Hasil KH IB RD WN WD NH DR AA AW AD AN UP Skor

10 Metode Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan model Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian : seluruh siswa SMP Negeri 5 Nganjuk yang mengalami kecemasan. Sampel penelitian adalah sebagian anggota tersebut yang diambil dengan teknik random sampling .Terpilih 24 siswa yang terdiri dari 10 siswa kelas VIII 5 pria dan 5 wanita dan 14 siswa kelas VII 8 pria dan 6 wanita. Selanjutnya subyek penelitian sebanyak 24 siswa dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 12 siswa. Untuk mengukur kategori kecemasan menghadapi ujian atau tes digunakan inventori kecemasan menghadapi ujian atau tes. Data-data yang terkumpul untuk menguji hipotesis 1 dan 2 dalam penelitian ini dianalisa dengan statistik inferensial parametrik dengan menggunakan t-test sampel related. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil

1. Tingkat Kecemasan Siswa No Kode Subyek Skor Kecemasan Menghadapi Ujian atau Tes Penurunan Skor Pre-tes Post-tes 1 KH 188 120 68 2 IB 191 122 69 3 RD 185 127 58 4 WN 187 127 60 5 WD 178 124 54 6 NH 184 134 50 7 DR 178 134 44 8 AA 181 131 50 9 AW 178 138 40 10 AD 179 127 52 11 AN 185 120 65 12 UP 188 138 50 Berdasarkan tabel tersebut menggambarkan bahwa subyek penelitian dalam kelompok perlakuan mengalami penurunan skor kecemasan menghadapi ujian atau tes cukup signifikan. Mulanya masing-masing subyek penelitian kelompok perlakuan masuk kategori tinggi yaitu sama atau lebih besar dari 177 dan setelah mendapatkan perlakuan masuk kategori sedang bawah yaitu sama atau lebih kecil dari 147,09 ≤. Skor penurunan yang dicapai paling tinggi 69 dan yang paling kecil menunjukkan angka 40. 11 2. Efektifitas KRE dengan Teknik Relaksasi Hasil Uji-t berpasangan Paired Sample T Test untuk kelompok Eksperiman dan Kelompok Kontrol Uji-t terhadap Proses t- hitung t- tabel Kesimpulan Kelompok Eksperimen 1.Sesudah Perlakuan 20.721 2.201 H ditolak dan H 1 diterima Kelompok Kontrol 1.Sesudah Perlakuan -0.140 2.201 H diterima dan H 1 ditolak Berdasarkan rangkuman hasil penghitungan Paired Sample T Test seperti di atas dapat diinterprestasikan dalam 2 hipotesa yang diujikan sbg berikut : a. H : Tidak ada perbedaan atau perubahan antara rata-rata skor kecemasan menghadapi ujian atau tes sebelum dan sesudah diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi. H 1 : Ada perbedaan atau perubahan rata-rata skor kecemasan menghadapi ujian atau tes sebelum diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi dan sesudah diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi. Pengujian dengan menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi =5 atau 0,05 yang berarti bahwa peneliti mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak- banyaknya 5 . Selanjutnya ditentukannya t-hitung dan dari table di atas di dapat nilai t-hitung adalah 20.721, sedangkan t-tabel dicari dari table distribusi t pada = 5 : 2 = 2.5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n - 1 atau 12-1 = 11. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t-tabel sebesar 2.20. Kriteria pengujian H diterima jika –t tabel t hitung t tabel dan ditolak jika –t hitung -t table atau t hitung t table, menunjukka bahwa untuk t-hitung = 20.721 t table = 2.201 sehingga dapat diinterprestasikan H ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan probabilitas H diterima jika P value 0,05 dan H ditolak jika P value 0,05 maka perbandingan antara t hitung dengan t table dan probabilitas, nilai t hitung t table 20.721 2.201 dan P value 3,654 . 10 -10 0,05 maka H ditolak. 12 183,5 128,5 183,4 183,5 50 100 150 200 Sk or Ke ce m as an M e nghadapi Ujian atat Te s 1 Pre-Test, Post-Test KE dan KK Gambar Perbandingan Skor Kecemasan Kelompok Eksperimen VS Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Pre- Test Kelompok Eksperimen Post- Test Kelompok Kontrol Pre- Test Kelompok Kontrol Post- Test Berdasarkan uraian untuk pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa : oleh karena nilai nilai t hitung t table 20.721 2.201 dan P.value 0,05 3,654 . 10 -10 0,05 maka H ditolak artinya bahwa Ada perbedaan atau perubahan antara rata-rata skor kecemasan menghadapi ujian atau tes sebelum diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi dan sesudah diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi. b. H : Tidak ada Perbedaan antara rata-rata skor kecemasan menghadapi ujian atau tes kelompok yang diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi dan dengan kelompok yang tidak diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi. H 1 : Ada Perbedaan antara rata-rata skor kecemasan menghadapi ujian atau tes kelompok yang diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi dan dengan kelompok yang tidak diberikan konseling rasional emotif dengan teknik Hasil dari pengujian dengan menggunakan Uji-t berpasangan Paired Sample T Test di dapatkan bahwa untuk kelompok eksperimen t hitung = 20,721 dan untuk kelompok kontrol diperoleh t hitung = -.140 hal ini menunjukkan bahwa t hitung K E t hitung K K 20,721 -.140 serta di dapatkan bahwa t hitung K E , t hitung K K dibandingkan dengan t table menunjukkan bahwa t hitung K E t table 20,721 2,201 sedangkan t hitung K K t table -.140 2.201 . Berdasarkan uraian hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H di tolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa : Ada Perbedaan antara rata-rata skor kecemasan menghadapi ujian atau tes kelompok yang diberikan konseling rasional emotif dengan teknik relaksasi dan dengan kelompok yang tidak diberikan konseling rasional emotif dengan teknik. 13

b. Pembahasan