Analisis Deskriptif Komitmen Organisasi
mempengaruhi kinerja, sedangkan jika komitmen rendah akan menyebabkan munculnya keinginan untuk keluar Mac Kenzie, 1998.
Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai komitmen organisasi maka penulis juga menyajikan hasil penilaian pada masing-masing
butir pernyataan, diukur menggunakan 3 tiga indikator yaitu affective komitmen komitmen afektif, continuance commitment komitmen berkelanjutan, dan
normative commitment komitmen normatif yang dioperasionalisasikan menjadi 6 butir pernyataan.
a Affective Commitment
Gambaran tanggapan responden mengenai indikator affective commitment terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.21 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Affective Commitment
No Butir Pernyataan
Tanggapan Responden Skor
Aktual Skor
Ideal Skor
Aktual SS
S R
TS STS Kategori
1 Senang menjadi karyawan di perusahaan ini
F 0 20
43 9
227 360
63,1 Cukup
0,0 27,8 59,7 12,5 0,0 2 Senang bercerita kepada
orang lain bagian dari perusahaan ini
F 0 22
34 16
222 360
61,7 Cukup
0,0 30,6 47,2 22,2 0,0
Total Indikator 449
720 62,4 Cukup
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Pada tabel 4.21 dapat dilihat persentase total skor tanggapan responden atas kedua butir pernyataan yang membentuk indikator affective commitment
sebesar 62,4 dan termasuk dalam kategori cukup tinggi. Artinya affective
commitment karyawan pada PT. Trisapta Eka Maju sudah dinilai cukup berkomitmen, karena karyawan PT. Trisapta Eka Maju merasa cukup senang
memilih PT. Trisapta Eka Maju sebagai tempat kerja dibandingkan dengan perusahaan lain dan cukup senang pula bercerita kepada orang lain bahwa mereka
merupakan bagian dari PT. Trisapta Eka Maju. Anggota dengan affective commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena
memang memiliki keinginan untuk itu Merry Ristiana, 2013 : 58. Berikut adalah tanggapan responden terhadap setiap item pernyataan yang
diajukan pada indikator affective commitment yang terdiri dari 2 item pernyataan, untuk lebih jelasnya tanggapan responden terhadap affective commitment dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.22 Senang menjadi karyawan di PT. Trisapta Eka Maju
Pilihan Jawaban Bobot
F f
Skor Aktual
Sangat Setuju 5
0,0 Setuju
4 20
27,8 80
Ragu-Ragu 3
43 59,7
129 Tidak Setuju
2 9
12,5 18
Sangat Tidak Setuju 1
0,0
Jumlah 72
100 449
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 4.22 menunjukan distribusi jawaban responden mengenai kesenangan menjadi karyawan di PT. Trisapta Eka Maju. Dari distribusi jawaban
responden di atas terlihat bahwa mayoritas sebesar 59,7 responden menyatakan ragu-ragu karena sebagian besar karyawan terkadang merasa senang dalam
memilih PT. Trisapta Eka Maju sebagai tempat bekerja dibandingkan dengan
perusahaan lain terkadang juga tidak. Karyawan yang senang terhadap pekerjaannya akan memiliki tingkat absensi yang rendah karena mereka
merasakan kebahagiaan tersendiri saat bekerja sehingga mereka selalu berupaya untuk terus bekerja Meyer et.al, 2002.
Tabel 4.23 Senang bercerita kepada orang lain sebagai bagian dari PT. Trisapta
Eka Maju Pilihan Jawaban
Bobot F
f Skor
Aktual
Sangat Setuju 5
0,0 Setuju
4 22
30,6 88
Ragu-Ragu 3
34 47,2
102 Tidak Setuju
2 16
22,2 32
Sangat Tidak Setuju 1
0,0
Jumlah 72
100 222
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 4.23 menunjukan distribusi jawaban responden mengenai kesenangan bercerita kepada orang lain sebagai bagian dari PT. Trisapta Eka
Maju. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas sebesar 47,2 responden menyatakan ragu-ragu bercerita kepada orang lain sebagai
bagian dari PT. Trisapta Eka Maju karena eksistensi nama PT. Trisapta Eka Maju masih kurang. Padahal menurut Steers dalam Sopiah, 2008,
keterandalan organisasi dimasa lampau dan cara pekerja-pekerja lain mengutarakan dan membicarakan perasaanya tentang organisasi merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi.
