ANALISIS POLLEN DAN KANDUNGAN PROTEINNYA SEBAGAI SUMBER PAKAN LEBAH MADU (Apis cerana Fabr.) PADA DUA LOKASI YANG BERBEDA

(1)

ANALISIS POLLEN DAN KANDUNGAN PROTEINNYA SEBAGAI SUMBER PAKAN LEBAH MADU (Apis cerana Fabr.) PADA DUA

LOKASI YANG BERBEDA Abstrak

Oleh Septi Amelia

Lebah madu (Apis cerana) merupakan salah satu fauna yang bermanfaat bagi manusia. Telah dilakukan penelitian mengenai analisis pollen sebagai pakan lebah madu (A. cerana) pada dua lokasi yang berbeda dari bulan Juli 2013 – Januari 2014. Tujuan penelitian adalah membandingkan jenis-jenis pollen dan kandungan proteinnya yang terdapat pada lokasi dan kotak sarang yang berbeda. Pengambilan sampel pollen pada bunga mekar dan kotak sarang di Negara Ratu (mewakili lokasi yang tidak diperkaya sumber pakan lebah madu) dan Taman Kupu-Kupu Gita Persada (mewakili lokasi alami yang diperkaya sumber pakan lebah madu). Analisis pollen menggunakan metode Acetolysisdan penentuan kandungan protein pollen dengan metode Biuret dilakukandi Laboratorium Botani, FMIPA Unila. Data kandungan protein di kedua lokasi dibandingkan dengan uji T (α = 0,05). Hasil analisis pollen dengan membandingkan pollen bunga mekar di sekitar kotak sarang dengan pollen dari kotak sarang diketahui ada 6 jenis tanaman yang sering dikunjungi A. ceranadi Taman Kupu-Kupu Gita Persada, yaitu; kaliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.),cina violet (Asystasia gangetica), air mata pengantin (Antigonon leptopus L.), kelapa (Cocos nucifera

L.), alamanda (Allamanda cathartica), dan maja(Aegle marmelos L.), sedangkan di Negara Ratu ada 10 jenis tanaman yang sering dikunjungi, yaitu; teki (Cyperus rotundusL.), pukul delapan (Tumera ulmifolia L.), cina violet (Asystasia

gangetica),pepaya (Carica papayaL.), labu (Cucurbita moschataDuch.), kelapa (Cocos nuciferaL.),putri malu (Mimosa pudica L.), jambu bol (Eugenia

malaccensis), akasia (Acacia auriculiformis), dan matahari (Helianthus annus L.). Analisis kandungan protein pollen pada kotak sarang menunjukkan ada perbedaan yang nyata dari kedua lokasi (p = 0,01).


(2)

ANALISIS POLLEN DAN KANDUNGAN PROTEINNYA SEBAGAI SUMBER PAKAN LEBAH MADU (Apis cerana Fabr.) PADA DUA

LOKASI YANG BERBEDA (Skripsi)

Oleh Septi Amelia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukaraja pada tanggal 18 September 1991, yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Zakaria dan Ibu Ida Heriyani, S. Pd.. Penulis menamatkan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Pertiwi Gedongtataan pada Tahun 1997, Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Gedongtataan pada Tahun 2003, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Gedongtataan pada Tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada Tahun 2009. Penulis diterima di Universitas Lampung, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Biologi pada Tahun 2009 melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Pada tahun 2012 penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Pura Mekar, Lampung Barat. Pada tahun 2013 Penulis mengikuti program Kerja Praktik (KP) di PT. Nusantara Tropical Farm, Lampung Timur. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) sebagai anggota Bidang Ekspedisi. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Biologi Umum, Pteridologi, dan Metodologi Penelitian periode 2012-2013 untuk mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA.


(7)

Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu

dustakan?


(8)

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya

yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-

orang yang khusyu’

(QS.2:45)

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat

menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang (QS.16:18)

Perbuatan adalah cerminan isi hati. Jika hati dipenuhi kebaikan, maka

sikap dan tindakan akan baik, pun sebaliknya.

Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan bersama, sehingga mampu

meningkatkan rasa ikhlas tuk bersyukur atas kesuksesan.

Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah

tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu

dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu (Ibnu Umar, Putra

Umar bin Khattab)

Yang terbungkus jauh lebih indah dan mulia, ibarat intan permata atau

berlian, pasti ia sulit dicari sehingga kita harus menyelam ke dasar lautan

untuk mendapatkannya. Sulit memang, butuh perjuangan dan

pengorbanan yang tulus tuk mendapatkannya. Bandingkan dengan daun-

daun kering yang berguguran di sembarang tempat, mudah

menemukannya, tak memiliki harga sedikitpun (Fernando, 2013)

Prinsip hidup yang kuat dan benar itu penting bagi hidup sampai mati


(9)

Kupersembahkan karyaku ini untuk

Mamak dan Papi ku tercinta yang selalu

memberikan semangat dan dukungan

yang luar biasa untukku


(10)

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Pencipta Alam semesta berserta isinya dan tempat berlindung bagi hamba-Nya. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Alhamdulillahirobbil’alamin atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pollen dan Kandungan Proteinnya Sebagai Sumber Pakan Lebah Madu (Apis cerana Fabr.) pada Dua Lokasi yang Berbeda”.Penelitian ini dibiayai dari dana PKM-P Dikti Tahun 2012.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orangtuaku (Mamak Ida Heriyani, S.Pd. dan Papi Zakaria) atas doa, motivasi, dukungan, kasih sayang, dan kesabaran dalam menunggu

keberhasilanku

2. Ibu Nismah Nukmal, Ph.D. selaku Pembimbing 1 atas kesediaannya

memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses pembuatan skripsi ini. 3. Ibu Dr. Herawati Soekardi, M.S. selaku Pembimbing II atas kesediaannya


(11)

4. Ibu Dra. Endah Setyaningrum, M.Biomed. selaku Pembahas, terima kasih atas kesediaannya memberikan saran dan kritik dalam proses pembuatan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Suratman Umar, M.Sc. selaku Pembimbing Akademik atas bimbingannya kepada penulis selama menempuh pendidikan di Jurusan Biologi.

6. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam , Universitas Lampung.

7. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

8. Terima kasih kepada seluruh dosen Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pngetahuan Alam, Universitas Lampung.

9. Kakak-kakakku, Aa Sobbiyansyah Z, Daying Arie Ramadiansyah, Atien Reza Irvansyah, Takunan Indah Sri Utami, dan keponakan kandungku Chalista Nathania Ananda Sobbiyansyah atas doa dan dukungannya dan yang telah menghibur dan menjadi penyemangatku selama ini.

10.Hanputamel Joeia atas doa, semangat, dan kesetiaan dalam mengiringi perjalanan hidupku.

