Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas Iii Sd Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP
KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS III
SD ISLAM AL AMANAH TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh
Rosi Lestari
NIM 1112018300049

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M


i

ii

iii

iv

v

ABSTRAK

Rosi Lestari (NIM: 1112018300049). Pengaruh Media Komik Terhadap
Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas III SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
komik terhadap keterampilan membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al
Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini
dilaksanakan di SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Semester Genap Tahun
Pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

eksperimen dengan desain penelitian The Post-test Only Control Group Design .
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 27 siswa kelas eksperimen dan 27
siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian ini berupa tes dalam bentuk uraian.
Teknik analisis data menggunakan program SPSS 20 for Windows Version.
Berdasarkan hasil posttest, diperoleh bahwa hasil rata-rata nilai tes
keterampilan membaca intensif siswa setelah dibelajarkan dengan menggunakan
media komik (kelas eksperimen) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil rata-rata
nilai tes keterampilan membaca intensif siswa yang tidak menggunakan media
komik (kelas kontrol). Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen sebesar 84,63 dan
kelas kontrol sebesar 75,56.
Selain itu, hasil perhitungan uji-T atau uji hipotesis dengan menggunakan
teknik Paired Sample T-Test diperoleh nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,030.
Sehingga, Ho ditolak dan H1 diterima dengan nilai sig.(2-tailed) yaitu 0,030 <
0,05. Karena H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
penggunaan media komik terhadap keterampilan membaca intensif siswa kelas III
SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Media Komik, Keterampilan Membaca, Membaca Intensif, Siswa
Kelas III SD


i

ABSTRACT

Rosi Lestari (NIM: 1112018300049). The Influence Of Comic Media In
IntensiveReading Skill On Third Grade Students SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan Lesson Year 2015/2016.
This research purpose is knowing the influence of comic media intensive
reading skill on third grade students SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan
Lesson Year 2015/2016. This research is conducted in SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan Lesson Year 2015/2016 in second period 2015/2016. The
method in this research using quasi experiment with desain The Post-Tes Only
Control Group Design. The research is took sample as much as 27 students for
experiment class and 27 students for control class. Instrument in this research is
tes (essay). Technical analysis date using program SPSS 20 for Windows.
Based on posstest result that average intensive reading skill students after
studied with using comic media in experimental classis higher than the average
ofintensive reading skillby not using comic media in control class. The average
values posstest intensive reading skillin experimental class are 84,63 and the
average intensive reading skill in control class are 75,56.

Besides, the result of calculation using t-test or test hypotheses by
usingPaired Sample T-Test result sig.(2-tailed) are 0,030. Therefore, Hois rejected
and H1is accepted, because the result sig.(2-tailed) 0,030 < 0,05. Because H1
accepted, then it can be concluded that there are the influence of comic media in
intensive reading skill on third grade students SD Islam Al Amanah Tangerang
Selatan Lesson Year 2015/2016.

Keywords : Comic Media, Reading Skill, Intensive Reading Skill, On Third
Grade Students

ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan rasa syukur penulis sampaikan kepada ke
hadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kesehatan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW,
keluarga, para sahabatnya, dan umat Islam yang mengikutinya sampai akhir
zaman.
Penulis menyadari dalam penulisan ini banyak rintangan dan hambatan

yang dihadapi. Namun, berkat curahan karunia Allah SWT, dan siraman doa restu
dari berbagai pihak yang telah ikhlas memberikan dukungan dan bimbingan
secara moril maupun materil, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, dengan segala ketulusan hati, penulis mempersembahkan rasa terima kasih
yang mendalam kepada:
1.

Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Dr. Khalimi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


4.

Dindin Ridwanudin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang penuh
kesabaran, keikhlasan, dan semangat dalam membimbing penulis selama
ini.

5.

Lu‟luil Maknun, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan masukan-masukan dan semangat dalam membimbing penulis
selama ini.

6.

Seluruh Dosen Jurusan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu
yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah
SWT.


iii

7.

Kepala Sekolah SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan, H. Ogi
Suprayogi, S.Pd., yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
di SD Islam Al Amanah, Nurul Komariah, S.Pd.I dan Nurjannah, S.Ag
yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di kelas IIIA
dan Kelas IIIB. Seluruh karyawan dan guru SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan yang telah membantu melaksanakan penelitian.

8.

Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam
menyediakan dan memberikan pinjaman literatur yang dibutuhkan.

9.

Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Bapak Purwadi dan Ibu Nuryati

yang selalu penulis banggakan dan sayangi. Mereka tak henti-hentinya
mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril
dan materil kepada penulis. Hanya Allah SWT, yang dapat membalasnya.
Semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk mereka dan untuk
kakakku, Slamet Riyadi, terima kasih atas semangatnya, dan adikku,
Muhammad Tri Mulyana, terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

10. Sahabat-sahabatku N2R2 yang terdiri dari Nur Hidayah, Nur Atikah, dan
Rohayatun terima kasih atas masukan-masukannya dan semangatnya.
11. Sahabat-sahabatku di Pondokan Assalam, terima kasih atas dukungannya.
12. Sahabat-sahabatku Aida Rosdiani, Astria, Yuhana Alvia Hadaina, Arif
Rahman

Kurniadi

terima

kasih

atas


masukan-masukannya

dan

semangatnya.
13. Sahabat-sahabat seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah angkatan 2012 kelas A dan kelas B yang tidak disebutkan satu
persatu. Terima kasih atas kebersamaannya. Semoga persahabatan kita
tetap abadi. Sampai jumpa dalam kesuksesan.

iv

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudahmudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan, dan doa yang telah
diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT, di dunia
dan akhirat. Aamiin Ya Rabbal‟alamin.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan umumnya. Aamiin
Ya Rabbal‟alamin
Jakarta, 18 Juli 2016

Penulis

Rosi Lestari

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

F. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ............................................................................. 6
1. Media Pembelajaran ..................................................................... 6
a. Pengertian Media ..................................................................... 6
b. Macam-Macam Media Pembelajaran ...................................... 8
c. Fungsi Media Pembelajaran .................................................... 12
d. Manfaat Media Pembelajaran .................................................. 16
e. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media .................. 17
2. Media Komik ................................................................................ 19
a. Pengertian Komik .................................................................... 19
b. Elemen-elemen dalam Komik ................................................. 21
c. Kelebihan dan Kekurangan Komik ......................................... 21
d. Komik sebagai Media Pembelajaran ....................................... 22

vi

3. Keterampilan Membaca ................................................................ 24
a. Pengertian Keterampilan ......................................................... 24
b. Pengertian Membaca ............................................................... 25
c. Aspek-aspek Membaca ............................................................ 27
d. Tujuan Membaca ..................................................................... 28
e. Pengertian Keterampilan Membaca .......................................... 30
f. Pengertian Membaca Intensif .................................................. 31
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 33
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 34
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 37
B. Metode dan Desain Penelitian .......................................................... 37
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 39
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 40
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 42
G. Hipotesis Statistik .............................................................................. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah ..................................................................................... 45
B. Deskripsi Data .................................................................................. 47
C. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data ....................................... 56
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 60
BAB V PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................. 66
B. Saran .................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 68

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

: Desain Penelitian Quasi Exsperiment .................................... 38

Tabel 3.2

:Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................. 40

Tabel 3.3

: Rubrik Penilaian Pertanyaan Jawaban Keterampilan Membaca
Intensif .................................................................................... 41

Tabel 4.1

: Jumlah Rombongan Belajar Sd Islam Al Amanah ................. 46

Tabel 4.2

: Daftar Guru dan Karyawan SD Islam Al Amanah 2016 ....... 46

Tabel 4.3

: Hasil Tes Keterampilan Membaca Intensif Kelompok Eksperimen
.................................................................................................. 48

Tabel 4.4

: Hasil Tes Keterampilan Membaca Intensif Kelompok Kontrol
.................................................................................................. 49

Tabel 4.5

: Dekripsi Data Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen ....... 50

Tabel 4.6

:Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........... 51

Tabel 4.7

: Dekripsi Data Statistik Nilai PosttestKelompok Kontrol ...... 53

Tabel 4.8

: Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol ................ 54

Tabel 4.9

: Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen ......... 56

Tabel 4.10

: Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Kontrol ............... 57

Tabel 4.11

:Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen danKelas
Kontrol .................................................................................. 58

Tabel 4.12

: Hasil Uji Hipotesis (Paired Sample Test) ............................. 59

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen
............................................................................................................................... 52
Gambar 4.2

: Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol .... 55

Gambar 4.3 : Aktivitas Siswa Membaca Komik ................................................ 61
Gambar 4.4

: Siswa Menyimpulkan Isi Bacaan ................................................. 61

