Input-ouput approach: Input-ouput approach: Input-ouput approach: Input-ouput approach:
5 5
Model Pengembangan Sekolah Uggul Model Pengembangan Sekolah Uggul
1. Input-ouput approach: 1. Input-ouput approach:
bahwa luaran bahwa luaran
pendidikan unggul dapat diperoleh melalui pendidikan unggul dapat diperoleh melalui
masukan input yang unggul masukan input yang unggul
Seeley 1988 Seeley 1988
Siswa yang berhasilnya tinggi Siswa yang berhasilnya tinggi
dikelompokkan ke dikelompokkan ke
dalam kelas atau sekolah tertentu dalam kelas atau sekolah tertentu
Kelemahannya : Kelemahannya :
- -
Terlalu esklusif Terlalu esklusif
- -
Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
2. 2.
Proses output approach: Proses output approach:
struktur struktur
persekolahan, lingkungan dan proses persekolahan, lingkungan dan proses
menentukan mutu luaran Walsk 1990 menentukan mutu luaran Walsk 1990
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak Memperhatikan siswa unggulan dan tidak
unggul unggul
Model Pengembangan Sekolah Uggul Model Pengembangan Sekolah Uggul
1. Input-ouput approach: 1. Input-ouput approach:
bahwa luaran bahwa luaran
pendidikan unggul dapat diperoleh melalui pendidikan unggul dapat diperoleh melalui
masukan input yang unggul masukan input yang unggul
Seeley 1988 Seeley 1988
Siswa yang berhasilnya tinggi Siswa yang berhasilnya tinggi
dikelompokkan ke dikelompokkan ke
dalam kelas atau sekolah tertentu dalam kelas atau sekolah tertentu
Kelemahannya : Kelemahannya :
- -
Terlalu esklusif Terlalu esklusif
- -
Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
2. 2.
Proses output approach: Proses output approach:
struktur struktur
persekolahan, lingkungan dan proses persekolahan, lingkungan dan proses
menentukan mutu luaran Walsk 1990 menentukan mutu luaran Walsk 1990
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak Memperhatikan siswa unggulan dan tidak
unggul unggul
Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan,
dengan memperhatikan dengan memperhatikan
standarisasi minimal standarisasi minimal
minimun requi minimun requi
re re
ment ment
anak didik yang akan anak didik yang akan
diterima diterima
dengan kualifikasikemampuan guru, dengan kualifikasikemampuan guru,
kurikulum kurikulum
dan pembelajaran dan pembelajaran
, ,
sarana dan sarana dan
prasarana yang memadai, prasarana yang memadai,
managemenorganisasi sekolah, managemenorganisasi sekolah,
S S
asaran S asaran S
istem istem
Sekolah Sekolah
Unggulan: Sejauh mana Unggulan: Sejauh mana
keluaran keluaran
sekolah memiliki sekolah memiliki
kapabilitas kapabilitas
dalam dalam
intelektual intelektual
, ,
ketrampilan ketrampilan
, dan moral , dan moral
yang yang
berguna untuk berguna untuk
masyarakat dan masyarakat dan
diri sendiri diri sendiri
S S
asaran S asaran S
istem istem
Sekolah Sekolah
Unggulan: Sejauh mana Unggulan: Sejauh mana
keluaran keluaran
sekolah memiliki sekolah memiliki
kapabilitas kapabilitas
dalam dalam
intelektual intelektual
, ,
ketrampilan ketrampilan
, dan moral , dan moral
yang yang
berguna untuk berguna untuk
masyarakat dan masyarakat dan
diri sendiri diri sendiri
6 6
Siklus Kurikulum Siklus Kurikulum
Perencanaan
Penilaian Pengembangan
Implementasi Policy
7 7
Curriculum Engineering Curriculum Engineering
1. 1.
Merumuskan tujuan yang hendak Merumuskan tujuan yang hendak
dicapai. dicapai.
2. 2.
Mengorganisasikan bahan belajar Mengorganisasikan bahan belajar
untuk mencapai tujuan. untuk mencapai tujuan.
3. 3.
Memilih cara untuk memudahkan Memilih cara untuk memudahkan
terjadinya belajar. terjadinya belajar.
4. 4.
Menetapkan cara untuk menilai Menetapkan cara untuk menilai
keberhasilan belajar. keberhasilan belajar.
