Layanan Hubungan Internasional oleh Bapak Witjaksana Soegarda Direktur Hubungan Internasional

7. Dasar hukum Layanan hukum adalah pasal 6, pasal 7 dan pasal 8 UU No. 11987 tentang Kamar Dagang dan Industri. 8. Jenis Layanan : o Aternatif Penyelesaian Sengketa: Arbitrase, Konsiliasi dan Mediasi. o Litigasi o Seminar, Pelatihan dan Workshop. o Penerbitan brosur, manualbuku pedoman. 9. Bidang Layanan dan Konsultasi Hukum meliputi: Perbankan dan Keuangan, Praktek Bisnis Perusahaan, Pasar Modal, Hak atas Kekayaan Intelektual, Perdagangan, Bisnisdan Persaingan Usaha, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Infrastruktur dan Konstruksi, Ketenagakerjaan, Pertambangan dan Energi, Pelayaran dan Transportasi, Penerbangan, Properti serta Media dan Entertainment.

VIII. Layanan Hubungan Internasional oleh Bapak Witjaksana Soegarda Direktur Hubungan Internasional

Layanan Hubungan Internasional ada 4, yaitu: B. Peningkatan kapasitas bidang luar negeri, yang meliputi: 1. Koordinasi bidang luar negeri dengan Kadin Daerah; 2. Database; 3. Menghimpun peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perdagangan dan investasi; 4. Menyampaikan berita-berita luar negeri kepada Anggota Kadin dan menyusun draft Memorandum of Understanding. C. Pemantapanpeningkatan hubungan dengan perwakilan Negara sahabat. D. Membantu pengurusan permohonan visa bagi AnggotaPengurus KadinPengusaha. E. Layanan keprotokolan. IX. Pedoman Kuliah Umum Kewirausahaan dan Penyelenggaraan Seminar Franchise oleh Bapak Trihono Sastrohartono Direktur Peningkatan Kapasitas Industri dan Perdagangan 1. Latar belakang diselenggarakannya Kuliah Umum Kewirausahaan adalah: A. Terdapat 40 juta UMKM; B. 30 juta pengangguran dan 10 juta pengangguran terdidik dari berbagai lulusan sekolah dan perguruan tinggi. C. Survey tahun 2004: 80 professional dan eksekutif terancam bangkrut dan miskin di hari tuanya karena ketidakmampuan mengkapitalisasian pendapatan sehingga menjadi asset yang bias memberikan jaminan di hari tua. D. Perlu tumbuhnya kegiatan-kegiatan usaha untuk menampung angkatan kerja dan untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi. 2. Tujuan dari Kuliah Umum tersebut adalah: A. Memotivasi mahasiswa menjadi wirausaha. B. Menanamkan sikap dan perilaku entrepreneur. C. Berbagi pengalaman sukses menjadi entrepreneur dari pengusaha sukses. D. Memberikan informasi mengenai potensipotensi bidang bisnis di masa mendatang secara umum. E. Sarana pendekatan komunikasi dan kerjasama antara dunia usaha dan perguruan tinggi. 3. Tenis Pelaksanaan: A. Penyelenggara: Kadin Indonesia bekerjasama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi. Halaman 12 B. Pembicara : Wirausahawan sukses C. Peserta: mahasiswa perguruan tinggi yang bersangkutan. 4. Kegiatan tahun 2005-2006: KU Kewirausahaan di ITB, UGM, IPB, Undip, UI dan ITS. 5. Kegiatan tahun 2007-2009: KU Kewirausahaan di USU, UNSRI, UNHAS, Udayana. 6. Franchise bisnis yang sedang diminati masyarakat secara luas. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan waralaba di Indonesia tahun 1997-2002 adalah 13,2. Franchise merupakan pilihan investasi paling sesuai memenuhi kebutuhan para professional menjelang masa pensiun adalah membangun bisnis melalui franchising. 