11.Untuk sahabat-sahabatku Nur Komala Putri, A.Md., Citra Pangestu, S.Pd. dan Yogi Fernando, S.Kom. terima kasih atas semangat, doa, dan petuahnya. 12. Tim Lebah Madu ” Septria Juwita dan Devi Gusneta Mala” yang selalu

menyemangatkan penulis.

13.Teman-teman seperjuanganku “Biologi 2009”, Tia Wida Ekaputri Hz, Septiya Reni, Kurniawati Achmad, Eka Fitri Wulansari, Fatimah Fitriyati, Supini, Feni


(12)

Ismiyati, Sumarji , Mustika Apriliani, Garnis Widiastuti, Febri Julian, Timor Pengembara, Dedi, Muklis Irfani, dan lain-lain.

14.Untuk kakak-kakak tingkat Biologi 2006-2008, dan adik-adik tingkat 2010-2013 terima kasih atas semangatnya selama ini.

15.Bapak Sudarto, Bapak Slamet, dan Ibu Slamet atas bimbingan, motivasi, dan ilmunya di lapangan selama penulis melakukan penelitian.

16.Taman Kupu-Kupu Gita Persada atas izin yang telah diberikan kepada penulis dalam peminjaman lokasi penelitian.

17.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuan dan motivasi selama penulis menyelesaikan hasil penelitian ini.

Semoga atas segala bantuannya mendapat balasan dari Allah SWT.

Bandar Lampung, 26 Mei2014 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SANWACANA ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 2

C.Tujuan Penelitian ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

E. Kerangka Pikir ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Klasifikasi Lebah Madu ... 5

B. Siklus Hidup Lebah Madu ... 6

C. Jenis-Jenis Bunga Tanaman Pakan Lebah Madu ... 7

D. Pollen (Tepung Sari) ... 9

E. Kegunaan Pollen Bagi Lebah Madu ... 10

F. Khasiat Pollen Bagi Kesehatan Manusia ... 11

G. Kemampuan Lebah Madu dalam Pengumpulan Pollen ... 12

H. Kandungan Protein Pollen ... 12

III. METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat ... 14

1. Penelitian di Lapangan ... 14

2. Penelitian di Laboratorium ... 14

B. Alat dan Bahan ... 14

C.Metode Penelitian ... 15

1. Tahap I ... 15

1.1 Persiapan koloni lebah madu (A. cerana) ... 16

1.2 Sampel pollen bunga tanaman dan pollen dari kotak ... 16


(14)

2.1Pengamatan struktur morfologi pollen dari bunga mekar dan analisis pollen pada kotak sarang dengan metode

Acetolysis... 16 3. Tahap III ... 17

3.1 Analisis kandungan protein pollen dengan metode

Biuret ... 17 D.Analisis Data ... 19 E. Diagram Alir Penelitian ... 20 IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 21 1. Pengamatan Struktur Morfologi Pollen Bunga Mekar di Taman

Kupu-Kupu Gita Persada dan Negara Ratu………. 21 2. Analisis Pollen yang Terdapat pada Kotak Sarang di Taman

Kupu-Kupu Gita Persada dan Negara Ratu……….. 24 3. Perbandingan Kandungan Protein Pollen dari Kotak Sarang di

Taman Kupu-Kupu Gita Persada dan Desa Negara Ratu ... 29 V.KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... 31 B. Saran ... 31 DAFTAR PUSTAKA ... 32

LAMPIRAN………...


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Jenis-jenis tanaman sumber pakan lebah madu di Indonesia ... 8 Tabel 2. Hasil identifikasi jenis pollen bunga dalam kotak sarang di Taman

Kupu-Kupu Gita Persada ... 24 Tabel 3. Hasil identifikasi jenis-jenis pollen bunga dalam kotak sarang

di Desa Negara Ratu ………. …… 25 Tabel 4. Persentase pollen pada kotak sarang di Taman Kupu-Kupu

Gita Persada ……… 27 Tabel 5. Jumlah dan tinggi tanaman yang sering dikunjungi A. cerana

di Taman Kupu-Kupu Gita Persada ... 27 Tabel 6. Persentase pollen dalam kotak sarang di Desa Negara Ratu ... 28 Tabel 7. Jumlah dan tinggi tanaman yang sering dikunjungi oleh A. cerana

di Desa Negara Ratu... 29 Tabel 8. Nilai rata-rata kandungan protein pollen pada kotak sarang di

dua lokasi ………. 30 Tabel 9. Jumlah pollen pada kotak sarang lebah madu di Taman Kupu-

Kupu Gita Persada ….……… 34 Tabel 10. Jumlah pollen pada kotak sarang lebah madu di Desa Negara

Ratu……… ... 35 Tabel 11. Nilai absorbansi dan kandungan protein pollen pada kotak

Sarang di Taman Kupu-Kupu Gita Persada ... 36 Tabel 12. Nilai absorbansi dan kandungan protein pollen pada kotak sarang


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Lebah madu (A. cerana Fabr.)……….. ... 6

Gambar 2. Anatomi pollen ... 10

Gambar 3. Persamaan garis kurva standar albumin………..…… 19

Gambar 4. Diagram alir analisis pollen... 20

Gambar 5. Diagram alir analisis kandungan protein pollen dari kotak sarang pada dua lokasi yang berbeda ……… 20

Gambar 6. Struktur morfologi bunga mekar di Taman Kupu-Kupu Gita Persada.………... 22

Gambar 7. Struktur morfologi pollen bunga mekar di Desa Negara Ratu ... 23

Gambar 8. Pollen kotak sarang……… 39

Gambar 9. Proses Acetolysispollen ……… 39

Gambar 10. Analisis protein……… 39

Gambar 11. Proses pengukuran kandungan protein pollen……….. 39

Gambar 12. Spektrofotometer.………... 39

Gambar 13. Contoh foto dan ukuran pollen (perbesaran 40x10 pollen jagung)…………... 39

Gambar 14. Lokasi penelitian yang diperkaya sumber pakan lebah madu ………... 40

Gambar 15. Lokasi penelitian yang tidak diperkaya sumber pakan lebah madu………... 40


(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah berupa flora dan fauna. Salah satu fauna yang bermanfaat bagi manusia adalah lebah madu. Hasil yang diperoleh dari beternak lebah madu adalah madu, pollen, royal jelli, propolis, dan lilin lebah. Produk yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi

peternaknya dengan memberikan lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan (Wordpress, 2010).

Lebah madu (Apis cerana) merupakan lebah madu asli Asia yang menyebar dari Afganistan, China sampai Jepang. Selain A. cerana ada banyak lebah madu yang dapat dibudidayakan seperti; A. dorsata, A. florea, A. unicolor, dan A. mellifera. Pada penelitian ini khusus memanfaatkan lebah madu (A. cerana), karena A. cerana memiliki banyak keunggulan yaitu lebah ini mudah diternak, bersifat jinak, memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang ekstrim, dapat dipelihara secara tradisional dengan glodok dari batang kelapa, dan dapat dipelihara secara modern dalam kotak sarang (Tim Karya Tani, 2009).

