Manfaat E-Government E-Government .1 Pengertian E-Government

b. Pengembangan proses layanan e-Government yang efektif dan efisien; c. Penyempurnaan menuju kualitas layanan terbaik best practice. Sri Purwandani, dkk 2012 . Hingga saat ini umumnya pemerintah daerah di Indonesia baru mencapai tingkat pertama, yaitu fase penampilan situs web web presence Sosiawan, 2008. E- government merupakan suatu inovasi yang diterapkan pada suatu organisasi. Penerapan e-Government memberikan konsekuensi munculnya perubahan terhadap cara dan situasi kerja, serta cara pandang dari yang lama menuju baru. Akan tetapi, hingga saat ini pemanfaatan e-Government di Indonesia, termasuk pemerintah daerah Provinsi Lampung belum optimum, dalam arti kata belum dipergunakan untuk dapat secara signifikan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Sementara studi Budi Hermana 2010 dalam penelitian Theresia Windyantika Sukoco tahun 2015 tentang Analisis ICT Literacy Pegawai Pemerintah Provinsi Lampung dalam Rangka Akselerasi E-Government terhadap situs web website provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia menempatkan Provinsi Lampung pada urutan 18, kota Bandar Lampung urutan 44 dari 57 kota dalam hal kriteria kekayaan informasi, dokumen, dan popularitas web EGWI – E-Government Web Metrics Index Nurhaida, 2015. Kondisi ini tidak selaras dengan pencapaian penetrasi pengguna internet di Lampung yang berjumlah 42 persen penetrasi tertinggi ke-2 setelah Banda Aceh untuk wilayah Sumatra. Fenomena ini dipandang sebagai sebuah warna digital divide lain yang disebabkan oleh rendahnya “e-literacy” dari kebanyakan masyarakat Indonesia Indrajit, 2005.

2.7.5 Hambatan Pengembangan E-Government

Hambatan pengembangan e-Government jika ditinjau dari prespektif birokrasi sebagai penyelenggara layanan publik adalah peopleware, hardware, dan orgaware. a. Hardware, yakni berkaitan dengan teknologi dan infrasttuktur, terbatasnya hardware dan software serta masih sedikitnya instansi pemerintah yang terhubung pada jaringan lokal maupun global. b. Orgaware, instansi pemerintah dalam mengoperasionalkan e-Government masih menemukan kendala dalam aspek organisasi. c. Peopleware, sumberdaya manusia dalam menggunakan teknologi internetyang masih sangat terbatas. Hal ini terbukti dari masih sangat tergantungnya birokrasi dalam pengembangan e-Government terhadap pihak luar. Yakub, 2012 : 134.

2.7.5.1 Hambatan implementasi E-Government di Indonesia

Hambatan penerapan e-Government dapat dilihat misalnya dari hasil pengamatan yang dilakukan Kementrian Komunikasi yang menyimpulkan bahwa mayoritas situs pemerintah pusat dan pemerintah daerah masih berada pada tingkat persiapan, apabila ditinjau dari sejumlah aspek, diantaranya : 1. E-Leadership Prioritas dan inisiatif negara di dalam mengantisipasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.