STUDI PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES TIPE 2 DENGAN GAGAL JANTUNG (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

SILVIA PUSPITA SARI

STUDI PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA
PASIEN DIABETES TIPE 2 DENGAN GAGAL
JANTUNG
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

SKRIPSI

SILVIA PUSPITA SARI

STUDI PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA
PASIEN DIABETES TIPE 2 DENGAN GAGAL
JANTUNG

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

i

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA
PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN
GAGAL JANTUNG
(Penelitian Di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

2012

Oleh:

SILVIA PUSPITA SARI
08040042

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Didik Hasmono, M.S.,Apt.
NIP. 1195809111986011001

Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS
NIP UMM. 11407040450

Lembar Pengujian


ii

STUDI PENGGUNAAN ANTIDIABETES PADA
PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN
GAGAL JANTUNG
SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
pada Tanggal 21 Juli 2012

Oleh :

SILVIA PUSPITA SARI
NIM : 08040042

Disetujui Oleh:

Penguji I

Penguji II


Drs. Didik Hasmono, M.S.,Apt.
NIP. 1195809111986011001

Dra. Lilik Yusetyani,Apt., Sp., SPFRS
NIP UMM. 11407040450

Penguji III

Penguji IV

Nailis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt.
NIDN.0727118602

Annisa Farida Muti, S.Farm.,M.Sc.,Apt.
NIDN.0707098603

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya bagi seluruh hamba sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, kesejahteraan semoga terlimpah kepada
keluarga, sahabat serta orang-orang yang beriman.
Dengan terselesaikannya skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN
ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN
GAGAL JANTUNG ini, perkenankanlah saya selaku penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tri Lestari Handayani M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan.
2. DR. Dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSU Dr. Saiful
Anwar Malang.
3. Prof. Dr. Dr. M. Istiadjid ES, SpS, Sp.BS, M.Hum selaku Ketua Komisi
Etik Penelitian Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik
sehingga penulis bisa melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar
Malang.
4. Sri Erna Utami, SKM,. M.Kes (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam
Medik dan Evaluasi Pelaporan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang
5. drg. Asri Kusuma Djadi, MMR selaku Kepala Bidang Pendidikan dan

Penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
6. Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah.
7. Drs. Didik Hasmono, Apt. selaku pembimbing I dan Dra. Lilik Yusetyani.,
Apt., Sp.FRS selaku pembimbing II yang selalu meluangkan waktu untuk
membimbing

dan

memberikan

arahan-arahan

yang

terbaik

demi

kesempurnaan skripsi ini.

8. Nailis Syifa,S.Farm.,M.Sc.Apt. dan Annisa Farida Muti,S.Farm.,M.Sc.,Apt.
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada saya demi
kesempurnaan skripsi ini.

iv

9. Dra. Lilik Yusetyani., Apt., Sp.FRS selaku dosen wali yang senantiasa
memberikan nasihat-nasihat yang bermanfaat bagi saya demi kesuksesan
dalam menuntut ilmu.
10. Para Bapak Ibu Dosen Program Studi Farmasi yang telah mengajarkan
kepada saya pengetahuan yang sangat bermanfaat sehingga saya dapat
menyelesaikan pendidikan sarjana.
11. Kedua Orang Tuaku Tercinta Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan
doa, cinta, kasih sayang, perhatian, kebahagiaan, kepercayaan, nasihatnasihat, dukungan baik moral ataupun materi yang sangatlah bermanfaat
bagi anakmu ini.
12. Keluarga tercinta kakekku, kakakku Hendra dan kedua adikku Febrina
Firda dan Rendy yang telah memberikan dukungan, doa, dan kebahagiaan
kepada cucu dan saudarimu ini.
13. Teman-teman seperjuangan team skripsi “Klinik” Mela, Reni, Yofrita, Ana,
Jasmi, Yugo, Eka, Agustin, Damas, Maria, Finuril, Alfian, Norma, dan

Sauma. Terimakasih banyak buat semangat, saran, masukan, bantuan dan
kerjasamanya selama ini.
14. Sahabat – sahabatku tercinta angkatan 2008 Farmasi UMM terimakasih
atas persahabatan kita selama 4 tahun ini
15. Temen-temen kos (Kia, Liby, Fika, Radiah, Atun, Lita, Qorin, Esti, Udah,
Endah) makasih ya buat kebersamaan kita selama ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas
bantuan, dukungan yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya atas segala budi baik
yang telah diberikan. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian.

