16
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Gagne dalam Arief S. Sadiman dkk 2009: 6 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs Arief S. Sadiman dkk,  2009:  6  berpendapat  bahwa  media  pembelajaran  adalah  segala  alat
fisik  yang  dapat  menyajikan  pesan  serta  merangsang  siswa  untuk  belajar. Buku, film, kaset, film bingkai merupakan contoh-contohnya.
Asosiasi  Pendidikan  Nasional  National  Education  Association  NEA memiliki  pengertian  yang  berbeda.  Media  pembelajaran  adalah  bentuk-
bentuk  komunikasi  baik  tercetak  maupun  audiovisual  serta  peralatannya yang  dapat  dimanfaatkan  untuk  mendukung  kegiatan  pembelajaran.  Media
pembelajaran  hendaknya  dapat  dimanipulasi,  dapat  dilihat,  didengar,  dan dibaca.  Apapun  batasan  yang  diberikan,  ada  persamaan  di  antara  batasan
tersebut  yaitu bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu  yang dapat digunakan  untuk  menyalurkan  pesan  dari  pengirim  ke  penerima  sehingga
dapat  merangsang  pikiran,  perasaan,  perhatian,  dan  minat  serta  perhatian siswa  sedemikian  rupa  sehingga  proses  belajar  terjadi  Arief  S.  Sadiman
dkk, 2009: 7. Dalam arti sempit media pembelajaran hanya meliputi media yang dapat
digunakan  secara  efektif  dalam  proses  pembelajaran  yang  terencana, sedangkan  dalam  arti  luas,  media  tidak  hanya  meliputi  media  komunikasi
elektronik  yang  kompleks  akan  tetapi  juga  mencakup  alat-alat  sederhana,
17 seperti:  slide, fotografi,  diagram  dan bagan buatan  guru, objek-objek nyata
serta  kunjungan  ke  luar  sekolah.  Sejalan  pandangan  ini,  guru-gurupun dianggap  sebagai  media  penyajian,  di  samping  radio  dan  televisi,  karena
sama-sama  membutuhkan  dan  menggunakan  banyak  waktu  untuk menyampaikan  informasi  kepada  para  siswa.  Hanya  saja,  guru-guru  punya
fungsi  lainnya  misalnya  menyusun  perencanaan  pembelajaran  dan melaksanakan penilaian, sedangkan alat-alat tidak melakukan fungsi-fungsi
tersebut Harjanto, 2005: 246. Romiszowski  Harjanto,  2005:  247,  merumuskan  media  pembelajaran
… as the carriers of massages, from some transmitting source which may be  a  human  being  or  an  intimate  object,  to  the  receiver  of  the  massage
which  is  our  case  is  the  learner.  Penyampai  pesan  carriers  of information  berinteraksi  dengan  siswa  melalui  penginderaannya.  Siswa
dapat dipanggil untuk menggunakan sesuatu alat inderanya untuk menerima informasi,  atau  dapat  juga  menggunakan  kombinasi  alat  indera  sekaligus,
sehingga kegiatan berkomunikasi lebih saksama. Namun  demikian,  media  pembelajaran  bukan  hanya  berupa  alat  atau
bahan  saja,  akan  tetapi  hal-hal  lain  yang  memungkinkan  siswa  dapat memperoleh  pengetahuan.  Menurut  Gerlach  dalam  Wina  Sanjaya  2011:
204,  bahwa  secara  umum  media  pembelajaran  itu  meliputi  orang,  bahan, peralatan  atau  kegiatan  yang  menciptakan  kondisi  yang  memungkinkan
siswa  memperoleh  pengetahuan,  keterampilan,  dan  sikap.  Jadi,  dalam pengertian  ini  media  pembelajaran  bukan  hanya  alat  perantara  akan  tetapi
18 meliputi  orang  atau  manusia  sebagai  sumber  belajar  atau  juga  berupa
kegiatan  yang  dikondisikan  untuk  menambah  pengetahuan  dan  wawasan, mengubah sikap siswa atau untuk menambah keterampilan.
Jadi, media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat  digunakan  sebagai  perantara  atau  pengantar  pesan  dari  pengirim  ke
penerima  pesan  sehingga  dapat  merangsang  pikiran,  perasaan,  perhatian, dan  minat  serta  perhatian  siswa  sedemikian  rupa  sehingga  menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan  sikap.  Media  pembelajaran  yang  dikembangkan  dalam  penelitian  ini
yaitu  komik    untuk  pembelajaran  bahasa  Jawa  khususnya  pada  materi menulis karangan deskripsi.
2. Manfaat Media Pembelajaran