Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Di dalam konteks SETS, pembelajaran sepanjang hayat hendaknya diberi makna kepemilikan kemampuan
berfikir kritis dan kreatif, inovatif dan inventif yang semakin meningkat dengan dimilikinya pengalaman hidup dikaitkan dengan konsep-konsep sain yang telah
dipelajari sebelumnya. Dengan demikian, produktivitas dari seseorang yang memiliki kemampuan belajar sepanjang hayat akan jauh lebih meningkat dibanding dengan
mereka yang belajar secara insidental.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
Dalam konteks SETS, kebhinekaan yang ada hendaknya dipakai sebagai dasar untuk menurunkan kurikulum yang memberi peluang kegiatan yang sangat terintegratif
sekaligus adaptif terhadap kondisi yang ada di wilayah tertentu walau untuk mencapai tujuan yang sama. Untuk ini, bentuk penyatuan persepsi dalam lingkup daerah sangat
diperlukan guna memperoleh landasan pengembangan kurikulum yang sama-sama disepakati dapat mendukung kebijakan daerah dari satuan-satuan pendidikan yang
berada di satu wilayah, yang sekaligus mendukung kepentingan nasional. Hal ini perlu dilakukan dalam penyediaan sumber daya manusia maupun non manusia.
8. Menempatkan mata pelajaran dalam peta SETS secara benar
Di dalam pengembangan kurikulum bervisi SETS, masing-masing mata pelajaran dianggap memiliki kespesifikan atau kecenderungan dalam peta SETS karena hakikat
dari mata pelajaran itu sendiri. Atas dasar itulah maka peletakan atau pemosisian mata pelajaran itu dalam konteks SETS perlu dibuat sehingga ketika dilakukan
pengembangan kurikulum, arah pengembangannya menjadi lebih jelas serta memudahkan pelaksananya dalam melihat serta menetapkan keterhubungkaitannya.
B.
Langkah-langkah Pengembangan
Dalam menyusun kurikulum yang bervisi SETS perlu diperhatikan langkah-langkahnya, yaitu:
1. Merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah yang mencerminkan kurikulum yang
bervisi SETS 2.
Mengkaji SK – KD pada standar isi yang dapat saling dikaitkan antara unsur sain, lingkungan, teknologi, dan masyarakat pada tiap mata pelajaran
Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
3. Merumuskan indikator bermuatan SETS
Kompetensi dasar yang dijabarkan menjadi indikator menunjukkan tanda-tanda yang bermuatan bermuatan SETS, yang ditampilkan oleh peserta didik dalam pembelajaran.
Indikator juga sebagai penanda pencapai kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap pengetahuan dan keterampilan.
Satu Kompetensi Dasar dapat dijabarkan menjadi dua, tiga, atau empatlebih indikator secara sistimatis.
4. Pengembangan materi pembelajaran bermuatan SETS
Materi dikembangkan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi dasar dan bermuatan SETS. Dengan memperhatikan potensi peserta didik dan
kebermanfaatannya serta alokasi waktu yang tersedia.
5. Merencanakan kegiatan pembelajaran bermuatan SETS
Dirancang dari indikator untuk memberikan pengalaman bermuatan SETS. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat menggunakan pendekatan yang bervariasi.
Pembelajaran berpusat kepada peserta didik.
6. Menentukan teknik dan jenis penilaian yang sesuai
Penilaian harus dirancang sedemikian rupa: • Mencapai kompetensi dasar
• Setiap indikator sudah mencerminkan alat penilaian yang akan digunakan • Indikator itu juga dapat digunakan untuk penilaian jenis kognitif, afektif, dan
psikomotorik. 7.
Penentuan alokasi waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap KD yang dapat dikaitkan dengan materi
pembelajaran bermuatan SETS disesuaikan dengan waktu yang tersedia. 8.
Penentuan sumber bahanalat bermuatan SETS Sumber belajar dapat menggunakan buku pelajaran, media cetak dan elektronik,
komputer dan internet, serta brosur. Karakteristik bahan ajar yang bermuatan SETS antara lain mengangkat isu lingkungan, teknologi, danatau sosial
Model Kurikulum yang Mmenerapkan Visi SETS
BAB IV. PELAKSANAAN