8 8
Pembelajaran Pembelajaran
Rancangan dan
pengaturan belajar
mengajar Pelaksanaan
belajar mengajar dan
penilaian hasil belajar
dua sisi koin uang logam
9 9
Sistem: kesatuan komponen yang terarah Sistem: kesatuan komponen yang terarah
pada pencapaian tujuan pada pencapaian tujuan
Sistem pembelajaran Sistem pembelajaran
Tujuan
Isimateri pembelajaran
Proses pembelajaran Evaluasi
10 10
TINDAK LANJUT
STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS
MEDIA DAN SUMBER
EVALUASI TUJUAN
PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN
EFEKTIF
MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
11 11
Kebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan
Filosofis Psikologis
Tujuan Pendidikan
KURIKULUM Sosiologis
12 12
Komponen KTSP Komponen KTSP
Mengacu Pada: Mengacu Pada:
Standar Isi Permen 22 Standar Isi Permen 22
Standar Kompetensi LulusanPermen 23 Standar Kompetensi LulusanPermen 23
Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
23 Permen 24 23 Permen 24
Panduan KTSP Panduan KTSP
Model Tubuh Kurikulum Model Format Model Tubuh Kurikulum Model Format
KTSP KTSP
13 13
Perencanaan Kurikulum Perencanaan Kurikulum
1. Menganalisis kebutuhan
2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
3. Menentukan disain kurikulum
4. Membuat rencana induk master plan: pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
14 14
Pengembangan Kurikulum Pengembangan Kurikulum
1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran
2. Perumusan visi, misi, dan tujuan
3. Penentuan struktur dan isi program
4. Pemilihan dan pengorganisasian materi
5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
7. Penentuan cara mengukur hasil belajar I
II
15 15
Struktur Pengetahuan Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Konsep
Fakta M
en in
gk at
k an
k eu
m u
m an
M en
in gk
at k
an
k ek
h u
su sa
n
16 16
Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan Kurikulum
1. Penyusunan rencana dan program pembelajaran Silabus, RPP: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
2. Penjabaran materi kedalaman dan keluasan
3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar
6. Setting lingkungan pembelajaran
17 17
Penilaian Kurikulum Penilaian Kurikulum
1. Kekuatan dan kelemahan
2. Formatif dan sumatif
3. Konteks, input, proses, produk CIPP
4. Kontingensi – kongruens
5. Diskrepansi
18 18
PRODUCT: Daniel Stufflebeam PRODUCT: Daniel Stufflebeam
Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan
sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah- sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah-
masalah dan peluang. masalah dan peluang.
Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan
sistem, strategi pencapaian tujuan, sistem, strategi pencapaian tujuan,
implementasi design dan cost benefit dari implementasi design dan cost benefit dari
rancangan. rancangan.
Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
penyediaan informasi untuk pembuatan penyediaan informasi untuk pembuatan
keputusan dalam melaksanakan program. keputusan dalam melaksanakan program.
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur Wvaluasi produk berfokus pada mengukur
pencapaian proses dan pada akhir program pencapaian proses dan pada akhir program
identik dgn evaluasi sumatif identik dgn evaluasi sumatif
19 19
Strategic Planing: ORBEX Strategic Planing: ORBEX
20 20
Dimana kta sekarang ?
Kemana kita akan pergi ?
Bagaimana caranya
mencapai kesana ?
Apakah kita sampai
disana?
- Analisis lingkungan eksternal
- Analisis lingkungan internal
Profil Sekolah
Isu-isu strategis Kebijakan
Pendidikan
Profil sekolah yang diharapkan
- Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program
Strategi pelaksanaan
Formulasi Strategi Pelaksanaan
Alokasi Sumberdaya
Saran Rekomendasi
Evaluasi Pengumpulan
Pemaparan Data
ACTION PLAN SEKOLAH
Evaluasi Kontrol
21 21
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan 8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan
S S
trategi trategi
Sekolah Sekolah
1. 1.
Renungkan misi; Renungkan misi;
Apa saja yang menjadi tujuan Apa saja yang menjadi tujuan
dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi? dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan. kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan.
2. 2.
Lengkapi data Lengkapi data
position audit position audit
; Apa yang sudah kita ; Apa yang sudah kita
lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini
sekarang? sekarang?
