Diet Rendah Garam Diet Rendah Lemak Olahraga Berhenti Merokok

37

2.1.3.2 Diet Rendah Garam

Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang memiliki fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basa tubuh serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Pola makan sehari-hari umumnya mengandung natrium berlebih. Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi. Konsumsi natrium berlebih dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh sehingga dapat menyebabkan edema danatau hipertensi. Angka kecukupan natrium dalam sehari adalah ± 2400 mg, dimana 2000 mg dipenuhi dari konsumsi garam dapur dalam pemberian rasa pada masakan dan 400 mg sisanya terkandung dalam bahan makanan yang digunakan. Satu gram garam dapur mengandung 387,6 mg natrium. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur sekitar 5 gram setara dengan 1½ sendok teh per hari Ramayulis, 2010.

2.1.3.3 Diet Rendah Lemak

Konsumsi lemak berlebih dapat meningkatkan risiko kejadian hipertensi, terutama lemak jenuh. Konsumsi lemak jenuh berlebih dapat mengakibatkan kadar lemak dalam tubuh meningkat, terutama kolesterol. Kolesterol yang berlebih akan menumpuk pada dinding pembuluh darah sehingga mengakibatkan aliran darah tersumbat dan tekanan darah menjadi meningkat. Asupan lemak yang dianjurkan adalah 27 dari total energi dan 6 adalah lemak jenuh. Angka kebutuhan kolesterol yang dianjurkan adalah 300 mg per hari Ramayulis, 2010. 38

2.1.3.4 Olahraga

Olahraga yang berkesinambungan akan melatih otot jantung sehingga dapat beradaptasi pada saat jantung harus bekerja lebih berat karena kondisi tertentu. Selain itu olahraga juga dapat menurunkan berat badan sehingga menurunkan risiko kelebihan berat badan.

2.1.3.5 Berhenti Merokok

Kandungan nikotin di dalam rokok sangat berbahaya. Nikotin akan masuk ke dalam aliran darah dan masuk ke otak. Otak memberikan sinyal kepada kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin. Hormon adrenalin akan menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Gas karbon monoksida dapat menyebabkan pembuluh darah tegang dan kondisi kejang otot sehingga tekanan darah naik. Rokok sebanyak 2 batang mampu meningkatkan 10 mmHg tekanan darah sistolik dan diastolik. Peningkatan tekanan darah akan menetap hingga 30 menit setelah berhenti menghisap rokok. Pada saat efek nikotin hilang secara perlahan, maka tekanan darah juga menurun perlahan. Namun, pada perokok berat, tekanan darah akan selalu berada pada level tinggi Ramayulis, 2010.

2.1.3.6 Manajemen Stres