Penanggulangan Kebakaran Instalasi listrik dan Penyalur Petir

133 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam Sebagaimana ketentuan pasal 134 Permenaker Nomor Per 05Men1985 dinyatakan setiap perencanaan pesawat angkat angkut harus mendapatkan pengesahan dari direktur atau pejabat yang ditunjuknya, kecuali ditentukan lain sedangkan dalam pasal 4 menyatakan setiap pesawat angkat angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah memilki ketrampilan khusus tentang pesawat angkat angkut.

D. Pesawat tenaga dan Produksi Penggunaan pesawat-pesawat tenaga dan produksi yang meliputi

alat-alat dan mesin-mesin di tempat kerja dapat mengakibatkan berbagai macam kecelakaan baik kecil maupun besar. Kondisi kerja yang aman dan pengamanan terhadap mesin sangat sehingga pemenuhan terhadap standar keselamatan kerja dan persyaratan perlindunganpengamanan sangat dibutuhkan. Berdasarkan UU No. 1 tahun 1970 pasal 3 huruf g q ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja antara lain adalah mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran, sedangkan di huruf g dikatakan mencegah terkena aliran listrik. Berdasarkan ketentuan Permennaker Nomor Per 04Men1985 pasal 139 dinyatakan bahwa setiap pembuatan, peredaran, pamasangan, pemakaian, perubahan dan atau perbaikan teknis pesawat tenaga dan produksi harus mendapat pengesahan dari direktur atau pejabat yang ditunjuk.

E. Penanggulangan Kebakaran

Kebakaran di tempat kerja berakibat sangat merugikan baik bagi perusahaan, pekerja maupun produktifitas kerja. Oleh karena itu kebakaran di tempat kerja perlu dicegah secara dini antara lain dengan pralatan proteksi kebakaran yang memadai, petugas penanggulangan yang ditunjuk secara khusus serta dilaksanakannya 134 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam prosedur penanggulangan kebakaran. Berdasarkan Kepmenaker Nomor Kep.186Men1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja pasal 2 ayat 1 bahwa pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi, memadamkan kebakaran, latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari : 1 Petugas Pemadam Kebakaran 2 Regu penanggulangan Kebakaran 3 Koordinator unit penanggulangan kebakaran 4 Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab teknis. Petugas peran kebakaran harus mengikuti pelatihan memadamkan kebakaran dan telah memiliki sertifikat pelatihan tersebut.

F. Instalasi listrik dan Penyalur Petir

Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan tenaga kerja atau orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dan mengancam keamanan bangunan beserta isinya. Di dalam Undang undang No. 1 tahun 1970 pasal 3 menempatkan persyaratan keselamatan kerja listrik untuk mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. Sesuai dengan Kepmenakertrans No. 75Men2002 pasal 2 dinyatakan bahwa perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam standar Nasional Indonesia. SNI no SNI 04-0225-2000 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 PUIL2000 di tempat kerja. Sedangkan terhadap penggunaan instalasi penyalur petir berdasarkan Permenaker Nomor Per 02Men1989 pasal 2 menyatakan bahwa instalasi penyalur petir harus direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara sesuai dengan 135 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam ketentuan dalam peraturan menteri ini dan atau standar yang diakui. Selanjutnya pada pasal 57 dinyatakan bahwa setiap instalasi penyalur petir harus mendapatkan sertifikan dari menteri atau pejabat yang ditunjuk.

G. Penyelenggaraan Makanan di tempat kerja Maksud pemberian