26
b. Manfaat, Keuntungan dan Kekurangan E-learning
Teknologi internet pada hakikatnya merupakan perkembangan dari teknologi komunikasi generasi sebelumnya. Media seperti radio, televisi, video,
multimedia, dan media lainnya telah digunakan dan dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Apalagi media internet yang memiliki sifat
interaktif, bisa sebagai media massa dan interpersonal, gudangnya sumber informasi dari berbagai penjuru dunia, sangat dimungkinkan menjadi media
pendidikan lebih unggul dari generasi sebelumnya. Dengan fasilitas yang dimilikinya. Menurut Onno W. Purbo 1998, paling tidak ada tiga hal dampak
positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu: 1 Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah di mana pundi
seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara. 2 Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang
diminatinya. 3 Kuliahbelajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa
bergantung pada universitassekolah tempat mahasiswa belajar. Di samping itu kini hadir perpustakan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di
seluruh jagat raya. Mengenai manfaat
e-learning Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997 sebagai berikut :
1 Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
27 2 Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3 Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4 Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.
5 Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. 6 Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
7 Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.
Lain halnnya menurut Paulina Pannen 2005: 4, yang memaparkan maanfaat
e-learning sebagai berikut : 1 Memfasilitasi komunikasi dan interaksi antara siswa dengan tenaga pengajar
dan narasumber ahli. Komunikasi antara tenaga pengajar dan nara sumber ahli dengan siswa merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran.
Komunikasi tersebut mencerminkan proses interaksi dan negosiasi makna bagi siswa untuk mencapai makna dalam pembelajaran.
2 Meningkatkan kolaborasi antar siswa untuk membentuk komunitas belajar. Kolaborasi antar siswa dapat membantu siswa untuk memperoleh
pembelajaran yang bermakna, dari pada jika siswa belajar sendirian.
28 Kolaborasi juga menciptakan keterhubungan antar siswa untuk saling
berbagi dan saling membantu dalam memecahkan masalah. 3 Mendorong siswa untuk secara mandiri mencari sumber belajar dan mencapai
makna. Siswa akan termotivasi untuk secara mandiri mencari berbagai sumber belajar dan mencapai kebermaknaan dari proses pencariannya. Siswa tidak
tergantung lagi pada instruksi dan atau keberadaan tenaga pengajar. 4 Memberikan umpan balik lintas ruang dan waktu. Dalam sistem e-learning,
siswa dapat setiap saat menguji dirinya sendiri untuk mengetahui kemajuannya, kesalahannya, dan perbaikan yang perlu dilakukannya.
5 Memberikan akses
kepada beragam
sumber belajar.
E-learning memungkinkan siswa dan tenaga pengajar untuk mengakses beragam sumber
belajar yang tersedia di internet, berupa situs, artikel ilmiah, gambarfoto, video, audio, paket-paket pembelajaran, narasumber ahli, dan lain-lain.
Teknologi tak sepenuhnya memiliki keuntungan, e-learning pun tidak
luput dari berbagai kekurangan. Seperti yang dipaparkan oleh Tafiardi 2005:95 dalam opininnya yang menyebutkan berbagai kekurangan yang
dimiliki oleh e-learning, yaitu :
1 Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
values dalam proses belajar dan mengajar.
2 Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3 Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan bukan pendidikan.
29 4 Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut menguasai teknik pembelajaran yang menggunakan internet.
5 Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal. 6 Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet mungkin hal ini
berkaitandengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer. 7 Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan bidang
internet dan kurangnya penguasaan bahasa komputer. Dengan demikian,
e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan
media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.
c. Manfaat, Keuntungan dan Kekurangan E-learning