giat, Lingkungan keluarga yang orang tuanya sering mengontrol putra-putrinya dalam
hal belajar di rumah maka anak tersebut akan lebih mudah mengikuti pembelajaran di TPQ.
b. Faktor penghambat Faktor penghambat dalam pembelajaran Al-Qur’an di TPQ
Baitul Qudus Bakalan Wonodadi Blitar yaitu: Peserta didik yang malas dan sulit belajar Al-Qur’an di rumah atau tidak mau
mengulang pembelajaran yang didapat di TPQ nderesngaji Al- Qur’an. Dari pengajar Asatidz, dalam setiap pembelajran belum
terdapat rencana pelaksaan pembelajaran yang tersetruksur dengan baik. Selain itu, kedisiplinan sekolah entah itu dari siswa atau dari
Asatidz juga menjadi faktor penghambat. Seperti kurang tertibnya pendidik dan santri dalam masuk untuk mengikuti kebiatan belajar
mengajar ketika hujan turun.. Serta lingkungan keluarga juga merupakan faktor penghambat dalam belajar membaca Al-Qur’an.
B. Saran-Saran