Pollen merupakan salah satu sumber protein, lemak, dan karbohidrat yang dibutuhkan lebah untuk menunjang kehidupannya. Pollen mengandung asam amino seperti asam glutamat, asam prolin, dan asam aspartat (Tim Karya Tani,


(18)

2

2009). Pollen memiliki bentuk seperti butiran halus yang pada umumnya

berwarna kuning yang merupakan organ reproduksi jantan pada tumbuhan. Pollen merupakan bagian dari benang sari bunga tanaman, nama lain dari pollen adalah serbuk sari (Anisa, 2012).

Lingkungan sangat mempengaruhi lebah madu untuk berkembangbiak dan meningkatkan hasil produksinya. Lingkungan yang kaya dengan pakan lebah akan meningkatkan produktivitas lebah, sedangkan lingkungan yang miskin akan pakan lebah akan menurunkan produktivitas lebah. Untuk membandingkan lokasi yang diperkaya dengan lokasi yang tidak diperkaya dengan pakan lebah madu pada penelitian ini dipilih dua lokasi yaitu, di Desa Negara Ratu (lokasi yang tidak diperkaya dengan sumber pakan lebah madu) dan di Taman Kupu-Kupu Gita Persada (lokasi yang telah diperkaya dengan sumber pakan lebah madu). Penelitian difokuskan untuk membandingkan jenis-jenis pollen di dalam kotak sarang pada lokasi yang diperkaya pakan lebah madu dan lokasi tidak diperkaya dengan sumber pakan lebah madu, serta membandingkan kandungan protein pollen dari pollen yang terdapat pada kotak sarang pada kedua lokasi yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini memiliki rumusan masalah, yaitu; apakah ada perbedaan jenis-jenis pollen yang dikumpulkan lebah madu dalam kotak sarang pada lokasi yang diperkaya sumber pakan lebah madu dan yang tidak diperkaya dengan sumber pakan lebah madu?


(19)

3

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membandingkan jenis-jenis pollen yang terdapat di lokasi yang diperkaya dan tidak diperkaya sumber pakan lebah madu.

2. Membandingkan kandungan protein pollen dari sampel pollen yang

terdapat pada kotak sarang A. cerana pada lokasi yang tidak diperkaya dan lokasi yang diperkaya sumber pakan lebah madu.

D. Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui jenis-jenis pollen yang banyak dikunjungi lebah madu (A. cerana) akan dapat memberi informasi untuk pengembangan budidaya lebah madu (A. cerana) dengan memperkaya tanaman pakan lebah yang menghasilkan pollen yang disukai lebah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas peternakan lebah madu.

E. Kerangka Pikir

Makanan lebah madu selain nektar yang berasal dari bunga adalah pollen. Pollen terdapat pada berbagai jenis bunga memiliki bentuk seperti butiran halus yang pada umumnya berwarna kuning dan merupakan organ reproduksi jantan pada tumbuhan. Pollen bagian dari benang sari bunga tanaman, nama lain pollen adalah serbuk sari. Pollen tidak hanya sumber pakan lebah madu berupa lemak, mineral, hormon, vitamin, enzim, dan antibiotik alami, pollen juga merupakan sumber protein dan asam amino.


(20)

4

Protein merupakan polimer beberapa asam amino yang diikat oleh ikatan peptida. Pollen dapat mengandung protein keseluruhan atau hanya berupa polipeptida. Protein pollen mengandung beberapa asam amino seperti asam aspartat, asam glutamat, dan asam prolin.

Penelitian ini menggunakan dua lokasi yaitu lokasi yang tidak diperkaya sumber pakan lebah madu di Desa Negara Ratu dan lokasi yang diperkaya pakan lebah madu di Taman Kupu-Kupu Gita Persada. Lokasi penelitian ini dibedakan untuk membandingkan jenis-jenis pollen pada lokasi yang diperkaya dan tidak diperkaya sumber pakan lebah madu.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan dalam 3 tahap, yaitu Tahap I persiapan koloni A. cerana dan pengambilan sampel pollen bunga tanaman dan pollen dari kotak sarang, Tahap II pengamatan struktur dan

morfologi pollen dari bunga mekar dan analisis jenis-jenis pollen dari kotak sarang dengan metode Acetolysis, dan Tahap III analisis kandungan protein pollen dari kotak sarang dengan menggunakan metode Biuret dengan Uji T (α = 0,05). Sampel pollen diambil secara acak sebanyak 10 pot pollen setiap kotak sarang. Metode Biuret digunakan untuk mengetahui perbandingan kandungan protein pollen yang berasal dari Taman Kupu-Kupu Gita Persada dan Desa Negara Ratu.

Dengan demikian akan diketahui jenis-jenis tanaman yang dikunjungi lebah madu (A. cerana) dan kandungan protein pollen sebagai sumber pakan lebah madu yang akan dijadikan sebagai sumber pakan berupa pollen untuk menunjang pengkayaan sumber pakan lebah madu dalam upaya untuk pengembangan budidaya lebah madu (A. cerana).


(21)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Biologi dan Klasifikasi Lebah Madu

Lebah madu merupakan serangga sosial yang hidup berkoloni dan memiliki tiga tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan lebah betina steril memiliki tugas untuk mencari makan, menyuapi lebah ratu makan, merawat ratu, dan merawat anakan lebah madu. Lebah pejantan memiliki peran untuk mengawini lebah ratu dan terjadi hanya sekali seumur hidup, setelah itu lebah pejantan mati. Sedangkan, lebah ratu memiliki peran bertelur terus-menerus sampai batas kemampuannya bertelur, setelah melakukan perkawinan dengan lebah pejantan. Kemampuan lebah ratu bertelur antara 3-5 tahun dan dapat menghasilkan 500 - 1.000 telur per hari (Tim Karya Tani, 2009).

Lebah madu (Apis cerana) berasal dari benua Asia dan morfologinya disajikan pada Gambar 1 (Wikipedia, 2012). Lebah madu (A. cerana) memiliki ciri-ciri tubuh yang kecil dengan panjang tubuh 1-2 cm dan dalam satu koloni dapat berkembangbiak sampai 10 ribu ekor. Lebah madu (A. cerana) memiliki ketahanan tubuh yang kuat untuk berkembangbiak dalam kondisi geografis di Indonesia (Tim Karya Tani, 2009). Adapun klasifikasi lebah madu (A. cerana) menurut Pusat Perlebahan Apiari Pramuka (2002) adalah sebagai berikut:


(22)

6

Kerajaan : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Hymenoptera Subordo : Clistogastra Superfamili : Apoidea Famili : Apidae Genus : Apis

Spesies : A. cerana Fabr.