ix

6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 2

: Komik Kelas Eksperimen

Lampiran 3

: LKS Kelas Eksperimen

Lampiran 4

: RPP Kelas Kontrol

Lampiran 5

: Teks Bacaan Kelas Kontrol

Lampiran 6

: LKS Kelas Kontrol

Lampiran 7

:Gambar Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

Lampiran 8

: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 9

:Rubrik Penilaian Pertanyaan Jawaban Keterampilan Membaca
Intensif

Lampiran 10 : Kunci Jawaban Keterampilan Membaca Intensif
Lampiran 11 : Daftar Hasil Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 12 :Daftar Hasil Nilai Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 13 : Daftar Referensi
Lampiran 14 : Uji Referensi
Lampiran 15 : Lembar Observasi Awal
Lampiran 16 : Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
Lampiran 17 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 18 : Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 19 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 20 : Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
Lampiran 21 : Biodata Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai peran penting
dalam keberhasilan siswa mempelajari bidang studi. Melalui bahasa manusia
dapat saling berhubungan antar satu orang dengan yang lainnya. Melalui
bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan, perasaan, pikiran, gagasan, dan
pengalamannya kepada orang lain. Keterampilan berbahasa mencakup empat
aspek, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan yang utama yang harus
dimiliki siswa di Sekolah Dasar adalah keterampilan membaca, menulis, dan
berhitung. Keterampilan tersebut sebagai dasar untuk mengembangkan diri dan
sebagai jembatan dalam mempelajari pelajaran lain.
Membaca merupakan proses belajar yang efektif. Pengajaran
membaca tidak saja menumbuhkan keterampilan membaca, tetapi juga
menumbuhkan minat dan kegemaran membaca siswa. Membaca merupakan
jendela dunia, artinya segara informasi dapat diketehui oleh seseorang melalui
membaca. Siswa yang sering membaca akan lebih banyak memiliki informasi
daripada siwa yang jarang membaca. Apabila banyak membaca, akan
menambah perbendaharaan kata, menambah pengetahuan, daya nalar, yang
berdampak pada kemampuan siswa tidak sejajar. Banyak sedikitnya informasi
yang dimiliki siswa melalui membaca tidak lepas dari keterampilan siswa
dalam memahami isi bacaan. Oleh karena itu, keterampilan membaca
merupakan kunci keberhasilan seseorang siswa dalam menjalani proses
pendidikan di sekolah.
Membaca dijadikan topik utama dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Secara spesifik pembelajaran membaca di Sekolah Dasar
difokuskan pada membaca intensif. Artinya membaca yang sungguh-sungguh
dalam memahami isi bacaan, mendapatkan informasi dan ide-ide dari bacaan

1

2

sebagai konteks pembelajaran bahasa Indonesia. Membaca sangat bermanfaat
bagi setiap orang. Seseorang yang memiliki keterampilan membaca yang baik,
akan lebih mudah memahami isi wacana yang dibacanya. Membaca intensif
merupakan salah satu jenis keterampilan membaca. Manfaat keterampilan
membaca intensif adalah seseorang akan lebih mudah mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman secara mendalam.
Hasil observasi awal peneliti pada kelas III SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016 menunjukkan keterampilan
membaca siswa rendah. Siswa masih kesulitan dalam memahami isi bacaan,
dikarenakan strategi pembelajaran yang diterapkan guru masih menggunakan
metode konvensional. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan dalam
proses belajar mengajar masih terbatas, sehingga siswa merasa bosan,
mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Banyak siswa yang dapat
membaca, tapi belum memahami isi bacaan dan pesan-pesan yang terdapat
dalam suatu bacaan. Hal ini dikarenakan keterampilan membaca siswa
khususnya dalam membaca intensif sangat rendah. Motivasi atau dorongan dari
guru untuk mencanangkan pentingnya membaca sangat minim dan inisiatif
dari siswa sendiri kurang untuk membaca.
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan tergantung dari
proses belajar mengajar yang diajarkan oleh pendidik. Siswa diharapkan
memiliki kualitas pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan, diperlukan adanya strategi dan media pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan
pembelajaran yang bermakna, di antaranya menggunakan berbagai media
pembelajaran. Berbicara tentang media pembelajaran maka tidak lepas dari
fungsi, peranan dan manfaat media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran
berfungsi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dan menyampaikan
informasi. Media sangat menentukan dalam proses kegiatan belajar, terutama
dalam meningkatkan keterampilan membaca.

3

Seiiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
pendidikan dapat dilakukan melalui media apa saja baik seperti majalah, buku,
atau surat kabar. Salah satu media yang belum begitu banyak digunakan dan
dikembangkan di Indonesia adalah media komik. Dengan hal ini, media
pembelajaran yang diasumsikan dapat meningkatkan keterampilan membaca
siswa adalah media komik. Media komik merupkan salah satu media visual
komunikatif dalam membaca, karena penggunaan media komik dapat
menfokuskan dan menghasilkan suasana belajar yang menyenangkan bagi
siswa. Media komik ini sangat menarik, karena selain ada bacaan juga terdapat
gambar yang menunjukkan isi dari bacaan tersebut. Media komik membantu
siswa mendapatkan gambaran visual dari bahan bacaan yang dibacanya. Komik
dapat dijadikan pilihan sebagai media untuk mengatasi kejenuhan siswa ketika
membaca bacaan yang disajikan dalam bahasa Indonesia dan membantu siswa
untuk mempunyai gambaran terhadap isi bacaan sehingga membuat siswa
mudah paham dan mengerti terhadap isi bacaan.
Oleh karena itu, media komik dapat disajikan sebagai salah satu
alternatif untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yang
dimaksud dengan digunakannya komik dalam pembelajaran adalah bahwa
materi-materi dari pelajaran yang akan dipelajari dijadikan sebagai urutan
cerita yang manarik, kemudian cerita tersebut divisualiasikan ke dalam bentuk
gambar kartun untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami
makna yang tersirat pada isi bacaan. Terpadunya antara isi bacaan dan gambar,
akan mempermudah siswa dalam mencerna isi bacaan yang dibaca. Sehingga
siswa mampu menyimpulkan isi bacaan yang telah dibaca dan dipahami.
Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pada siswa kelas III SD Islam Al Amanah, dengan judul
“Pengaruh Media Komik Terhadap Keterampilan Membaca Intensif
Siswa Kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2015/2016”.

