STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN ACE–INHIBITOR PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jantung merupakan sistem kardiovaskular yang bekerja untuk mensuplai
oksigen dan nutrisi ke jaringan dan organ tubuh lainnya. Jantung terbagi menjadi
empat ruang, yaitu dua atrium yang berfungsi menerima darah dan dua ventrikel
yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh (Aaronson and Ward,
2010).
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang
disebabkan oleh keadaan jantung yang tidak mampu memompa darah sehingga
kebutuhan O2 dalam tubuh tidak tercukupi. Gagal jantung merupakan sindrom
kompleks dengan berbagai gejala diantaranya sesak napas, retensi natrium dan
kelelahan. Penyebab paling umum dari gagal jantung di Inggris adalah penyakit
arteri koroner, hipertensi dan infark miokard (Anonim, 2010).
Pada tahun 2011, di Amerika sekitar 5,8 juta penduduk menderita gagal
jantung dan lebih dari 670.000 terjadi kasus baru dengan diagnosa penyakit yang
sama. Angka kematian akibat gagal jantung mencapai 20% dalam setahun dan
angka ini terus bertambah mencapai lebih dari 50% selama 5 tahun terakhir (Piller
et al, 2011). Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa
prevalensi penyakit kardiovaskular meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun
1975 jumlah prevalensi penyakit kardiovaskular mencapai 5,9%, tahun 1986

mencapai 9,1%, tahun 1995 mencapai 19% (Hermansyah, 2012). Pada tahun 2001
WHO mencatat sekitar 17 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular
dan sekitar 32 juta orang mengalami serangan jantung dan stroke setiap tahunnya.
Di Indonesia prevalensi penyakit kardiovaskular meliputi penyakit jantung
koroner mencapai 26,4%, penyakit jantung iskemia (7,1%), stroke (8,4%), infark
miokard akut (IMA) (13,49%), gagal jantung (13,42%) (Depkes RI, 2006).
Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2001 prevalensi
hipertensi meningkat mencapai 8,3% dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun
2004 (Rahajeng, 2009) dimana hipertensi merupakan salah satu faktor penyebab
gagal jantung.

1

2

Gangguan struktur dan gangguan fungsi jantung juga diperkirakan sebagai
penyebab gagal jantung dimana gangguan ini menyebabkan kemampuan ventrikel
untuk mengisi maupun memompa darah menjadi tidak normal. Pada kebanyakan
pasien dengan gagal jantung, disfungsi sistolik dan disfungsi diastolik ditemukan
secara bersamaan. Pada disfungsi sistolik yang ditandai dengan adanya penurunan

kontraksi massa otot dan hipertrofi ventrikel yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan darah dan volume darah sehingga ejeksi darah berkurang dan curah
jantung berkurang. Disfungsi diastolik menyebabkan peningkatkan kekakuan
ventrikel, sehingga pegisian darah berkurang dan menyebabkan curah jantung
berkurang. Berkurangnya curah jantung inilah yang menyebabkan gejala-gejala
gagal jantung (Setiawati and Nafrialdi, 2011).
Disfungsi sistolik dan disfungsi diastolik merupakan salah satu penyebab dari
gagal jantung. Gagal jantung juga disebabkan oleh penyebab lain diantaranya
yaitu adanya penyakit kardiovaskular lain yang meliputi infark miokard akut,
hipertensi, angina, aterosklerosis. Obat-obatan dan lifestyle juga berpengaruh pada
timbulnya gagal jantung. Secara umum ada 2 cara untuk mengatasi beberapa
gejala dari gagal jantung ini, yaitu terapi farmakologis dan terapi non
farmakologis. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki gejala gagal jantung,
meningkatkan kontraktilitas jantung, meningkatkan outcome dan meningkatkan
curah jantung. Terapi farmakologis yang dapat digunakan pada kasus gagal
jantung diantaranya Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors (ACEi),
Angiotensin Reseptor Blockers (ARB), β-Blocker, Antagonis Aldosteron,
Diuretik, Nitrat dan Hidralazine, serta Inotropik (Ooi and Colucci, 2008).
Mekanisme kompensasi neurohormonal pada gagal jantung menyebabkan
vasokonstriksi secara berlebihan, retensi volume cairan dan remodelling pada

ventrikel dengan kemunduran fungsi jantung yang cepat sehingga keadaan ini
dapat diatasi dengan pemberian obat-obat golongan vasodilator seperti ACE
inhibitor (Chatterjee and Fifer, 2011).
ACE Inhibitor (ACEi) bekerja dengan cara menghambat renin angiotensin
aldosteron sistem (RAAS) melalui penghambatan perubahan angiotensin I
menjadi angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat. Pengahambatan
angiotensin II ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, meningkatkan

3

sekresi natrium dan air, meningkatkan pelepasan aldosteron, meningkatkan aliran
darah ginjal, dan menurunkan volume darah serta mencegah terjadinya
remodelling ventrikel. Obat-obat golongan ACEi yang sering digunakan untuk
terapi gagal jantung yaitu captopril, ramipril, enalapril dan lisinopril (Neal, 2005).
Obat golongan ACEi selain digunakan untuk terapi gagal jantung, ACEi
banyak digunakan untuk terapi penyakit kardiovaskular lainnya seperti infark
miokard, ishkemia, dan hipertensi, stroke sebagai vasodilatasi dan remodelling
ventrikel. Hasil analisis dari Antihypertensive and Lipid Lowering Treatment to
Prevent Heart Attack Trial (ALLHAT) dan uji klinis lainnya mengkonfirmasikan
bahwa β-blocker, ACEi dan penghambat channal kalsium dapat menurunkan

terjadinya gagal jantung (Wright et al, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian metanalysis ditemukan beberapa perbedaan yang
signifikan pada obat antihipertensi dimana penggunaan ACEi tidak lebih baik
(tingkat kesembuhan mencapai 11%) daripada penggunaan Chanal Calsium
Blocker (CCB) (tingkat kesembuhan mencapai 98%) pada kasus stroke,
sedangkan pada kasus gagal jantung, ACEi lebih baik penggunaannya (tingkat
kesembuhan mencapai 83%) daripada CCB (tingkat kesembuhan mencapai 1%)
(Fretheim et al,2012). Menurut Ong et al, pengobatan dengan ACEi secara
signifikan dapat mengurangi angka kematian gagal jantung dan penyakit
kardiovaskular lain seperti infark miokard dan stroke, misalnya Enalapril adalah
salah satu obat dari golongan ACEi yang dapat mencegah terjadinya remodelling
ventrikel pada pasien gagal jantung (Ong, 2013).
Menurut Kim et al, selain ACEi, terdapat beberapa obat antihipertensi lainnya
seperti β-bloker, Channel Calcium Blockers, Angiotensin Receptor Blocker juga
mampu menurunkan angka mortality pada gagal jantung (Kim et al, 2013; Ong,
2013), namun ACEi digunakan sebagai firstline terapi pada gagal jantung melalui
mekanisme kerjanya yang dapat mencegah terjadinya remodelling ventrikel.
Kemampuan pencegahan terjadinya remodelling ventrikel inilah yang menjadi
kelebihan dari ACEi sebagai firstline terapi pada gagal jantung yang tidak dimiliki
oleh obat hipertensi golongan lainnya. Apabila pasien tidak dapat mentoleransi

efek samping yang ditimbulkan oleh ACEi, maka pemberian ACEi dapat diganti

4

dengan pemberian ARB (Angiotensin Receptor Blocker) (Aaronson and Ward,
2010).
Berdasarkan permasalahan dan fakta dari hasil penelitian diatas, maka akan
dilakukan penelitian ini terkait dengan profil penggunaan obat golongan ACEi
pada pasien dengan masalah kardiovaskular khususnya pasien gagal jantung di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini dilakukan di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang yang dipilih dengan pertimbangan bahwa
rumah sakit tersebut merupakan salah satu rumah sakit umum daerah rujukan dan
merupakan rumah sakit terbesar di kota Malang yang melayani seluruh kalangan
masyarakat dengan jumlah pasien dan penyakit yang bervariasi. Dengan adanya
penelitian di rumah sakit ini diharapkan prevalensi terjadinya gagal jantung cukup
banyak, sehingga memudahkan peneliti untuk memenuhi jumlah sampel untuk
dilakukan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pola penggunaan obat golongan ACE Inhibitor pada pasien

gagal jantung di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui profil penggunaan obat pada pasien gagal jantung di
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui penggunaan obat golongan ACE Inhibitor pada pasien
gagal jantung di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
meliputi dosis, rute pemakaian dan frekuensi penggunaan.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui penatalaksanaan terapi obat golongan ACE Inhibitor pada
pasien gagal jantung di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang.

5

2. Sebagai studi pendahuluan dan sumber informasi bagi peneliti
selanjutnya untuk penyempurnaan dengan menggunakan variabel
penelitian yang berbeda.


SKRIPSI
INTAN WULANDHARI

STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN
ACE–INHIBITOR PADA PASIEN
GAGAL JANTUNG
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

SKRIPSI
INTAN WULANDHARI
STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN
ACE–INHIBITOR PADA PASIEN
GAGAL JANTUNG
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

i

ii

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI
PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN
GAGAL JANTUNG (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar
Malang) dengan baik dan tepat waktu.

Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan
bantuan beberapa pihak tertentu, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang memberikan setiap
kemampuan pada hamba-Nya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M.Sc., Apt, selaku Ketua Prodi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji II yang dengan
senantiasa memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi
kepada penulis.
4. Direktur Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajaran yang turut
membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar.
5. Seluruh staf pegawai RMK Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar yang
banyak membantu dalam proses penelitian dan pengambilan data pasien.


iv

6. Seluruh staf pegawai Bidang Penelitian Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang yang telah membantu dalam administrasi dan pengurusan Ethical
Clearance.
7. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt selaku dosen pembimbing I dan Ibu
Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp FRS selaku dosen pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan, memberikan saran
dan motivasi pada penulis disela kesibukkan beliau.
8. Ibu Hidajah Rachmawati, S.si.,Apt., Sp.FRS selaku dosen penguji I yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis untuk
kesempurnaan naskah skripsi ini.
9. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P selaku dosen wali yang senantiasa
memberikan motivasi, kritik dan saran kepada penulis tentang langkahlangkah bijak yang harus diambil demi kesempurnaan target selama
perkuliahan.
10. Seluruh Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
bersedia mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis selaku
mahasiswi dan terima kasih telah mendidik mahasiswa-mahasiswa untuk
menjadikan calon pribadi apoteker yang bersahaja dan bertanggung jawab
dimasa depan.