B. Siklus Hidup Lebah Madu

Siklus hidup lebah pejantan selama 24 hari. Telur menetas setelah 3 hari, larva beumur 6 hari, pupa berumur 7 hari, mencapai lebah dewasa setelah 24 hari. Pada periode larva, larva-larva dalam sel akan memakan madu dan pollen sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, setelah itu larva menjadi pupa. Pada

Gambar 1. Lebah madu (A. cerana Fabr.) (Sumber : Wikipedia, 2012)


(23)

7

periode pupa tidak makan dan minum. Periode ini terjadi perubahan tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah lebah sempurna akan keluar sel menjadi lebah muda (Tim Karya Tani, 2009).

Menurut Koeniger et al. (2011) lama hidup lebah ratu berkisar antara 3-5 tahun. Telur menetas setelah 3 hari, larva berumur 5 hari, perubahan larva jadi pupa 1 hari, pupa berumur 3 hari, dibutuhkan waktu 15 hari untuk menjadi lebah ratu sempurna, dan keluar dari sel yang khusus untuk calon ratu.

Siklus hidup lebah pekerja berkisar selama 21 hari. Telur menetas setelah 3 hari, kemudian butuh 5 hari menjadi larva, perubahan larva menjadi pupa butuh waktu 1 hari, pupa berumur selama 7 hari, setelah menjadi lebah sempurna dan

kemudian keluar dari sel menjadi lebah muda yang sesuai dengan selnya (Koeniger et al., 2011).

C. Jenis-Jenis Bunga Tanaman Pakan Lebah Madu

Sarwono (2001) menyatakan bahwa beberapa persyaratan tanaman berbunga yang baik untuk sumber pakan lebah madu yaitu sebagai berikut :

1. Bunga yang mengandung pollen dan nektar yang mudah diambil oleh lebah madu A. cerana.

2. Tanaman-tanaman berbunga tersedia dalam jangkauan lebah dari sarang, ± 700 m bagi A.cerana.

Hampir semua tanaman yang berbunga dijadikan sumber pakan lebah madu (A. cerana). Jenis-jenis tanaman yang dijadikan sumber pakan lebah madu dapat dilihat pada Tabel 1.


(24)

8

Tabel 1. Jenis-jenis tanaman sumber pakan lebah madu di Indonesia No Jenis Tanaman Masa berbunga Pollen Nektar

1 Asam jawa April-Agustus + -

2 Jambu Bol April-Juni + -

3 Jagung ST + -

4 Salak Januari-Desember + -

5 Putri Malu Januari-Desember + -

6 Rumput Kembangan Januari-Desember + -

7 Mahoni ST + -

8 Sonokeling September dan November + -

9 Akasia Januari-Desember + -

10 Sengon Juni-September + -

11 Padi ST + -

12 Tembakau ST + -

13 Delima Januari-Desember + -

14 Lamtoro Januari-Desember + -

15 Kaliandra ST + +

16 Kapas ST + -

17 Mangga Juni dan Agustus + -

18 Belimbing Kemarau + -

19 Kelapa Maret-Desember + +

20 Tebu ST + -

21 Labu Siem ST + -

22 Cabai ST + -

23 Ketimun ST + -

24 Oyong Kemarau + -

25 Bunga matahari Kemarau + -


(25)

9

27 Pisang ST + -

28 Kumis kucing Januari-November + -

29 Pepaya Januari-Desember + -

30 Kedondong Juni dan Agustus + -

Sumber : Tim Karya Tani (2009) Keterangan : (+) Banyak

(-) Sedikit

(ST) Sepanjang Tahun

Klasifikasi tanaman pakan lebah menurut jenis tanamannya (Wiwin, 1997), adalah sebagai berikut :

a. Tanaman hutan alam atau hutan lindung: salam, aren, sonokeling, salamander, asem, dadap, waru gading, dan sengon laut.

b. Tanaman hias : bunga matahari, lamtoro, kemuning, dan bungur.

c. Tanaman perkebunan: kelapa, kopi, rosela, teh tebu, bunga matahari, dan kapas.

d. Tanaman buah-buahan: belimbing, rambutan, jambu air, anggur, pisang, jambu biji, apel, dan buah-buahan lainnya.

e. Tanaman pangan dan sayuran: mentimun, jagung, kedelai, kacang tanah, tomat, dan cabe.

f. Tanaman semak-semak. g. Tanaman rumput-rumputan.


(26)

10

Pollen memiliki bentuk seperti butiran debu halus yang pada umumnya berwarna kuning yang merupakan organ reproduksi jantan pada tumbuhan (Gambar 2). Pollen berasal dari benang sari bunga tanaman (Anisa, 2012). Salah satu sumber protein, lemak, dan karbohidrat yang dibutuhkan lebah pekerja untuk menunjang kehidupannya adalah pollen. Pollen mengandung vitamin A, B, C, D, dan E (Tim Karya Tani, 2009). Pollen disebut sebagai intisari kehidupan (Erwin, 2013). Pollen adalah modifikasi dari sel sperma. Pollen merupakan sel dengan tiga inti di dalamnya, masing-masing dinamakan inti vegetatif, inti generatif I, dan inti generatif II. Sel dalam pollen dilindungi oleh dua lapisan yaitu, lapisan luar disebut exine dan lapisan dalam disebut intine. Fungsi kedua lapisan ini untuk mencegah pollen mengalami dehidrasi (Wikipedia, 2013).

Gambar 2. Anatomi pollen (Sumber: Rizki, 2012)

E. Kegunaan Pollen Bagi Lebah Madu

Erwin (2013) menyatakan pollen merupakan makanan utama bagi larva lebah. Kandungan pollen lengkap dan kaya akan vitamin, karbohidrat, protein, asam amino, hormon, mineral, dan antioksidan yang dibutuhkan oleh larva lebah. Pollen yang telah diambil oleh lebah madu dan kemudian digunakan sebagai


(27)

11

makanan pokok dari seluruh koloni lebah madu (Erwin, 2013). Pollen sebagai sumber protein memiliki fungsi sangat penting bagi perkembangan koloni lebah madu.

Pollen yang telah diubah menjadi bee bread merupakan makanan bagi lebah madu pekerja muda yang merupakan pemelihara dan perawat bagi anakan. Konsumsi protein yang tinggi dalam bee bread dalam 7–10 hari berturut-turut akan membuat kelenjar hypopharyngeal dan mandibula lebah madu pekerja muda berkembang dengan baik. Perubahan fisiologis lebah pekerja muda seperti maturasi otot terbang, memaksimalkan massa thorax, berkembangnya ovarium ratu, serta memperpanjang umur lebah madu membutuhkan protein dari pollen

(Brodschneider dan Crailsheim, 2010). Ketersediaan dan kualitas pollen bunga juga sangat menentukan perkembangan dan kondisi kesehatan koloni terutama bagi jumlah telur, perkembangan larva hingga mencapai dewasa, dan

produktivitas koloni (DeGrandi-Hoffman et al., 2008).