7. Atas dasar hal-hal tersebut maka Kadin Indonesia perlu menyelenggarakan Seminar Franchise dan Buku Panduan Penyelenggaraan SeminarPelatihan Franchise. 8. Buku Panduan Penyelenggaraan SeminarPelatihan Franchise tersebut bertujuan untuk mendorong Kadin ProvinsiKabupatenKota meningkatkan kualitas dan kualitas pelayanan, meningkatkan jumlah layanan. 9. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan praktis penyelenggaraan seminar dan pelatihan franchise di daerah. X. Proses Ekspor dan Proses Penerbitan SKA oleh Bapak Harmon Bermawi Thaib Direktur Layanan Bisnis dan UKM 1. Dasar Surat Keterangan Asal SKA adalah pasal 8 huruf a UU Kadin dan pasal 10 h AD. 2. Persyaratan minimal Kadin sebagai penerbit SKA adalah : kantor lengkap permanent, adanya Direktur Eksekutif dan staf, terdaftar di Kadin Indonesia. 3. Persyaratan Eksportir yang diberi SKA adalah Eksportir mengajukan permintaan pendaftaran dengan dilampiri: Surat Pernyataan Tanggung Jawab Letter of Indemnity, Fotokopi akta Perusahaan, Pengesahan Akta di Dephumham, SIUP, TDP, IUIIzin Khusus lainnya, NPWP, Keterangan Domisili. 4. Persyaratan Penerbitan SKA: PE dari Bea Cukai, BL, invoice.

5. Penetapan Tarif Penerbitan CO terdiri dari 2, yaitu Tarif Anggota dan Non Anggota.

Pertanyaan : 1. Johanis Alex Ninu NTT : Membuat standar penerbitan SKA. Metoda entrepreneurship hendaknya dimulai sejak SMA. 2. Ghazali Sulsel : Pelaksanaan layanan entrerepenurship saat ini Kadin Sulsel belum menyelengarakan tetapi sering diminta menjadi pembicara. Mohon dijelaskan aturan- atuaran SKA. Bagaimana mendapatkan keuntungan dari layanan delegasi asing. Bagaimana mengatur expert pada layanan hukum 3. Bambang A Papua : Kadin Papua pernah menyelenggarakan seminar wirausaha yang dibiayai oleh Dispora Papua. Mengapa selama ini SKA hasil alam dari Papua SKAnya selalu dari Denpasar maupun Surabaya. Jawaban : 1. Layanan delegasi asing dapat berupa seminar terhadap isue terikini seperti CSR dalam UU PT dengan bekerjasama dengan konsultan yang kompeten. 2. Untuk layanan hukum , yang paling mudah adalah bekerjasama dengan Law Firm. 3. Kunci kuliah umum kewirausahaan adalah komunikasi Kadin dengan Birokrat Kampus dan Mahasiswa. Yang pentung setelah itu adalah tindak lanjut pasca kegiatan apa?. 4. SKA ada yang diterbitkan oleh institusi khusus seperti pusat tembakau di Jember dan AEKI untuk kopi. Halaman 13 5. CO ada 17 jenis, tetapi yang umum digunakan di Indonesia adalah Form A, Form B. 6. Di Sulsel untuk produk damar batu bisa langsung diterbitkan CO, tetapi untuk industri perlu hati-hati dan penelitian, karena kadang-kadang barang tersebut dari China. Prinsip penerbitan CO adalah kemudahan dan biaya yang murah sehingga tidak bisa dibatasi oleh area geografis SESSI IV : KESEKRETARIATAN XI. Peraturan Kekaryawanan Sekretariat Kadin oleh Sutrisno Direktur Keuangan dan SDM 1. Peraturan Kekaryawanan adalah suatu pedoman dalam menentukan syarat-syarat kerja dan kondisi kerja sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan hubungan industrial. 2. Tujuan: A. meningatkan kinerja dan produktifitas. B. Mempertegas dan memperjelas hak dan kewajiban karyawan. C. Menciptakan dan mengokohkan hubungan industrial yang harmonis. D. Menetapkan syarat-syarat kerja danatau hubungan ketenagakerjaan yang belum diatur dalam peraturan perundang-undangan. E. Mengatur tata cara penyelesaian keluh kesah dan perbedaan pendapat antara karyawan dan pimpinan. 