4

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Guru masih menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam
pembelajaran.
2. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang
bervariasi.
3. Keterampilan membaca siswa rendah.
4. Kurangnya penggunaan komik sebagai media pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka peneliti membatasi masalah-masalah yang diteliti pada
penggunaan media komik dan pengaruhnya terhadap keterampilan membaca
intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun
Pelajaran 2015/2016.
D. Perumusan Masalah
Agar penelitian ini mencapai sasaran yang hendak dicapai
sebagaimana judul di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Apakah terdapat pengaruh media komik terhadap keterampilan membaca
intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah Tangerang Selatan Tahun
Pelajaran 2015/2016?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media komik
terhadap keterampilan membaca intensif siswa kelas III SD Islam Al Amanah
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.

5

F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Media komik dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif
siswa dan dapat mempermudah siswa dalam menghubungkan isi cerita
dengan gambar.
2. Bagi Guru
Media komik dapat menjadi alternatif media yang akan digunakan
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Sekolah
Media komik dapat meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah
yang bersangkutan terkait dengan pengembangan keterampilan membaca
intensif siswa dengan menggunakan media komik.
4. Bagi Peneliti
Dengan mengambil tema tentang masalah pendidikan yang
berkaitan dengan pengunaan media pembelajaran yaitu media komik dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia akan menambah pengetahuan dan wawasan
tentang

sejauh

mana

peran

media

keterampilan membaca intensif siswa.

tersebut

dalam

meningkatkan

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius secara harfiah
berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.1 Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan,
dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi atau
penyalur pesan.2
Rossi dan Breidle dalam Sanjaya mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan lain
sebagainya.3

Dalam

komunikator,

komunikan,

interaksi
dan

komunikasi
pesan

yang

(message),

aktif

terdapat

yakni

sebagai

komponen-komponen komunikasi. Istilah komunikasi atau dalam bahasa
Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, yang
berarti pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), pertukaran,
dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari
pendegarnya. Kata sifatnya communis artinya bersifat umum atau
bersama-sama.

Kata

kerjanya

communicare,

artinya

berdialog,

berunding, atau bermusyawarah.4

1

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), cet.13, h. 3.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer; Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.159.
3
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prendamedia Group, 2008), h.204.
4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:
REFERENSI (GP Press Group), 2013), cet.1, h.2.
2

6

7

Ditinjau dari efek yang diharapkan, tujuan komunikasi bersifat
umum. Dalam hal inilah maka proses komunikasi melahirkan istilahistilah seperti penerangan, propaganda, indoktrinasi, pendidikan dan lainlain. Inti semua itu adalah untuk mencapai persetujuan mengenai sesuatu
pokok ataupun masalah yang merupakan kepentingan bersama.5
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication Technology/AECT) di Amerika misalnya, membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi.6
Adapun batasan-batasan yang diberikan, ada persamaanpersamaan di antaranya yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa yang sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat
terjadi.
Dalam proses belajar mengajar, media sangat penting untuk
digunakan, karena media dapat membangkitkan keinginan, minat yang
baru, dan membangkitkan motivasi siswa. Penggunaan media dalam
pembelajaran sangat membantu dalam keefektifan proses pembelajaran,
memudahkan dalam penyampaian pesan, dan isi pelajaran dapat
diajarkan dengan ringkas. Media juga dapat membantu dalam
meningkatkan minat seseorang, dan memudahkan dalam mendapatkan
informasi. Media yang baik dapat pula mengaktifkan siswa dalam
memberikan pendapat, umpan balik, dan mendorong siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran.

