PELAJARAN 3 SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
Standar Kompetensi :
3. Memahami Sejarah Nabi Muhammad SAW Periode Madinah
Kompetensi Dasar :
3.1. Mendeskripsikan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
3.2. Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan di kaitkan
dengan perkembangan kondisi sekarang 3.3. Meneladani semangat perjuangan Nabi dan para Sahabat di Madinah
Indikator :
3.1.1. Menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah
3.1.2. Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah
3.1.3. Mengidentifikasi keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW dalam membangun perekonomian masyarakat Madinah
3.2.1. Menjelaskan hikmah dari misi Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat Madinah
3.2.2. Menjelaskan keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah dengan perkembangan dakwah sekarang
3.3.1. Menjelaskan semangat perjuangan Nabi di Madinah 3.3.2. Menjelaskan semangat perjuangan para Sahabat di Madinah
3.3.3. Menunjukkan semangat perjuangan Nabi dan para Sahabat di Madinah
A. Madinah Sebelum Kedatangan Islam
Sebelum Islam datang, kota Madinah bernama kota Yatsrib. Penduduknya terdiri dari dua golongan besar yang sering bertikai dan
berperang, yaitu: 1. Golongan bangsa Yahudi yang terdiri dari :
a.Bani Qainuqa b.Bani Quraizah
c.Bani Nazir
2. Golongan bangsa Arab yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Kota Yatsrib termasuk daerah subur dan pusat pertanian serta
merupakan jalur perdagangan ramai yang menghubungkan antara Yaman di selatan dan Syiria di Utara.
Proses Masuknya agama Islam ke Madinah dan Hijrahnya Nabi ke Madinah
Ketika Nabi masih berada di Mekkah, banyak dari penduduk Yatsrib sering melaksanakan Ibadah Haji ke kota Mekkah. Kesempatan ini
digunakan oleh Nabi untuk mengajak penduduk Yatsrib yang datang ke Mekkah untuk masuk Islam
Akhirnya, setiap orang Yatsrib yang datang ke Mekkah menyatakan masuk Islam. Bahkan, pada tahun 621 M Nabi menemui rombongan haji
dari Yatsrib yang berjumlah 12 orang di bukit aqabah dan melakukan perjanjian. Perjanjian ini disebut “
Perjanjian Aqabah I” yang isinya: 1. Penduduk Yatsrib akan setia melindungi Nabi
2. Rela berkorban harta dan jiwa 3. Tidak akan menyekutukan Allah
4. Tidak membunuh dan berdusta 5. bersedia membantu menyebarkan Islam
Pada tahun 622 M, sebanyak 73 orang Yatsrib pergi Haji ke Mekkah dan memohon agar Nabi bersedia memberi nasehat-nasehat agama untuk
orang-orang di Yatsrib. Dari sini maka lahirlah “perjanjian aqabah II” untuk menjamin keselamatan dan kelanjutan dakwah Nabi.
Akhirnya, masih pada tahun 622 M, Nabi dan para sahabatnya yang berasal dari Mekkah berhijrah pindah ke Yatsrib dan mengganti kota
Yatsrib menjadi kota Madinah atau madinatul Munawaroh kota yang
bercahaya atau juga madinatun nabi kota Nabi.
Alasan Nabi Dan Para Sahabatnya Hijrah Ke Yatsrib Atau Madinah
Penduduk Kafir Quraisy kota Mekkah yang ditempati Nabi makin gencar melakukan ancaman dan siksaan
Penduduk Madinah memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik
Madinah merupakan daerah terdekat dari Mekkah dan ayah Nabi
dimakamkan di sana.
Proses penyambutan Nabi di Madinah :
Sesampainya di Madinah, Nabi dan para sahabatnya disambut dengan gembira dan suka cita oleh penduduk Madinah, khususnya oleh suku
Aus dan Khazraj dengan mengucapkan sholawat di sepanjang jalan yang dilalui Nabi dan para sahabat.
Akhirnya Nabi memberi gelar kepada penduduk Madinah dengan
sebutan kaum “Anshor” penolong. Sedangkan penduduk Mekkah yang datang ke Madinah diberi gelar kaum “Muhajirin” pendatang.
B. Usaha-usaha Yang Dilakukan Rosululloh Setelah Berada Di Madinah