3. Lingkup peraturan berlaku bagi seluruh Karyawan Sekretariat Kadin Indonesia. 4. Hak Sekretariat Kadin Indonesia, antara lain memberikan perintah tugas, lembur, dan lain-lain. 5. Kewajiban Sekretariat Kadin Indonesia, antara lain memberikan kompensasi yang layak dan seimbang. 6. Jenis hubungan kerja : A. hubungan kerja untuk jangka waktu tidak tertentu bagi karyawan tetap. B. Hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu. 7. Penerimaan, Pengangkatan dan Penempatan Karyawan, meliputi: A. berdasarkan formasi dan kebutuhan sekretariat Kadin Indonesia. B. Syarat Umum penerimaan Calon Karyawan: WNI, minimal 18 tahun maksimal 45 tahun dan lain-lain. C. Adanya masa percobaan 3 bulan yang pada prakteknya ada yang langsung dikontrak setahun. D. Pengaturan lebih lanjut dalam Keputusan Direktur Eksekutif. 8. Batas usia pensiun per tanggal 30 April 2007 adalah usia karyawan 55-60, sedang usia pension ditetapkan 56 tahun 9. Penilaian Kinerja Karyawan meliputi Kedisiplinan, Kumulatif Angka Kredit Kepangkatan Fungsional, Produktifitas Kerja, Orientasi Kerja dan Dedikasi Kerja. 10. Kompensasi terdiri dari Kompensasi Dasar Gaji, tunjangan keluarga, kehadiran, kesehatan dan jabatan dan Kompensasi Berbasis Insentif Lembur, Insentif Produktifitas, Insentif Kedisiplinan. 11. Waktu Kerja, Istirahat dan Kerja Lembur sama secara umum dengan instansi lain, yaitu jam 08.00 – 17.00. Hari Sabtu dan Minggu libur. 12. Kerja Lembur ada persyaratan tertentu di Sekretariat Kadin Indonesia. 13. Macam-macam Cuti: Cuti Tahunan, Cuti Melahirkan, Cuti Istimewa, Cuti Khusus, Cuti di Luar Tanggungan. 14. Tata Tertib dan Disiliplin meliputi penetapan jam kerja, pelaporan kerja dan lain-lain. Halaman 14 15. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib dan Disiplin memiliki tingkatan tertentu tergantung jenis pelanggaran Tata Tertibnya. 16. Forum Komunikasi Karyawan untuk menginformasikan berbagai kegiatan yang perlu diketahui seluruh karyawan, untuk menyalurkan pendapatsaran dari karyawan untuk perbaikan Sekretariat Kadin Indonesia di masa mendatang. 17. Pemutusan Hubungan Kerja PHK, Larangan PHK dan Penyebab PHK berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PHK akan berkaitan erat dengan pemberian kompensasi bagi karyawan yang bersangkutan tergantung pada jenis PHK. XII Software Keuangan Kadin Indonesia oleh Kamaludin Asisten Program Kerjasama DIHK 1. Software merupakan alat bantu bagi Kadin ProvinsiKabupatenKota untuk mengontrol keuangan. Software dibuat secara sederhana agar mudah digunakan dan software dibuat dengan aplikasi Microsoft Excel serta berdasarkan Pedoman Organisasi Kadin Indonesia. 2. Software ini meliputi penggunaan Microsoft Excel, fasilitas grafik dan lain-lain. 3. Simulasi Laporan Keuangan Pertanyaanmasukan : 1. Syahrir Sulsel : Bagaimanakah sistim penggajian dan Upah di SKI, serta usia pensiun. Saat ini di Sulsel gaji sekretariat di tanggung Pak Aksa Mahmud, jika ada PHK tidak ada dana cadangan untuk pesangon. 