5

Ibid., h.3.
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 7.
6

8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses kegiatan
pembelajaran untuk menyampaikan informasi yang dapat merangsang
pikiran, minat, motivasi, dan perhatian siswa, sehingga interaksi antara
guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat serta proses pembelajaran
dapat efektif dan efesien.
b. Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa macam
tergantung dari sudut mana melihatnya.
1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
a) Media auditif/audio
Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar saja,
atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan
rekaman suara.7 Media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa untuk mempelajari bahan ajar. Melalui media
audio, tentunya ada proses mendengar. Mendengar sesungguhnya
suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur yaitu mendengar,
memperhatikan, memahami, dan mengingat.8
Unsur pertama dalam proses mendengarkan adalah
mendengar. Mendengar merupakan proses fisiologis otomatik
penerimaan rangsangan pendengaran. Mendengar adalah sebuah
proses yang terjadi antara gelombang suara yang masuk melalui
saluran telinga bagian luar terhubung dengan gendang telinga di
bagian tengah telinga dan menimbulkan getaran-getaran yang
kemudian merangsang impuls-impuls saraf sampai ke otak. Unsur
kedua

7
8

dalam

Wina Sanjaya, op. cit., h. 211.
Yudhi Munadi, op.cit., h. 59.

proses

mendengarkan

adalah

perhatian.

9

Memperhatikan rangsangan di lingkungan berarti memusatkan
kesadaran pada rangsangan khusus tertentu.
Unsur ketiga dalam proses mendengar adalah memahami.
Unsur ini adalah unsur yang paling rumit dalam mendengarkan.
Memahami biasanya diartikan sebagai proses pemberian makna
pada kata yang didengar. Kemudian unsur keempat dalam proses
mendengar adalah mengingat. Ada dua jenis memori dalam
mengingat, yakni memori jangka pendek (MJPe) dan memori
jangka panjang (MJPa). Memori jangka pendek adalah sesuatu
yang memungkinkan kita mengingat suatu nomor telepon yang
cukup panjang untuk diputar, tetapi tidak mampu untuk
mengingatnya kembali hanya lima menit kemudian. Materi verbal
yang disimpan di MJPe tampaknya lebih disandikan oleh suara
materi daripada oleh tampilannya.

Sedangkan memori jangka

panjang menyimpan suatu infomasi yang sudah melekat.9
b) Media visual
Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja,
tidak mengandung unsur suara. Media visual melibatkan indera
penglihatan. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film, slide,
foto, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak
seperti media grafis.10 Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam
media visual, yakni pesan verbal dan non verbal. Pesan verbalvisual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan,
dan pesan nonverbal-visual adalah pesan dituangkan ke dalam
simbol-simbol nonverbal-visual.11

9

Ibid., h. 63.
Wina Sanjaya, loc. cit.,
11
Yudhi Munadi, op.cit.,h. 81.
10

10

c) Media audiovisual
Media audiovisual yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara yang dapat mengandung unsur gambar
yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film,
slide suara, dan lain sebaginya. Kemampuan media ini dianggap
lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis
media yang pertama dan kedua.12
Jadi berdasarkan sifatnya, media dibagi menjadi media audio,
visual, dan audiovisual. Media audio mengandung pesan dalam bentuk
auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan para siswa dalam mempelajari bahan ajar. Media
visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan yang biasanya digunakan untuk membantu guru dalam
menjelaskan isi materi pelajaran, sedangkan media audiovisual yaitu
kombinasi antara media audio dan visual.
2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam :
a) Media yang memiliki daya liput yang lebih luas dan serentak
seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat
mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara
serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.13
3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke
dalam:
a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film, strip,
transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian
memerlukan alat proyeksi khusus seperti film proyektor untuk
memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film
12
13

Ibid.,
Wina Sanjaya, op.cit., h. 211.

11

slide, Over Head Projector (OPH) untuk memproyeksikan
transparansi.
b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,
radio, dan lain sebagainya.14
Dari beberapa klasifikasi media di atas, penulis hanya
memfokuskan kepada media visual, karena lebih efektif dan efisien
dalam penggunaan media komik terhadap keterampilan membaca siswa.
Dalam media visual, pembelajarannya pun lebih kepada pesan-pesan
visual yang ditampilkan melalui berbagai ilustrasi untuk memperjelas
keterbacaan visual. Karena media berbasis visual memegang peranan
yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Media visual dapat
pula menumbuhkan minat baca siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi cerita dengan gambar yang disajikan.
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh
kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual, sehingga dapat dicapai
dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul,
merencanakan dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar
visualisasi objek, konsep, dan informasi.
Pesan visual untuk pembelajaran hendaknya memiliki prinsip
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan yaitu:
1) Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam prinsip media visual ini mengacu
kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah
elemen yang sedikit akan memudahkan siswa dalam menangkap dan
memahami pesan yang disajikan dalam visual.
2) Keterpaduan
Hal ini mengacu pada hubungan yang terdapat di antara
elemen-elemen visual. Elemen tersebut harus saling berkaitan dan

14

Ibid., h. 212.

