44
2.2 KERANGKA TEORI
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber: adaptasi dari Smeltzer Bare, 2002; Ward et al., 2005; Sugiharto, 2007; Bustan, 2007 dalam Mannan et al., 2012.
Hipertensi
Keturunan Umur
Jenis Kelamin Stres
Ras Konsumsi Natrium
Kebiasaan Merokok Kurang Aktivitas
Fisik Obesitas
Stroke Hemoragik Penyakit Jantung Hipertensi
Penyakit Arteri Koronaria Aneurisma
Gagal Ginjal Ensefalopati Hipertensi
Komplikasi
Penatalaksanaan hipertensi
Penatalaksanaan Farmakologis Penatalaksanaan Non Farmakologis
Relaksasi Benson Relaksasi Otot
Relaksasi Nafas Dalam
Oksida nitrit meningkat
Elastisitas pembuluh darah
Curah jantung menurun
Volume darah menurun
Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik
Vasodilator
CVP menurun
45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 KERANGKA KONSEP
Keterangan : dikendalikan
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Variabel bebas
Terapi teknik relaksasi nafas dalam
Variabel perancu
1. Umur 2. Jenis kelamin
3. Penyakit penyerta 4. OAH
5. Konsumsi natrium 6. Kebiasaan merokok
Variabel terikat
Penurunan tekanan darah sistolik dan
diastolik
46 Berdasarkan kerangka konsep di atas digambarkan bahwa variabel bebas pada
penelitian ini adalah terapi teknik relaksasi nafas dalam, variabel terikatnya adalah penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik, dan variabel perancu yang terdiri
dari umur, jenis kelamin, penyakit penyerta, dan OAH. Variabel perancu pada penelitian ini akan dikendalikan dengan menggunakan teknik pembatasan atau
restriksi dan penyamaan. Variabel perancu yang dikendalikan dengan menggunakan teknik restriksi
adalah umur, penyakit penyerta, OAH, diet natrium. Variabel umur dalam penelitian ini dikendalikan dengan memilih sampel yang berusia 34-61 tahun baik
pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Umur 34-61 tahun masuk ke dalam kategori usia produktif atau usia kerja dimana kasus hipertensi primer
lebih banyak ditemukan. Variabel penyakit penyerta dikendalikan dengan memilih sampel penelitian yaitu penderita hipertensi tingkat 1 tanpa penyakit
chronic kidney disease CKD, penyakit parenkim ginjal, penyakit vaskular ginjal, penyakit sindrom Chusing atau hiperaldosteronemia primer, feokromositoma,
hipertiroidisme, hiperparatiroidisme baik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Variabel OAH dikendalikan dengan memilih sampel penelitian pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang melakukan terapi farmakologi atau mengkonsumsi OAH yang berasal dari kelompok penghambat kalsium atau
calcium channel blocker CCB tipe dihydropyridine dengan dosis yang relatif sama seperti Amlodipine 5-10 mg. Variabel konsumsi natrium dikendalikan
dengan menerapkan diet rendah natrium pada seluruh sampel penelitian. Sementara variabel perancu yang dikendalikan dengan menggunakan cara
47 penyamaan adalah jenis kelamin dan kebiasaan merokok. Variabel jenis kelamin
yang menjadi sampel pada kelompok perlakuan harus sama dengan jenis kelamin sampel pada kelompok kontrol, begitu juga dengan variabel kebiasaan merokok
harus sama antara sampel dalam kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
3.2 VARIABEL PENELITIAN