belakangnya mentransmisikan pantulan tersebut ke telinga tengah kemudian ke otak Gambar 7. Gigi lumba-lumba dan syaraf mandibular yang
terhubung dengan tulang rahang dapat mentransmisikan informasi tambahan ke otak lumba-lumba Goodson, 1990.
Segera setelah pantulan diterima, lumba-lumba mentransmisikan sinyal yang baru. Waktu antar click dan pantulannya memungkinkan mereka
untuk mengetahui jarak dengan objek, variasi kekuatan suara saat suara tersebut diterima di kedua sisi kepala lumba-lumba, memungkinkan mereka
untuk mengetahui arah dari pantulan tersebut. Dengan mentransmisikan click secara bertutrut-turut dan menerima pantulannya, lumba-lumba dapat
mendeteksi objek dan mengetahui keadaan sekitar.
2.2.5. Keunikan anatomi lumba-lumba
Lumba-lumba dan Spesies Odontoceti lainnya memililki struktur anatomi yang jauh berbeda dengan binatang lain, antara lain:
1. Volume otak yang relatif lebih besar, terutama pada temporal lobe. 2. Telinga bagian dalam yang sudah termodifikasi, dengan koklea yang
panjang. 3. Sistem nasal sacs yang rumit.
4. Timbunan lemak yang besar pada rahang bagian bawah dan di atas rahang melon.
Lumba-lumba memiliki volume struktur pendengaran yang relatif lebih besar dibanding mamalia lain. Bagian korteks yang khusus untuk suara lebih
besar pada lumba-lumba dibanding dengan manusia, sedangkan bagian yang khusus untuk penglihatan lebih kecil Cousteau, 1999 in www.instruct1.cit.
cornell. edu. Syaraf pendengaran syaraf kranial ke-8 adalah syaraf kranial
terbesar pada lumba-lumba dan berkembang dengan baik. Ridgway 1990
menyebutkan bahwa syaraf pendengaran pada cetacean memiliki tiga kali lebih banyak serabut syaraf dibanding manusia. Sperm Whale memiliki
diameter serabut syaraf pada syaraf kranial ke-8 yang lebih besar dibanding beberapa spesies cetacean lain, yaitu 9 µm. Bottlenose Dolphin memiliki
diameter 7 µm dan Fin Whale 5 µm Jacobs dan Jensen, 1964 in Ridgway, 1991.
Lumba-lumba memiliki volume otak yang besar, bahkan hampir sama dengan volume otak manusia. Perbandingan antara berat otak dan sumsum
tulang belakang sering digunakan untuk memperkirakan kecerdasan pada mamalia. Tabel 2 menunjukkkan perbandingan antara berat otak dan
sumsum tulang belakang antara manusia dan lumba-lumba spesies Tursiops truncatus serta beberapa hewan lain.
Tabel 2. Perbandingan berat otak dan spinal cord pada beberapa hewan, lumba-lumba dan manusia.
Hewan Rasio berat otak dan sumsum
tulang belakang
Ikan 1
Kuda 2.5 : 1
Kucing 5 : 1
Primata 8 :1
Lumba-lumba hidung botol 40 : 1
Manusia 50 : 1
Sumber: Bryden dan Harrison 1986 in www. instruct1. cit.cornell.edu.
Telinga luar dari lumba-lumba adalah lubang kecil yang dikelilingi jaringan kulit Hughes, 1999 in www.instruct1.cit.cornell.edu. Tingkah laku
lumba-lumba yang selalu menyelam kemudian naik dan menyelam kembali tidak memungkinkan hewan ini untuk memiliki telinga luar seperti manusia.
Lumba-lumba mendengar atau menangkap suara dengan menggunakan rahangnya www.
instruct1. cit.cornell.edu. Saat masker yang tidak bisa tembus suara diletakkan pada rahang lumba-lumba, hewan ini mengalami
disorientasi.
2.3. Penggunaan suara oleh beberapa spesies ikan dan invertebrata