BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. I ndustri Tekstil dan Produk Tekstil I ndustri TPT merupakan salah satu
penyumbang utama sektor industri pengolahan karena keunggulannya dalam: 1 meraih devisa ekspor; 2 menyerap tenaga kerja yang
jumlahnya sangat signifikan; dan 3 memasok kebutuhan pasar domestik.
2. I ndustri TPT telah berkembang secara terintegrasi mulai dari hulu serat,
intermediate stapel dan filamen, tenun dan rajut, sampai dengan barang konsumsi pakaian jadi dan barang jadi tekstil termasuk karpet dan
keterkaitan dengan sektor ekonomi lainnya sangat tinggi dan luas.
3. Selama 10 tahun terakhir, industri TPT secara nasional telah menghasilkan
devisa yang cukup besar bagi negara dan selalu memberikan surplus ekspor tidak pernah negatif.
4. Kinerja industri TPT sampai dengan tahun 2005 memberikan gambaran
sebagai berikut: a
Jumlah I ndustri : 2.656 unit usaha skala menengah dan
besar b
I nvestasi Total : Rp. 132.381 Milyar
c Penyerapan Tenaga Kerja : 1.18 juta orang tidak termasuk tenaga
kerja di sektor I KM sebanyak 600.000 orang
d Tingkat Utilisasi
: 69,40 e
Ekspor : US 8,59 Milyar
f I mpor
: US 1,60 Milyar 5.
Prospek pertumbuhan industri TPT akan semakin baik pada masa mendatang karena permintaan pasar di dalam negeri yang meningkat serta
meningkatnya konsumsi dunia. Peluang I ndonesia untuk memanfaatkan pasar dunia akan semakin besar dengan adanya pembatasan masuknya TPT
China ke Amerika, Eropa dan beberapa pasar non tradisional I ndonesia seperti negara-negara Amerika Latin dan Turki. Dengan demikian, peluang
pasar ekspor sangat terbuka bagi industri TPT yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan kemampuan pasok
lead time yang cepat.
6. Namun di sisi lain, industri TPT mempunyai kendala untuk menangkap
peluang tersebut karena mesin-mesin utama dan perlengkapannya pada industri pemintalan, pertenunan,
dyeing printing finishing dan pakaian jadi garment sudah sangat tua
obsolete. Hal ini mengakibatkan menurunnya produktivitas dan daya saing industri TPT nasional dibanding negara lain.
7. Sebagai gambaran atas kondisi tersebut, berikut ini adalah jumlah mesin
yang sudah berumur rata-rata di atas 20 tahun pada berbagai jenis industri TPT secara nasional:
4
JUMLAH MESI N I NDUSTRI TPT USI A 20 TAHUN
Sumber : The I ndustrial Strategy Proposal, JETRO Jakarta 2005 diolah.
Mesin usia 20 thn Jenis I ndustri
Satuan Jumlah mesin
Jumlah
Pemintalan MP
7.803.241 5.025.287
64,4 Pertenunan ATM
248.957 204.393
82,1 Perajutan MR
41.312 34.743
84,1 Finishing Unit
349 325
93,2 Pakaian Jadi
MSJ 290.838
226.854 78,0
8. Dalam rangka mempertahankan daya saing industri, mesin peralatan industri
TPT yang sudah berusia lebih dari 20 tahun tersebut mutlak perlu diremajakan atau direstrukturisasi dengan mesin peralatan yang mempunyai
teknologi lebih modern dan lebih ramah lingkungan efektif dan efisien. Dalam kaitan ini, Pemerintah c.q. Departemen Perindustrian memandang
perlu melaksanakan
Program Peningkatan Teknologi I ndustri TPT
untuk mendorong terjadinya peremajaan mesin peralatan industri TPT. Salah satu komponen program tersebut adalah pemberian
Bantuan Pembelian Mesin Peralatan yang pelaksanaannya diatur melalui
Petunjuk Teknis ini.
B. DASAR HUKUM