13 dalam suasana yang diusahakan sama seperti dalam konseling perorangan
yaitu hangat, permisif, terbuka dan penuh keakraban. Dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab
timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah jika perlu dengan menerapkan metode-metode khusus, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.
Menurut Winkel dan Sri Hastuti 2004 konseling kelompok adalah suatu proses antarpribadi yang dinamis, yang terpusat pada pemikiran dan
perilaku yang disadari. Menurut Hansen, Warner dan Smith dalam Prayitno dan Erman Amti,
2008, menyatakan bahwa konseling kelompok merupkan cara yang amat baik untuk menangani konflik-konflik antar pribadi dan membantu individu-
individudalam mengembangkan kemampuan pribadi mereka.
2.2.2. Tujuan Konseling Kelompok
Tujuan konseling kelompok, yang dikemukakan oleh Gibson danMitchell dalam Latipun, 2008, konseling kelompok berfokus pada
usahamembantu klien dalam melakukan perubahan dengan menaruh perhatianpada perkembangan dan penyesuaian sehari-hari, misalnya
modifikasitingkah laku, pengembangan keterampilan hubungan personal, nilai, sikap atau membuat keputusan karir.Menurut Prayitno 2008, tujuan
konseling kelompok dibagi menjadidua, yakni tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu:
14 a.
Tujuan umum konseling kelompok adalah berkembangnya kemampunsosialisasi siswa, kususnya kemampuan komunikasi peserta
layanan.Dalam kaitan
ini sering
menjadi kenyataan
bahwa kemampuanbersosialisasiberkomunikasi
seseorang terganggu
oleh perasaan,pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang tidak obyektif,
sempit danterkungkung serta tidak efektif. Melalui layanan konseling kelompokhal-hal
yang mengganggu
atau menghimpit
perasaan dapatdiungkapkan, dilonggarkan, diringankan melalui berbagai cara.
Pikiranyang suntuk, buntu, atau beku dicairkan dan didinamiskan melalui berbagai masukkan dan tanggapan baru. Persepsi dan wawasan yang
menyimpang dan sempit diluruskan serta diperluas melalui pencairan pikiran, penyadaran dan penjelasan. Sikap yang tidak obyektif,
terkungkung dan tidak terkendali, serta tidak efektif digugat dan didobrak, kalau perlu diganti dengan yang lebih efektif. Melalui kondisi dan proses
yang berperasaan, berpikir, berpersepsi, dan berwawasan yang terarah, luwes dan luas serta dinamis kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi
dan bersikap dapat dikembangkan. Dan juga bertujuan untuk mengentaskan masalah klien dengan memanfaatkan dinamikakelompok.
b. Tujuan khusus konseling kelompok terfokus pada pembahasan
masalahpribadi individu peserta kegiatan layanan.melalui konseling kelompokyang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut para
pesertamemperoleh dua tujuan, yaitu:
15 a
Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terarah pada tingkah laku khususnya dalam bersosialisasikomunikasi.
b Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan
diperolehnya pemecahan masalah tersebut bagi individu-individulain peserta layanan konseling kelompok.
2.2.3. Perlunya Konseling Kelompok