2. Bambang A Papua : Semenjak tahun 2001 sudah memiliki draft peraturan karyawan, tetapi sampai sekarang belum di ACC. 3. J. Alex Nino NTT : Peraturan karyawan belum bisa diterapkan jika kondisi keuangan Kadin belum ada. JawabanTanggapan: 1. Sistim upah di SKI minimal diatas UMR, tingkatan penggajian diatur berdasarkan : jabatan dan rank gaji. Sistim pengupahan menggunakan sistim PNS tahun 2006. 2. Tantangan di Kadin adalah tidak adanya dana yang cukup, melalui workshop ini diharapkan layanan nanti bisa menjadi salah satu alternatif sumber dana. 3. Sebaiknya lobi ke Ketum dengan melibatkan pengurus yang Pro-Sekretariat. 4. Biaya karyawan harus diutamakan. 5. Software keuangan ini sudah melayani kebutuhan minimal dan diharapkan dapat dikelola dengan baik. Tambahan dari Pak Andreas Gosche : Sistim penggajian bisa berbeda, Jateng gaji paling rendah dibawah 1 juta, tetapi ada pintu lain melalui pemasukan dari pelatihan sebesar 20 untuk karyawan yang terlibat dalam pelatihan tersebut, sehingga take home pay selalu diatas 1 jtbln. SESSI V SISTIM INFORMASI XIII Model pengembangan sistim pelayanan pelaporan informasi website Kadin Provinsi Wilayah Timur : Kadin Sulsel : 1. Website dapat dilihat di www.kadin-sulsel.or.id . 2. Biaya pembuatan website Rp 0, karena dikerjakan sendiri oleh sekretariat. 3. Ada keinginan memasukkan menu Tender, tetapi tidak bisa langsung diposting karena butuh verifikasi. Halaman 15 Kadin Papua : 1. Website Kadin Papua dimulai dengan membuat proposal yang diajukan ke pihak-pihak terkait untuk memperoleh bantuan pembiayaan. 2. Tema yang diangkat dalam proposal : Meningkatkan pelayanan kepada anggota melalui website. 3. Awal pengembangan disupport oleh BPDE Papua. 4. Pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan pengusaha Papua. 5. Tahun 2007 akan didukung dengan Direktori Bisnis Papua. Masukan : 1. Suprayitno Kadin Indonesia : memasukkan info peraturan daerah, link dengan website lain. 2. Huda Sulteng : Sudah merancang website tetapi tidak ada biaya dan DP kurang mendukung. 3. Aritonang Kadin Bekasi : Ditambahkan informasi tentang perijinan disetiap daerah. Person in charge diinformasikan diwebsite. 4. Andreas Gosche DIHK : Apa ada informasi tentang jumlah pengunjung dan di website Papua keberadaan Metro TV sebagai apa? XIV Template Website Kadin ProvinsiKabupatenKota oleh Bapak Tata Wahyudin BODI 1. Keadaan riel mengenai website Kadin Indonesia www.kadin-indonesia.or.id: A. Update website Kadin Indonesia memperoleh ranking 5 pada 2 bulan lalu. B. Pengguna internet banyak yang menggunakan website Kadin Indonesia untuk memperoleh informasi dunia usaha. 2. Latar belakang : Penyediaan Layanan Informasi Kadin berupa pemanfaatan teknologi internet sebagai media komunikasi, sarana media promosi, kebutuhan terhadap informasi dunia usaha. 3. Adanya implementasi Keputusan Dewan Pengurus Kadin Indonesia Nomor: Skep045DPIV2006 tentang Sistem Informasi Terpadu Kadin Indonesia KIIS- 4. Maksud dari kegiatan ini adalah menyediakan template website dinamis bagi Kadin ProvinsiKabupatenKota. 5. Tujuan membantu Kadin ProvinsiKabupatenKota untuk memiliki website yang interaktif. 6. Sasaran Kadin ProvinsiKabupatenKota yang belum memiliki website. 7. Tampilan didesain dengan konsep utama media penyampaian informasi kegiatan dan layanan yang ada di Kadin ProvinsiKabupatenKota. 