Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
d. Fondasi sikapnilai sosial
Membangun sikap yang bertanggung jawab dalam menerapkan sain dan teknologi menjadi produk yang menguntungkan bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan
C. Landasan Teoritik
1. Hakikat sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakat SETS
Science, Environment, Technology, and Society SETS mengandung makna tertentu.
Akronim SETS, bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia akan memiliki kepanjangan Sain, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat. SETS diturunkan dengan landasan
filosofis yang mencerminkan kesatuan unsur SETS dengan mengingat urutan unsur- unsur SETS dalam susunan akronim tersebut. Dalam konteks pendidikan SETS atau
bervisi SETS, urutan ringkasan SETS membawa pesan bahwa untuk menggunakan sain S-pertama ke bentuk teknologi T dalam memenuhi kebutuhan masyarakat S-kedua
diperlukan pemikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan E secara fisik maupun mental. Dari sana, diharapkan akan diperoleh pemikiran penghasilan teknologi
dari transformasi sain, tanpa harus merusak atau merugikan lingkungan dan masyarakat. Selanjutnya, kesalingterkaitan antar unsur SETS itu menandai bahwa masing-masing
unsur itu saling mempengaruhi dalam proses perkembangannya masing-masing. Selanjutnya landasan filosofis tersebut dipakai sebagai dasar pengembangan konsep
pendidikan bervisi dan pendekatan SETS atau yang bervisi SETS itu sendiri dalam implementasinya untuk ikut berperan dalam sistem pendidikan, di mana saja dia
diadopsi.
Pada istilah SETS terkandung empat kata kunci, yaitu sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Karena itu, paradigma pendekatan SETS dalam pembelajaran sain pada
hakikatnya dapat ditinjau dari asumsi dasar pengertian sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, interaksi antar keempatnya serta keterkaitannya dengan tujuan-tujuan
pendidikan.
2. Visi, Misi, dan Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan SETS
Visi dan pendekatan SETS sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik untuk memahami hakikat SETS secara utuh. Maksudnya ialah bahwa visi dan
pendekatan SETS ditujukan untuk membantu peserta didik mengetahui sain dan bagaimana perkembangan sain dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi, dan
masyarakat secara timbal balik. Ada dua visi dan tujuan pendekatan SETS dalam pendidikan seperti dikutip oleh
Pedersen dari tulisan NSTA, yaitu: 1 SETS melibatkan peserta didik dalam pengalaman dan isu-isumasalah-masalah yang berhubungan langsung dengan
kehidupan mereka; dan 2 SETS memberdayakan peserta didik dengan berbagai keterampilan sehingga mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan lebih
aktif merespons isumasalah-masalah yang mempengaruhi kehidupan mereka Pedersen, 1992:26. Program SETS telah menjadi suatu gerakan dalam pendidikan sain di negara-
negara yang telah maju, bertujuan mengintegrasikan sain, lingkungan, dan teknologi dengan kehidupan masyarakat Yager Roy, 1993:7.
Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
Sementara dalam Diwa Learning System Gregorio, 1991:37 dinyatakan bahwa: 1 SETS merupakan suatu perubahan penekanan dalam pengajaran sain di sekolah, dan
bukan evolusi dalam pengajaran sain; 2 tujuannya adalah humanisasi pengajaran sain dengan menempatkannya dalam konteks sosial dan teknologi, dan bukan memandang
sain sebagai tujuan yang terlepas dari atau di luar pengalaman sehari-hari; 3 SETS merupakan suatu pendekatan pembelajaran untuk sain yang disesuaikan dengan
kecakapan kelompok, dan bukan melemahkan atau menghambat perkembangan sain; 4 SETS merupakan suatu program atau kurikulum sain, dan bukan sain itu sendiri; dan 5
SETS merupakan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner, dan bukan suatu disiplin atau ruang lingkup pelajaran. Berhubungan dengan visi dan tujuan-tujuan
Pendekatan SETS, Gregorio 1991:40 mengungkapkannya dengan suatu kalimat yang diletakkan di antara dua tanda kutip, yakni Give a man a fish, and he will survive for a
day, but teach him how to culture fish, and he will survive a lifetime. Sedangkan Yager 1993:13 menyatakan bahwa salah satu tujuan pokok dari pendekatan SETS adalah
mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan pemecahan isu-isumasalah-masalah yang telah diidentifikasi. Demikian halnya Gregorio 1991:39 menyatakan bahwa dalam