11. Terima kasih kepada mbak Rafikayanti yang bersedia membantu dalam
mencarikan literatur.
12. Seluruh staf Tata Usaha Program Studi Farmasi dan staf Tata Usaha Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak
membantu dalam proses administrasi.
13. Orang tuaku tercinta, Bapak Suwarno dan Ibu Utami terima kasih atas do’a
yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT untuk kebaikan dan kesuksesan
putrinya, terima kasih atas segala dukungan, motivasi, nasehat yang tiada
hentinya diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat dengan lancar
menyelesaikan naskah skripsi ini dengan baik. Terima kasih atas kesabaran

v

dalam mendidik putrinya, tidak ada kata yang lebih indah selain I Love You
Mom and Dad, thanks for being My SuperMom and My SuperDad.
14. Seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan medukung penulis dalam segala
hal selama masa pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
15. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku, Dian, Cece, Lia, Vivi, Mbak Devita
dan mas Wahyu Lugas Prasetyo, terima kasih atas motivasi, dukungan,
semangat, keceriaan dan kebersamaan yang kalian berikan selama ini.
16. Terima kasih pada teman-teman Farmasi B 2010 dan teman-teman Farmasi
angkatan 2010 yang telah memberikan kritik, saran, dukungan, motivasi,
semangat kebersamaan dan keceriaan tetap semangat teman-teman.
17. Semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf sebesarbesarnya dan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan karena
keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan
doa yang kalian berikan. Terima kasih.
Semua jasa yang telah diberikan oleh semua pihak terkait dalam penelitian
dan penyusunan naskah skripsi ini tidak mampu dibalas oleh penulis dalam bentuk
apapun. Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari
penulisan dan penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan
bersama. Semoga penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian
selanjutnya, amiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 20 Juni 2014
Penyusun

Intan Wulandhari

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN ACE-INHIBITOR PADA
PASIEN GAGAL JANTUNG
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang disebabkan
oleh keadaan jantung yang tidak mampu memompa darah sehingga kebutuhan O2
dalam tubuh tidak tercukupi (Anonim, 2010). Gagal jantung merupakan sindrom
kompleks dengan berbagai gejala diantaranya yaitu sesak nafas, retensi cairan yang
menyebabkan edema perifer maupun edema pulmonal, serta terjadinya batasan
terhadap aktivitas (Orly and Tien, 2008). Penyebab paling umum pada gagal jantung
yaitu hipertensi, arterosklerosis, infark mikard, iskemia, kelainan katup jantung, arteri
koroner, dan lifestyle (Chatterjee and Fifer, 2011).
Menurut NYHA/ACC, klasifikasi gagal jantung dibedakan menjadi kelas I
(Asimtomatik) yang dapat diterapi dengan pemberian ACE Inhibitor untuk mencegah
terjadinya remodelling ventrikel jantung. Gagal jantung kelas II (Simtomatik ringan)
penanganan gagal jantung kelas ini dengan pemberian terapi ACE Inhibitor dan βblocker. Gagal jantung kelas III (Simtomatik sedang) dapat diterapi dengan
pemberian ACE Inhibitor, β-blocker dan penambahan diuretik, dan gagal jantung
kelas IV (Simtomatik berat) yang dapat diterapi dengan pemberian ACE Inhibitor, βblocker, diuretik, vasodilator nitrat dan penambahan inotropik intravena (Parker et al,
2008; McMurray, 2010). Terapi ini bertujuan untuk mencegah dan memperbaiki
gejala gagal jantung, meningkatkan kontraktilitas jantung, meningkatkan curah
jantung, menurunkan morbiditas dan mortilitas pasien (Ooi and Colucci, 2008). ACE
Inhibitor merupakan firstline terapi pada gagal jantung yang diberikan sejak awal
klasifikasi kelas gagal jantung yaitu pada kondisi asimtomatis karena ACE Inhibitor
secara langsung memiliki efek pada penghambatan RAAS dan mencegah terjadinya
remodelling ventrikel jantung yang dapat memperburuk gejala (Kim et al, 2013).
Prevalensi gagal jantung umumnya terjadi pada orang dewasa dan seiring
pertambahan usia prevalensi gagal jantung akan semakin meningkat pada usia lebih
dari 65 tahun (Huxley et al, 2014). Faktor resiko yang dapat memicu terjadinya gagal
jantung diantaranya usia, jenis kelamin, riwayat penyakit jantung pada keluarga,
hipertensi, diabetes, hiperkolesteromia, dan faktor lifestyle seperti merokok dan
ketidakpatuhan diet rendah garam (Winkle and Chan, 2005). Adanya faktor resiko
inilah yang dapat menyebabkan perburukan dari gagal jantung, oleh sebab itu perlu
adanya monitoring untuk memodifikasi faktor-faktor tersebut. Gagal jantung
merupakan penyakit yang multifaktor sehingga diagnosa gagal jantung harus dilihat
dari gejala yang terjadi. Ketika gejala terlihat, maka perlu adanya pemeriksaan
penunjang untuk menunjukkan hasil diagnosis yang lebih akurat. Pemerikasaan
penunjang yang dilakukan meliputi tes elektrokardiogram (EKG), tes X-Rays dada
(CXRs), tes Echocardiography yang dapat menunjukkan adanya kelainan pada