Cara-cara apa saja yang digunakan untuk Cara-cara apa saja yang digunakan untuk
mencapai tujuan? mencapai tujuan?
3. Lakukan 3. Lakukan
environmental scanning environmental scanning
; Peluang seperti ; Peluang seperti
apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang
dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
di masa yang akan datang? di masa yang akan datang?
22 22
4. 4.
Lakukan Lakukan
organizational diagnosis organizational diagnosis
; Apa yang ; Apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila
dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor
kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi
ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan
yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan
yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja
untuk mengukur keberhasilan kita dalam untuk mengukur keberhasilan kita dalam
mengelola organsiasi ini? mengelola organsiasi ini?
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin 5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin
diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur, diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur,
ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada
tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja? tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja?
Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak- Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak-
tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan
upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang
diinginkan tersebut? diinginkan tersebut?
23 23
mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
perlu diterapkan dalam renstra yang pertama? perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
Perubahan apa yang akan diusahakan? Perubahan apa yang akan diusahakan?
7. 7.
Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Rumuskan renstra sekolah jangka menengah;
Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM? renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
Teknologi apa yang akan diusahakan? Teknologi apa yang akan diusahakan?
8. 8.
Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara
rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk
dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program, dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
kegiatan, organisasi, dan manusia? kegiatan, organisasi, dan manusia?
Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa
saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
membenarkan investasi tersebut? membenarkan investasi tersebut?
Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
berjalan sesuai harapan? berjalan sesuai harapan?
24 24
Gambaran sekolah yang dicita-citakan di Gambaran sekolah yang dicita-citakan di
masa depan masa depan
–
Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan
inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah
–
Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional
–
Realistik sesuai harapan masyarakat Realistik sesuai harapan masyarakat
25 25
Contoh Visi Sekolah Contoh Visi Sekolah
Menuju sekolah yang unggul dan Menuju sekolah yang unggul dan
berprestasi berdasarkan iman dan taqwa berprestasi berdasarkan iman dan taqwa
Indikator: Indikator:
–
Unggul dalam peningkatan skor GSA UAN Unggul dalam peningkatan skor GSA UAN
–
Juara dalam berbagai lomba KIR Juara dalam berbagai lomba KIR
–
Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
–
Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian kesenian
–
Unggul dalam kegiatan keagamaan Unggul dalam kegiatan keagamaan
26 26
Misi Sekolah Misi Sekolah
Tindakan untuk mewujudkan visi Tindakan untuk mewujudkan visi
sekolah sekolah
– Bentuk layanan untuk memenuhi
Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi
tuntutan visi
– Rumusan tindakan sebagai arahan
Rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujudkan visi
untuk mewujudkan visi
27 27
Contoh Misi Sekolah Contoh Misi Sekolah
Melaksanakan pembelajaran yang efektif Melaksanakan pembelajaran yang efektif
bagi semua guru dan siswa bagi semua guru dan siswa
Menumbuhkan semangat keunggulan Menumbuhkan semangat keunggulan
warga sekolah dalam berkarya warga sekolah dalam berkarya
Mendorong siswa mengenali potensi Mendorong siswa mengenali potensi
dirinya untuk meningkatkan motivasi dirinya untuk meningkatkan motivasi
berprestasi berprestasi
Menumbuhkan penghayatan terhadap Menumbuhkan penghayatan terhadap
ajaran agama yang dianut ajaran agama yang dianut
28 28
Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
dalam jangka waktu tertentu 3 th dalam jangka waktu tertentu 3 th
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki: Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
Rata-rata peningkatan Scor GSA + 1,50 Rata-rata peningkatan Scor GSA + 1,50
Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
20 siswa mampu berkomunikasi dengan 20 siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris dengan baik bahasa Inggris dengan baik
Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupatenkota setingkat kabupatenkota
80 siswa mampu melaksanakan ibadah 80 siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran agama dengan benar sesuai dengan ajaran agama
yang dianut. yang dianut.