12

menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga dapat membantu
pemahaman suatu pesan atau informasi.
3) Penekanan
Penekanan prinsip media visual mengacu pada penggunaan
ukuran,

hubungan-hubungan,

perspektif,

warna

yang

dapat

memberikan unsur terpenting dalam penekanan sehingga akan
menjadi pusat perhatian siswa.
4) Keseimbangan
Keseimbangan ini mengacu pada daya imajinasi. Daya
imajinasi harus lebih tinggi dan dibutuhkan adanya bereksperimen
dari perancang visual, sehingga menimbulkan bentuk atau pola yang
dapat menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi
keseimbangan.15
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
media visual sangat penting dalam memberikan simbol-simbol pesan
visual. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh
kualitas dan efektivitas dari bahan-bahan visual yang disampaikan.
Adanya elemen-elemen dalam visual memberikan kemudahan dalam
menangkap dan memahami pesan atau informasi yang disajikan visual.
Jumlah dan tatanan elemen-elemen visual harus dapat menampilkan
visual yang dapat dimengerti, dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Media berperan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Media
berfungsi memperjelas informasi. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
fungsi media dapat dikhususkan pada 4 keterampilan bahasa. Salah satu
fungsi dari keempat keterampilan bahasa adalah fungsi media dalam
pembelajaran membaca.

15

Azhar Arsyad, op.cit, h. 107-109.

13

Fungsi media dalam pembelajaran membaca, di antaranya:
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Memotivasi siswa agar ingin membaca
Memberikan petunjuk makna secara detail
Memberikan petunjuk tentang isi pokok paragraf atau wacana
Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan isi teks
Memberikan materi non verbal yang dipahaminya
Memberikan analisis simbolik tentang hubungan bahasa tulis dan
bunyi.16
Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis

dalam pembelajaran. Seringkali terjadi banyaknya siswa kurang
memahami materi pelajaran yang disampaikan guru, dikarenakan
ketiadaan atau kurang optimalnya pemberdayaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.
Menurut Rusman, fungsi media pembelajaran yaitu:
1) Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran
Sebagai

alat bantu

media pembelajaran,

agar dapat

memperjelas, mempermudah, mempercepat penyampaian pesan atau
materi pelajaran kepada siswa. Sehingga akan memberikan stimulus
kepada siswa dan memberikan pemahaman objek pesan yang
divisualkan dalam pembelajaran.
2) Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran
Keberhasilan proses maupun hasil pembelajaran ditentukan
dari komponen media pembelajaran dari sub sistem pembelajaran.
3) Sebagai pengarah dalam pembelajaran
Media pembelajaran sebagai pengarah memberikan suatu
kemudahan dalam mempelajari pesan atau materi yang disampaikan,
sehingga kompetensi yang dikembangkan akan mudah diterima oleh
siswa dengan baik.
4) Sebagai pembangkit perhatian dan motivasi siswa
Media pembelajaran dapat membangkitkan perhatian dan
motivasi siswa dalam belajar, karena media pembelajaran dapat

16

Jauharoti Alfin, dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: AprintA LAPISPGMI, 2009), h. 7-9.

14

mengakomodasikan semua kecakapan siswa dalam belajar, dapat
memberikan pemahaman

pada siswa yang kurang memiliki

kecapakan dalam belajar. Menggunakan media sebagai alat bantu
memberikan gairah belajar, memberikan interaksi langsung antara
murid dengan sumber belajar.
5) Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran
Media pembelajaran harus memperhatikan rambu-rambu
mekanisme

media

pembelajaran,

hal

ini

dikarenakan

untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam memberikan konstribusi
terhadap hasil maupun proses pembelajaran.
6) Mengurangi terjadinya verbalisme
Media pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat yang efektif
dalam memperjelas pesan yang disampaikan.
7) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
Dengan adanya media pembelajaran dapat memperinci suatu
objek yang sifatnya luas, sehingga pembelajaran dapat diterima
dengan mudah.17
Levie

dan

Lentz

mengemukakan

empat

fungsi

media

pembelajaran, khususnya pada media visual di antaranya:
1) Fungsi Atensi
Yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pembelajaran.
2) Fungsi Afektif
Yaitu media visual yang dapat dilihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar
atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

17

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer;
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.162-163.

Mengembangkan

15

3) Fungsi Kognitif
Yaitu media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang

mengungkapkan

bahwa

lambang

visual

atau

gambar

memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi Kompensatoris
Media visual dapat membantu siswa untuk memahami teks
agar siswa mampu mengingat kembali terutama pada pelajar yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks.18
Hamalik dalam Novi Resmini dan Dadan Juanda mengatakan
bahwa fungsi media adalah edukatif, sosial, ekonomi politik, seni, dan
budaya.19 Media berfungsi memperjelas, mempermudah, dan membuat
menarik perhatian pesan atau informasi pembelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa, sehingga siswa memiliki motivasi dan gairah
dalam belajar dan menumbuhkan minat pada siswa.
Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting
dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu
siswa untuk belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini
saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode akan
menentukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam
pembelajaran tersebut. Media pembelajaran tidak serta merta digunakan
dalam proses pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu sebelum media
pembelajaran dipakai dalam proses pembelajaran. Dengan pemakaian
media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
18

