Teknik Pengumpulan Data Pengujian Instrumen

Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tes diberikan untuk dapat mengetahui peningkatan has il belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran media elektronik pengukuran rangkaian elektronika.

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan tersebut mengarah pada dua aspek, yaitu : 1 Aspek Media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program, keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi, penggunaan suara musik sebagai ilustrasi. 2 Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran pengukuran rangkaian elektronika, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, pandangan siswa terhadap media elektronik. 2 Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran pengukuran rangkaian elektronika dengan menggunakan media elektronik. Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu                         2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r XY 3 Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media elektronik.

3.4.2. Pengujian Instrumen

Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengukur atau mengetahui instrumen yang akan digunakan apakah telah memenuhi syarat sebagai alat pengambil data atau belum. Instrumen tersebut layak untuk digunakan setelah dilakukan analisis terhadap Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran. 1 Uji Validitas Instrumen Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu hendak diukur. Perhitungan uji validitas instrumen penelitian menggunakan korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut : Arikunto, 2009, hlm. 72 Keterangan : r xy = Koefisien validitas butir item N = Jumlah test subjek X = Skor rata-rata dari X Y = Skor rata-rata dari Y Pengujian signifikansi koefisien validitas dihitung menggunakan rumus uji t sebagai berikut : 2 1 2 r n r t    Sugiyono, 2012, hlm. 184 Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan : t = nilai t hitung n = banyaknya peserta tes r = validitas tes Jika t hitung positif dan t hitung t tabel maka koefisien item tes tersebut valid dan jika t hitung negatif dan t hitung t tabel maka koefisien item tes tersebut tidak valid, t tabel diperoleh pada interval kepercayaan 95 α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n-2. Dibawah ini diberikan tabel 3.3 interpretasi nilai validitas sebagai berikut : Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Korelasi r Arikunto, 2002, hlm. 75 2 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas penelitian menggunakan rumus Kuder-Richardson KR-20 sebagai berikut : r 11 ∑ Arikunto, 2009 : 100 di mana : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q= 1 – p n = banyaknya item S 2 = Varian total Besarnya Nilai r Interpretasi 0.800 r 1.000 Sangat Tinggi 0.600 r 0.800 Tinggi 0.400 r 0.600 Cukup 0.200 r 0.400 Rendah 0.000 r 0.200 Sangat Rendah tak berkorelasi Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Harga standar deviasi S 2 dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: ∑ ∑ Arikunto, 2009 : 97 di mana : S 2 = Varians X = jawaban responden pada setiap item N = banyaknya responden Hasilnya yang diperoleh yaitu r 11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r- P roduct Moment . Jika r 11 r tabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r 11 r tabel maka instrumen tersebut tidak reliabel. 3 Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran yaitu suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus : Arikunto, 2009 : 208 Di mana : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut Arikunto 2009 : 210, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Kesukaran Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi 0,00 ≤ P 0,30 Sukar 0,30 ≤ P 0,70 Sedang Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah Arikunto, 2009 : 210 Soal-soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal sedang yang mempunyai indeks kesukaran 0,30 sampai dengan 0,70. Tetapi soal-soal yang terlalu mudah atau terlalu sukar, lalu tidak berarti tidak boleh digunakan. Hal ini tergantung dari penggunaannya. Sebaikanya proporsi antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal guna mendapatkan gambaran prestasi yang sesungguhnya. Selain itu, soal yang sukar akan menambah gairah belajar bagi siswa yang pandai, sedangkan soal-soal yang terlalu mudah, akan membangkitka n semangat kepada siswa yang lemah. 4 Uji Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto 2009 : 211 “ Daya pembeda soa l adalah suatu soa l untuk membedakan antara siswa yang panda i berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah ”. Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan rumus : Arikunto, 2009 : 213 Di mana : D = Indeks diskriminasi daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kolompok bawah yang menjawab benar Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga d negatif menunjukkan bahwa item tersebut tidak baik, jadi semua butir yang nilainya negatif sebaiknya dibuang saja. Pada tabel 3.5 dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda. Tabel 3.5. Klasifikasi Daya Pembeda Rentang Nilai D Klasifikasi D 0 Tidak baik dibuang 0,00 ≤ D 0,20 Jelek 0,20 ≤ D 0,40 Cukup 0,40 ≤ D 0,70 Baik 0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali Arikunto, 2009 : 218 5 Uji Normalitas Data Uji normalitas data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik dan jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametrik atau Rank Spearman. Berikut adalah langkah- langkah uji normalitas distribusi variabel X dan variabel Y untuk Chi Kuadrat, jika χ 2 hitung χ 2 tabel maka, penyebaran skor variabel X dan variabel Y berdistribusi normal. 1. Hitung rentang skor r : 2. Tentukan banyak interval kelas k : 3. Tentukan panjang interval kelas P : Gema Putiasukma , 2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Menentukan daftar distribusi fekuensi variabel. 5. Hitung rata-rata skor mean = ̅ : ̅ ∑ ∑ 6. Hitung simpangan baku SD : √ ∑ ∑ atau √ ∑ ̅ 7. Hitung harga baku Z : ̅ 8. Hitung luas interval kelas L : 9. Hitung frekuensi ekspetasi f h : 10. Kemudian hitung Chi Kuadrat χ 2 : Dimana f t adalah frekuensi pengamatan 11. Buat tabel normalitas distribusi Chi Kuadrat masing-masing variabel. 12. Jika χ 2 hitung χ 2 tabel pada taraf kepercayaan 95 dengan dk = k – 1, maka data berdistribusi normal. Apabila hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka analisis data selanjutnya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik dengan uji koefisien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment dan uji linieritas regresi menggunakan uji linieritas regresi sederhana. Sedangkan jika hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi tidak normal maka perhitungan koefisien korelasi menggunakan statistik non parametrik menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi rank spearman .

3.4.3. Sumber Belajar Media Elektronik