Malang, Juni 2012

Penulis

v

RINGKASAN
Studi Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan

Gagal Jantung
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 adalah suatu kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa
darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh
resistensi insulin. Epidemiologi DM Tipe 2 untuk Indonesia, WHO memprediksi
kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
pada tahun 2030. DM dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi yaitu
komplikasi akut berupa koma hipoglikemia dan hiperglikemia serta komplikasi
kronis berupa mikrovaskular dan makrovaskular. Peningkatan hiperglikemia
menyebabkan 2-4 resiko gagal jantung yang diakibatkan penyempitan arteri atau
elastisitas arteri hilang. DM Tipe 2 dengan Gagal Jantung adalah perkembangan
penyakit dari DM menuju kardiovaskular yaitu Gagal Jantung yang diakibatkan
peningkatan kadar glukosa sehingga menganggu kinerja jantung. Risiko heart
failure (HF) meningkat 2,4 kali lipat pada pria dan lima kali lipat pada wanita.
Antidiabetes merupakan terapi yang ditujukan untuk pengendalian DM yakni
Obat Hipoglikemik Oral (OHO) dan Insulin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antidiabetes
yang diterima pasien penderita DM tipe 2 dengan Gagal Jantung. Pengambilan

sampel dilakukan secara retrospektif. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei
sampai Juni 2012 di RSU Dr. Saiful Anwar Malang di instalasi rawat inap.
Sampel berupa RMK (Rekam Medik) yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 pasien yang memnuhi kriteria
inklusi dan ekslusi. Jenis antidiabetes yang paling banyak adalah insulin sebanyak
9 pasien (64,28%), kemudian diikuti dengan kombinasi insulin dan OHO
sebanyak 3 pasien (21,42%). OHO tunggal sebanyak 2 pasien (14,28%).
Kelompok pasien yang menerima terapi insulin yaitu insulatard sebanyak 5 pasien
(35,71%) dan kombinasi insulin insulatard dengan actrapid sebanyak 4 pasien
(28,57%). OHO tunggal yang digunakan adalah metformin sebayak 1 pasien
(7,14%) serta kombinasi metformin dan glucobay sebanyak 1 pasien (7,14%).
Pada kelompok pasien yang menerima kombinasi insulin dan OHO, terdapat 1
pasien (7,14%) mendapat kombinasi Insulatard dengan Glibenklamid, 1 pasien
(7,14%) menerima kombinasi novorapid dengan metformin dan glucobay, serta 1
pasien (7,14%) menerima kombinasi actrapid, novorapid, lantus dan Amaryl
untuk mengendalikan kadar glukosa darah pasien hingga mendekati atau
mencapai normal. Pemberian antidiabetes disesuaikan dengan keadaan pasien.
Selain terapi antidiabetes, pasien juga menerima terapi untuk Gagal
Jantung yakni Furosemid tunggal (42,86%), maupun kombinasi Furosemid dan

Spironolacton ada banyak (35,71%), Captopril (57,14%), Valsartan (35,71%),
ASA (35,71%) dan Sivastatin (35,71%) yang ditujukan untuk mengurangi beban
jantung. Terapi penyerta lain yang banyak digunakan seperti antibiotik
(Ceftriaxon) (42,86%) dan Ciprofloxacin (21,43%), Obat saluran cerna (Ranitidin)

vi

(35,71%) dan antiemetik (Metoklopramid) (28,57%) untuk memperbaiki kondisi
pasien. Serta lama perawatan hingga kondisi pasien keluar rumah sakit yang
membaik (92,86%) maupun yang meninggal (7,14%).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di RSU. Dr Saiful Anwar
Malang dapat diketahui pola penggunaan antidiabetes yang digunakan yakni
insulin dan OHO golongan Sulfonylurea, Biguanid dan Acarbose. Peran Farmasis
diperlukan dalam asuhan kefarmasian sebagai bagian tim pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien.

