Hakikat Pembelajaran Bahasa Jawa di SD

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Jawa di SD

Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, mata pelajaran bahasa Jawa merupakan bagian dari mata pelajaran muatan lokal. Tujuan pembelajaran mata pelajaran bahasa Jawa yaitu mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya, memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun masyarakat dalam umumnya, dan memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai atau aturan-aturan yang berlaku di daerahnya serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional Aqib, 2009: 107. Sutrisna Wibawa Mulyana, 2008: 37 mengungkapkan bahwa fungsi pembelajaran bahasa Jawa dibagi menjadi dua yaitu fungsi edukatif dan fungsi kultural. Pengertian fungsi edukatif yaitu siswa dapat memperoleh nilai-nilai budaya daerah untuk keperluan pembentukan kepribadian dan identitas bangsa melalui penggunaan unggah-ungguh basa dalam bahasa Jawa. Fungsi yang kedua yaitu fungsi kultural. Fungsi kultural yaitu menggali dan menanamkan kembali nilai-nilai budaya daerah sebagai upaya untuk membangun identitas dan menanamkan penyaring dalam menyeleksi pengaruh budaya luar. Dinas pendidikan Jawa Tengah telah menerbitkan kurikulum bahasa Jawa yang telah disesuaikan dengan kurikulum 2013. Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah dasar difokuskan pada kemampuan berbahasa, bersastra, dan berbudaya yang 12 meliputi empat aspek keterampilan berbahasa diantaranya mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada kelas III semester 2 terdapat empat kompetensi inti diantaranya sebagai berikut. 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,teman, tetangga, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Tim, 2014: 9 – 10 Kompetensi inti dikembangkan menjadi kompetensi dasar. Kompetensi dasar kelas III semester 2 menyebutkan tentang memahami tembang macapat Pocung, mengapresiasi cerita pengalaman yang menarik, memahami tembang dolanan bertema keagungan Tuhan, memahami huruf Jawa legena, membaca teks naratif tentang budaya, menulis dan menyajikan cerita pengalamanyang menarik menggunakan ragam ngoko, menulis dan menyajikan cerita tentang peristiwa alam dengan ragam ngoko, dan membaca dan menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa legena. Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah dasar memuat empat keterampilan berbahasa yang meliputi membaca, menyimak, berbicara, menulis. Membaca diarahkan pada kemampuan memahami isi bacaan, makna suatu bacaan ditentukan oleh situasi dan konteks dalam bacaan. Kegiatan menyimak pada hakikatnya sama dengan kegiatan membaca hanya saja pada menyimak merupakan pemahaman teks lisan. Kegiatan menulis diarahkan untuk mengembangkan kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, pesan dan 13 perasaan secara tertulis. Kegiatan berbicara diarahkan pada kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, pesan dan perasaan secara lisan dengan menggunakan bahasa Jawa. Program pengajaran bahasa Jawa lingkup mata pelajaran bahasa Jawa meliputi penguasaan kebahasaan, kemampuan memahami mengapresiasi sastra dan kemampuan menggunakan bahasa Jawa.

B. Karakteristik Siswa Kelas Awal