Pencemaran Air Peranan Air Dalam Tubuh

2.2.4.2 Air Tanah Dalam

Air tanah dalam adalah air yang terdapat pada kedalaman 100-300 meter di bawah permukaan tanah. Air dalam tanah berwarna jernih dan sangat baik digunakan sebagai air minum karena telah mengalami proses penyaringan berulang-ulang oleh lapisan tanah. Air tanah dalam memiliki kulitas yang lebih baik daripada air dangkal. Hal ini disebabkan proses filtrasi air tanah dalam lebih panjang, lama dan sempurna dibandingkan air tanah dangkal. Kuantitas air tanah dalam cukup besar dan tidak dipengaruhi oleh musim, sehingga air tanah dalam dapat digunakan untuk kepentingan industri dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama Alamsyah, 2007. 2.2.4.3 Mata Air Adalah air tanah yang ke luar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitaskualitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya air munculnya air permukaan tanah terbagi atas : - Rembesan, di mana air keluar dari lereng-lereng. - Umbul, di mana air ke luar ke permukaan pada suatu dataran Sutrisno, 1991.

2.3 Pencemaran Air

Pencemaran air sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke bumi bersama air hujan, maka air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa air ke daratan Universitas Sumatera Utara sekitarnya sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk ke dalam air tersebut berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari industri, peternakan, rumah sakit, tanah pertanian, dan lain sebagainya. Pencemaran darikuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit yang di sebabkan oleh pencemaran air Darmono, 2001. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan kotoran tanpa mengalami proses pengolahan sterilisasi merupakan penyebab utama pencemaran air. Limbah yang langsung dibuang ke perairan umum sungai dan danau dan belum sempat di olah terlebih dahulu menyebabakan senyawa kimia yang terkandung pada air berdampak yang cukup bahaya bagi manusia yang mengggunakan air tersebut secara langsung tanpa diolah. Bahan-bahan kimia tersebut, antara lain: sabun, detergen, insektisida, bahan pewarna, dan bahan radio aktif. Air yang temcemar dan diminum oleh manusia atau hewan dapat menyebabkan beberapa macam penyakit ataupun gejala keracunan. Limbah yang mengandung senyawa kimia seharusnya melewati proses sterilisasi dari bahan berbahaya terlebih dahulu sebelum di buang ke perairan umum. Setiap senyawa kimia memiliki nilai ambang batas maksimum yang berbeda di perairan. Apabila kandungan bahan-bahan kimia tersebut melewati batas maksimal yang telah di tentukan maka bahan kimia tersebut akan mengakibatkan atau menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan dan lingkungan Alamsyah, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.4 Pengolahan Air

Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum dengan mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang pada pengolahan yang mahirlengkap, sesuai dengan tingkat kekotoran dari sumber asal air tersebut. Semakin kotor semakin berat pengolahan yang dibutuhkan, dan semakin banyak ragam zat pencemar akan semakin banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air tersebut. Oleh karena itu, dalam praktik sehari-hari maka pengolahan air adalah menjadi pertimbangan yang utama untuk menentukan apakah sumber tersebut bisa dipakai sebagai sumber persediaan atau tidak. Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut Sutrisno, 1991. Menurut Sutrisno 1991, proses pengolahan air minum terdiri dari: 1. Bangunan penangkap air Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk menangkapmengumpulkan air dari suatu sumber asal air, untuk dapat dimanfaatkan. 2. Bangunan pengendap pertama Bangunan pengendap pertama dalam pengolahan air ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel padat dari air sungai. 3. Pembubuhan koagulan Universitas Sumatera Utara Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendap dengan sendirinya. Bahanzat kimia yang digunakan sebagai koagulan adalah aluminium sulfat, biasanya disebut tawas. Bahan ini paling ekonomis murah dan mudah didapat pada pasaran serta mudah disimpan. 4. Bangunan pengaduk cepat Unit ini untuk meratakan bahanzat kimia koagulan yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. 5. Bangunan pembentuk flok Unit ini berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar supaya dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil koloidal dengan bahanzat koagulan yang kita bubuhkan. 6. Bangunan pengendap kedua Unit ini berfungsi mengendapkan flok yang terbentuk pada unit bak pembentuk flok. 7. Filter saringan Effluent hasil olahan dari bak pengendap mengalir ke filter, gumpalan- gumpalan dan lumpur flok tertahan pada lapisan atas filter. Pada saat-saat tertentu dimana hilangnya tekanan dari air di atas saringan terlalu tinggi, yaitu karena adanya lapisan lumpur pada bagian atas dari saringan, maka saringan akan dicuci kembali dengan air bertekanan dari bawah. Universitas Sumatera Utara 8. Reservoir Air yang telah melalui filter sudah dapat digunakan sebagai air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteri dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan kepada konsumen. 2.5 Kualitas Air Sesuai dengan ketentuan badan dunia WHO maupun badan setempat Departemen Kesehatan serta ketentuanperaturan lain yang berlaku seperti APHA American Publikc Health Association atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat AS, layak tidaknya air untuk kehidupan manusia ditentukan berdasarkan persyaratan kualitas secara fisik, secara kimia, dan secara biologis. Kualitas secara fisik meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa. Kualitas air secara kimia meliputi nilai pH, kandungan senyawa kimia di dalam air, kandungan residu atau sisa, misalnya residu pestisida, deterjen, kandungan senyawa toksik atau racun, dan sebagainya. Kualitas air secara biologis, khususnya secara mikrobiologis, ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen, dan penghasil toksin. Misalnya kehadiran mikroba, khususnya bakteri pencemar tinja Coli di dalam air, sangat tidak diharapkan apalagi kalau air tersebut untuk kepentingan kehidupan manusiarumah-tangga Suriawira, 2005. Air menurut kualitas dan kuantitasnya dapat di bagi menjadi dua macam bagian yaitu sebagai berikut: a. air bersih Universitas Sumatera Utara b. air minum 2.5.1 Air Bersih Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi belum terpenuhi. Air bersih ini dapat bersumber atau diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air hujan, air dari sumber mata air. Pemanfaatan air bersih, Secara umum dapat dikatakan penggunaan air bersih sebagai berikut: - Akan diolah menjadi air siap minum - Untuk keperluan keluarga cuci, mandi - Sarana pariwisata air terjun - Pada industri sarana pendinginan - Sebagai sarana irigasi - Sebagai sarana peternakan - Sebagai sarana olah raga Gabriel, 2001.

2.5.2 Air Minum

Mengingat bahwa pada dasarnya tidak ada air yang seratus persen murni dalam arti sesuai benar dengan kualitas air yang tepat untuk kesehatan, maka walau bagaimanapun harus diusahakan air yang ada sedemikian rupa sehingga kualitas yang dibutuhkan tersebut memenuhi atau paling tidak mendekati syarat- syarat yang dikehendaki. Kualitas air minum yang baik untuk dikonsumsi harus memenuhi syarat- syarat seperti: 1. Syarat fisika Universitas Sumatera Utara 2. Syarat kimia 3. Syarat mikrobiologis

2.5.2.1 Syarat fisika Persyaratan fisika yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut.

a. Tidak keruhjernih Air yang digunakan untuk rumah tangga harus jernih tidak mengandung bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan seperti: tanah liat dan lumpur. b. Tidak berwarna Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. c. Rasanya tawar Secara fisika air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam di akibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik. d. Tidak berbau Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila di cium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang mengalami penguraian oleh mikroorganisme air Kusnaedi, 1995.

2.5.2.2 Syarat Kimia

Persyaratan kimia yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut. a. Derajat Keasaman pH Universitas Sumatera Utara Air yang baik adalah air yang bersifat netral pH=7. Air dengan pH kurang dari 7 dikatakan air bersifat asam, sedangkan air dengan pH di atas 7 bersifat basa. Batas pH minimum dan maksimum air layak minum berkisar 6,5- 9,0.Tinggi rendahnya pH air dapat mempengaruhi rasa air, maksudnya air dengan pH kurang dari 7 akan terasa asam di lidah dan terasa pahit apabila pH melebihi 7. b. Kandungan Bahan Kimia Organik Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu, tubuh membutuhkan air yang mengandung bahan kimia organik. Namun, apabila jumlah bahan kimia organik yang terkandung melebihi batas dapat menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu terjadi karena bahan kimia organik yang melebihi batas ambang dapat terurai menjadi racun berbahaya. c. Kandungan Bahan Kimia Anorganik Bahan kimia anorganik pada air layak minum tidak melebihi jumlah yang telah ditentukan. Bahan-bahan kimia yang termasuk bahan kimia anorganik antara lain garam dan ion-ion logam Fe, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Al, Hg, Mn, Zn Alamsyah, 2007.

2.5.2.3 Syarat Mikrobiologis

Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut. a. Tidak mengandung bakteri patogen Air harus tidak mengandung bakteri patogen, karena bakteri patogen sangant berbahaya bagi kesehatan manusia. Misalnya bakteri yang berasal dari Universitas Sumatera Utara golongan coli, salmonellatyphi, dan vibrio chlotera. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air. b. Tidak mengandung bakteri nonpatogen Air harus tidak mengandung bakteri nonpatogen, karena bakteri nonpatogen dapat menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada air Alamsyah, 2007.

2.6 Peranan Air Dalam Tubuh

Tubuh manusia tersusun dari jutaan sel dan hampir keseluruan sel tersebut mengandung senyawa air H 2 O. Menurut penelitian, hampir 67 dari berat tubuh manusia terdiri dari air. Manfaat air bagi tubuh manusia adalah membantu proses pencernaan, mengatur proses metabolisme dan menjaga keseimbangan suhu tubuh. Menurut dokter dan para ahli kesehatan, tubuh membutuhkan air untuk dikonsumsi sebanyak 2,5 liter atau setara dengan delapan gelas setiap harinya. Apabila jumlah air yang dikonsumsi kurang dari jumlah ideal, tubuh akan mengalami kekurangan cairan dehidrasi yang menyebabkan tubuh mudah lemas, capek dan mengalami gangguan kesehatan Alamsyah, 2007.

2.7 Logam Mangan

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Besi (Fe) Dari Air Baku Dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 42 37

Penentuan Kadar Aluminium (Al) dan Mangan (Mn) Pada Air Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

2 69 36

Analisa Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku Dan Reservoir Secara Spektrofotometri Di Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Instalasi Pengolahan Air Di Sunggal Medan

3 72 37

Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

0 5 48

Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

0 0 5

Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

0 0 2

Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

0 0 3

Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Penentuan Kadar Mangan (Mn) dari Air Baku dan Air Reservoir Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Penentuan Kadar Aluminium (Al) dan Mangan (Mn) Pada Air Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Instalasi Pengolahan Air Tirtanadi Limau Manis Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

0 0 14