F. Khasiat Pollen Bagi Kesehatan Manusia

Menurut Tim Karya Tani (2009) pollen banyak memiliki khasiat bagi kesehatan manusia, yaitu sebagai pembangun sel, meningkatkan daya tahan tubuh,

melancarkan pencernaan, bahkan ahli biologi Tsitsin (1945) dari Rusia membuktikan secara ilmiah hubungan pollen dan umur panjang yang

dipulikasikan di London Sunday Express 15 April 1945. Kegunaan dari konsumsi pollen menjadi sangat penting bagi perawatan kesehatan, optimalisasi stamina tubuh (tidak mudah lelah), dan meningkatnya daya tahan tubuh secara


(28)

12

keseluruhan, baik terhadap bibit penyakit maupun terhadap tekanan fisik dan psikis (kejiwaan).

Menurut Anisa (2012), manfaat pollen bagi kesehatan adalah sebagai berikut;

1. Sebagai stabilisator sistem metabolisme tubuh.

2. Mempertahankan dan memelihara sistem reproduksi baik pria maupun wanita.

3. Mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama sel jaringan otak.

4. Penambahan gizi bagi wanita hamil dan menyusui.

5. Meningkatkan daya berpikir dan daya konsentrasi baik untuk anak, remaja, usia sekolah, dan dewasa.

6. Meningkatkan stamina tubuh bagi para penggemar olah raga, untuk mencapai prestasi tertinggi.

7. Meningkatkan daya kekebalan tubuh terhadap berbagai serangan bibit penyakit.

G. Kemampuan Lebah Madu dalam Pengumpulan Pollen

Proses pengambilan pollen sangat sederhana. Sewaktu lebah mendatangi bunga, pollen diambil dari bunga, kemudian dikumpulkan pada kantung pollen yang terdapat pada kakinya. Kantung pollen digunakan untuk tempat menyimpan pollen sementara (Erwin, 2013). Pada saat pengumpulan polen, seekor lebah pekerja harus mengunjungi banyak bunga. Pollen yang sudah terkumpul pada kantung pollen dibawa menuju kotak sarang sebagai sumber makanan lebah


(29)

13

madu. Sedangkan butir-butir pollen yang menempel pada bulu lebah merupakan polen untuk membantu penyerbukan tanaman yang dikunjungi lebah (Gary, 1992; Sarwono, 2001). Lama waktu seekor lebah untuk dapat memenuhkan kantong polen bervariasi, tergantung berapa banyak bunga yang harus dikunjungi (Gojmerac, 1983).

H. Kandungan Protein Pollen

Pollen bukan hanya sumber pakan lebah madu berupa vitamin, mineral, hormon, lemak, enzim, dan antibiotik alami, pollen juga merupakan sumber protein dan asam amino (Mustakim, 2013). Protein merupakan polimer asam amino, yang tersusun dari dua puluh asam amino yang berbeda. Protein dibedakan satu sama lain berdasarkan tipe, jumlah, dan susunan asam aminonya (Soerodikoesoemo et al., 1989). Kandungan protein pollen berkisar 40-50% merupakan bentuk asam amino bebas (Mustakim, 2013). Protein pollen merupakan sumber pakan yang sangat dibutuhkan bagi lebah madu, karena protein pollen mengandung beberapa asam amino seperti asam aspartat, asam glutamat, dan asam prolin (Tim Karya Tani, 2009).


(30)

14

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat 1. Penelitian di Lapangan

Penelitian di lapangan telah dilakukan pada bulan Juli 2013. Penelitian dilakukan pada dua lokasi yaitu; di Desa Negara Ratu Kecamatan Natar dan Taman Kupu-Kupu Gita Persada, Desa Sumber Agung, Kecamatan Kemiling.

2. Penelitian di Laboratorium

Analisis pollen dan kandungan protein pollen baik sampel dari lapangan maupun sampel yang didapat pada kotak sarang lebah madu (Apis cerana) dilakukan pada bulan Agustus 2013 - Januari 2014 di Laboratorium Botani Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah buku catatan, alat tulis, kamera digital untuk dokumentasi, mikroskop untuk mengamati sampel pollen, mikrometer untuk mengukur pollen, alat perlindungan tubuh dari sengatan lebah, sentrifus untuk menghomogenkan sampel, tabung reaksi untuk wadah sampel,


(31)

15

untuk mengukur kadar kandungan protein pollen, gelas ukur, kertas saring, timbangan neraca untuk menimbang pollen, corong gelas, dan lain-lain.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pollen yang dikoleksi dari bunga di sekitar lokasi kotak sarang dan pollen dari kotak sarang lebah madu (A. cerana), asam asetat glasial, alkohol absolut, akuades, asam sulfat pekat, gliserin jelly (gelatin 15 g, akuades 17,5 ml, gliserin pekat 15 ml, penol 0,7 g), dan safranin 1% untuk pewarnaan proses Acetolysis.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: Tahap I persiapan koloni lebah madu (A. cerana) serta pengambilan sampel pollen dari bunga mekar di lapangan dan pada kotak sarang lebah, Tahap II analisis pollen menggunakan metode Acetolysis, dan Tahap III analisis kandungan protein pollen menggunakan metode Biuret dengan Uji T (α = 0,05). Berikut tahap-tahap penelitian yang dilakukan:

1. Tahap I

1.1 Persiapan koloni lebah madu (A. cerana)

Koloni A. cerana yang digunakan dalam penelitian berasal dari peternakan lebah madu Binaan Apiari Pramuka Kwartir Lampung. Koloni A. cerana

berada di dalam kotak dengan ukuran 20x20x40 cm dan 25x25x50 cm. Tiga koloni A. cerana diletakkan di sekitar perkebunan warga Desa Negara Ratu pada 3 titik penempatan yang berbeda dengan minimal jarak antara 1 kotak


(32)

16

dengan kotak yang lain 10 m. Mewakili lokasi yang tidak kaya akan sumber pakan lebah madu.

Tiga koloni A. cerana di Taman Kupu-Kupu Gita Persada (mewakili lokasi yang sudah diperkaya oleh pakan lebah madu) pada lokasi berbeda dengan jarak sekitar 10 m antar kotak sarang. Setiap koloni diletakkan dekat dengan tanaman sumber pakan lebah madu (A. cerana).

1.2 Sampel pollen bunga tanaman dan pollen dari kotak sarang Pengambilan sampel pollen dari bunga mekar dikoleksi pada radius 700 m dari kotak sarang dengan menggunakan metode survei. Pollen langsung diambil dari bunga mekar yang berada pada radius yang telah ditentukan dipakai untuk identifikasi pollen yang terdapat pada kotak sarang. Sampel pollen bunga mekar yang didapat dari Desa Negara Ratu berjumlah 18 jenis pollen bunga tanaman, sedangkan di Taman Kupu-Kupu Gita Persada didapat 11 jenis pollen bunga mekar yang empat diantaranya ada jenis pollen bunga mekar yang sama di Desa Negara Ratu. Pollen yang diambil pada kotak sarang pada kedua lokasi diambil dari 10 pot pollen pada setiap kotak sarang.

