Keabsahan Data METODE PENELITIAN

3.5 Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan langkah terakhir dalam penelitian. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan guna menjelaskan bahwa hasil upaya penelitian yang telah dilakukan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dari segala segi. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian mengenai persepsi masyarakat buruh pabrik rokok terhadap tari Kretek di Kabupaten Kudus ditempuh menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang mengaitkan tingkat kepercayaan yang diwujudkan melalui sumber data, metode, dan teori yang dipakai. Teknik triangulasi dilakukan dengan tiga cara, yaitu : triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Peneliti menggunakan teknik triangulasi metode yakni pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Salah satunya dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap objek yang diteliti yaitu tari Kretek di Kabupaten Kudus. Memeriksa kembali sumber data yang diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara dan hasil dokumentasi saat terjun di lapangan perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan prosedur metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Teknik keabsahan data yang sudah diperiksa kembali dapat membuktikan hasil analisis sumber data yang diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara dan hasil dokumentasi dengan teori-teori yang dipakai sebagai acuan untuk memecahkan permasalahan sehingga data-data yang diperoleh benar-benar dapat mengungkapkan hasil penelitian tentang persepsi masyarakat buruh pabrik rokok terhadap tari Kretek. 96

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penilitian mengenai persepsi masyarakat buruh pabrik rokok terhadap tari Kretek di Kabupaten Kudus peneliti memperoleh hasil :

5.1.1 Tari Kretek merupakan sebuah tari kreasi yang menggambarkan

kegiatan buruh pabrik rokok yang sedang membuat rokok dari awal pemilihan tembakau diproses menjadi rokok sampai dipasarkan ke luar, ditarikan dengan rancak, sigrak, dan kenes, diiringi musik pengiring yang menggunakan rebana, thong tek, drum, dan gamelan yang menggunakan gendhing yang berbentuk lancaran serta memakai tembang macapat Kinanthi Slendro Manyuro dan gerongan lagu Kutha Kudus, serta menggunakan busana yang kebaya bludru biru berpanyet, celana kuning, jarik laseman, selendang toh watu, caping kalo, tampah, dan juga dilengkapi aksesoris yang memberikan nilai tambah pada kostum.

5.1.2 Buruh pabrik rokok yang mengetahui dan pernah melihat tari Kretek

memberikan persepsi yang termasuk kedalam persepsi praktis terhadap tari Kretek di Kabupaten Kudus. Buruh pabrik rokok tersebut tidak memahami betul akan tari Kretek, karena buruh pabrik rokok tersebut hanya merasa bahwa tari Kretek adalah hiburan semata yang dianggapnya cukup menarik untuk dilihat. Buruh pabrik rokok yang