Azhar Arsyad, op.cit., h. 16-17.
Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi, (Bandung : UPI PRESS, 2007), Cet. 1.h.208.
19

16

d. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dengan ringkas. Karena isi dan bentuk penyajian disusun
secara ringkas untuk menarik perhatian. Berikut ini manfaat dari media
pembelajaran yaitu:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa.
3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.20
Hamalik dalam Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian
media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.21
Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat media
pembelajaran

dalam

proses

belajar

dapat

mempermudah

dan

memperjelas penyajian pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga
dengan media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian siswa untuk menumbuhkan motivasi dan interaksi siswa dalam
belajar serta mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

20

Rusman, op. cit. h. 164.
Azhar Arsyad, op. cit., h. 15.

21

17

e. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
1) Prinsip-prinsip Pemilihan Media
Dalam penggunaan media pengajaran, hendaknya guru
memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan
media dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip yang dimaksud
dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam Fathurrohman dan Sutikno.
Prinsip-prinsip pemilihan media sebagai berikut:
a) Menentukan jenis media yang tepat. Artinya, guru memilih terlebih
dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan
pelajaran yang diajarkan.
b) Menetapkan atau mempertimbangkan subyek yang tepat. Artinya,
perlu diperhitungkan apakah penggunaan media yang digunakan
sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan siswa.
c) Menyajikan media dengan tepat. Artinya, teknik dan metode
penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan
tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana.
d) Menempatkan atau memperhatikan media pada waktu, tempat, dan
situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi kapan waktu
mengajar media digunakan.22
Menurut Rusman, dalam menentukan maupun memilih
media pembelajaran, seorang guru harus mempertimbangkan beberapa
prinsip sebagai acuan dalam mengotimalkan pembelajaran. Prinsipprinsip tersebut diantaranya adalah:
a) Efektivitas
Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada
ketepatan (efektivitas) dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan
pembelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi
secara optimal dapat digunakan dalam pembelajaran.

22

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar; Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2007), cet I, h. 68-69.

18

b) Relevansi
Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan
tujuan karakteristik materi pelajaran, potensi dan perkembangan
siswa serta dengan waktu yang tersedia.
c) Efisiensi
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus
benar-benar memperhatikan bahwa media tersebut murah atau
hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang dimaksud,
persiapan dan penggunaannya relatif memerlukan waktu yang
singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenanga.
d) Dapat digunakan
Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat
digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran sehingga dapat
menambah

pemahaman

siswa

dan

meningkatkan

kualitas

pembelajaran.
e) Kontekstual
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus
mengedepankan aspek lingkungan sosial dan budaya siswa.23
2) Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan
media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa dalam upaya
memahami materi pelajaran. Agar media pembelajaran digunakan
untuk pembelajaran siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran, di antaranya:
a) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan
untuk

mencapai

tujuan

pembelajaran.

Media

benar-benar

digunakan untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.

23

Rusman, op. cit.,h. 167.

19

b) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi
pembelajaran.
c) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi siswa.
d) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efisiensi.
e) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru
dalam mengoperasikannya.24
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
penggunaan media, media harus meningkatkan motivasi siswa.
Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada
siswa. Selain itu juga, media harus merangsang siswa mengingat apa
yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru.
Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan
tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong siswa untuk melakukan
praktik-praktik dengan benar.
2. Media Komik
a. Pengertian Komik
Komik merupakan salah satu alat komunikasi massa yang berisi
gabungan antara gambar dan teks yang disajikan secara unik. Karena
keunikannya, maka media citra komik mengalami perubahan dari yang
hanya sebagai media hiburan menjadi media yang dipakai sebagai
edukasi.25 Komik memiliki banyak arti dan sebutan, yang disesuaikan
dengan tempat masing-masing komik itu berada. Secara umum komik
sering diartikan sebagai cerita bergambar. Scout McCloud yang dikutip
oleh Waluyanto memberikan pendapat bahwa komik dapat memiliki arti
gambar-gambar

24

lambang

yang

terjuktaposisi

(berdekatan,

Wina Sanjaya, Ibid., 226-228.
Indria Maharsi, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), cet.

