whistle pada lumba-lumba hidung botol adalah 0,1-3,6 s dengan kisaran frekuensi dari 4-20 kHz.
Penelitian yang dilakukan oleh Caldwell dan Caldwell 1990 pada grup lumba-lumba hidung botol yang hidup dalam penangkaran menghasilkan
hipotesis signature whistle. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa setiap individu lumba-lumba dari grup tersebut dapat menghasilkan whistle yang
memiliki karakter akustik yang sangat berbeda satu sama lain. Penelitian yang dilakukan oleh Hartono 2004 pada suara aerial
permukaan lumba-lumba hidung botol yang hidup di penangkaran, menyebutkan bahwa pada tipe suara whistle memiliki frekuensi dominan pada
4565-5168 Hz dengan PSD maksimum pada 17,82-36,06 dBHz.
2.2.3. Pulsa suara burst
Lumba-lumba memproduksi tipe suara burst hanya pada saat mereka sedang mengalami tekanan emosi, seperti marah, ketakutan, atau frustasi
www.dolphins.org. Suara ini dapat diarahkan langsung menuju manusia, lumba-lumba lain atau suatu objek, seperti yang pernah dilakukan oleh
seekor lumba-lumba yang merusak sebuah alat penelitian ketika mentransmisikan pulsa suara burst secara intensif. Peneliti juga
menyebutkan bahwa tipe suara inilah yang digunakan lumba-lumba untuk melumpuhkan mangsanya.
Hartono 2004 menyebutkan bahwa tipe suara burst pada lumba- lumba hidung botol yang hidup di penangkaran memiliki frekuensi dominan
pada 2498-2842 Hz dengan PSD maksimum pada 39,24-48,85 dBHz.
2.2.4. Produksi suara oleh lumba-lumba
Dahulu para peneliti percaya bahwa suara yang diproduksi oleh lumba- lumba berasal dari laring. Teori ini didukung karena lumba-lumba, seperti
kebanyakan mamalia lain termasuk kelelawar yang juga ber-ekholokasi, mempunyai laring yang kompleks. Namun, studi anatomi lebih lanjut
mematahkan teori ini. Peneliti meletakkan hydrophone di sekitar kepala lumba-lumba ketika dia mentransmisikan sonar. Penelitian ini membuktikan
bahwa sumber suara berasal dari nasal sacs yang terletak di belakang melon www.instruct1.cit.cornell.edu.
Penelitian lain yang melibatkan dua peneliti dari dua bidang yang berbeda, yaitu biologi dan fisiologi, menyebutkan bahwa pulsa suara
diproduksi pada monkey lips Gambar 7, yang terletak 2-3 cm di atas nasal sacs Diamond, 1994. Mereka berhasil menciptakan simulasi proses produksi
suara lumba-lumba pada program komputer, yang memperlihatkan pergetaran pada monkey lips ketika udara melewatinya, ketika monkey lips
bersentuhan, pulsa suara terbentuk. Setelah suara diproduksi, jaringan lemak yang terdapat di dahi melon berfungsi sebagai lensa yang
memfokuskan suara menjadi narrow beam yang langsung diproyeksikan ke air Goodson, 1990.
Sumber: www.instruct1.cit.cornell.edu Gambar 7. Produksi dan penerimaan suara pada lumba-lumba
tampak samping Ketika suara menyentuh suatu objek, sebagian energi dari gelombang
suara dipantulkan kembali ke lumba-lumba. Tulang yang terletak di bagian bawah rahang menerima pantulan tersebut dan jaringan lemak di
belakangnya mentransmisikan pantulan tersebut ke telinga tengah kemudian ke otak Gambar 7. Gigi lumba-lumba dan syaraf mandibular yang
terhubung dengan tulang rahang dapat mentransmisikan informasi tambahan ke otak lumba-lumba Goodson, 1990.
Segera setelah pantulan diterima, lumba-lumba mentransmisikan sinyal yang baru. Waktu antar click dan pantulannya memungkinkan mereka
untuk mengetahui jarak dengan objek, variasi kekuatan suara saat suara tersebut diterima di kedua sisi kepala lumba-lumba, memungkinkan mereka
untuk mengetahui arah dari pantulan tersebut. Dengan mentransmisikan click secara bertutrut-turut dan menerima pantulannya, lumba-lumba dapat
mendeteksi objek dan mengetahui keadaan sekitar.
2.2.5. Keunikan anatomi lumba-lumba