8. Desain informasi meliputi bahasa, kesan dan gaya. 9. Desain website ---- Halaman Muka: profil Organisasi,Keanggotaan, Program Kerja, Referensi organisasi Bisnis, Berita, Agenda Kegiatan, Informasi Peluang bisnisinvestasi, Kontak, FAQ, Opini, Directory IndustriProduk, Links dll. ----- Fasilitas Tambahan : Pemasangan banner perusahaan, iklan produk dan lain-lain. 10. Kadin Indonesia membantu penyediaan template kepada Kadin ProvinsiKabupatenKota secara gratis : Template, Hosting, Domain, Update Content. 11. Simulasi website Kadin ProvinsiKabupatenKota. SESSI VI : ORGANISASI Halaman 16 XV Pelaksanaan PendaftaranPendaftaran Ulang Anggota ABALB dan Tercatat oleh Bapak Suprayitno Direktur Organisasi 1. Anggota Biasa : A. Definisi : perusahaan yang berbadan hukum sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. B. Setiap kantor pusat, cabang, perwakilan dan unit produksi masing-masing mendaftar di Kadin Kabupatenkota tempat domisilinya masing-masing. C. Anggota Biasa memiliki hak dipilih. 2. Anggota Tercatat : Perusahaan perseorangan yang tidak berbadan hukum termasuk perusahaan informasi. 3. Anggota Luar Biasa memiliki persyaratan: memiliki AD ART, memiliki kode Etik Organisasi, tidak berdasarkan SARA dan politik, tidak memiliki kesamaan nama, merek, lambang atau logo dengan organisasi sejenis yang telah ada, telah berdiri dan telah melaksanakan paling sedikit satu kali Musyawarah Anggota-nya. 4. Persyaratan Khusus ALB: organisasi atau cabang organisasi tingkat KabupatenKota berjumlah minimal 20 perusahaanpengusaha; organisasi tingkat provinsi harus memiliki cabang minimal 30 persen dari jumlah kabupatenkota pada provinsi yang bersangkutan; organisasi tingkat nasioal harus ada minimal 30 persen jumlah provinsi yang tersebar di provinsi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara- Maluku-Papua dan dibuktikan dengan KTA LB di provinsi yang bersangkutan. 5. Uang pangkal dan iuran golongan menengah dan besar ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kadin Provinsi sesuai koridor TPPUA. 6. Uang Iuran anggota adalah uang iuran bulanan untuk mendukung pembiayaan kegiatan operasional rutin dan pengembangan Kadin.’ 7. Leges adalah tanda bukti lunas dan memiliki logo tersendiri. 8. Daftar Anggota Kadin memuat identitas, data serta keterangan lainnya yang menjadi sumber informasi resmi bagi semua pihak berkepentingan dalam rangka memberikan kepastian berusaha. Daftar anggota wajib dikirimkan kepada Kadin Indonesia. 9. Formulir-formulir dapat dilihat di Buku Tata Cara Pendaftaran dan Pendaftaran Ulang Anggota Kadin. 10. Data Permintaan KTAB per Oktober 2007: - KTAB Golongan Besar 8855 - KTAB Golongan Menengah 7987 - KTAB Golongan Kecil 27955 Jumlah seluruhnya adalah 44.797. Angka tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2006 . XVI Promosi Kampanye Keanggotaan oleh Bapak Arief Hermawan Kabid Promosi dan Registrasi Anggota 1. Fungsi Kadin merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar pengusaha Indonesia dan antara pengusaha Indonesia dan Pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan, perindustrian dan jasa. Hal tersebut sesuai dengan UU Kadin serta AD ART Kadin. 2. Promosi Keanggotaan harus diakukan secara sinergi dari Kadin Indonesia sampai dengan Kadin KabupatenKota. 