MATERI B. IND kelas XI STRUKTUR dan KEBA
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
Kurikulum 2013
KD
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, baik melalui lisan
maupun tulisan
A. PENGERTIAN
Cerpen singkatan cerita pendek:
O Selesai dalam sekali baca
O Biasanya antara 1500 – 3000 kata (6 – 10 halaman)
O Hanya berisi satu tema dan satu konflik
O Bercerita tentang sepenggal peristiwa dalam kehidupan tokoh.
B. STRUKTUR CERPEN
Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita.
Abstrak pada sebuah teks cerita pendek bersifat opsional, artinya
sebuah teks cerpen bisa saja tidak melalui tahapan ini.
Orientasi
Orientasi merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita
berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa
dalam cerpen.
Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan
meyakinkan pembaca.
Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak,
baik secara fisik maupun psikis.
Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian, dimana antar kejadian hanya
dihubungkan secara sebab akibat, artinya peristiwa yang satu
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Pada tahapan komplikasi ini akan didapati:
karakter atau watak pelaku cerita yang diekspresikan dalam
ucapan dan tindakan tokoh.
berbagai kerumitan (konflik) yang akan mengarah pada klimaks,
yaitu saat sebuah konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi.
Klimaks ini merupakan keadaan yang mempertemukan berbagai
konflik dan menentukan bagaimana konflik tersebut diselesaikan
dalam sebuah cerita.
Evaluasi
Pada tahapan evaluasi konflik yang terjadi diarahkan pada
pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.
Resolusi
Resolusi merupakan tahapan yang mengungkapkan solusi dari
berbagai konflik yang dialami tokoh.
Koda/Reorientasi
Koda merupakan bagian teks cerpen yang berisi nilai-nilai atau
pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Koda
juga biasa disebut reorientasi. Sama halnya dengan tahapan
abstrak, koda ini bersifat opsional.
C. UNSUR KEBAHASAAN CERPEN
Majas
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan
bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam
jiwanya.
Beberapa majas yang sering digunakan:
a. Majas Litotes: pengungkapan yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh: Mampirlah ke gubuk kami (Padahal rumahnya besar dan mewah )
b. Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
c. Majas Personifikasi: mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup
Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
d. Majas Simile : pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan
dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”,
“ibarat”,”bak”, bagai”.
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang
dimabuk cinta berkorban apa saja.
e. Majas Metafora: pengungkapan yang membandingkan suatu benda dengan benda
lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh: cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Ungkapan/Idiom
kecil hati = penakut
besar hati = (-) sombong, (+) bangga
berat hati = kurang suka melakukan sesuatu pekerjaa/terpaksa
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong; congkak
setengah hati = terpaksa/enggan
jatuh hati = menjadi cinta
perang dingin = perang tanpa senjata
uang panas = uang tidak halal
kambing hitam = orang yang disalahkan
kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkan
sebatang kara = sendirian
naik daun = terkenal/populer
berbadan dua = hamil
pertemuan empat mata = pertemuan dua orang
kaki lima = emperan/pingggir jalan, depan rumah orang
Peribahasa
1. Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.
2. Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.
3. Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.
4. Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.
5. Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.
Kurikulum 2013
KD
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, baik melalui lisan
maupun tulisan
A. PENGERTIAN
Cerpen singkatan cerita pendek:
O Selesai dalam sekali baca
O Biasanya antara 1500 – 3000 kata (6 – 10 halaman)
O Hanya berisi satu tema dan satu konflik
O Bercerita tentang sepenggal peristiwa dalam kehidupan tokoh.
B. STRUKTUR CERPEN
Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita.
Abstrak pada sebuah teks cerita pendek bersifat opsional, artinya
sebuah teks cerpen bisa saja tidak melalui tahapan ini.
Orientasi
Orientasi merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita
berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa
dalam cerpen.
Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan
meyakinkan pembaca.
Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak,
baik secara fisik maupun psikis.
Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian, dimana antar kejadian hanya
dihubungkan secara sebab akibat, artinya peristiwa yang satu
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
Pada tahapan komplikasi ini akan didapati:
karakter atau watak pelaku cerita yang diekspresikan dalam
ucapan dan tindakan tokoh.
berbagai kerumitan (konflik) yang akan mengarah pada klimaks,
yaitu saat sebuah konflik mencapai tingkat intensitas tertinggi.
Klimaks ini merupakan keadaan yang mempertemukan berbagai
konflik dan menentukan bagaimana konflik tersebut diselesaikan
dalam sebuah cerita.
Evaluasi
Pada tahapan evaluasi konflik yang terjadi diarahkan pada
pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.
Resolusi
Resolusi merupakan tahapan yang mengungkapkan solusi dari
berbagai konflik yang dialami tokoh.
Koda/Reorientasi
Koda merupakan bagian teks cerpen yang berisi nilai-nilai atau
pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Koda
juga biasa disebut reorientasi. Sama halnya dengan tahapan
abstrak, koda ini bersifat opsional.
C. UNSUR KEBAHASAAN CERPEN
Majas
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan
bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam
jiwanya.
Beberapa majas yang sering digunakan:
a. Majas Litotes: pengungkapan yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh: Mampirlah ke gubuk kami (Padahal rumahnya besar dan mewah )
b. Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
c. Majas Personifikasi: mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup
Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
d. Majas Simile : pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan
dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”,
“ibarat”,”bak”, bagai”.
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang
dimabuk cinta berkorban apa saja.
e. Majas Metafora: pengungkapan yang membandingkan suatu benda dengan benda
lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh: cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Ungkapan/Idiom
kecil hati = penakut
besar hati = (-) sombong, (+) bangga
berat hati = kurang suka melakukan sesuatu pekerjaa/terpaksa
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong; congkak
setengah hati = terpaksa/enggan
jatuh hati = menjadi cinta
perang dingin = perang tanpa senjata
uang panas = uang tidak halal
kambing hitam = orang yang disalahkan
kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkan
sebatang kara = sendirian
naik daun = terkenal/populer
berbadan dua = hamil
pertemuan empat mata = pertemuan dua orang
kaki lima = emperan/pingggir jalan, depan rumah orang
Peribahasa
1. Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.
2. Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.
3. Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.
4. Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.
5. Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.