1. Hingga air yang disediakan dapat mencukupi kebutuhan air untuk
domestik, pertanian dan industri. 2.
Dengan kondisi lingkungan tetap terkendali 3.
Adanya kelembagaan yang dapat menjamin peran lebih besar kepada: a.
Masyarakat pemakai air b.
Mitra swasta c.
Upaya pemanfaatan yang lebih efisien dari aset yang telah dibangun. Dalam Pola Induk.
Maka dengan dilaksanakanya program kerjasama sister province akan dilaksanakan program-program kerjasamanya yang dimana ada 7
program-program yang dilaksanakan antara lain : 1.
Program pengelolaan prasarana pengamanan dan pendayagunaan Sungai.
2. Program Pengelolaan Prasarana Pengendali banjir
3. Program penghijauan dan terasiring
4. Program Pengolahan Kuantitas Air
5. Program Penelitian dan Pengembangan
6. Program Pengelolaan Kualitas Air
7. Program Pengelolaan Prasarana Pengairan
3.1.1.1 Memorandum of Understanding MoU
Tahapan Penyusunan Memorandum Of Understanding MoU. Sebagai tindak lanjut ditandatangani Letter Of Intent LOI kedua pihak dapat menyiapkan
rancangan dokumen kerjasama yang biasanya dibuat dalam bentuk Memorandum Of Understanding
MoU. Dalam rancangan MoU sudah dirinci mengenai tujuan, program dan bidang kerjasama. Dalam tahapan penyusunan MoU ini pemerintah
daerahkota menempuh pendekatan. Kepihak luar negeri yaitu pembahasan yaitu pembahasan rancangan MoU dengan partnernya di luar negeri. Kepihak dalam
negeri yaitu melaporkanmeminta persetuan Pemerintah Pusat atas hasil pembahasan rancangan MoU. Tahap penyelesaian Memorandum of
Understanding MoU maka Depdagri akan memintakan persetujuan kepada
Sekretariat Negara dan permintaan surat Kuasa full power dari Departemen Luar Negeri. Penandatanganan MoU merupakan suatu cara resmi yang dilakukan di
Indonesia atau negara partner kerjasama. Yang dimana isinya adalah Memorandum saling pengertian antara
Propinsi Jawa Barat Indonesia dengan Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan Australia tentang Hubungan Kerjasama Propinsi Bersaudara
Telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: Pemerintah Propinsi Jawa Barat, Republik Indonesia dan Peremerintah
Negara Bagian Australia Selatan, selanjutnya disebut “Para pihak”. Berhasrat untuk memajukan hubungan kerjasama yang harmonis dan menguntungkan
antara dua daerah. Mengakui pentingnya asas persamaan dan saling menguntungkan. Merujuk naskah pernyataan keinginan bersama antara
Pemerintah Daerah Jawa Barat , Republik Indonesia dan Pemerintahan Negara Bagian Australia Selatan, Australia
Para pihak akan mewujudkan hubungan kerjasama propinsi bersaudara untuk meningkatkan dan memperluas kerjasama yang saling menguntungkan dan
efektif dalam pembangunan kedua daerah dalam batas kemampuan keuangan dan teknis masing-masing dalam bidang-bidang sebagai berikut:
1. Promosi pariwisata, perdagangan dan penanaman modal investasi,
2. Pengembangan sumber daya manusia,
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi,
4. Pemuda, olahraga dan kebudayaan,
5. Mendorong pengembangan usaha swasta diberbagai sector ekonomi,
6. Pengembangan prasarana khususnya yang menyangkut pengelolaan
sumber-sumber air, 7.
Bidang-bidang lain yang disetujui oleh para pihak. Adapun perjanjian kerjasama yang dilakukan Propinsi Jawa Barat dengan
Pemerintah Australia Selatan mengenai Hubungan Kerjasama Bersaudara yang dimana kerjasama ini telah disetujui dalam MoU. Yaitu Kesepakatan usaha antara
Badan Promosi dan Pengolaan Keterkaitan Usaha Jawa Barat dan Perusahaan Air Negara Australia Selatan untuk Kerjasama Dalam Memperkembangkan Prasarana
Air. Telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: Para pihak akan mengadakan kerjasama dalam bidang penyediaan dan
pengelolaan penyediaan air, perawatan air limbah dan teknologi yang berkenaan dengan air di jawa barat
Kerjasama ini akan termasuk: 1.
Mengenali proyek-proyek prasarana air dan air limbah yang sesuai untuk
pengikutsertaan dan investasi sektor swasta. 2.
Menyediakan teknologi air yang sesuai secara komersial. 3.
Memberikan fasilitas kepada sektor swasta untuk ikut serta dan mengadakan investasi.
4. menyediakan teknologi air yang sesuai secara komersial.
Prioritas mula-mula difokuskan kepada: 1.
Pengembangan sumber air secara maksimum termasuk penyimpanan, perawatan dan distribusi dari lembah sungai-sungai.
2. Pengembangan lembah Bandung, termasuk pengembangan sumber-
sumber alternatip dari air yang tergenang di atas untuk mengantikan pemakaian air tanah, dan perendahan polusi Sungai Citarum yang
disebabkan oleh pembuangan air limbah dari industri dan domestik misalnya, melalui penyediaan plant perawatan air limbah yang terpusat
untuk daerah industri yang baru. Semua proyek yang ada diadakan dibawah kesepakatan usaha akan
pertama-tama dibicarakan oleh BPPKU dan SA Water Memorandum of Understanding
sister province pemerintah Propinsi Jawa barat dengan Australia Selatan.
3.1.2 Kebijakan Prasarana Air