vii

jantung (Steimle, 2007) dan melakukan tes biomarker jantung yang meliputi tes BNP
serta tes enzim jantung yang meliputi, troponin dan CKMB.
Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari
2013 sampai Desember 2013 yang merupakan penelitian observasional dengan
menggunakan metode retrospektif dengan melakukan rekapitulasi data rekam medik
kesehatan pasien rawat inap. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
profil penggunaan obat golongan ACE Inhibitor pada pasien gagal jantung terkait
penggunaan dosis, rute pemakaian dan frekuensi penggunaan. Kriteria inklusi pada
penelitian ini meliputi pasien dengan diagnosa gagal jantung yang diterapi dengan
pemberian ACE Inhibitor dan terapi lain yang menyertai.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
periode Januari 2013-Desember 2013 diperoleh 38 pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dengan data demografi jenis kelamin pasien gagal jantung laki-laki sebanyak
47% dan perempuan sebanyak 53%, dimana jumlah terbanyak yaitu pada pasien
dengan rentang usia antara 61-70 tahun yaitu sebanyak 39%. Berdasarkan status
pasien, secara keseluruhan didominasi oleh pasien umum yaitu sebanyak 82%, diikuti
oleh pasien Jamkesmas sebanyak 11% dan Askes sebanyak 8%. Penelitian terkait
faktor resiko diperoleh bahwa faktor resiko yang pada perempuan yang paling banyak
yaitu hipertensi dengan presentase sebanyak 63% dan faktor resiko merokok pada
laki-laki sebanyak 78%.
Terapi farmakologi pada pasien gagal jantung dengan penggunaan ACE
Inhibitor yang paling banyak digunakan pada 38 pasien yaitu Captopril sebanyak
18% dengan dosis yang paling banyak digunakan yaitu 3x12,5mg dengan rute
pemakaian peroral sebanyak 21%. Terapi kombinasi ACE Inhibitor yang paling
banyak digunakan yaitu kombinasi 3 obat,antihipertensi yaitu ACE Inhibitor,
Furosemide dan Spironolakton sebanyak 91%. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan ACE Inhibitor pada pasien gagal jantung di instalasi
rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang telah sesuai dengan guidelines terapi yang
ada.

viii

ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN ACE-INHIBITOR PADA
PASIEN GAGAL JANTUNG
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar Belakang : Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang
disebabkan oleh keadaan jantung yang tidak mampu memompa darah sehingga
kebutuhan O2 dalam tubuh tidak tercukupi. ACE Inhibitor merupakan firstline terapi
pada gagal jantung yang diberikan sejak awal klasifikasi kelas gagal jantung yaitu
pada kondisi asimtomatis karena ACE Inhibitor secara langsung memiliki efek pada
penghambatan RAAS dan mencegah terjadinya remodelling ventrikel jantung yang
dapat memperburuk gejala.
Tujuan : Untuk mengetahui profil penggunaan obat pada pasien gagal jantung dan
pola penggunaan obat golongan ACE Inhibitor pada pasien gagal jantung terkait
penggunaan dosis, aturan pemakaian, rute pemakaian dan frekuensi penggunaan yang
dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien.
Metode : Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari
2013 sampai Desember 2013 yang merupakan penelitian observasional dengan
menggunakan metode retrospektif dengan melakukan rekapitulasi data rekam medik
kesehatan pasien rawat inap. Kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi pasien
dengan diagnosa gagal jantung yang diterapi dengan pemberian ACE Inhibitor dan
terapi lain yang menyertai.
Hasil dan Kesimpulan : Terapi pada pasien gagal jantung dengan pemberian ACE
Inhibitor yaitu sebanyak 21% dengan jenis, dosis, frekuensi dan rute yang paling
banyak digunakan yaitu Captopril dosis 3x12,5mg dengan rute pemakaian peroral.
Terapi kombinasi ACE Inhibitor yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi 3
obat antihipertensi yaitu ACE Inhibitor, Furosemide dan Spironolakton sebanyak
91%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ACE Inhibitor pada
pasien gagal jantung di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang telah
sesuai dengan guidelines yang ada.
Kata Kunci : ACE Inhibitor, Gagal Jantung, Rawat Inap

ix

ABSTRACT
THE STUDY OF ACE INHIBITOR IN PATIENT WITH HEART FAILURE
(Research at Dr. Saiful Anwar Malang Hospital)
Background: Heart failure is a cardiovascular disease that is caused by a heart
condition that is not able to pump the blood so that O2 requirements to the body's are
not fulfilled. ACE inhibitors are firstline therapy in heart failure that given from the
first classification of heart failure with an asymptomatic condition because ACE
inhibitors have a direct effect on RAAS inhibition and prevent of the occurrence of
ventricular remodelling that can be worsening the symptoms.
Objective: The objective of this study was intended to determine the profile of drug
use in patients with heart failure and to determine the drugs pattern of ACE inhibitors
in patients with heart failure related to utilizing of dosage, utilizing of frequency and
route to using the drugs that be associated with laboratory data and clinical data of
patients.
Methods: The study was conducted at Dr. Saiful Anwar Malang Hospital in period
January 2013 to December 2013, which was an observational study using a
retrospective method to recapitulate the medical record of health of patient who
hospitalization. Inclusion criteria for the study included patients with a diagnosis of
heart failure that is treated by administration of ACE inhibitors and other therapies
that paticipate.
Results and Conclusions: Therapy in patients with heart failure who treated by
administration of ACE inhibitor is 21% of the type, dose, frequency and route is the
most widely used is Captopril dose of 3x12,5mg used by the oral route. Combination
therapy of ACE inhibitors are the most widely used is a combination of 3
antihypertension drugs are ACE inhibitors, Furosemide and Spironolactone as much
as 91%. From the results of this study concluded that the use of ACE inhibitors in
patients with heart failure at Dr. Saiful Anwar Malang Hospital has been in
accordance with the guidelines of therapy.
Keywords: ACE Inhibitors, Heart Failure, Hospitalization

x

DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
1.3.1. Tujuan Umum ........................................................................................ 4
1.3.2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
2.1. Definisi Gagal Jantung .................................................................................... 6
2.2. Epidemiologi Gagal Jantung ............................................................................ 6
2.3. Etiologi Gagal Jantung ..................................................................................... 7
2.4. Klasifikasi Gagal Jantung ................................................................................ 8
2.4.1. Berdasarkan Gejala ................................................................................ 8
2.4.2. Berdasarkan Jenis................................................................................... 10
2.4.2.1. Gagal Jantung Akut dan Gagal Jantung Kronik ...................... 10
2.4.2.2. Gagal Jantung Kanan dan Gagal Jantung Kiri ........................ 10
2.4.2.3. Gagal Jantung Sistolik dan Gagal Jantung Diastolik .............. 14

