Keadaan Guru Sejarah Sekolah Menengah Atas

59 Oleh karena banyaknya Sekolah Menengah Atas seperti tersebut di atas, maka penulis mengambil enam sekolah sebagai lokasi penelitian. Adapun ke enam Sekolah Menengah Atas yang dijadikan sebagai lokasi penelitian itu adalah: SMA Negeri I Majenang, SMA Purnama Majenang, SMA Muhammadiyah Majenang, SMA Raden Fatah Cimanggu, SMA Jenderal Ahmad Yani Karangpucung, dan SMA Plus Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap. Secara garis besar keadaan di enam Sekolah Menengah Atas tersebut dapat dilihat pada lampiran 2.

d. Keadaan Guru Sejarah Sekolah Menengah Atas

Jumlah guru sejarah Sekolah menengah Atas di Kabupaten Cilacap sebenarnya cukup banyak, namun berdasarkan keaktifan mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP sejarah terdapat kurang lebih 48 orang guru sejarah Sekolah Menengah Atas. Untuk lebih jelasnya keadaan tentang jumlah nama dan asal sekolah guru sejarah dapat dilihat pada lampiran 3. Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa penulis mengambil enam orang guru sejarah sebagai objek penelitian yang antara lain berasal dari SMA Negeri I Majenang, SMA Purnama Majenang, SMA Muhammadiyah Majenang, SMA Raden Fatah Cimanggu, SMA Jenderal Ahmad Yani Karangpucung, dan SMA Plus Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap. Secara umum keadaan guru sejarah SMA yang penulis teliti memiliki pengalaman mengajar yang relatif lama yaitu sekitar 10 tahun ke atas. Namun 60 demikian, ada guru yang baru mengajar sejarah sekitar 2 tahun yaitu guru sejarah yang berasal dari SMA Jenderal Ahmad Yani Karangpucung. Selain itu para guru sejarah yang penulis teliti secara umum lebih memfokuskan dirinya pada kegiatan mengajar bidang studi sejarah. Akan tetapi tidak dipungkiri ada juga di antara para guru sejarah yang penulis teliti mengajar pelajaran lain di luar mata pelajaran sejarah. Misalnya guru sejarah yang berasal dari SMA Raden Fatah Cimanggu dan SMA Jenderal Ahmad Yani Karangpucung. Meskipun demikian, mereka tetap memberikan perhatian yang penuh terhadap mata pelajaran sejarah sebagai salah satu mata pelajaran yang diampunya. Untuk jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh para guru sejarah yang penulis teliti secara umum telah memiliki ijasah sarjana strata 1 dan umumnya mereka mengambil jurusan sejarah. Dengan jenjang pendidikan dan jurusan yang telah mereka tempuh itu tentunya akan sangat menunjang terhadap penguasaan materi mata pelajaran sejarah. Apalagi dengan adanya perubahan kurikulum sekolah ini, maka para guru dituntut untuk mampu menguasai materi atau bahan ajar sejarah yang sesuai dengan kurikulum baru tersebut. Berdasarkan observasi di keenam SMA tersebut dapat penulis jelaskan pula, bahwa secara umum guru bidang studi sejarah sudah memiliki sumber belajar seperti buku yang sudah berbasis kompetensi meski jumlahnya masih sangat minim. Selain itu media pembelajaran seperti kaset VCD tentang film sejarah hampir semua guru yang penulis teliti telah memilikinya. Hal itu 61 tentunya berkat adanya bantuan dari tim MGMP sejarah yang telah membuat kaset VCD tentang film sejarah. Jadi jelaslah terlihat bahwa MGMP ternyata mempunyai peranan yang besar dalam membantu para guru sejarah dalam menyediakan media pembelajaran.

2. Kesiapan Guru Sejarah SMA Dalam Menghadapi Pelaksanaan Kurikulum 2004 Di Kabupaten Cilacap