2. Tahap II

2.1 Pengamatan struktur morfologi pollen dari bunga mekar dan analisis pollen pada kotak sarang dengan metode Acetolysis

Pengamatan struktur morfologi pollen bunga mekar serta analisis sampel pollen pada kotak sarang menggunakan metode Acetolysis secara deskriptif. Pengamatan struktur morfologi pollen bunga mekar menggunakan mikroskop


(33)

17

compound (1 Skala = 2,5 µm, perbesaran 400x) dan diukur diamaternya, diambil foto untuk digunakan sebagai acuan identifikasi jenis-jenis pollen yang berasal dari kotak sarang. Kemudian masing-masing kotak sarang diambil 10 pot pollen untuk dianalisis jenis-jenis pollennya. Setelah itu menghitung persentase jenis-jenis pollen yang telah didapat.

Perhitungan kalibrasi mikrometer, diameter pollen, dan persentase pollen menggunakan rumus berikut;

3. Tahap III

3.1 Analisis kandungan protein pollen dengan metode biuret

Sampel pollen diambil pada kotak sarang lebah madu dari kedua lokasi penelitian. Pada masing-masing lokasi diambil 10 pot pollen setiap kotak sarang lebah madu (dengan jumlah seluruhnya 60 pot pollen). Kemudian, setiap pot pollen ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi, setelah itu diberi larutan Biuret sebanyak 30 ml setiap pot

Diameter pollen = � � �� ,5 µm

Persentase pollen (%) = P

P x % 1 Skala Okuler = y

y 1 Skala Okuler = 0,01 x = 0,0025 mm = 25 µm


(34)

18

pollennya, selanjutnya sambil diaduk, amati perubahan warnanya. Pengukuran nilai absorbansi protein pollen diukur dengan menggunakan spektofotometer (λ 540 nm).

Metode Biuret adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis protein secara kuantitatif yang memanfaatkan reaksi biuret dengan

mengidentifikasi ikatan peptida yang terdapat pada protein pollen. Ikatan peptida adalah ikatan yang terjadi antara satu molekul asam amino dengan asam amino lainnya.

Prinsip reaksi biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat dalam alkali dengan senyawa yang berisi dua atau lebih ikatan peptida seperti protein yang memberikan warna ungu biru yang khas. Warna biru yang dihasilkan menunjukkan reaksi positif adanya protein. Reaksi ini masih bersifat kuantiitatif. Reaksi Biuret ini bersifat spesifik, artinya hanya senyawa-senyawa yang mengandung ikatan peptida saja yang akan bereaksi dengan pereaksi Biuret. Warna dalam reaksi reagen akan berubah menjadi violet dengan kehadiran dari protein dan berubah menjadi biru ketika

dikombinasikan dengan rantai pendek polipeptida, sehingga warna akhir yang ditunjukkan adalah biru keunguan. Sampel dimasukkan ke dalam

spektrofotometer dan didapat nilai kandungan absorbansi protein pollen tersebut dihubungkan dengan persamaan garis kurva standar albumin (y = 0,103x+0,033, R2 = 0,997) menghasilkan nilai kandungan protein pollen (mg protein/mg pollen). Persamaan garis kurva standar albumin dilihat pada


(35)

19

Gambar 3 sebagai acuan perhitungan nilai kandungan protein pollen dan rumus perhitungan nilai kandungan protein dapat dilihat sebagai berikut;

Gambar 3. Persamaan garis kurva standar albumin

D. Analisis Data

Data analisis pollen yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan

membandingkan jenis, ukuran, dan bentuk pollen yang dikunjungi lebah madu (A. cerana) pada kedua lokasi penelitian. Pollen yang diambil dari kotak sarang pada kedua lokasi dibandingkan kandungan proteinnya dengan uji T (α = 0,05).

y = 0,103x+ 0,033, dan R² = 0,997 0,421= 0,103x + 0,033

0,127 = 0,103x x = , 7

, , x = 3,767 mg protein/100 mg pollen


(36)

20

E. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian analisis pollen dapat dilihat pada Gambar 4 dan diagram alir analisis kandungan protein pollen pada dua lokasi yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 5 berikut;

Gambar 4. Diagram alir analisis pollen

Gambar 5. Diagram alir analisis kandungan protein pollen dari kotak sarang pada dua lokasi yang berbeda

Koleksi pollen bunga mekar • Taman Kupu-Kupu Gita Persada • Desa Negara Ratu

Laboratorium • Acetolysis

• Fotomikrografi • Morfologi pollen • Ukuran pollen

Sebagai acuan identifikasi pollen di kotak sarang

Koleksi pollen dari kotak sarang • Taman Kupu-Kupu Gita Persada • Desa Negara Ratu

Laboratorium • Acetolysis

• Fotomikrografi • Morfologi pollen • Ukuran pollen

Identifikasi pollen

Pengambilan sampel pollen dari kotak sarang

• Taman Kupu-Kupu Gita Persada • Desa Negara Ratu

Laboratorium

• Pengukuran kandungan protein pollen dengan metode Biuret menggunakan spektrofotometer (λ 540 nm)

Membandingkan kandungan protein pollen pada dua lokasi dengan Uji T


(37)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan;

1. Hasil analisis pollen menunjukkan pada lokasi yang tidak diperkaya sumber pakan lebah madu (Desa Negara Ratu) lebih bervariasi jenis-jenis bunga mekar yang dikunjungi oleh Apis cerana (10 jenis bunga),

dibandingkan dengan lokasi yang diperkaya pakan lebah madu (Taman Kupu-Kupu Gita Persada) (6 jenis bunga).

2. Kandungan protein pollen yang berasal dari Desa Negara Ratu lebih tinggi (4,471 mg protein/100 mg pollen), dibandingkan kandungan protein pollen Taman Kupu-Kupu Gita Persada (3,958 mg protein/100 mg pollen).

B. Saran

Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang;

1. Kandungan lemak dan karbohidrat pollen sebagai sumber pakan lebah madu yang bisa juga bermanfaat bagi kesehatan manusia.

2. Analisis kandungan protein pollen tiap-tiap jenis pollen bunga yang terdapat di dalam kotak sarang A. cerana.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, N.. 2012. Manfaat Lebah Bagi Kesehatan.

http://nurulnisa13.wordpress.com/2012/11/11/manfaat-lebah-bagi-kesehata/. Diakses tanggal 28 April 2013.

Bosi, G., Ricciardelli D'Albore, G.. 1975. Quantitative determination o famino acids in some bee collected pollens. XXXV Int Beekeep Congr

Apimondia. Grenobl, 459 – 464.

Brodschneider, R. dan Crailsheim, K.. 2010. Nutrition and health in honeybees. Pidologie. 41.

Cirnu, I., Sluanschi, N., Maronescu, R.,Filipescu, H., Grosu, E.. 1969. Compozitia chimicã a polenului de porumb (Zea mays L.) i floarea-soarelui (Hellianthus annuus L.) recoltat la diferite epoci, în cadrul amestecului furajer-melifer. Apicultura, 22(8):22 – 25.

DeGrandi-Hoffman, G., G. Wardell, F., Ahumada-Secura, T.E. Rinderer,R. Danka. 2008. Comparisons of Pollen Substitute Diets for Honey bees: Consumprion Rates by Colonies and Effects on Brood and Adult Populations. 231.

Erwin. 2013. Manfaat Bee Pollen.

http://agenmadumurni.blogspot.com/2012/07/manfaat-bee-pollen.html.

Artikel. Diakses tanggal 13 Juni 2013. Pukul 23.00 WIB.

Gary, N.E.. 1992. Activities and Behaviour of Honey Bee. In J.M Graham Pp 322-328.

Gojmerac, WL.. 1983. Bees, Beekeeping, Honey, and Pollination. America: The Saybrook Press, Inc., Old Saybrook, Connecticut.

Koeniger, G.N., Koeniger, M., Phiancharoen. 2011. Comparative Reproductive Biology and Honeybees. In Honeybees of Asia; Hepburn, C., Radloff, S.E., Eds.; Springer-Verlag berlin: Heidelberg. Germany.

Kuntadi. 2008. Pengembangan Budidaya Lebah Madu Dan Permasalahannya.

Jurnal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konsevasi dan Rehabilitasi Badan penelitian dan Pengembangan kehutanan. Bogor.

Mustakim. 2013. Bee Pollen Perfect Food. http://mustakim.staff.ub.ac.id/bee-pollen-perfect-food/. Diakses tanggal 12 Juli 2013. Pukul 14.00 WIB.


(39)

Perum Perhutani. 1992. Inventarisasi Tanaman Pakan Lebah dan tingkat Kunjungan Lebah dalam Memanfaatkan Nektar Tanaman di Kecamatan Grinsing, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Usulan Penelitan IPB. Bogor. 20.

Pusat Perlebahan Apiari Pramuka. 2002. Klasifikasi Lebah Madu. http://www.e-jurnal.com/2013/11/klasifikasi-lebah-madu.html. Diakses tanggal 27 April 2013. Pukul 20.00 WIB.

Rizki. 2012. Viabilitas Serbuk Sari Polen dan Proses.

http://riskyridhaagriculture.blogspot.com/2011/12/viabilitas-serbuk-sari-polen-dan-proses.html. Diakses tanggal 09 Juni 2013. Pukul 23.00 WIB. Sarwono. 2001. Lebah Madu. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Soerodikoesoemo, Wibisono,H., Hartiko. 1989. Biologi Molekuler. Makalah.

Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas (Bank Dunia XVII)-PAD Bioteknologi Universitas Gadjah Mada.

Stanley, R.G. dan Linskens,H.F.. 1974. Pollen: biology, biochemistry, management. Berlin: Springer-Verlag: 117 – 257.

Szczêsna, T.. 2006. Protein content and amino acids compositon of bee-collected pollen originating from Poland, South Korea and China. J. apc. Sci.

50(2): 93 – 101.

Tim Karya Tani. 2009. Pedoman Budidaya Beternak Lebah Madu. Nuansa Aulia. Bandung.

Tarumingkeng, Coto, Zahrial. 2003. Mutualisme Yang Indah Antara Serangga dan Bunga. Artikel. Instutut Pertanian Bogor. Bogor. Zucch

Wiwin, S. 1997. Inventarisasi Tanaman Pakan Lebah di UPPP Tretes Petak 49.

Skripsi. Fakultas Kehutanan IPM.

Wikipedia. 2012. Apis cerana. http://en.wikipedia.org/wiki/Apis_cerana. Diakses 17 Oktober 2012. Pukul 21.15 WIB.

Wikipedia. 2013. Serbuk Sari. http://id.wikipedia.org/wiki/Serbuk_sari. Diakses tanggal 14 Juni 2013. Pukul 08.00 WIB.

Worpress. 2010. Keanekaragaman Hayati Indonesia.

http://grandmall10.wordpress.com/2010/02/10/keanekaragaman-hayati-di-indonesia. Diakses 23 Maret 2013. Pukul 13.00 WIB.


(1)

18

pollennya, selanjutnya sambil diaduk, amati perubahan warnanya. Pengukuran nilai absorbansi protein pollen diukur dengan menggunakan spektofotometer (λ 540 nm).

Metode Biuret adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis protein secara kuantitatif yang memanfaatkan reaksi biuret dengan

mengidentifikasi ikatan peptida yang terdapat pada protein pollen. Ikatan peptida adalah ikatan yang terjadi antara satu molekul asam amino dengan asam amino lainnya.

Prinsip reaksi biuret adalah reaksi antara tembaga sulfat dalam alkali dengan senyawa yang berisi dua atau lebih ikatan peptida seperti protein yang memberikan warna ungu biru yang khas. Warna biru yang dihasilkan menunjukkan reaksi positif adanya protein. Reaksi ini masih bersifat kuantiitatif. Reaksi Biuret ini bersifat spesifik, artinya hanya senyawa-senyawa yang mengandung ikatan peptida saja yang akan bereaksi dengan pereaksi Biuret. Warna dalam reaksi reagen akan berubah menjadi violet dengan kehadiran dari protein dan berubah menjadi biru ketika

dikombinasikan dengan rantai pendek polipeptida, sehingga warna akhir yang ditunjukkan adalah biru keunguan. Sampel dimasukkan ke dalam

spektrofotometer dan didapat nilai kandungan absorbansi protein pollen tersebut dihubungkan dengan persamaan garis kurva standar albumin (y = 0,103x+0,033, R2 = 0,997) menghasilkan nilai kandungan protein pollen (mg protein/mg pollen). Persamaan garis kurva standar albumin dilihat pada


(2)

19

Gambar 3 sebagai acuan perhitungan nilai kandungan protein pollen dan rumus perhitungan nilai kandungan protein dapat dilihat sebagai berikut;

Gambar 3. Persamaan garis kurva standar albumin

D. Analisis Data

Data analisis pollen yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan

membandingkan jenis, ukuran, dan bentuk pollen yang dikunjungi lebah madu (A. cerana) pada kedua lokasi penelitian. Pollen yang diambil dari kotak sarang pada kedua lokasi dibandingkan kandungan proteinnya dengan uji T (α = 0,05).

y = 0,103x+ 0,033, dan R² = 0,997 0,421= 0,103x + 0,033

0,127 = 0,103x x = , 7

, , x = 3,767 mg protein/100 mg pollen


(3)

20

E. Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian analisis pollen dapat dilihat pada Gambar 4 dan diagram alir analisis kandungan protein pollen pada dua lokasi yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 5 berikut;