pembelajaran sain dengan Pendekatan SETS, peserta didik diikutsertakan dalam aktivitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sementara Gregorio,
1991:37 menyatakan bahwa isu-isu sosial dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan dalam pembelajaran sain yang didasarkan pada aspek-aspek
sosial dari sain. Sejalan dengan pernyataan Heath Heath, 1992:55 bahwa isu-isu atau masalah-masalah dalam masyarakat dapat menjadi suatu basis pembelajaran dengan
pendekatan SETS sekaligus sebagai perekat yang membolehkan integrasi belajar dan mengajar lintas disiplin ilmu dalam upaya membantu peserta didik dan warga negara
untuk menyadari dan memahami adanya interaksi antara sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Tujuan utama pendidikan dengan Pendekatan SETS adalah mempersiapkan peserta didik menjadi wagra negara dan warga masyarakat yang memiliki suatu kemampuan
dan kesadaran untuk: • menyelidiki, menganalisis, memahami dan menerapkan konsep-konsepprinsip-
prinsip dan proses sain dan teknologi pada situasi nyata • melakukan perubahan
• membuat keputusan-keputusan yang tepat dan mendasar tentang isumasalah-masalah yang sedang dihadapi yang memiliki komponen sain dan teknologi
• merencanakan kegiatan-kegiatan baik secara individu maupun kelompok dalam rangka pengambilan tindakan dan pemecahan isu-isu atau masalah-masalah yang
sedang dihadapi
• bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dan tindakannya
• mempersiapkan peserta didik untuk menggunakan sain bagi pengembangan hidup
dan mengikuti perkembangan dunia teknologi,
• mengajar para peserta didik untuk mengambil tanggung jawab dengan isu-isu
lingkungan, teknologi, atau masyarakat
• mengidentifikasi pengetahuan fundamental sehingga peserta didik secara tuntas
memperoleh kepandaian dengan isu-isu SETS
Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
Dengan demikian, ada beberapa aspek yang perlu mendapat penekanan dan dipresentasikan secara proporsional dan terintegrasi dalam pembelajaran sain di sekolah
dengan pendekatan SETS, yaitu: kemampuan peserta didik mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada alam dan menemukan jawabannya; kemampuan peserta didik
mengidentifikasi isumasalah-masalah yang sedang dihadapi masyarakat dan berupaya memecahkannya; penguasaan pengetahuan ilmiah sain dan keterampilan teknologi
dan berupaya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari; mempertimbangkan nilai- nilai dan konteks sosial budaya masyarakat; dan pengembangan sikap, nilai-nilai sosial
budaya lokal, personal, dan global.
3. Pembelajaran dengan Pendekatan SETS Pembelajaran dengan pendekatan SETS dapat dipandang sebagai turunan dari konsep
pendidikan STS Science, Technology, Society, STL Science, Technology, Literacy dan EE Environment Education. SETS merupakan pembelajaran yang mengaitkan
antara sain dan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. STL merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada kemampuan literasi sain dan teknologi, ini
berarti dalam pembelajaran peserta didik tidak hanya dituntut untuk mampu memahami sain dan teknologi tetapi menyadari dan peduli atas dampaknya terhadap lingkungan
sosial maupun alam. Dengan demikian, pembelajaran STS dan STL ini bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki literasi sain dan teknologi serta memiliki kepedulian
terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya. Sedangkan EE adalah pendidikan yang membawa setiap orang pada seluruh proses pembelajaran, dari mulai tahap
mengetahui sampai tahap aksi dan evaluasi yang didapatkan melalui pembelajaran dan pengalaman langsung konkret di lingkungan sebenarnya. Hasil akhir dari EE adalah
adanya perubahan pola pikir dan perilaku dari setiap orang dalam memandang lingkungan hidup di sekitarnya yang diwujudkan melalui aksi tindakan konkret. Dalam
pendekatan SETS, konsep pendidikan STS, STL, dan EE dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Pendekatan SETS adalah belajar dan mengajarkan sain dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Pendekatan SETS cocok untuk mengintegrasikan domain konsep,
keterampilan proses, kreativitas, sikap, nilai-nilai, penerapan, dan keterkaitan antar bidang studi kurikulum dalam pembelajaran dan penilaian pendidikan. Jadi,
pembelajaran dengan pendekatan SETS menekankan pada konteks pembelajaran dan beraneka ragam hasil belajar.
