Teori Penyebab Kecelakaan Teori Domino

172 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam sendiri. Adanya human error pada perkerja yang mengakibatkan kecelakaan semakin sering terjadi. Berdasarkan teori Heinrich dikatakan bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk melakukan kesalahan yang akan berasosiasi dengan faktor penyebab kecelakaan lainnya sehingga menimbulkan an accident . Pentingnya mempelajari model kecelakaan adalah sebagai berikut 1 Memahami klasifikasi sistem yang logis, objektif dan dapat diterima secara universal. Dengan mengklasifikasikan sistem maka beberapa fenomena, kejadian yang melatar belakangi kecelakaan dapat dikelompok-kelompokkan sehingga menjadi mudah dianalisa. 2 Model kecelakaan dapat mempermudah identifikasi bahaya karena kerangka logiknya jelas 3 Model kecelakaan dapat membantu investigasi kecelakaan dan membantu cara-cara pengendaliannya.

4.2 Teori Penyebab Kecelakaan

Kecelakaan kerja umumnya disebabkan oleh berbagai faktor penyebab,berikut teori-teori mengenai terjadinya suatu kecelakaan : a. Pure Chance Theory Teori Kebetulan Murni Teori yang menyimpulkan bahwa kecelakaan terjadi atas kehendakTuhan, sehingga tidak ada pola yang jelas dalam rangkaian peristiwanya,karena itu kecelakaan terjadi secara kebetulan saja. b. Accident Prone Theory Teori Kecenderungan Kecelakaan Teori ini berpendapat bahwa pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk mengalami kecelakaan kerja. 173 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam c. Three Main Factor Teori Tiga Faktor Menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan peralatan, lingkungan dan faktor manusia pekerja itu sendiri. d. Two main Factor Teori Dua Faktor Kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya unsafe condition dan tindakan berbahaya unsafe action. e. Human Factor Theory Teori Faktor Manusia Menekankan bahwa pada akhirnya seluruh kecelakaan kerja tidak langsung disebabkan karena kesalahan manusia. 4.3 Jenis-jenis teori penyebab kecelakaan

a. Teori Domino

Heinrich 1980 dalam risetnya menemukan sebuah teori yang dinamai teori domino. Teori ini menyebutkan bahwa pada setiap kecelakaan yang menimbulkan cedera, terdapat lima faktor secara berurutan yang digambarkan sebagai lima domino yang berdiri sejajar, yaitu kebiasaan, kesalahan seseorang, perbuatan, dan kondisi tidak aman hazard, kecelakaan, serta cedera. Heinrich mengemukakan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan memutuskan rangkaian sebab akibat. Misalnya dengan membuang hazard, satu domino diantaranya. Menurut Heinrich, 88 kecelakaan disebabkan oleh perbuatan tindakan tidak aman dari manusia unsafe act, sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan kesalahan manusia, yaitu 10 disebabkan kondisi yang tidak aman unsafe condition dan 2 disebabkan tandir Tuhan. Heinrich menekankan bahwa kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh kekeliruan, kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Menurutnya, tindakan dan kondisi yang tidak aman akan terjadi bila manusia berbuat suatu kekeliruan. Hal ini 174 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam lebih jauh menurutnya disebabkan karena factor karkteristik manusia itu sendiri yang dipengaruhi oleh keturunan ancestry dan lingkungannya environment. Pada gambar dibawah ini terlihat batu domino disusun berurutan sesuai dengan faktor-faktor penyebab kecelakaan yang dimaksud oleh Heinrich. Bila batu pertama atau batu ketiga roboh ke kanan maka semua batu dikananya akan roboh. Dengan kata lain bila terdapat suatu kesalahan manusia, maka akan tercipta tindakan dan kondisi tidak aman, dan kecelakaan serta kerugian akan timbul. Heinrich mengatakan rantai batu tersebut diputus pada batu ketiga maka kecelakaan dapat dihindari. Gambar 4.10. Teori Domino dari H.W. Heinrich Sumber : Industrial Accident Prevention 175 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam b. Teori Bird Loftus Setelah beberapa decade munculnya teori domino dari Heinrich, kemudian muncul model yang lebih modern yang dikembangkan berdasarkan model dasar yang dibuat oleh Heinrich, Frank E. Bird dan Robert G. Loftus mengembangkan model tersebut sebagai berikut : Gambar 4.11. Teori Bird Loftus Sumber : Industrial Accident Prevention c. Teori Swiss Cheese Mula-mula model ini dikembangkan untuk industry tenaga nuklir, pendekatan Reason pada penyebab terjadinya kecelakaan adalah berdasarkan asumsi banhwa elemen-elemen pokok dari suatu organisasi harus bekerja sama secara harmonis bila menginginkan operasional yang efisien dan aman. Setelah itu teori ini banyak digunakan di dunia penerbangan. Berdasarkan 176 Teknik Dasar Pengerjaan Non Logam teori dari Reason dijelaskana bahwa kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi pada setiap komponen yang terilbat dalam suatu system produksi. Seperti yang digambarkan pada gambar dibawah ini, kegagalan suatu proses dapat dilukiskan sebagai lubang dalam setiap lapisan system yang berbeda, dengan demikian menjelaskan apa dari tahapan suatu proses produksi tersebut yang gagal. Gambar 4.12. Swiss cheese model dari T. Reason Sumber : Data Gathering, James T Reason

5. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja