c. Perlunya pengawasan baik dan benar serta diperlukannya perhatian serius dan
professional dari seluruh komponen Kadin yang ada.
Pertanyaan: 1.
Bambang Abimanyu Papua : Mohon informasi contoh program yang praktis. Minta softcopy dokumen untuk dikaji di Papua.
2. Iskandar Sulbar : Bagaimana membuka kerjasama dengan DIHK.
3. Syahrir Nur Sulsel : Setiap dinas memiliki diklat, sehingga layanan diklat di Kadin
Sulsel tidak berjalan. Di Sulsel, klinik pajak dilakukan oleh Asosiasi Fiskal Indonesia. 4.
Komang Ardhana Bali : Pernah melakukan pelatihan untuk karyawan untuk kalangan manajer, tetapi yang dikirim perusahaan hanyalah staff atau bahkan satpam. Minta
penjelasan kriteria staff ahli dalam Biro Konsulen Pajak dan mekanisme pertanggungjawaban ke DP.
5. Ghazali Sulsel : Bagaimana teknik menjual layanan Kadin, agar tidak dicap profit
oriented. Perlukah ada pelatihan pajak karena dikhawatirkan membuat BKP tidak laku. 6.
Sugeng NTB : Sudah pernah mendirikan Biro Konsulen Pajak, tetapi kurang laku karena biayanya 3X lebih mahal dari petugas pajak. Ada kesewenang-wenangan petugas
pajak dalam menentukan tarif.
Jawaban : 1. Sosialisasi ke Pemerintah dengan menyampaikan dan menjelaskan UU No. 11987.
2. Kadin tidak eksis mati, sebaiknya jangan cari alasan, tetapi cari apa yang mungkin. 3. Layanan jasa adalah salah satu cara untuk menghidari ketergantungan kepada Pengurus.
4. Memastikan ada saldo dari setiap layanan. 5. Menghitung BEP mekanisme pengeluarannya.
6. Ada GAP antara DP dan Sekretariat, tetapi Ketua rata-rata punya dana karena dalam
pemilihan terlihat mampu mensubsidi Kadin, pada kenyataannya setelah terpilih tidak ada kegiatan.
7. Sebaiknya mempelajari layanan dengan melakukan pertukaran staff atas biaya dari DIHK.
8. Melakukan strategi pricing supaya biaya BKP di Kadin lebih murah daripada petugas pajak.
9. Minta Pak Hariadi Sukamdani untuk melobi Dirjen Pajak perihal pembentukan BKP. VII. Layanan Advokasi dan Layanan Hukum Kadin Indonesia oleh Miftahul Hakim
Direkur Hukum
1. Advokasi Bisnis Efektif bertujuan untuk mempengaruhi atau mendukung sesuatu atau seseorang yang berkaitan dengan kebijakan publik.
2. Advokasi penting bagi Asosiasi Bisnis dalam hal : menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, mewujudkan stabilitas kebijakan dan memastikan regulasi yang tepat
dan nyata. 3. Advokasi penting bagi pembuat kebijakan dalam hal: memastikan informasi masalah
tertentu di masyarakat, membutuhkan opini publik dan pendapat pemilih, bahan masukan untuk pembuatan peraturan perundang-undangan dan kebijakan.
4. Sasaran advokasi adalah Orang Dalam Pembuat kebijakan dan Orang Luar Media Massa.
5. Advokasi membutuhkan Evaluasi untuk memantau keberhasilankegagalan dari setiap strategi. Penyelenggaraan Advokasi juga membutuhkan Anggaran untuk menyewa
ahli hukum, meminta pendapat hukum dan lain-lain. 6. Layanan Hukum Kadin Indonesia bertugas memberikan layanan dan konsultasi
hukum di bidang perdagangan, perindustrian dan jasa dengan pengelolaan yang cepat, mudah, kompeten dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
Halaman 11
7. Dasar hukum Layanan hukum adalah pasal 6, pasal 7 dan pasal 8 UU No. 11987 tentang Kamar Dagang dan Industri.
8. Jenis Layanan : o
Aternatif Penyelesaian Sengketa: Arbitrase, Konsiliasi dan Mediasi. o
Litigasi o
Seminar, Pelatihan dan Workshop. o
Penerbitan brosur, manualbuku pedoman. 9. Bidang Layanan dan Konsultasi Hukum meliputi: Perbankan dan Keuangan, Praktek
Bisnis Perusahaan, Pasar Modal, Hak atas Kekayaan Intelektual, Perdagangan, Bisnisdan Persaingan Usaha, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Infrastruktur
dan Konstruksi, Ketenagakerjaan, Pertambangan dan Energi, Pelayaran dan Transportasi, Penerbangan, Properti serta Media dan Entertainment.
VIII. Layanan Hubungan Internasional oleh Bapak Witjaksana Soegarda Direktur Hubungan Internasional