c. Penanaman pohon-pohon untuk semua kawasan hulu dan hilir.
Penegakan hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan sempadan sungai, kawasan resapan dan situ-situ. Penelitian PU Cipta Karya
3.2.3.4 Keuangan Daerah Kota Bandung
Dari sisi penerimaan APBD kota Bandung pada tahun 1997, penerimaan daerah yang berasal dari Dana Perimbangan merupakan yang terbesar yaitu
sekitar 61 atau sekitar 559,3 milyar dari sekitar 902,7 milyar, sedangkan penerimaan yang berasal dari. Pendapatan Asli Daerah menyumbang sekitar 20
atau sekitar 188,4 milyar. Sedangkan penerimaan lain yang cukup besar yaitu sebesar 119,9 milyar yang berasal dari penerimaan yang sah lainnya dan sebesar
35 milyar yang berasal dari sisa anggaran tahun lalu. Dari sisi pengeluaran, anggaran terbesar, diperuntukan bagi belanja rutin
yaitu hampir sekitar 75 atau sekitar 679,1 milyar, sedangkan untuk belanja pembangunan, dialokasikan hanya sebesar 226,7 milyar atau sekitar 25. Dengan
alokasi dana pembangunan yang cukup kecil dibandingkan dengan alokasi untuk belanja rutin, salah satu pertimbangan yang dipakai dalam menentukan kebijakan
pengelolaan anggaran belanja seperti sebagai berikut; Belanja pembangunan difokuskan pada sektor yang bersifat cost recovery.
Tabel 3.3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun 1997
No PENERIMAAN JUMLAH Rp
1 Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
35.000.000.000 2
Bagian Pendapatan Asli Daerah 188.444.984.400
3 Bagian Dana Perimbangan
559.372.001.000 4
Bagian Pinjaman daerah 5
Bagian Lain – lain Penerimaan yang Sah 119.976.042.606
TOTAL 902.793.028.006
PENGELUARAN
1 Belanja rutin
679.065.143.006 Pos DPRD -
2 Belanja Pembangunan
226.727.885.000 TOTAL
902.793.028.006
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung,1998 Penerimaan PAD kota Bandung perlu ditingkatkan seiring dengan
berlakunya UU tentang Otonomi Daerah melalui optimalisasi sumber-sumber pendanaan yang selama ini ada, selain berusaha menciptakan sumber-sumber
pendanaan baru, baik dari penerimaan sektor pajak maupun perusahaan daerah. Untuk melaksanakan berbagai sasaran, kebijakan dan program-program
yang telah ditetapkan tahun 1997 Pemerintah Kota Bandung telah mengalokasikan dana melalui
Anggaran Pembangunan sebesar Rp. 90.096.577.927,62 Jumlah anggaran tersebut diperuntukan bagi 10 Bidang
Pembangunan, 19 Sektor, 56 Program yang dimana program sister province termasuk di dalamnya dan realisasinya setelah diperhitungkan adalah sebesar
Rp.82.541.652.022,64. Anggaran pembangunan prasarana air dalam program kerjasama Sister
province setelah diperhitungkan adalah sebesar Rp 13.650.420.750,12. ini adalah
anggaran yang cukup besar yang dikarenakan pembangunan program prasarana air sangat berpengaruh bagi ekonomi, kesehatan masyarakat.
85
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Program-program Kerjasama
Sister Province
Program merupakan suatu proses bagi penentuan jenis dan jumlah sumber daya yang diperlukan suatu perencanaan rencana strategis. Program kerja
merupakan penjabaran dari kebijakan sebagai arah dan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran. Adapun program proritas secara oprasional pengelolaan
sumber daya air Jawa Barat juga berpedoman pada pedoman oprasional yang tertuang dalam kebijakan regional dan relevan dengan kebijakan diatas, maka
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air Jawa Barat disusun dalam 7 tujuh program sebagai berikut :
4.1.1. Program Pengelolaan Prasarana Pengamanan dan Pendayagunaan
Sungai.
Pengelolaan lingkungan sungai rever environment management untuk menjaga fungsi sumber air yang dilakukan melalui pengendalian penggunaan
lahan daerah sempadan sungai seperti: 1.
Menyusun ketetapan garis sempadan sungai dan rencana peruntuk bagi penggunaan lahan daerah sempadan sungai sebagai pengaman langsung
terhadap fungsi sungai 2.
Melakukan penertiban penggunaan lahan terutama di daerah sempadan sungai bersama instansi terkait.