25

1, h. 8.

dan

20

bersebelahan) dalam urutan tertentu untuk menyampaikan informasi dan
mencapai tanggapan estetis dari pembacanya.26
Komik merupakan media yang unik dengan menggabungkan
teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif.27 Guru dapat menggunakan
komik dalam usaha untuk membangkitkan minat baca, mengembangkan
perbendaharaan kata-kata dan keterampilan. Komik yang dalam
penyajiannya menggunakan bahasa sehari-hari dan dilengkapi gambar
yang menarik memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari.
Komik merupakan media yang sangat manarik karena selain ada
bacaan juga terdapat gambar yang menunjukkan isi dari bacaan tersebut.
Gambar yang terkandung cerita memberikan kemudahan bagi siswa
untuk memahami makna yang tersirat pada cerita. Terpadunya gambar
dalam cerita membuat siswa mampu mentransfer pemahaman dengan
cepat dan mudah dipahami.28
Komik adalah satu media visual yang mempunyai kekuatan
untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti.
Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan
tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita. Gambar membuat
informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan
alur membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.29
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa komik adalah
suatu media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian
pembelajaran yang berisi gambar-gambar, simbol-simbol, lambanglambang, dan balon kata yang berdekatan dalam urutan tertentu dan
disusun dalam suatu alur cerita yang runtun untuk menyampaikan
informasi. Sehingga pesan yang disampaikan melalui komik tersimpan
Heru Dwi Waluyanto, “Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran”,
Jurnal Nirmana, Vol.7, 2005, h. 51
27
Tri Kurnia Wardani, “Penggunaan Media Komik dalam Mempelajari Sosiologi pada
Pokok Bahasan Masyarakat Multikultural”, Jurnal Komunitas, Vol. 4, 2012, h. 231.
28
Jufri Ahmat dan Wahyu Sukartiningsih, “Penggunaan Media Komik untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Cerita di Kelas V Sekolah Dasar,” Jurnal JPGSD, Vol. 1,
No. 2, 2013, h. 2
29
Heru Dwi Waluyanto, op.cit., h.54.
26

21

dalam memori jangka panjang yang tidak mudah dilupakan meskipun
telah lama dibaca, dan sewaktu-waktu dengan mudah dapat diceritakan
kembali.
b. Elemen-elemen dalam Komik
Komik memiliki beberapa elemen sebagai berikut:
1) Panel yaitu kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang membentuk
sebuah alur cerita.
2) Sudut Pandang yaitu pengambilan gambar dalam suatu posisi.
3) Parit adalah ruang di antara panel.
4) Balon Kata disebut balon ucapan, balon dialog, dan balon kata-kata.
5) Bunyi huruf disebut sound lettering,

yang digunakan untuk

mendramatisir sebuah adegan.
6) Ilustrasi yaitu seni gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan
atas suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual.
7) Cerita yaitu sebuah medium narasi visual. Karena unsur dasar
terbentuknya komik, yaitu gambar dan narasi atau cerita.
8) Splash yaitu panel dalam halaman komik.
9) Garis gerak yaitu efek gerakan yang ditimbulkan oleh pergerakan
karakter-karakter yang muncul dalam ilustrasi komik.
10) Symbolia yaitu representasi ikon yang digunakan daam komik dan
kartun.
11) Kop komik yaitu bagian dari halaman komik yang berisi judul dan
nama pengarang.30
c. Kelebihan dan Kekurangan Komik
Sebagai media visual, komik juga mempunyai kelebihan dan
kekurangan dalam proses pembelajaran. kelebihan komik antara lain:
1) Menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga siswa dapat dengan cepat
memahami isi dari komik.

30

Indiria Maharsi, op.cit., h.75-92.

22

2) Menggunakan gambar-gambar yang dapat memperjelas kata-kata dari
cerita pada komik.
3) Menggunakan warna yang menarik dan terang, sehingga siswa akan
lebih termotivasi untuk membaca komik.
4) Cerita pada komik sangat erat dengan kejadian yang dialami siswa
sehari-hari, sehingga mereka akan lebih paham dengan permasalahan
yang mereka alami.31
Media komik selain mempuyai kelebihan juga memiliki
kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam hal-hal tertentu. Menurut
Trimo, kel

Dokumen yang terkait

Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VII di SMPN 2 Cikarang Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

1 10 101

Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Assa’adiyah Attahiriyah VII Tahun Ajaran 2015/2016

1 29 112

Kemampuan Presentasi dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Nur As Sholihat Serpong Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016

1 16 98

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring dengan Media Komik pada Siswa Kelas III MI Hidayatul Mubtadi'aat Tahun Ajaran 2013-2014

1 39 83

Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 175

Pengaruh Media Video Terhadap Kemampuan Berpidato Siswa Kelas X Sma Negeri 13 Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2012-2013

0 4 78

Pengaruh Metode OK5R terhadap Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Cerpen pada Siswa Kelas VII 3 MTs Attaqwa Pusat Putra Bekasi Tahun Pelajaran 2012/2013

15 124 136

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

Pengaruh Penerapan Teknik Membaca Cepat Terhadap Penemuan Kalimat Utama Pada Siswa Kelas IV SDN Cempaka Putih 1 Kota Tangerang Selatan

0 12 139

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168