Pendekatan SETS sebagai gerakan reformasi dalam pendidikan sain, diarahkan untuk literasi ilmiah sain dan teknologi untuk semua scientific and technological literacy for
all sebagai megaproyek yang mendunia tahun 2000+ UNESCO, 1993; ICASE, 1993, 1994a, 1994b. Melek sain dan teknologi merupakan salah satu syarat bagi seseorang
untuk dapat hidup dan bekerja, serta mampu membuat keputusan-keputusan yang tepat dan dapat melakukan tindakan-tindakan pribadi dan sosial yang bertanggung jawab
Hidayat, 1997:10; 1996:14. Karena itu, pendidikan sain di sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai dan kesadaran akan tanggung jawab
pribadi dan sosial pada peserta didik sebagai warga negara dan warga masyarakat.
Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
Menurut Merryfield 1991:289, dalam perspektif dunia global, pembelajaran dengan pendekatan SETS merupakan kerangka kerja untuk mengajar dan membiasakan peserta
didik berpikir global dan bertindak secara lokal. Artinya, pembelajaran sain di sekolah tidak dapat dipisahkan dari isu-isu atau masalah teknologi dan masyarakat. Teknologi
merupakan bagian integral dari kehidupan, dan karena itu harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan Maton, 1993:13. Dengan kata lain, upaya-upaya pembelajaran
sain dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari konteks dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat lokal, regional, nasional, ataupun internasional, sehingga misi utama
pendidikan sain untuk ‘membentuk’ peserta didik sebagai warga negara dan warga masyarakat yang melek sain dan teknologi serta berpikir global dan bertindak lokal
dapat terwujud. Menempatkan pembelajaran sain dalam suatu konteks lingkungan dan kehidupan
masyarakat yang dikaitkan dengan teknologi akan membuat sain dan teknologi lebih dekat dan relevan dengan kehidupan nyata semua peserta didik.
Secara mendasar dapat dikatakan bahwa melalui pendidikan bervisi SETS ini diharapkan agar peserta didik akan memiliki kemampuan memandang sesuatu secara
terintegrasi dengan memperhatikan keempat unsur SETS, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang dimilikinya. Sebagai
konsekuensinya, diharapkan agar pengetahuan yang dipahaminya secara mendalam itu, akan memungkinkan mereka memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki dalam
kehidupan dan untuk kehidupan setara dengan tingkat pendidikan yang diperolehnya dalam upaya memperoleh kehidupan yang lebih baik dari masa sebelumnya. Secara
tidak langsung, hal ini menggambarkan arah pendekatan pembelajaran SETS yang relatif memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan atau sistem kehidupan
manusia yang memuat juga unsur-unsur SETS selain lingkungan E. Dalam proses pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS, terdapat sejumlah ciri atau
karakteristik yang perlu dipahami di dalam penerapan pembelajaran, sesuai dengan fokus pembelajarannya pada saat itu. Ciri-ciri tersebut di antaranya adalah:
• Tetap memberi pengajaran dan pembelajaran sain
• Isu-isu dan masalah-masalah dalam masyarakat dan kehidupan sehari-hari menjadi titik awal basis atau ‘kendaraan’ pertama dan utama untuk mempelajari dan
menerapkan konsep-konsepprinsip-prinsip dan proses sain dan teknologi dengan mempertimbangkan perhatian, minat, atau kepentingan peserta didik
• Mengikutsertakan peserta didik dalam pengembangan sikap dan keterampilan dalam pengambilan keputusan serta mendorong mereka untuk mempertimbangkan
informasi tentang isu-isu sain, lingkungan, dan teknologi • Peserta didik dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sain ke bentuk teknologi
untuk kepentingan masyarakat. • Peserta didik diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang
terjadi dalam proses pentransferan sain tersebut ke bentuk teknologi. • Peserta didik diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sain yang
dibincangkan dengan unsur-unsur lain dalam SETS yang mempengaruhi berbagai keterkaitan antar unsur tersebut.
Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
• Peserta didik dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian penggunaan konsep sain tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi berkenaan.
• Peserta didik dapat diajak berpikir, misalnya tentang pengaruh lingkungan atau masyarakat terhadap pengembangan sain maupun teknologi tertentu, yang masih
berkaitan dengan konsep sain yang dibelajarkan. • Dalam konteks konstruktivisme, peserta didik dapat diajak berbincang tentang SETS
dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik bersangkutan.
• Mengitegrasikan belajar dan pembelajaran dari banyak ruang lingkup kurikulum; dan • Memperkembangkan literasi sain, teknologi dan sosial peserta didik improved
students science, technology, and social literacy. Pembelajaran sain yang bervisi SETS lebih menekankan pada isumasalah-masalah yang
sedang dihadapi oleh masyarakat yang berhubungan dengan sain dan teknologi sebagai titik awal mempelajari isi kurikulum, konsep-konsepprinsip-prinsip dan keterampilan
proses dasar sain dan teknologi; danatau menggunakanmenerapkan konsep- konsepprinsip-prinsip dan keterampilan proses dasar sain dan teknologi dalam
merespons isu-isumasalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat di lingkungannya. Di samping itu, pengembangan sikap, keterampilan pengambilan
keputusan, kreativitas, nilai-nilai pribadi dan sosial, literasi sain dan teknologi, dan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari adalah juga merupakan elemen-elemen penting dalam pembelajaran sain dengan pendekatan SETS.
Pendekatan SETS bisa amat beragam, mulai dari yang mengangkat topik atau isu sebagai payung pembelajaran lebih dari satu bidang, mulai dari Fisika, Kimia dan Ilmu
Sosial, atau penggunaan isu lingkungan untuk pembahasan satu bab saja dalam Kimia, misalnya. Secara garis besar, berdasarkan cakupannya, kita bisa melakukan beragam
pendekatan SETS, antara lain: • Menempatkan pembelajaran bab tertentu bidang tertentu dalam konteks sain,
teknologi dan masyarakat. • Pendekatan SETS untuk pembelajaran lintas bab pada satu mata pelajaran.
• Pendekatan SETS untuk pembelajaran lintas mata pelajaran. • Pendekatan SETS dengan perluasan tujuan instruksional secara eksplisit di luar
tuntutan standar kompetensi yang tertulis di kurikulum dari mata-mata pelajaran yang terlibat dalam pembelajaran SETS tersebut, seperti kepekaan terhadap
permasalahan lingkungan, atau pengenalan dampak sain dan teknologi pada pranata sosial, dan lain-lain.
• Pendekatan SETS yang disertai kerja nyata di masyarakat, seperti gerakan penyelamatan lingkungan, dan lain-lain.
Pada pembelajaran materi tertentu dengan pendekatan SETS, guru memulai dengan suatu topik dari lingkungan peserta didik yang berkaitan dengan materi tersebut. Untuk
pembelajaran lintas bab, tentunya perlu persiapan yang lebih matang pada pemilihan topik dan penelusuran target kompetensi dasar yang bisa diikutsertakan lewat
pembelajaran di bawah payung topik itu.
Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
Untuk pembelajaran lintas mata-pelajaran lewat pembelajaran berbasis SETS, diper- lukan koordinasi guru beberapa bidang yang relevan. Pendekatan ini akan berguna
sebagai wahana integrasi pengetahuan peserta didik. Pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran tidak lagi terkotak-kotak, melainkan saling bertautan dan terpadu, yang
amat berguna bagi peserta didik dalam memahami realitas kehidupan.
Jika pembelajaran bervisi SETS diterapkan diharapkan memunculkan kompetensi lain di luar kompetensi dasar yang tertulis dalam kurikulum saat ini, maka agar pencapaiannya
optimal diperlukan penyesuaian standar nasional khususnya standar isi agar dapat mencakup semangat ini. Dalam hal ini, SETS tidak lagi sekedar metode pembelajaran,
melainkan paradigma baru yang diharapkan menjiwai keseluruhan kurikulum.
Dengan pendekatan ini, peserta didik dikondisikan agar mau dan mampu mengetahui, memahami prinsip sain untuk menghasilkan karya teknologi sederhana disertai dengan
pemikiran untuk mengurangi atau mencegah kemungkinan dampak negatif yang mungkin timbul dari munculnya suatu produk teknologi terhadap lingkungan dan
rnasyarakat. Model pembelajaran yang bervisi dan pendekatan SETS, sebagai wahana untuk
mewujudkan Education Suistinable Development ESD, perlu menitikberatkan pada: a.
Kajian secara transdisiplin dan holistik berbasis isu dan kasus domestik atau global tentang keterkaitan sain, teknologi, masyarakat, dan lingkungan dalam konteks
pembangunan berkelanjutan. b.
Penumbuhan nilai, sikap, dan perilaku yang berpihak pada pembangunan berkelanjutan.
c. Belajar aktif, kooperatif, dan praktikal hands-on sehingga pembelajaran
menyenangkan dan mengembangkan multi-kecerdasan peserta didik secara keseluruhan.
d. Kesesuaian kedalaman dan keluasan materi pelajaran dengan tingkat perkembangan
kognitf, sosial dan fisik peserta didik. e.
Penilaian performasi peserta didik secara menyeluruh tidak hanya dimensi kognitif saja.
4. Domain Pendekatan SETS