xi

2.5. Patofisiologi Gagal Jantung ............................................................................. 15
2.5.1. Mekanisme Kompensasi ........................................................................ 16
2.5.2. Mekanisme Hemodinamik dan Mekanik ............................................... 19
2.5.3. Mekanisme Adaptasi Non Kardiak ........................................................ 21
2.5.4. Disfungsi Diastolik ................................................................................ 28
2.5.5. Disfungsi Sistolik ................................................................................... 28
2.6. Manifestasi Klinik ............................................................................................ 29
2.7. Faktor Resiko ................................................................................................... 30
2.8. Pemeriksaan Fisik Gagal Jantung .................................................................... 31
2.9. Terapi Gagal Jantung ....................................................................................... 33
2.9.1. Terapi Famakologis ............................................................................... 34
2.9.1.1. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor ............................. 34
2.9.1.2. β-Blocker ................................................................................. 41
2.9.1.3. Diuretik.................................................................................... 42
2.9.1.4. Angiotensin Receptor Blocker ................................................. 43
2.9.1.5. Inotropik .................................................................................. 43
2.9.1.6. Nitrat dan Hydralazine ............................................................ 44
2.9.2. Terapi Non Farmakologis ...................................................................... 45
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .............................................................. 46
3.1. Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Obat ................................................ 46
3.2. Kerangka Operasional ...................................................................................... 47
BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................................... 48
4.1. Rancangan Penelitian ....................................................................................... 48
4.2. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 48
4.2.1. Populasi .................................................................................................. 48
4.2.2. Sampel.................................................................................................... 48
4.3. Kriteria Data Inklusi ......................................................................................... 48
4.4. Kriteria Data Eksklusi ...................................................................................... 49
4.5. Bahan Penelitian............................................................................................... 49
4.6. Instrumen Penelitian......................................................................................... 49

xii

4.7. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 49
4.8. Definisi Operasional......................................................................................... 49
4.9. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 51
4.10. Analisa Data ................................................................................................... 52
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 53
5.1 Data Demografi Pasien ..................................................................................... 54
5.1.1 Jenis Kelamin .......................................................................................... 54
5.1.2 Usia ......................................................................................................... 54
5.1.3 Status Pasien ........................................................................................... 55
5.2 Distribusi Faktor Resiko ................................................................................... 55
5.3 Distribusi Kelas Gagal Jantung ......................................................................... 55
5.4 Management Terapi Pasien Gagal Jantung ....................................................... 56
5.4.1 Terapi Farmakologis ............................................................................... 56
5.4.2 Pergantian Dosis ACE Inhibitor pada Pasien Gagal Jantung ................. 57
5.4.3 Penggunaan ACE Inhibitor pada Pasien Gagal Jantung ......................... 57
5.5 Distribusi Kombinasi Obat Antihipertensi ........................................................ 58
5.5.1 Kombinasi 2 Antihipertensi .................................................................... 58
5.5.2 Kombinasi 3 Antihipertensi .................................................................... 59
5.5.3 Kombinasi 4 Antihipertensi .................................................................... 59
5.5.4 Kombinasi 5 Antihipertensi .................................................................... 59
5.6 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ................................................................... 62
5.7 Kondisis Keluar Rumah Sakit (KRS) .............................................................. 62
5.8 Profil Pasien Gagal Jantung dengan Kondisi KRS Meninggal ......................... 63
BAB VI PEMBAHASAN...................................................................................... 64
BAB VII KESIMPULAN dan SARAN ............................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 77
LAMPIRAN ........................................................................................................... 86

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1 Penyebab Gagal Jantung................................................................................... 8
II.2 Klasifikasi NYHA ............................................................................................ 9
II.3 Penyebab Gagal Jantung Kanan ...................................................................... 10
II.4 Penyebab Gagal Jantung Kiri ........................................................................... 14
II.5 Respon Mekanisme Kompensasi ..................................................................... 19
II.6 Hubungan Neurohormonal pada Gagal Jantung .............................................. 26
II.7 Gejala dan Tanda Gagal Jantung ...................................................................... 29
II.8 Faktor Resiko Gagal Jantung ........................................................................... 31
V.1 Distribusi Jenis Kelamin Pasien Gagal Jantung .............................................. 54
V.2 Distribusi Usia Pasien Gagal Jantung .............................................................. 54
V.3 Distribusi Status Pasien Gagal Jantung ............................................................ 55
V.4 Distribusi Faktor Resiko Gagal Jantung .......................................................... 55
V.5 Distribusi Kelas Diagnosa Gagal Jantung ........................................................ 56
V.6 Terapi Farmakologis ........................................................................................ 56
V.7 Penggunaan Pergantian Dosis ACE Inhibitor .................................................. 57
V.8 Penggunaan ACE Inhibitor Pada Pasien Gagal Jantung .................................. 58
V.9 Distribusi Kombinasi Antihipertensi................................................................ 58
V.10 Kombinasi 2 Antihipertensi ........................................................................... 58
V.11 Kombinasi 3 Antihipertensi ........................................................................... 59
V.12 Kombinasi 4 Antihipertensi ........................................................................... 59
V.13 Kombinasi 5 Antihipertensi ........................................................................... 59
V.14 Terapi Kombinasi ACE Inhibitor dengan Antihipertensi lain ....................... 60
V.15 Lama MRS pasien Gagal Jantung .................................................................. 62
V.16 Profil Pasien Gagal Jantung dengan Kondisi KRS Meninggal ...................... 63