3. Program yang pernah dilakukan Kadin Indonesia : A. Surat-surat himbauan kepada Kadin ProvinsiKabupatenKota untuk lebih aktif merekrut Anggota. B. MoU antara Kadin Indonesia dengan Gapensi. C. Surat Edaran No. 426DPIII2005 yang mengatur akreditasi dan sertifikasi pasca terbitnya Keppres 802003. Halaman 17 4. Ketentuan Baru yang menetapkan Anggota Luar Biasa Tercatat yang ditetapkan dalam pasal 30 Keppres 162006. Surat Edaran No. 1033DPV2007 tentang Program Promosi Anggota yang ditujukan kepada Pengurus Kadin Indonesia, Komite BilateralMultilateral. 5. Analisis: A. Perkembangan jumlah Anggota Biasa tahun 2003-2005 terus menurun, namun pasca tahun 2006 sedikit mengalami kenaikan. B. Pemberlakuan Keppres 182000 berdampak pada naik turunnya jumlah Anggota Kadin. C. dan lain-lain 6. Strategi dan Cara untuk promosi Anggota: A. Pemberian diskon bagi kegiatan AB-ALB. B. Kewajiban kartu Pengurus Kadin Kadin Card. C. Pendaftaran jadi Anggota Kadin melalui ALB. D. Membuat alat promosi dan penyebarannya melalui website, leaflet, flyer, tempat distribusi, pemantauan, evaluasi dan perbaikan. E. Sistem Pelaporan. F. Rekruitmen AB dan ALB. 7. Dalam monitoring perlu menetapkan criteria tolok ukur keberhasilan. XVII Program Layanan Bisnis oleh Budoyo Basuki Wakil Komtap Asosiasi Himpunan Kadin Indonesia 1. Pembahasan mengenai Program Layanan Bisnis sebagai salah satu cara untuk penggalangan pendapatan. 2. Simulasi dengan menggunakan Formulir yang tersedia dimana para peserta diminta untuk diisi dan dikumpulkan kepada narasumber,yaitu Bapak Budoyo Basuki. XVIII Pemeringkatan Kinerja Kadin Konsepsi dan Rencana Program oleh Bapak Budoyo Basuki Wakil Komtap Asosiasi dan Himpunan Kadin Indonesia 1. Program rating masih baru, oleh karena itu perlu masukan dari Kadin Provinsi berkaitan dengan jadwal. 2. Sifatnya voluntary sukarela, segmentatif, proporsional, meritokrasi didasarkan pada pola peraturan, pedoman dan prosedur yang ada, progresif. 3. Pola : A. penetapan kriteria dan persyaratan. B. Publikasi dan pendaftaran. C. Penetapan kuisioner dan diseminasinya. D. Penerimaan isian jawaban. E. Penilaian dan pengujian. 4. Kriteria : A. Elemen Penyelenggaraan Organisasi berunsur isi: Visi,Misi, Struktur, Jumlah Keaktifan Pengurus, Juru Bicara dan Pengambilan Keputusan, Rapat-rapat dll. B. Hubungan dengan pemerintah, legislative dan media massa berunsur: Hubungan dengan Kepala Daerah dan Muspida, Bappeda dan Pejabat Sektoral dll. C. Keanggotaan dan Layanan berunsur: Pembinaan ABALB, pengembangan ABALB, Sistem Informasi dan Komunikasi dl. D. Sumber Daya Manusia berunsur: Pemahaman visi misi, Tugas Kadin dll. E. Fasilitas dan Teknologi berunsur: Ruang Kerja, Ruang tamu dll. F. Keuangan berunsur: Komite PerbendaharaanKeuangan, Dana Keanggotaan, Fund Raising dll. Halaman 18 XIX Pengalaman Training di Jepang oleh Arief Hermawan Kabid Promosi dan Registrasi Anggota 1. Pola keanggotaan dan pembagian keuangan 2. Layanan Anggota Anggota diskon 60 meliputi: Newspaper dll. 3. Layanan Ujian Keahlian oleh Kadin Jepang. 4. Aktivitas, Promosi dan Manajemen UKM. 5. Situasi keuangan JCCI. 6. Kerjasama Kadin Jepang dengan Kadin Indonesia: Aktifitas Promosi Bisnis, Ujian Kompetensi dll.

V. REKOMENDASI WORKSHOP