Lampiran 1. Hasil Wawancara Ibu Endang Tony
Nama :
Endang Tony. S
Alamat :
Perum Muria Indah 849-850 Gasebo Bae Kudus
Pekerjaan :
Koreografer Tari, Pemimpin Sanggar Seni Puring Sari
T:
Bu Endang, tari Kretek itu sebenarnya adalah tari apa?
J: Tari Kretek itu sebuah tari kreasi yang geraknya itu rancak, sigrak, juga kenes.
Geraknya lincah dan genit karena menggambarkan buruh pabrik rokok perempuan yang lagi memproduksi rokok, dari memilah tembakau, meracik
tembakau, nyonthong atau memasukan tembakau ke dalam bungkus rokok lalu di kelinting, setelah rokok jadi lalu diperiksa oleh mandor baru kemudian dijual
dipasaran.
T: Ide diciptakannya tari Kretek itu darimana bu? Bagaimana sejarahnya?
J:
Ide awalnya itu berasal dari Bapak Supardjo Rustam yang pada waktu itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah menginginkan adanya tarian khas
Kudus saat acara peresmian Museum Kretek, lalu Bapak Dwidjo Sumono memberikan tugas kepada saya untuk membuat sebuah tarian yang
menggambarkan orang membathil, kemudian saya di utus untuk mengadakan riset ke perusahaan rokok Djarum Kudus. Ya ibu disana meninjau proses
pembuatan rokok dari bahan mentah sampai jadi di brak Bitingan, melihat semua proses dalam membuat rokok.
T: Ragam geraknya apa saja bu?
J: Ragam gerak tari Kretek ada memilah tembakau, meracik tembakau dan
cengkeh menjadi racikan rokok, melinting racikannya kedalam kertas rokok atau nyonthong, merapikan mbathil rokok, mengemas rokok untuk dipasarkan
atau di packaging, kemudian diperiksa oleh mandor dan terakhir memasarkan hasil produksi rokok itu.
T: Biasanya busana atau kostum yang dikenakan itu bagaimana?
J: Kostum yang dipakai itu seperti baju adat Kudusan atau baju khas Kudus,
tetapi untuk tari Kretek ibu membuatnya dengan model kebaya menggunakan kain bludru biru dengan selendang toh watu juga kain kaca atau kain organdi
berwarna kuning dan celana kuning.
T: Untuk properti dan aksesoris yang digunakan apa ada yang menjadi ciri khas