Analisis Data Kasus Individu individual case

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 39 rinci meliputi: 1 menelusuri data guna melihat kemungkinan keteraturan pola, tema, atau topik liputan data, dan 2 mencatat kata-kata dan ungkapan-ungkapan guna menggambarkan topik- topik dan pola-pola tersebut. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan ini dimaksudkan oleh Bogdan dan Biklen 1982 sebagai coding categories memberi kode pada kategori-kategori.Langkah yang dilakukan untuk menganalisis data kasus individu adalah sebagai berikut: Pertama, pengembangan sistem pengkodean kategori. Semua data yang berwujud catatan lapangan, termasuk semua catatan pribadi yang pernah dibuat selama pengumpulan data, dibaca dan ditelaah secara seksama. Hasil penelaahan tersebut selanjutnya melakukan identifikasi topik-topik liputan. Setiap topik liputan dibuatkan kode yang menggambarkan topik tersebut. Kode- kode tersebut nantinya dijadikan alat untuk mengorganisasikan satuan-satuan data. Agar kode-kode tersebut berfungsi seperti yang direncanakan, setiap kode dibuatkan batasan operasionalnya. Kedua adalah penyortiran data. Setelah kode-kode tersebut dibuat lengkap dengan pembatasan operasionalnya masing-masing, semua catatan lapangan dibaca kembali, dan setiap satuan data yang tertera di dalamnya diberi kode yang sesuai dan untuk memudahkan peneliti membaca dan mengambil kode. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 40 Ketiga, melakukan penyusunan proposisi yang bertolak dari data lapangan sebagai temuan-temuan sementara pada kasus individu pertama. Penyusunan proposisi sebagai temuan sementara pada kasus individu pertama yaitu di MA program askselerasi PP Amanatul Ummah Pacet. Dari temuan kasus pertama kemudian dilanjutkan pada penyusunan konsep atau proposisi pada kasus yang ke dua di MAN program akselarasi Mojosari.

2. Analisis Data Lintas Kasus cross-cases analysis

Analisis data lintas kasus dimaksudkan sebagai proses membandingkan temuan-temuan yang diperoleh masing-masing kasus, sekaligus sebagai proses memadukan antar kasus. Pertama, berdasarkan temuan yang diperoleh pada kasus di MA program akselerasi PP Amanatul Ummah Pacet disusun kategori tema, dianalisis secara induktif-konseptual, dan dibuat penjelasan naratif yang tersusun menjadi proposisi-proposisi yang selanjutnya dikembangkan menjadi teori substantif. Proposisi-proposisi dan teori substantif, ini selanjutnya dianalisis melalui cara membandingkan dengan proposisi-proposisi dan teori substantif kasus di MAN program akselerasi Mojosari, guna mencari keunikan dan perbedaan karakteristik dari masing- masing kasus sebagai konsepsi teoritik berdasarkan perbedaan. Perbedaan kedua kasus ini dijadikan temuan sementara guna dikonfirmasikan dengan kasus berikutnya. Secara simultan analisis digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 41 dilakukan pula dengan cara memadukan antar proposisi dan teori substantif pada kasus 1 dan 2 untuk direkontruksi, ditarik suatu konglusi dari kedua kasus kemudian memodifikasi teori untuk dijadikan kebijakan. Untuk menjelaskan alur pengumpulan dan analisis kasus tunggal dan analisis lintas kasus seperti yang disarankan oleh Yin 43 . Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis lintas kasus ini meliputi: 1 menggunakan pendekatan induktif konseptual yang dilakukan dengan membandingkan dan memadukan temuan konseptual dari kedua subyek penelitian; 2 hasil dari membandingkan dan 43 Robert K Yin, Case Study Research Desaign and Methods, 61. Kembangkan teori MAN Mojosari Pemilihan kasus Desain protokoler pemilihan data MAN AmanatulUm mahPacet Laporan Kasus MAN Mojosari Laporan Kasus MA AmanatulU mmahPacet konglusi lintas kasus Modifikasi teori. Tulis laporan Lintas kasus Kembangkan implkasi kebijakan. Wawcara Pengamatan dokumen Penjodohan pola Implksi kebijakan Replika Penjodohan pola Implksi kebijakan replika  Tentukan “proses” secara operasional  Tentukan “hasil proses” tak hanya dampak akhir.  Gunakan Teknik Pengumpulan data formal Hubungkan penelitian ke teori terdahulu Arahkan ke eksplanasi DESAIN PENGUMPULAN ANALISIS DATA ANALISIS LINTAS KASUS Wawcara Pengamatan dokumen