yang ideal sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang menjadi komponen transportasi, yaitu kondisi prasarana jalan serta sistem jaringan dan kondisi sarana
kendaraan. Dan yang tidak kalah pentingnya ialah sikap mental pemakai fasilitas transportasi tersebut. Menurut Tamin, 2008 Transportasi diselenggarakan dengan
tujuan: 1.
Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur.
2. Memadukan transportasi lainnya dalam suatu kesatuan sistem transportasi
nasional. 3.
Menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjang pemerataan perturnbuhan dan stabilitas serta sebagai pendorong, penggetak dan
penunjang pembangunan nasional.
2.2.2 Tahapan Pemilihan Moda Moda Choice
Menurut Tamin, 2008 ada empat konsep pemilihan moda transportasi, yaitu : 1.
Bangkitan pergerakan Trip Generation Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah
pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona pergerakan lalu
lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan pergerakan lalu lintas. Bangkitan lalu lintas ini mencakup lalu lintas yang meninggalkan suatu
lokasi dan lalulintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi. 2.
Sebaran Pergerakan Trip Distribution
Sebaran pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperlihatkan jumlah banyaknya perjalananyang bermula dari suatu zona asal yang menyebar ke
banyak zona tujuan atau sebaliknya jumlah banyaknya pejalananyang dating
mengumpul ke suatu zona tujuan yang tadinya berasal dari sejumlah zona asal.
3.
Pemilihan Moda Moda Choice
Pemilihan moda yaitu pemodelan atau tahapan proses perencanaan angkutan yang berfungsi untuk memnentukan pembebanan perjalanan atau mengetahui
jumlah dalam arti proposi orang dan barang yang akan menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik
asal-tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan tertentu pula. 4.
Pemilihan Rute Route Choice
Pemilihan rute yaitu pemodelan yang memperlihatkan dan memprediksi pelaku perjalanan yang memilih berbagai rute dan lalu lintas yang
menghubungkan jaringan transportasi tersebut. 2.2.3 Pemilihan Moda Transportasi
Pemilihan moda merupakan suatu tahapan proses perencanaan angkutan yang bertugas dalam menentukan pembebanan perjalanan atau mengetahui jumlah dalam
arti proporsi orang dan barang yang akan menggunakan atau memilih berbagai model transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi
beberapa maksud perjalanan tertentu pula. Sebagai contoh, misalkanlah seorang pelaku perjalanan “A” yang akan melakukan perjalanan dari asal Medan menuju
Balige dengan maksud perjalanan bisnisdinas, dan ia dihadapkan kepada masalah memilih alat angkut apa yang akan dipakainya yang tersedia melayani jalur titik
Medan menuju Balige tersebut. Apakah dengan bus umum atau mobil pribadidinas, atau dengan jenis kenderaan lainnya barangkali. Hal ini tergantung dengan perilaku
si “A” yang dipengaruhi oleh sekumpulan faktor atau variabel Miro, 2005 .