b Continuance Commitment
Gambaran tanggapan responden mengenai indikator continuance commitment terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.24 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Continuance
Commitment
No Butir Pernyataan
Tanggapan Responden Skor
Aktual Skor
Ideal Skor
Aktual Kategori
SS S
R TS STS
3 Keinginan bertahan dengan pekerjaan
F 0 1
14 44
13 147
360 40,8 Rendah 0,0 1,4 19,4 61,1 18,1
4 Ketertarikan dengan pekerjaan
F 0 9
34 25
4 192
360 53,3 Cukup
0,0 12,5 47,2 34,7 5,6
Total Indikator 339
720 47,1 Rendah
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Pada tabel 4.24 dapat dilihat persentase total skor tanggapan responden atas kedua butir pernyataan yang membentuk indikator continuance commitment
sebesar 47,1 dan termasuk dalam kategori rendah. Artinya sebagian besar pegawai pada PT. Trisapta Eka Maju memiliki continuance commitment yang
rendah, karena karyawan PT. Trisapta Eka Maju cenderung tidak akan bertahan ketika ada tawaran pekerjaan yang lebih baik meskipun pada awalnya mereka
tertarik untuk bekerja di PT. Trisapta Eka Maju. Menurut
Allen Meyer 1997 dalam
anggota organisasi dengan continuance commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena memiliki kebutuhan untuk menjadi
anggota organisasi tersebut. Berikut adalah tanggapan responden terhadap setiap item pernyataan yang
diajukan pada
i
ndikator continuance commitment yang terdiri dari 2 item
pernyataan, untuk lebih jelasnya tanggapan responden terhadap continuance commitment dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.25 Keinginan bertahan dengan pekerjaan
Pilihan Jawaban Bobot
F f
Skor Aktual
Sangat Setuju 5
0,0 Setuju
4 1
1,4 4
Ragu-Ragu 3
14 19,4
42 Tidak Setuju
2 44
61,1 88
Sangat Tidak Setuju 1
13 18,1
13
Jumlah 72
100 147
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 4.25 menunjukan distribusi jawaban responden mengenai keinginan bertahan dengan pekerjaan. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat
bahwa mayoritas sebesar 61,1 responden menyatakan tidak setuju. Hal ini berarti bahwa sebagian besar karyawan tidak akan bertahan pada PT. Trisapta Eka
Maju ketika ada tawaran pekerjaan yang lebih baik untuk mereka. Penyebabnya yaitu rasa keamanan dan keselamatan yang kurang dirasakan para karyawan saat
bekerja. Karyawan tidak diikutsertakan kedalam asuransi kesehatan manapun sehingga jika mereka sakit ataupun mengalami kecelakaan, mereka harus
menanggung biayanya sendiri. Maslow 1954 mengemukakan bahwa kebutuhan manusia berjenjang atau bertingkat, mulai dari tingkatan yang paling rendah
sampai yang paling tinggi. Tingkatan yang dimaksud adalah: kebutuhan fisiologis physiological needs, kebutuhan keamanan dan keselamatan safety needs,
kebutuhan akan rasa memiliki, sosial dan kasih sayang social needs, kebutuhan
untuk dihargai, dan kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dengan menggunakan kemampuan, keahlian dan potensi dirinya secara maksimal.