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Gagal Jantung Kanan ........................................................................................ 11
2.2 Jantung Kiri Normal .......................................................................................... 12
2.3 Gagal Jantung Kiri ............................................................................................ 12
2.4 Perembesan Cairan ke Alveolus ....................................................................... 13
2.5 Gagal Jantung Sistolik ...................................................................................... 15
2.6 Patofisiologi Gagal Jantung .............................................................................. 16
2.7 Renin Angiotensin Aldosteron System ............................................................... 23
2.8 Renin Angiotensin Aldosteron Sytem Local ...................................................... 23
2.9 Aktivasi Sistem Saraf Simpatik ........................................................................ 24
2.10 Hubungan Berbagai Macam Penyebab Gagal Jantung ................................... 29
2.11 Pemerikasaan Fisik Gagal Jantung.................................................................. 31
2.12 Terapi Farmakologis Gagal Jantung ............................................................... 34
2.13 Interaksi Senyawa Penghambat ACE dengan Tempat Aktif ACE ................ 35
2.14 Efek Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor ............................................. 36
2.15 Sturktur Kimia Captopril ................................................................................ 37
2.16 Struktur Kimia Enalapril ................................................................................. 38
2.17 Struktur Kimia Lisinopril ................................................................................ 39
2.18 Struktur Kimia Ramipril ................................................................................. 40
3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................................ 46
3.2 Kerangka Operasional ....................................................................................... 47
5.1 Skema Kriteria Inklusi dan Eksklusi Pasien Gagal Jantung ............................. 53
5.2 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Gagal Jantung.............................. 62

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 83
2. Surat Pernyataan.......................................................................................... 84
3. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................... 85
4. Nota Dinas Pengambilan Data RMK .......................................................... 86
5. Ethical Clearance ........................................................................................ 87
6. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium .......................... 88
7. Lembar Tabel Induk .................................................................................... 90
8. Lembar Pengumpulan Data ......................................................................... 112

xvi

DAFTAR SINGKATAN
ACC

:The America College of Cardiology

ACE

: Angiotensin Converting Enzyme

ACEi

: Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors

ADHF

: Acute Decompensated Heart Failure

AHA

: American Heart Association

ALLHAT

: Antihypertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent Heart
Attack Trial

ANP

: Atrial Natriuretic Peptide

ARB

: Angiotensin Receptor Blocker

ASI

: Air Susu Ibu

ASKES

: Asuransi Kesehatan

BNP

: Brain Natriuretic Peptide/ B-type Natriuretic Peptide

CCB

: Channal Calsium Blocker

CNP

: C-type Natriuretic Peptide

CONSENSUS : Cooperative North Scandinavian Enalapril Survival Study
CVDs

: Cardiocascular Diseases

CVP

: Central Ventricular Pressure

CXRs

: Chest X-Rays

EDP

: End Diastolic Pressure

EDV

: End Diastolic Volume

EKG

: Electrocardiogram

IL

: Interleukin

IV

: Intravena

IMA

: Infark Miokard Akut

JAMKESMAS: Jaminan Kesehatan Masyarakat
K+

: Kalium

KRS

: Keluar Rumah Sakit

LPD

: Lembar Pengumpulan Data

xvii

LVEDP

: Left Ventricular End Diastolic Pressure

MRS

: Masuk Rumah Sakit

NE

: Norepinefrin

NHANES

: National Health and Nutrition Epidemiologic Survey

NSAID

: Non Steroid AntiInflamasi Drug

NT-proBNP

: N-Terminal pro Brain Natriuretic Peptide

NYHA

: New York Heart Association

O2

: Oksigen

PND

: Paroxysmal Noctural Dyspnea

PO

: Per Oral

RAAS

: Renin Angiotensin Aldosteron System

RMK

: Rekam Medik Kesehatan

RSU

: Rumah Sakir Umum

RSUP

: Rumah Sakit Umum Pusat

SAVE

: Survival and Ventricular Enlargement Trial

SKRT

: Survei Kesehatan Rumah Tangga

SNS

: Symphatic Nervous System

SOLVD

: Studies of Left Ventricular Dysfunction

TNF-α

: Tumor Necrosys Factor-alpha

V-HEFT II

: Vasodilator Heart Failure Trial II

xviii

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Chroninc Heart Failure : Management of Chronic Heart Failure in
Adults in Primary and Secondary Care. National Institutes for Health and
Clinical Excellence ISBN 978-1-84936-324-2.
Aaronson, P.I., and Ward, J.P.T., 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskular. Edisi
Ketiga, Jakarta: Erlangga.
Aberg, J.A., Alvarez, W., Armstrong, L., Bachmann, K.A., Baughmmann, V.L.,
Beizer, J.L., Bonfiglio, M.F., Bragalone, D.L., Cavallari, L.H., Chenowith,
I.H., et al., 2009. Drug Information Handbook A Comprehensive Resource
for all Clinicians and Heathcare Professionals, 17th Edition, Electronic
Version.
Ali, K., Rajkumar, C., Fantin, F., Schiff, R., Bulpitt, C.J., 2009. Irbesartan Improves
Arterial Compliance more than Lisinopril. Dovepress Journal: Vascular
Health and Risk Management 2009:5 587-592.
Anonim. 2010. Chroninc Heart Failure : Management of Chronic Heart Failure in
Adults in Primary and Secondary Care. National Institutes for Health and
Clinical Excellence ISBN 978-1-84936-324-2.
Ashley, E.A & Niebauer, J. 2004. Cardiology Explained, Chicago: Remedika.
Becher, P.M., Li, J., Blankenberg, S., Westermann, D., 2013. Current Treatment of
Heart Failure with Preserved Ejection Fraction: Should We Add Life to The
Remaining Years or Add Years to The Remaining Life?. Cardiology
Research
and
Practice
Review
Article,
Vol.
2013.
doi.org/10.1155.2013/130724.
Chan, P.D. & Johnson, M.T., 2004. Treatment Guidelinesfor Medicine and
Primary. 2004 Edition, California: Current Clinical Strategies Publishing.
Chatterjee, N.A and Fifer, M.A., 2011. Heart Failure. In: Lilly, L.S, Pathopysiology
of Heart Failure, a Collaborative Project of Medical Students and
Faculty, 5th Edition, Philadelphia: Wolters Kluwer.
Chou, C.Y., Yeh, J.J., Wang, Y.C., Lin, C.L., Yeh, T.C., Wu, B.T., Sung, F.C., Kao,
C.H., 2014. Nontuberculous Myobacterial Infection Is Associated With
Increased Respiratory Failure: A Nationwide Cohort Study, Vol.
9.http://www.plosone.org/article/fetchObject.action?uri=info%3Adoi%2F10.1
371%2Fjournal.pone.0099260&representation=PDF,Diakses tanggal 20 Juni
2014, pukul 11:32 WIB.
Cushman, W.C., Davis, B.R., Pressel, S.L., Cutler, J.A., Einhorn, P.T., Ford, C.E.,
Oparil, S., Probstfield, J.L., Whelton, P.K., Wright, J.T., Alderman, M.H.,
Basile, J.N., Black, H.R., Grimm, R.H., Hamilton, B.P., Haywood, L.J., Ong,
xix

S.T., 2012. Mortality and Morbidity during and after the Antihypertensive and
Lipid Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial. National Institutes
of Heart. J. Clin. Hypertens. 2012 January; 14(1): 20-31. doi:
10.1111/j.1751-7176.2011.00568.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2006. Pharmaceutical Care untuk
Pasien Penyakit Jantung Koroner Fokus Sindrom Koroner Akut.
Dunlay, S.M., Weston, S.A., Jacobsen, S.J., and Roger, V.L., 2009. Risk Factor for
Heart Failure : A Population-Based Case Control Study. Am J Med. 2009
November ; 122(11) : 1023-1028. doi : 10.1016/J. Amjmed. 2009. 04.022.
Farhana, N., 2010. Hubungan Pemberian Beras Angkak Merah (Monascus
purpureus) Terhadap Hitung Limfosit pada Mencit Balb/C Model Sepsis.
Surakarta: Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Fatima, D., 2012. Perbandingan Kepuasan Pasien Askes dan Pasien Jamkesmas di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang: Laporan
Hasil Karya Tulis Ilmiah.
Fretheim, A., Jensen, J.O., Brors, O., Madsen,S., Njolstad, I., Norheim, O.F., Svilaas,
A., Kristiansen, I.S., Thurmer, H., and Flottorp, S., 2012. Comparative
Effectiveness of Antihypertensive Medication for Primary Prevention of
Cardiovascular Disease : Systematic Review and Multiple Treatments MetaAnalysis. BioMed Central 1741-7015. 10:33
Gallagher, P.J., 2000. Sistem Kardiovaskular. In: Underwood, J.C.E. Patologi
Umum dan Sistemik. Edisi 2, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Goldberg, R.J., Nguyen, H.L., Ha, D.A., Phan, D.T., Nguyen, Q.N., Nguyen, V.L.,
Nguyen, H., 2014. Sex Differences in Clinical Characteristics Hospital
Management Practices, and In Hospital Outcomes in Patients
Hospitalized in a Vietnamese Hospital With a First Acute Myocardial
Infraction,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3994106/pdf/pone.
0095631.pdf. Diakses tanggal 11 Juni 2014, pukul 11:43 WIB.
Gray, H.H., Dawkins, K.D., Morgan, J.M., and Simpson, IA., 2002. Lecture Notes
Cardiology. 4th Edition, Jakarta: Erlangga.
Hermansyah., Citrakesumasari., Aminuddin., 2012. Aktifitas Fisik dan Kesehatan
Mental Terhadap Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Jalan Di
RSUP Dr. Wahidin Sudorohusodo dan RSUD Labuang Baji Makassar.
Artikel Penelitian., Vol 1 No.2 : 79-83.
Hersunarti, N and Rohman, M.S., 2007. Pemeriksaan BNP atau proBNP pada Pasien
Gagal Jantung. J Kardiol Ind., Vol. 28, No. 3. 2007; 28:229-232.

xx

Huxley, R.R., Barz, F., Woo, J., Giles, G., Lam, T.H., Rahimi, K., Konety, S.,
Ohkubo, T., Jee, S.H., Fang, X., Woodward, M., and Asia Pacific Cohort
Studies Collaboration., 2014. BMC Cardiovascular Disorder/1472261/14/61.
ISFI., 2013. Informasi Spesialite Obat Indonesia, Vol. 47. Jakarta: PT ISFI
Penerbitan.
Joseph, S.M., Cedars, A.M., Ewald, G.A., Geltman, E.M., Mann, D.L., 2009. Acute
Decompensated Heart Failure Contemporary Medical Management. Vol
36 No. 6. Houston.
Jushuf, I.H.A., Ahsee, K.W., Badminton, M.N., Barnes, P.R.J., Buckley, R.J et al.,
2011. British National Formulary 61. London: BMJ Group and The Royal
Pharmaceutical Society of Great Britain
Kasron., 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler, Cilacap: Nuha
Medika, pp 55-74.
Katzung, B.G. & Parmley, W.W., 2001. Drug Used In Heart Failure. In: Katzung,
B.G. Basic and Clinical Pharmacology, 10th Edition, Boston: McGraw-Hill
Companies.
Kim, C.S., Kim, M.J., Kang, Y.U., Choi, J.S., Bae, E.H., Kwon, S., Ahn, Y.K., Jeong,
M.H., Kim, Y.J., Cho, M.C., Kim, C.J., and Kim, S.W., 2013. Influence on
Renal Dysfunction on Clinical Outcomes in Patient With Congestive Heart
Failure Complicating Acute Myocardial Infraction. Int Heart J., Vol. 54 No.
5.
Mallaina, P., Lionis, Christos., Rol, H., Imperiali, R., Burgess, A., Nixon, M.,
Malvestiti, F.M., 2013. Smoking Cessation and The Risk of Cardiovascular
Disease Outcomes Predicted From Established Risk Score : Result of the
Cardiovascular Risk Assessment among Smokers in Primary Care in Europe
(CV-ASPIRE) Study. BMC Public Health/147-2458/13/362.
Mann, D.L., 2007. Pathophysiology of Heart Failure. In: Libby, P., Bonow, R.O.,
Mann, D.L., and Zipes, P.D. Braunwald’s Heart Disease A Textbook of
Cardiovascular Medicine, 8th Edition, Philadelphia: Saunders Elsevier.
McBride, J and Pope, J., 2004. Respiratory Failure in Children. Vol 25 No. 5.
http://medstation.yale.edu/picu/files/www/Articles/Respiratory/Pediatric%20
Respiratory%20Failure%20Review.pdf, Diakses pada tanggal 20 Juni 2014,
pukul 07:36 WIB.
McMurray, J.J.V., 2010. Systolic Heart Failure. N Engl J Med. 2010;362:228-38.
McNamara, D.M., 2005. Neurohormonal and Cytokine Activation in Heart Failure.
In: Dec, G.W., Disalvo, T., Hajjar, R.J., Semigran, M.J. Heart Failure A
xxi

Comperhensive Guide to Diagnosis and Treatment. New York: Marcel
Dekker.
McPhee, S.J. and Ganong, W.F., 2006. Cardiovascular Disorder : Heart Disease.
Pathophysiology of Disease, California: The McGraw-Hill Companies.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, C.P., 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar.
Edisi 2. Jakarta: Widya Medika, hal 153-164.
Nafrialdi., 2011. Antihipertensi. In: Syarif, A., Estuningtyas, A., Setiawati, A.,
Muchtar, H.A., Arif, A., Bahry, B., Suyatna, F.D., Dewoto, H.R., Uatama, H.,
Darmansjah, I., Wiria, M.S.S., Nafrialdi., Wilmana, P.F., Ascobat, P.,
Setiabudy, R., Sunaryo., Wardhini, S., Suherman, S.K., Gunawan, S.G.,
Ganiswarna, V.H., Arozal, W., Mariana, Y., Istiantoro, Y.H., Sadikin, Z.D.,
and Louisa, M. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Neal, M.J., 2005. At a Glance Medical Pharmacology, 5th Edition, Jakarta:
Erlangga.
Norcross, W.A. and Hermann, D.D., 2005. Heart Failure. In: Taylor, R.B. Taylor’s
Cardiovascular Diseases A Handbook, United States of America: Springer
Science + Business Media.
Oldridge, N.B., Hou, N., Chui, M.A., Eckert, G.J., Murray, M.D., and Bennett, S.J.,
2004. Relationship of Age and Sex to Health Related Quality of Life in
Patients With Heart Failure. Am J Crit Care. 2004;13:153-161.
Ong, H.T., Ong, L.M., Ho, J.J., 2013. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors and
Angiotensin Receptor Blocker in Patient at High Risk of Cardiovascular
Event: A Meta Analysis of 10 Randomised Placebo Controlled Trials.
Cardiology. 2013;10.1155
Ooi, H. and Colucci, W.S., 2008. Pengobatan Farmakologis Gagal Jantung. In:
Goodman and Gilman. Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Opie, L.H., Poole-Wilson, P.A., Pfeffer, M.A., 2005. Angiotensin-Converting
Enzyme (ACE) Inhibitors, Angiotensin-II ReceptorBlockers (ARBs), and
Aldosterone Antagonists. In: Opie, L.H & Gersh, B.J. Drug for The Heart,
6th edition, Elsevier saunders
Orly, V. and Tien, M.H., 2008. Heart Failure. In: Burns, M.A.C., Wells, B.G.,
Schwinghammer, T.L., Malone, P.M., Kolesar, J.M., Rotschafer, J.C., and
Dipiro, J.T. Pharmacotheraphy Principles and Practice, New York: The
McGraw-Hill Companies.
Parker, R.B., Rodgers, J.E., and Cavallari, L.H., 2008. Heart Failure. In: Dipiro, J.T.,
Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M.

xxii

Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 7th Edition, New York:
McGraw-Hill Companies.
Patterson, J.H ., Parker, R.B., and Johnson, J.A., 2005. Heart Failure. In: Dipiro, J.T.,
Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M.
Pharmacotheraphy A Pathophysiologic Approach, 6th Edition, New York:
The McGraw-Hill Companies.
Peacock, W.F., 2007. Heart Failure in The Emergency Departement. In: Cannon,
C.P., O’Gara, P.T. Critical Pathways In Cardiovascular Medicine, 2nd
Edition, Boston: Lippincott Williams & Wilkins.
Phibbs, B., 2007. Heart Failure. The Human Heart A Basic Guide to Heart
Disease. 2nd Edition, Tucson: Lippincott Williams & Wilkins.
Piller, L.B., Baraniuk, S., Simpson, L.M., Cushman, W.C, Massie, B.M., Einhorn,
P.T., Oparil, S., Ford, C.E., Graumlich, J.F., Dart, R.A., Parish, D.C., Retta,
T.M., Cuyjet, A.B., Jafri, S.Z., Furberg, C.D., Saklayen, M.G., Thadani, U.,
Probstfield, J.L., and Davis, B.R., 2011. Long-Term Follow-up of Par