29 29
Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
sekolah sekolah
Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
Penyelenggaraan dll Penyelenggaraan dll
Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb: Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khaspotensi keunggulan Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khaspotensi keunggulan
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran
tersendiri; tersendiri;
Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
dalam setiap semester dalam setiap semester
Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
semester, sesuai dengan kemampuan sekolah. semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus
untuk setiap jenis untuk setiap jenis
Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah
30 30
Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup:
Jenis Kegiatan Jenis Kegiatan
, ,
Mekanisme Mekanisme
dan dan
Strategi Pelaksanaannya Strategi Pelaksanaannya
. Dalam menyusun . Dalam menyusun
programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Bukan mata pelajaran dan Bukan mata pelajaran dan
tidak perlu tidak perlu
dibuatkan silabus dibuatkan silabus
Penilaian dilakukan secara Penilaian dilakukan secara
kualitatif deskripsi kualitatif deskripsi
bukan kuantitatif bukan kuantitatif
Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler ekstrakurikuler
Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling
kehidupan pribadisocial, kesulitan belajar,karir, atau kegiatan yang kehidupan pribadisocial, kesulitan belajar,karir, atau kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan kreativitaskepribadian siswa berkaitan dengan pengembangan kreativitaskepribadian siswa
seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll. seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.
Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai
bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS. bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
Dipasilitasidibimbing oleh konselorguru BK, Guru MP atau tenaga Dipasilitasidibimbing oleh konselorguru BK, Guru MP atau tenaga
kependidikan yang kompeten. kependidikan yang kompeten.
31 31
Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan
Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolah dengan ditetapkan oleh sekolah dengan
mempertimbangkan hal-hal sbb: mempertimbangkan hal-hal sbb:
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator
adalah 0 – 100, dengan batas criteria ideal adalah 0 – 100, dengan batas criteria ideal
minimum 75 minimum 75
Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan
minimal KKM per MP dengan minimal KKM per MP dengan
mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa,
kompleksitas, dan sumber daya pendukung kompleksitas, dan sumber daya pendukung
Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas
criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat
mencapai criteria ketuntasan ideal. mencapai criteria ketuntasan ideal.
32 32
Berisi tentang program kecakapan hidup yang Berisi tentang program kecakapan hidup yang
diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis
Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya. Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya.
Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal
sbb: sbb:
Mencakup kecakapan Mencakup kecakapan
pribadi, sosial, akademik dan pribadi, sosial, akademik dan
vokasional vokasional
Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat
disajikan secara terintegrasi danatau berupa disajikan secara terintegrasi danatau berupa
paketmodul yang direncanakan secara khusus dan paketmodul yang direncanakan secara khusus dan
terintegrasi. terintegrasi.
Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang
bersangkutan danatau dari satuan pendidikan bersangkutan danatau dari satuan pendidikan
formalnon formal lain, apabila sekolah yang formalnon formal lain, apabila sekolah yang
bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung
yang memadai. yang memadai.
33 33
Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan
global misalnya: Program SBI yang mencakup: Jenis, global misalnya: Program SBI yang mencakup: Jenis,
Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun
dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
Substansinya mencakup aspek: Substansinya mencakup aspek:
Ekonomi, Budaya, Ekonomi, Budaya,
Bahasa, TIK, ekologi Bahasa, TIK, ekologi
, dan lain-lain yang semuanya , dan lain-lain yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik didik
Dapat merupakan bagian dari semua MP Dapat merupakan bagian dari semua MP
Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain danatau satuan pendidikan nonformal formal lain danatau satuan pendidikan nonformal
34 34
Merupakan gambaran hasil pengkajian Merupakan gambaran hasil pengkajian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
setiap MP berdasarkan: setiap MP berdasarkan:
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
danatau tingkat kesulitan materi, tidak harus danatau tingkat kesulitan materi, tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
keterkaitan antara standar kompetensi dan keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran; kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
keterkaitan antara standar kompetensi dan keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran. kompetensi dasar antarmata pelajaran.
Model pemetaan SK dan KD dapat berupa Model pemetaan SK dan KD dapat berupa
matriks atau diagram alur atau bentuk peta matriks atau diagram alur atau bentuk peta
pikiran pikiran
concept maping concept maping
35 35
Nilai-nilai masukan Nilai-nilai masukan
input values input values
, ,
dalam rangka mencapai dalam rangka mencapai
keunggulan, meliputi: keunggulan, meliputi:
1. 1.
Amanah Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
kepercayaan kepercayaan
2. Profesional 2. Profesional