Proses Terjadinya Komitmen Organisasi

2.1.3 Organizational Citizenship Behavior OCB

2.1.3.1 Definisi Organizational Citizenship Behavior OCB

Terdapat beberapa definisi OCB yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya oleh Robbins dan Judge 2009:40 dalam bukunya Organizational Behavior yang mendefinisikan OCB sebagai perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif. Pendapat lain mengenai pengertian OCB dikemukakan oleh Garay 2006:34 ia menjelaskan bahwa OCB merupakan perilaku sukarela dari seorang pekerja untuk mau melakukan tugas atau pekerjaan di luar tanggung jawab atau kewajibannya demi kemajuan atau keuntungan organisasinya. Sedangkan menurut Organ dalam Purba Seniati, 2004: 106 menjelaskan bahwa OCB merupakan bentuk perilaku yang merupakan pilihan dan inisiatif individual, tidak berkaitan dengan sistem reward formal organisasi. Ini berarti, perilaku tersebut tidak termasuk dalam persyaratan kerja atau deskripsi kerja karyawan sehingga jika tidak ditamplikan pun tidak diberi hukuman. Sementara itu, Van Dyne et al, dalam Jahangir, Akbar, Haq, 2004: 77- 78 mengatakan bahwa OCB atau yang disebutnya sebagai extra-role behavior ERB, adalah perilaku yang menguntungkan organisasi atau diarahkan untuk menguntungkan organisasi, dilakukan secara sukarela, dan melebihi ekspektasi peran yang ada. Artinya, OCB secara sederhana dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang berakar dari kerelaan dirinya untuk memberikan kontribusi melebihi peran inti atau tugasnya terhadap perusahaannya. Perilaku tersebut dilakukannya, baik secara disadari maupun tidak disadari, diarahkan maupun tidak diarahkan, untuk dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi perusahaannya. Dipola dan Hoy dalam Yusop, 2007: 33 menjelaskan bahwa OCB adalah perilaku karyawan yang mempraktikkan peranan tambahan dan menunjukkan sumbangannya kepada organisasi melebihi peran spesifikasinya dalam kerja. Menurut mereka juga, kesediaan dan keikutsertaan untuk melakukan usaha yang melebihi tanggung jawab formal dalam organisasi merupakan sesuatu yang efektif untuk meningkatkan fungsi sebuah organisasi. Dari beberapa defenisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa OCB merupakan perilaku yang bersifat suka rela, bukan merupakan tindakan yang terpaksa terhadap hal- hal yang mengedepankan kepentingan organisasi. Perilaku individu sebagai wujud dari kepuasan berdasarkan performance, tidak diperintahkan secara formal.

2.1.3.2 Indikator Organizational Citizenship Behavior OCB

Menurut Organ dalam Purba Seniati, 2004: 106, OCB terdiri dari lima dimensi: a. Altruism, yaitu perilaku kesukarelaan membantu meringankan pekerjaan yang ditujukan kepada individu dalam suatu organisasi walaupun tidak diminta. b. Conscientiousness, yaitu melakukan hal-hal yang menguntungkan organisasi seperti mematuhi peraturan-peraturan di organisasi. c. Sportsmanship, yaitu toleransi pada situasi yang kurang ideal di tempat kerja tanpa mengeluh. d. Courtesy, yaitu memberi konsultasi dan informasi serta menghargai kebutuhan rekan kerja. e. Civic virtue, yaitu aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi.

2.1.3.3 Manfaat Organizational Citizenship Behavior OCB