Menurut Edward K Morlok, Pemilihan moda itu adalah apabila jumlah dari total masing-masing tempat asal ke setiap tujuan telah diperkirakan untuk setiap
maksud perjalanan, langkah selanjutnya memperkirakan jumlah penumpang yang akan menggunakan setiap moda transportasi yang tersedia. Faktor – faktor yang
penting mempengaruhi pemilihan moda transportasi antara lain waktu keseluruhan perjalanan dari tempat asal ke tujuan,biaya total dari tempat asal ke tujuan,
kenyamanan, dan keselamatan penumpang. Tahapan ini digunakan untuk menghitung distribusi perjalanan beserta moda
yang akan digunakan. Ini dapat dilakukan apabila tersedia berbagai macam kendaraanmoda yang menuju tempat tujuan, seperti kenderaan pribadi misalnya
mobil, sepeda motor, sepeda , serta angkutan umum becak, bus, kereta api . Model pemilihan moda mungkin merupakan model terpenting dalam perencanaan
transportasi. Hal ini disebabkan karena peran kunci dari angkutan umum dalam berbagai kebijakan transportasi. Tidak seorangpun dapat menyangkal bahwa moda
angkutan umum menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien dari pada moda angkutan pribadi. Selain itu, kereta api bawah tanah dan beberapa moda transportasi
kereta api lainnya tidak memerlukan ruang jalan raya untuk bergerak sehingga tidak ikut memacetkan lalu lintas jalan Tamin, 2008 . Seterusnya, jika ada pengendara
yang berhenti ke moda angkutan transportasi angkutan umum, maka angkutan umum mendapatkan keuntungan dari perbaikan tingkat pelayanan akibat pergantian moda
tersebut. Sangatlah tidak mungkin menampung semua kendaraan pribadi di suatu kota karena kebutuhan ruang jalan yang sangat luas, termasuk tempat parkir. Oleh
kerena itu, masalah pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahap terpenting dalam berbagai perencanaan dan kebijakan transportasi. Hal ini menyangkut pergerakan di
daerah perkotaan, ruang yang harus disediakan kota untuk dijadikan prasarana transportasi, dan banyaknya pemilihan moda transportasi yang dapat dipilih
penduduk. Masalah yang sama juga terjadi untuk pergerakan antar kota karena moda
transportasi kereta api lebih efisien dalam memindahkan manusia dan barang dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya. Akan tetapi, moda transportasi
jalan raya mempunyai beberapa kelebihan, yaitu mobilitasnya tinggi dan dapat bergerak kapan saja. Oleh karena itu, model tersebut sangat diperlukan untuk
memodel pergerakan yang peka terhadap atribut pergerakan yang mempengaruhi pemilihan moda.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis moda kenderaan bermotor termasuk ojek ditambah becak dan berjalan kaki. Pejalan kaki termasuk penting di Indonesia.
Miro, 2005 Khusus untuk Indonesia pendekatan yang lebih cocok adalah seperti
gambar 2.3
Gambar 2.3 Proses pilihan lebih dari 2 moda yang dipilih Sumber : Perencanaan,Pemodelan dan Rekayasa Transportasi Tamin, 2008
Pemilihan moda transportasi dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Pengguna Jasa TransportasiPelaku Perjalanan Trip maker
a. Golongan paksawan captive , merupakan jumlah terbesar di negara
berkembang, yaitu golongan masyarakat yang terpaksa menggunakan angkutan umum karena ketiadaan mobil pribadi. Mereka secara
ekonomi adalah golongan masyarakat lapisan menengah ke bawah miskin atau ekonomi lemah .
TOTAL PERJALANAN POTENSIAL
Melakukan Perjalanan Tidak Melakukan Perjalanan
Berjalan Kaki Berkendaraan
Angkutan Umum Angkutan Pribadi
Bermotor Tidak Bermotor
Becak Ojek Sepeda Bermotor
Tidak Bermotor Sepeda
Jalan Raya Jalan Rel K. Api
Bus Mikrolet
Taksi Sepeda Motor
Roda 2 Mobil
Roda 4
b. Golongan pilihwan choice , merupakan jumlah terbanyak di negara-
negara maju, yaitu golongan masyarakat yang mempunyai kemudahan akses ke kenderaan pribadi dan dapat memilih untuk menggunakan
angkutan umum atau angkutan pribadi. Mereka secara ekonomi adalah golongan masyarakat lapisan menengah ke atas kaya atau ekonomi
kuat . 2.
Bentuk Alat Moda Transportasi Jenis Pelayanan Transportasi Secara umum, ada 2 kelompok besar moda transportasi, yaitu:
a. Kendaraan pribadi private transportation , moda transportasi yang
dikhususkan untuk pribadi seseorang dan seseorang itu bebas menggunakannya kemana aja, kapan saja, dan dimana saja yang
diinginkan atau tidak menggunakannya sama sekali mobilnya disimpan di garasi .
b. Kendaraaan umum public transportation , moda transportasi yang
diperuntukkan buat bersama orang banyak , kepentingan bersama, menerima pelayanan bersama, mempunyai arah dan titik tujuan yang
sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan jadwal yang sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib
menyesuaikan diri dengan ketentuan-ketentuan tersebut apabila angkutan umum ini sudah mereka pilih.
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda