Domain Pendekatan SETS Landasan Filosofis Pembelajaran dengan menerapkan visi SETS memliki landasan sebagai berikut:

Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS Untuk pembelajaran lintas mata-pelajaran lewat pembelajaran berbasis SETS, diper- lukan koordinasi guru beberapa bidang yang relevan. Pendekatan ini akan berguna sebagai wahana integrasi pengetahuan peserta didik. Pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran tidak lagi terkotak-kotak, melainkan saling bertautan dan terpadu, yang amat berguna bagi peserta didik dalam memahami realitas kehidupan. Jika pembelajaran bervisi SETS diterapkan diharapkan memunculkan kompetensi lain di luar kompetensi dasar yang tertulis dalam kurikulum saat ini, maka agar pencapaiannya optimal diperlukan penyesuaian standar nasional khususnya standar isi agar dapat mencakup semangat ini. Dalam hal ini, SETS tidak lagi sekedar metode pembelajaran, melainkan paradigma baru yang diharapkan menjiwai keseluruhan kurikulum. Dengan pendekatan ini, peserta didik dikondisikan agar mau dan mampu mengetahui, memahami prinsip sain untuk menghasilkan karya teknologi sederhana disertai dengan pemikiran untuk mengurangi atau mencegah kemungkinan dampak negatif yang mungkin timbul dari munculnya suatu produk teknologi terhadap lingkungan dan rnasyarakat. Model pembelajaran yang bervisi dan pendekatan SETS, sebagai wahana untuk mewujudkan Education Suistinable Development ESD, perlu menitikberatkan pada: a. Kajian secara transdisiplin dan holistik berbasis isu dan kasus domestik atau global tentang keterkaitan sain, teknologi, masyarakat, dan lingkungan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. b. Penumbuhan nilai, sikap, dan perilaku yang berpihak pada pembangunan berkelanjutan. c. Belajar aktif, kooperatif, dan praktikal hands-on sehingga pembelajaran menyenangkan dan mengembangkan multi-kecerdasan peserta didik secara keseluruhan. d. Kesesuaian kedalaman dan keluasan materi pelajaran dengan tingkat perkembangan kognitf, sosial dan fisik peserta didik. e. Penilaian performasi peserta didik secara menyeluruh tidak hanya dimensi kognitif saja.

4. Domain Pendekatan SETS

Menurut Yager McCormack Yager, 1996b:3-4; 1992b:5-6, ada enam domain utama SETS untuk pengajaran dan penilaian, yaitu domain konsep, proses, kreativitas, sikap, aplikasi, dan keterkaitan. Keenam domain tersebut selanjutnya dinyatakan dalam Gambar 1. Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS Gambar 1. Enam Domain SETS untuk Pembelajaran dan Penilaian Domain konsep meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, hukum prinsip-prinsip, serta teori dan hipotesis yang digunakan oleh para saintis. Domain ini dapat juga disebut rana pengetahuan ilmiahsain atau aspek minds-onbrains-on dalam belajar sain Glynn Duit, 1995; Butts Hofman, 1993. Domain proses meliputi aspek-aspek yang berhubungan dengan bagaimana para saintis berpikir dan bekerja, misalnya melakukan observasi dan eksplanasi; pengklasifikasian dan pengorganisasian data; pengukuran dan pembuatan grafik; pemahaman dan berkomunikasi; penyimpulan dan prediksi; perumusan dan pengujian hipotesis; identifikasi dan pengontrolan variabel; penginterpretasian datainformasi; pembuatan instrumen dan alat-alat sederhana; serta pemodelan. Domain ini dapat dibedakan antara keterampilan proses dasar observasi, pengukuran, klasifikasi, prediksi, komunikasi, dan inferensi dan keterampilan proses terintegrasi perumusanpengujian hipotesis, interpretasi datainformasi, dan pemodelan, atau aspek hands-on belajar sain Rossman, 1993; Butts Hofman, 1993; Hausfather, 1992; Pedersen, 1992; Alvarez, 1991; Glasson, 1989. Domain kreativitas meliputi: visualisasi-produksi gambaran mental; pengkombinasian objek dan ide atau gagasan dalam cara baru; memberikan eksplanasi terhadap objek dan peristiwa-peristiwa yang dijumpai; mengajukan pertanyaan; menghasilkan alternatif atau menggunakan objekide yang luar biasa; menyelesaikan masalah dan hal-hal yang membingungkan atau menjadi teka-teki; merancang alat; menghasilkan ide-ide yang luar biasa; serta menguji alat baru untuk eksplanasi yang dibuat. Domain sikap meliputi: pengembangan sikap positif terhadap guru-guru dan pelajaran sain di sekolah, kepercayaan diri, motivasi, kepekaan, daya tanggap, rasa kasih sayang sesama manusia, ekspresi perasaan pribadi, membuat keputusan tentang nilai-nilai pribadi, serta membuat keputusan-keputusan tentang isu-isu lingkungan dan sosial. Sejalan dengan pernyataan Alvarez 1991:80 bahwa sikap adalah perilaku yang diadaptasi dan diterapkan pada situasi khusus, dapat berupa minatperhatian, apresiasi, suka, tidak suka, opini, nilai-nilai, dan ide-ide dari seseorang. Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS Dalam literatur sain dibedakan antara sikap terhadap sain dan sikap ilmiah Shibeci, 1984; Aiken Aiken, 1969; Gardner, 1975. Sikap terhadap sain dihubungkan dengan reaksi emosional terhadap perhatianminat peserta didik, kebingungan dan kesenangan pada sain, perasaan, dan nilai-nilai dalam kelas. Sedangkan sikap ilmiah mencakup karakter sifat ilmiah yang lainnya, seperti kejujuran, keterbukaan, dan keingintahuan Alvarez, 1991:80. Domain aplikasi dan keterkaitan meliputi: melihatmenunjukkan contoh konsep- konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari; menerapkan konsep-konsep sain dan keterampilan pada masalah-masalah teknologi sehari-hari; memahami prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi pada alat-alat teknologi yang ada dalam rumah tangga; menggunakan proses ilmiah dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari; memahami dan mengevaluasi laporan media massa tentang perkembangan ilmiah; membuat keputusan yang berhubungan dengan kesehatan pribadi, nutrisi, dan gaya hidup yang didasarkan pada pengetahuan ilmiah; dan mengintegrasikan sain dengan pelajaran lain.

D. Landasan Empiris