Tabel 4.26 Ketertarikan dengan pekerjaan
Pilihan Jawaban Bobot
F f
Skor Aktual
Sangat Setuju 5
0,0 Setuju
4 9
12,5 36
Ragu-Ragu 3
34 47,2
102 Tidak Setuju
2 25
34,7 50
Sangat Tidak Setuju 1
4 5,6
4
Jumlah 742
100 192
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 4.26 menunjukan distribusi jawaban responden mengenai ketertarikan dengan pekerjaan. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat
bahwa mayoritas sebesar 47,2 responden menyatakan ragu-ragu akan ketertarikannya untuk bekerja di PT. Trisapta Eka Maju karena jika ada pekerjaan
yang lebih baik, dengan sendirinya mereka akan mengundurkan diri dari PT. Trisapta Eka Maju. Padahal menurut Steers dalam Sopiah, 2008, salah satu
faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi diantaranya ketertarikan akan pekerjaan.
c Normative Commitment
Gambaran tanggapan
responden mengenai
indikator normative
commitment terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.27 Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Normative
Commitment
No Butir Pernyataan
Tanggapan Responden Skor
Aktual Skor
Ideal Skor
Aktual SS
S R
TS STS Kategori
5 Kesetiaan terhadap organisasi
F 25
37 9
1 230
360 63,9
Cukup 0,0 34,7 51,4 12,5 1,4
6 Rasa memiliki pada organisasi
F 10
38 23
1 201
360 55,8
Cukup 0,0 13,9 52,8 31,9 1,4
Total Indikator 431
720 59,9
Cukup
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Pada tabel 4.27 dapat dilihat persentase total skor tanggapan responden atas kedua butir pernyataan yang membentuk indikator normative commitment
sebesar 59,9 dan termasuk dalam kategori cukup. Artinya karyawan pada PT. Trisapta Eka Maju memiliki normative commitment yang cukup berkomitmen.
Hal ini terjadi karena sebagian besar karyawan PT. Trisapta Eka Maju setia terhadap organisasinya dan mempunyai rasa memiliki yang cukup tinggi pula.
Menurut Allen Meyer 1997 anggota organisasi dengan normative commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi.
Berikut adalah tanggapan responden terhadap setiap item pernyataan yang diajukan pada indikator normative commitment yang terdiri dari 2 item
pernyataan, untuk lebih jelasnya tanggapan responden terhadap normative commitment dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.28 Kesetiaan terhadap organisasi
Pilihan Jawaban Bobot
F f
Skor Aktual
Sangat Setuju 5
0,0 Setuju
4 25
34,7 100
Ragu-Ragu 3
37 51,4
111 Tidak Setuju
2 9
12,5 18
Sangat Tidak Setuju 1
1 1,4
1
Jumlah 72
100 230
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 4.28 menunjukan distribusi jawaban responden mengenai kesetiaan terhadap organisasi. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa
mayoritas sebesar 51,4 responden menyatakan ragu-ragu akan kesetiaannya terhadap PT. Trisapta Eka Maju karena karyawan akan tetap bekerja pada
perusahaan ini selama masih dibutuhkan tapi jika ada tawaran pekerjaan yang lebih baik, mereka akan mempertimbangkannya. Menurut Dyah Puspita Rini et al.
2013 : 71 apabila seseorang merasa mendapatkan kepuasan dari pekerjaan yang dilakukannya selama ini, maka itu cukup menjadi motivasinya untuk tetap tinggal
dan bertahan akan segala kondisi memprihatinkan yang harus diterima.
Tabel 4.29 Rasa memiliki pada organisasi
Pilihan Jawaban Bobot
F f
Skor Aktual
Sangat Setuju 5
0,0 Setuju
4 10
13,9 40
Ragu-Ragu 3
38 52,8
114 Tidak Setuju
2 23
31,9 46
Sangat Tidak Setuju 1
1 1,4
1
Jumlah 742
100 201
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
Tabel 4.29 menunjukan distribusi jawaban responden mengenai rasa memiliki pada organisasinya. Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat
bahwa mayoritas sebesar 52,8 responden menyatakan ragu-ragu. Hal ini berarti bahwa sebagian besar karyawan terkadang merasa berat hati jika meninggalkan
perusahaan ini karena mereka telah merasa memiliki perusahaan ini sebab rata- rata karyawan PT. Trisapta Eka Maju telah bekerja lebih dari 1 tahun. Menurut
Minner dalam Sopiah, 2008 pengalaman kerja seorang karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan
yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tertentu tentu memiliki tingkat komimen yang berlainan.