Gambar 4. Diagram alir analisis pollen

Gambar 5. Diagram alir analisis kandungan protein pollen dari kotak sarang pada dua lokasi yang berbeda

Koleksi pollen bunga mekar

• Taman Kupu-Kupu Gita Persada

• Desa Negara Ratu Laboratorium

Acetolysis • Fotomikrografi

• Morfologi pollen

• Ukuran pollen

Sebagai acuan identifikasi pollen di kotak sarang

Koleksi pollen dari kotak sarang

• Taman Kupu-Kupu Gita Persada

• Desa Negara Ratu

Laboratorium

Acetolysis • Fotomikrografi • Morfologi pollen

• Ukuran pollen

Identifikasi pollen

Pengambilan sampel pollen dari kotak sarang

• Taman Kupu-Kupu Gita Persada

• Desa Negara Ratu

Laboratorium

• Pengukuran kandungan protein pollen dengan metode Biuret menggunakan

spektrofotometer (λ 540 nm)

Membandingkan kandungan protein pollen pada dua lokasi dengan Uji T


(4)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan;

1. Hasil analisis pollen menunjukkan pada lokasi yang tidak diperkaya sumber pakan lebah madu (Desa Negara Ratu) lebih bervariasi jenis-jenis bunga mekar yang dikunjungi oleh Apis cerana (10 jenis bunga),

dibandingkan dengan lokasi yang diperkaya pakan lebah madu (Taman Kupu-Kupu Gita Persada) (6 jenis bunga).

2. Kandungan protein pollen yang berasal dari Desa Negara Ratu lebih tinggi (4,471 mg protein/100 mg pollen), dibandingkan kandungan protein pollen Taman Kupu-Kupu Gita Persada (3,958 mg protein/100 mg pollen). B. Saran

Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang;

1. Kandungan lemak dan karbohidrat pollen sebagai sumber pakan lebah madu yang bisa juga bermanfaat bagi kesehatan manusia.

2. Analisis kandungan protein pollen tiap-tiap jenis pollen bunga yang terdapat di dalam kotak sarang A. cerana.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, N.. 2012. Manfaat Lebah Bagi Kesehatan.

http://nurulnisa13.wordpress.com/2012/11/11/manfaat-lebah-bagi-kesehata/. Diakses tanggal 28 April 2013.

Bosi, G., Ricciardelli D'Albore, G.. 1975. Quantitative determination o famino acids in some bee collected pollens. XXXV Int Beekeep Congr

Apimondia. Grenobl, 459 – 464.

Brodschneider, R. dan Crailsheim, K.. 2010. Nutrition and health in honeybees. Pidologie. 41.

Cirnu, I., Sluanschi, N., Maronescu, R.,Filipescu, H., Grosu, E.. 1969. Compozitia chimicã a polenului de porumb (Zea mays L.) i floarea-soarelui (Hellianthus annuus L.) recoltat la diferite epoci, în cadrul amestecului furajer-melifer. Apicultura, 22(8):22 – 25.

DeGrandi-Hoffman, G., G. Wardell, F., Ahumada-Secura, T.E. Rinderer,R. Danka. 2008. Comparisons of Pollen Substitute Diets for Honey bees:

Consumprion Rates by Colonies and Effects on Brood and Adult Populations. 231.

Erwin. 2013. Manfaat Bee Pollen.

http://agenmadumurni.blogspot.com/2012/07/manfaat-bee-pollen.html. Artikel. Diakses tanggal 13 Juni 2013. Pukul 23.00 WIB.

Gary, N.E.. 1992. Activities and Behaviour of Honey Bee. In J.M Graham Pp 322-328.

Gojmerac, WL.. 1983. Bees, Beekeeping, Honey, and Pollination. America: The Saybrook Press, Inc., Old Saybrook, Connecticut.

Koeniger, G.N., Koeniger, M., Phiancharoen. 2011. Comparative Reproductive Biology and Honeybees. In Honeybees of Asia; Hepburn, C., Radloff, S.E., Eds.; Springer-Verlag berlin: Heidelberg. Germany.

Kuntadi. 2008. Pengembangan Budidaya Lebah Madu Dan Permasalahannya. Jurnal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konsevasi dan Rehabilitasi Badan penelitian dan Pengembangan kehutanan. Bogor.

Mustakim. 2013. Bee Pollen Perfect Food. http://mustakim.staff.ub.ac.id/bee-pollen-perfect-food/. Diakses tanggal 12 Juli 2013. Pukul 14.00 WIB.


(6)

Perum Perhutani. 1992. Inventarisasi Tanaman Pakan Lebah dan tingkat Kunjungan Lebah dalam Memanfaatkan Nektar Tanaman di Kecamatan Grinsing, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Usulan Penelitan IPB. Bogor. 20.

Pusat Perlebahan Apiari Pramuka. 2002. Klasifikasi Lebah Madu. http://www.e-jurnal.com/2013/11/klasifikasi-lebah-madu.html. Diakses tanggal 27 April 2013. Pukul 20.00 WIB.

Rizki. 2012. Viabilitas Serbuk Sari Polen dan Proses.

http://riskyridhaagriculture.blogspot.com/2011/12/viabilitas-serbuk-sari-polen-dan-proses.html. Diakses tanggal 09 Juni 2013. Pukul 23.00 WIB. Sarwono. 2001. Lebah Madu. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Soerodikoesoemo, Wibisono,H., Hartiko. 1989. Biologi Molekuler. Makalah. Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama Antar Universitas (Bank Dunia XVII)-PAD Bioteknologi Universitas Gadjah Mada.

Stanley, R.G. dan Linskens,H.F.. 1974. Pollen: biology, biochemistry, management. Berlin: Springer-Verlag: 117 – 257.

Szczêsna, T.. 2006. Protein content and amino acids compositon of bee-collected pollen originating from Poland, South Korea and China. J. apc. Sci. 50(2): 93 – 101.

Tim Karya Tani. 2009. Pedoman Budidaya Beternak Lebah Madu. Nuansa Aulia. Bandung.

Tarumingkeng, Coto, Zahrial. 2003. Mutualisme Yang Indah Antara Serangga dan Bunga. Artikel. Instutut Pertanian Bogor. Bogor. Zucch

Wiwin, S. 1997. Inventarisasi Tanaman Pakan Lebah di UPPP Tretes Petak 49. Skripsi. Fakultas Kehutanan IPM.

Wikipedia. 2012. Apis cerana. http://en.wikipedia.org/wiki/Apis_cerana. Diakses 17 Oktober 2012. Pukul 21.15 WIB.

Wikipedia. 2013. Serbuk Sari. http://id.wikipedia.org/wiki/Serbuk_sari. Diakses tanggal 14 Juni 2013. Pukul 08.00 WIB.

Worpress. 2010. Keanekaragaman Hayati Indonesia.

http://grandmall10.wordpress.com/2010/02/10/keanekaragaman-hayati-di-indonesia. Diakses 23 Maret 2013. Pukul 13.00 WIB.