Besar Sampel Sampel dengan Perlakuan Sampel Kontrol

51

3.6.2.1 Besar Sampel

Sampel merupakan subset atau bagian dari populasi yang diteliti Sastroasmoro, 2002. Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan perhitungan dengan rumus Sastroasmoro, 2002 : = 2 Keterangan : n = besar sampel z α = nilai z pada tingkat kemaknaan α 1,96 z β = nilai z pada power penelitian atau kekuatan uji 0,842 d = selisih rerata tekanan darah diastolik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol s d = simpangan baku dari selisih rerata tekanan darah diastolik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol Berdasarkan hasil penelitian D‟silva et al. 2014 perhitungan rumus besar sampel minimal di atas diperoleh simpangan baku dari selisih rerata tekanan darah pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol adalah 8,54. Sementara selisih rerata tekanan darah diastolik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang diinginkan oleh peneliti sebesar 6 mmHg. Penelitian ini menggunakan tingkat kemaknaan 95 dengan α = 0,05 dan kekuatan uji 80 sehingga besar sampel minimal pada penelitian ini adalah 52 = 2 = 2 = 2 = 2 = 2 = = Berdasarkan penghitungan rumus di atas diperoleh prakiraan besar sampel minimal sejumlah 16 responden. Untuk menghindari drop out sampel ketidaklengkapan data maka besar sampel ditambah 10 dari besar sampel minimum, sehingga menjadi 18 responden Total besar sampel minimal untuk kelompok perlakuan dan kontrol adalah 36 responden.

3.6.2.2 Sampel dengan Perlakuan

Sampel yang diberi perlakuan dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang didiagnosis menderita penyakit hipertensi tingkat 1 dengan tekanan darah 14090-15999 mmHg di instalasi rawat jalan poli spesialis penyakit dalam RSUD Tugurejo Semarang yang diberikan perlakuan terapi teknik relaksasi nafas dalam. 53

3.6.2.3 Sampel Kontrol

Sampel yang tidak diberi perlakuan dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang didiagnosis hipertensi tingkat 1 dengan tekanan darah 14090-15999 mmHg di instalasi rawat jalan poli spesialis penyakit dalam RSUD Tugurejo Semarang yang tidak diberikan teknik relaksasi nafas dalam. 54 Diagram Pengambilan Sampel Gambar 3.3. Diagram Pengambilan Sampel Sumber: Consort, 2010 Populasi n= 3872  Berdasarkan konsumsi OAH berupa Amlodipine, jumlah populasi dieksklusi 3265 sehingga n= 607 responden.  Berdasarkan perhitungan dengan rumus Sastroasmoro, 2002, 36 responden cukup untuk dijadikan sebagai sampel.  Total eksklusi n= 3836 Analisis n= 36  Sampel yang dieksklusi dari analisis n= 0  Sampel yang hilang dikarenakan pindah tempat tinggal n= 1  Sampel yang tidak melanjutkan perlakuan dikarenakan sampel tersebut hilang sehingga tidak bisa melanjutkan perlakuan n= 1 Kelompok perlakuan n= 18  Sampel yang diberi perlakuan n= 18  Sampel yang tidak diberi perlakuan n= 0  Sampel yang hilang n= 0  Sampel yang tidak melanjutkan perlakuan karena merupakan pasangan sampel yang hilang pada kelompok perlakuan n= 1 Kelompok Kontrol n= 18  Sampel yang diberi perlakuan n= 0  Sampel yang tidak diberi perlakuan n= 18 Analisis n= 36  Sampel yang dieksklusi dari analisis n= 0 Alokasi Analisis Follow-Up Purposive n= 36 55 Gambar 3.3. menjelaskan Consort Flow Diagram untuk pengambilan sampel. Dimulai dari jumlah populasi sebesar 3872 responden yang merupakan pasien rawat jalan dengan hipertensi primer, kemudian diinklusikan berdasarkan responden yang mengkonsumsi OAH berupa Amlopdipine dari kelompok penghambat kalsium atau calcium channel blocker CCB tipe dihydropyridine sehingga menjadi 607 responden. Berdasarkan perhitungan dengan rumus, 36 responden cukup untuk dijadikan sebagai sampel Sastroasmoro, 2002. Sampel dalam penelitian diambil secara acak sejumlah 36 responden dari 607 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dari 36 responden yang diambil, terdapat 1 responden yang tidak bersedia turut serta dalam penelitian sehingga peneliti mengambil 1 responden lagi secara acak untuk memenuhi jumlah sampel minimal. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok dengan menggunakan pembatasan faktor yang diduga perancu pada kedua kelompok. Kelompok tersebut adalah kelompok perlakuan dengan jumlah sampel sebesar 18 responden dan kelompok kontrol dengan jumlah sampel sebesar 18 responden. Berdasarkan follow up yang dilakukan selama penelitian, ada 1 sampel yang hilang dari kelompok perlakuan. Sampel hilang dikarenakan responden pindah tempat tinggal sehingga tidak dapat melanjutkan perlakuan yang sedang diberikan oleh peneliti, dan sampel harus di drop out. Hal tersebut juga menjadikan pasangannya dari kelompok kontrol juga harus di drop out. 56

3.7 ETIKA PENELITIAN