Kerangka Teoretik Makam Gus Dur dan Perubahan Sosial Masyarakat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Fenomenologis” , karya Suis 10 menjadi rujukan pertaman dalam penelitian ini. Tujuan penelitian adalah untuk menelaah kegiatan para Peziarah di Makam K.H. Abdurrahman Wahid Gus Dur Tebuireng Jombang, kaitannya dengan pemahaman mereka atas ngalap barakah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan tentang keyakinan bahwa nilai-nilai keberkahan ada dalam makam Gus Dur sehingga patut dijadikan obyek ziarah. Namun, keyakinan ini juga berbeda- beda sesuai dengan latar belakangnya. Kalangan Santri memaknai barakah sebagai ziyadatul al-amal untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga barakah dikalangan santri disebut sebagai barakah al- kalamiyah. Sedangkan kalangan awam menaknai barakah sebagai sebagai wasilah untuk medapatkan keuntungan praktis, sehingga barakah ini dapat disebut sebagai barakah al‘amliyah, barakah ini terbagi berdasarkan tipologi orang awam yaitu latar belakang petani, pedagang, kalangan pelajar atau siswa dan kalangan non 10 Suis, Fenomena Barakah Studi Konstruksi Masyarakat Dalam Memaknai Ziarah di Makam KH. Abdurrahman Wahid Tebuireng Jombang Jawa Timur; Perspektif Fenomenologis, Disertasi, Program Studi Ke-Islaman Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, tahun 2013. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id muslim. Kalangan petani berharap barakah agar cocok tanamnya tumbuh subur dan mendapatkan keuntungan berlimpah, pada konteks ini barakah disebut barakah al-mazra’iyah. Kalangan pedagang berharap barakah agar dagangannya laris dan mendapatkan keuntungan berlimpah, pada konteks ini barakah disebut barakah al- tijariyah, dan di kalangan pelajar atau siswa berharap barakah dapat ujiannya berjalan lancar dan mendapatkan nilai maksimal yang mengantarkan dirinya lulus, pada konteks ini barakah disebut barakah al-najahiyah. Kalangan non muslim menziarah makam Gus Dur untuk menghormati pribadinya semasa hidupnya, pada konteks ini barakah disebut barakah al-takrimiyah.Dikalangan politisi barakah dilihat dari dua latar belakang berbeda yaitu politisi dari kalangan Tradisional dan politisi dari kalangan non-tradisional. Dari kalangan tradisional pemaknaan barakah tidak jauh berbeda dengan kalangan santri, namun terdapat sisipan pencitraan didalam ziarahnya, pada konteks ini barakah disebut sebagai barakah al-kalamiyahdan barakah al-martabatiyahatau wasilatu al-taswir. Sedangkan kalangan non- tradisional barakah dengan menziarahi makam Gus Dur hanya dimaknai sebagai pencitraan belaka, pada konteks ini barakah disebut sebagai barakah al-martabatiyahatau wasilatu al-taswir Penelitian Suis berbeda dengan penelitian kali ini, karena dalam penelitian saya lebih fokus pada adanya makam Gus Dur serta digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terjadinya perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat sekitar pondok pesantren Tebuireng. Serta mencari tahu bagaimana hubungan interaksi sosial antara masyarakat sekitar dengan pihak pondok pesantren terkait perubahan tersebut, setelah adanya makam Gus Dur. Penelitian yang berjudul “Peran Wisata Religi Makam Gus Dur Dalam Membangun Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Pondok Pesantren Tebuireng Jombang”, Oleh Sela Kholidiani 11 , menjadi rujukan kedua dalam penelitian ini. Sela menjelaskan latar belakang kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar Pondok Pesantren Tebuireng tidak dapat dipisahkan dari peran wisata religi makam Gus Dur yang dimana sejak Gus Dur dimakamkan di area pondok menjadikan perekonomian dan kondisi sosial masyarakat berkembang pesat. Jenis pendekatan yang digunakan kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, studi documenter dan triangulasi. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan peran wisata religi makam Gus Dur dalam membangun kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar Pondok Pesantren Tebuireng. Serta menganalisis kehidupan sosial ekonomi 11 Sela Kholidiani, Peran Wisata Religi Makam Gus Dur Dalam Membangun Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Sekitar Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Skripsi, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, tahun 2016. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id di wisata religi makam Gus Dur Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, dalam membangun kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang pada sektor wirausaha terhadap potensi peziarah yang terus berdatangan ke makam Gus Dur untuk berziarah, sehingga masyarakat mempunyai peluang besar untuk berwirausaha dengan membuka stand-stand dagang yang berada di wilayah makam Gus Dur. Kehidupan sosial ekonomi di sekitar Pondok Pesantren Tebuireng Jombang meningkat, hal ini dapat dilihat semakain banyaknya masyarakat sekitar yang membuka bermacam-macam usaha barang maupun jasa dan kehidupan sosial ekonomi mereka pun ikut terbangun dengan adanya interaksi sosial antara pedagang dengan pedagang lainnya serta pedagang dengan pembeli. Penelitian Sela hampir sama dengan penelitian kali, namun penelitian Sela lebih fokus pada kegiatan sosial ekonomi yang ada di makam Gus Dur wialayah sekitar Pondok Pesantren Tebuireng. Sedangkan penelitian saya, tujuan penelitiannnya pada perubahan sosial yang ada di di makam Gus Dur beserta masyarakat sekitarnya. Penelitian yang berjudul “Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Putat Jaya Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly Di