Hasil Wawancara Bapak Supriyadi Nama
: Supriyadi
Alamat :
Perum Muria Indah 849-850 Gasebo Bae Kudus
Pekerjaan :
Penilik Kebudayaan Kecamatan Jati, Pembina Sanggar Puring Sari
T:
Pak Pri, alat musik apakah yang digunakan untuk mengiringi tari Kretek?
J: Alat musik yang digunakan itu gamelan, rebana, drum, dan thong tek.
Sedangkan gendhing yang digunakan itu lancaran dengan tembang macapat Kinanthi Slendro Manyuro juga gerongan lagu kutha Kudus.
T: Makna lagu Kutha Kudus itu sendiri apa pak?
J: Makna nya itu menjelaskan bahwa di Kudus itu terdapat banyak sekali pabrik
rokok yang berdiri sejak zaman dahulu sampai sekarang. Pabrik rokok besar yang sudah ada sejak zaman dahulu itu seperti rokok Klobot Eca, Kretek Filter,
Nikmat Yekti, Djarum, Sukun, Nojorono, dan Jambu Bol. Selain itu masih ada banyak pabrik rokok lain yang ada di Kudus ini.
T: Jadi, masih inspirasi lagu Kutha Kudus itu karena ada banyaknya pabrik rokok
yang ada di Kudus ya pak?
J: Iya, seperti itu. Supaya menjadi ciri khas juga tidak hanya tariannya yang
menggambarkan tentang proses pembuatan rokok, tetapi apabila mendengarkan iringannya saja sudah bisa tertebak kalau itu adalah iringan music tari Kretek.
T:
Wah, rupanya terpikirkan sampai sejauh itu. Ya sudah pak, kalau begitu saya berterimakasih sekali sudah diberikan informasi yang sangat berharga.
Sekarang saya pamit dulu pak. Asslamualaikum.
J: Iya sama-
sama. Wa‟alaikumsalam.
Hasil Wawancara Bapak S. Dwijo Sumono Nama
: S. Dwidjo Sumono Alamat
: Desa Gribig, Kecamatan Gebog Kudus
Pekerjaan :
Anggota Dewan Kesenian Kabupaten Kudus Mantan Kasi Kebudayaan Dinas Pariwisata
T:
Bapak Dwidjo mohon maaf sebelumnya, saya mengganggu istirahat bapak. Bapak Dwidjo saya kemari ingin menanyakan berbagai hal mengenai tari
Kretek. Sebenarnya apa alasan bapak Dwidjo memberikan tanggung jawab kepada ibu Endang Tony untuk membuat sebuah tarian yang menjadi tari khas
Kudus? Dari manakah ide awalnya pak?
J: iya, tidak apa-apa dek. Mohon maaf juga kalau saat ini saya tidak bisa begitu
detail menceritakannya karena kondisi saya yang sedang tidak baik. Kudus itu terkenal dengan sebutan “Kota Kretek” sehingga sekitar tahun 1986
dibangunlah Museum Kretek sebagai penghargaan terhadap sejarah adanya Kretek atau rokok Kretek di Kabupaten Kudus. Saat itu sekitar tahun 1986
pada awalnya Bapak Soepardjo Rustam yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah meminta kepada Bapak Hartono selaku Bupati Kudus
supaya ketika meresmikan Museum Kretek menampilkan sebuah tarian yang menjadi tari khas Kudus, kemudian bapak Bupati memberikan amanah dari
bapak Gubernur tersebut kepada saya. Saya kemudian menunjuk Sanggar Puring Sari, saya memberi tanggung jawab penuh kepada ibu Endang Tony
selaku pimpinan sanggar untuk membuat sebuah tarian yang menceritakan kegiatan membathil. Saya mengutus bu Endang untuk melakukan riset ke
pabrik rokok Djarum. Selain itu bu Endang juga melakukan observasi ke berbagai pabrik yang memproduksi rokok, bai pabrik rokok besar maupun
pabrik rokok kecil.
T: Selanjutnya bagaimana peran pemerintah untuk mengenalkan tari Kretek