vii

ABSTRACT
The Study of Antidiabetic Utilization in Type 2 Diabetes Melitus Patient with
Heart Failure
(Conducted at General Hospital Dr. Saiful Anwar Malang)
Type 2 diabetes mellitus (DM) with heart failure is the development of
cardiovascular disease caused by elevated levels of glucose so that disrupt the
heart's performance. Patients with DM have increased risk of heart failure by 1015%. Antidiabetic therapy is intended to control the blood glucose levels such as
Oral Hypoglycemic Drugs (OHO) and Insulin.
The aim of this study was to identify patterns of antidiabetic utilization in
type 2 diabetes mellitus inpatients with heart failure. The data collected
retrospectively. This study was conducted at general hospital Dr. Saiful Anwar
Malang. The data sample used patient medication records which fulfilled with
inclusion and exclusion criteria.
The result of this study found 14 patients fulfilled with inclusion and
exclusion criteria. There were 9 patients (64,28%) received insulin, 3 patients
(21,42%) received insulin and OHO combination, and 2 patients (14,28%)
received OHO. In patients who received insulin therapy, there were 5 patients
(35,71%) received insulatard and 4 patients (28.57%) received insulatard-actrapid
combination. In patients who received OHO therapy, there were 1 patients
(7,14%) received metformin and 1 patients (7,14%) received metformin-glucobay
combination. Then in patients who received insulin and OHO therapy, there were
1 patients received insulatard-glibenklamid combination, 1 patients (7,14%)
received novorapid, metformin-glucobay combination, and 1 patients (7,14%)
received actrapid, novorapid, lantus-amaryl combination to control the patient's
blood glucose to approach or reach in normal level.
Key words: Antidiabetic, Heart Failure

viii

ABSTRAK
Studi Penggunaan Antidiabetes Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan
Gagal Jantung
(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 dengan Gagal Jantung merupakan
perkembangan penyakit kardiovaskular yang diakibatkan peningkatan kadar
glukosa sehingga menganggu kinerja jantung. Pasien DM memiliki resiko
peningkatan terhadap gagal jantung 10-15%. Antidiabetes adalah terapi yang
ditujukan untuk pengendalian DM yakni Obat Hipoglikemik Oral (OHO) dan
Insulin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antidiabetes
yang diterima pasien penderita DM tipe 2 dengan Gagal Jantung. Pengambilan
sampel dilakukan secara retrospektif. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei
sampai Juni 2012 di RSU Dr. Saiful Anwar Malang di instalasi rawat inap.
Sampel berupa RMK (Rekam Medik) yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi. Jenis antidiabetes yang paling banyak adalah insulin sebanyak
9 pasien (64,28%), kemudian diikuti dengan kombinasi insulin dan OHO
sebanyak 3 pasien (21,42%). OHO tunggal sebanyak 2 pasien (14,28%).
Kelompok pasien yang menerima terapi insulin yaitu insulatard sebanyak
5 pasien (35,71%) dan kombinasi insulin insulatard dengan actrapid sebanyak 4
pasien (28,57%). OHO tunggal yang digunakan adalah metformin sebayak 1
pasien (7,14%) serta kombinasi metformin dan glucobay sebanyak 1 pasien
(7,14%). Pada kelompok pasien yang menerima kombinasi insulin dan OHO,
terdapat 1 pasien (7,14%) mendapat kombinasi Insulatard dengan Glibenklamid, 1
pasien (7,14%) menerima kombinasi novorapid dengan metformin dan glucobay,
serta 1 pasien (7,14%) menerima kombinasi actrapid, novorapid, lantus dan
Amaryl untuk mengendalikan kadar glukosa darah pasien hingga mendekati atau
mencapai normal. Pemberian antidiabetes disesuaikan dengan keadaan pasien.
Kata Kunci : Antidiabetes, Gagal Jantung

ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ ii
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................... vi
ABSTRACT .....................................................................................................viii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................................ 5
1.4.2 Bagi Rumah Sakit.................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6
2.1 Diabetes Melitus................................................................................ 6
2.1.1 Definisi .................................................................................... 6
2.1.2 Klasifikasi ............................................................................... 6
2.1.3 Epidemiologi ........................................................................... 7
2.1.4 Etiologi .................................................................................... 8
2.1.5 Patofisologi.............................................................................. 8
2.1.6 Patogenesis .............................................................................. 9
2.1.7 Manifestasi Klinis ................................................................. 10
2.1.8 Komplikasi Diabetes ............................................................. 11
2.1.8.1 Komplikasi Akut ......................................................... 11

x

2.1.8.2 Komplikasi Kronis ...................................................... 12
2.1.9 Faktor Resiko ........................................................................ 15
2.1.10 Penatalaksanaan Terapi ....................................................... 16
2.1.10.1 Perencanaan Diet ....................................................... 17
2.1.10.2 Latihan Jasmani ......................................................... 17
2.1.10.3 Pengelolahan Farmakologi ........................................ 18
2.2 Gagal Jantung ............................................................................... 35
2.2.1 Definisi ............................................................................. 35
2.2.2 Epidemiologi .................................................................... 35
2.2.3 Etiologi ............................................................................. 35
2.2.4 Patofisiologi ..................................................................... 36
2.2.5 Gambaran Klinis .............................................................. 38
2.2.6 Gagal Jantung Dengan Diabetes ...................................... 39
2.2.7 Tata Laksana Terapi ........................................................ 40
2.3 Penggunaan OAD dengan Gagal Jantung ....................................... 44
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................... 50
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 54
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 54
4.2 Populasi dan Sampel ..................................................................... 54
4.2.1 Populasi ................................................................................. 54
4.2.2 Sampel................................................................................... 54
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ............................................................. 54
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ........................................................... 54
4.3 Bahan Penelitian ........................................................................... 55
4.4 Instrumen Penelitian ..................................................................... 55
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 55
4.6 Definisi Operasional ..................................................................... 55
4.7 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 56
4.8 Analisa Data .................................................................................. 57
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 58
5.1 Demografi Pasien .......................................................................... 58
5.1.1 Jenis Kelamin ........................................................................ 58

xi

5.1.2 Umur Pasien .......................................................................... 58
5.1.3 Status Pasien.......................................................................... 59
5.2 Komplikasi Penyerta ..................................................................... 59
5.3 Penggunaan Antidiabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
dengan Gagal Jantung .................................................................... 60
5.4 Hubungan Kadar Gula Darah dengan Rute Pemberian ................ 63
5.5 Lama Perawatan Pasien ................................................................ 64
5.6 Kondisi KRS Pasien...................................................................... 64
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................. 65
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 82
7.1 Kesimpulan ................................................................................... 82
7.2 Saran ............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83

xii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Obat Hipoglikemik Oral di Indonesia ........................................................ 24
II.2 Karakteristik Insulin yang ada di Pasaran Indonesia .................................. 29
II.3 Kriteria Pengendalian Diabetes .................................................................. 30
II.4 Outcome Metformin ................................................................................... 46
II.5 Studi Pengkajian OAD ............................................................................... 48
V.1 Jenis Kelamin ............................................................................................. 58
V.2 Umur .......................................................................................................... 58
V.3 Status Pasien............................................................................................... 59
V.4 Komplikasi Penyerta .................................................................................. 59
V.5 Pola Terapi Antidiabetes ............................................................................ 60
V.6 Terapi Gagal Jantung ................................................................................. 61
V.7 Terapi Penyerta Lain .................................................................................. 62
V.8 Kadar Gula Darah dan Rute Terapi Pasien ................................................ 63
V.9 Lama Perawatan Pasien .............................................................................. 64
V.10 Kondisi KRS Pasien ................................................................................. 64

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1. Patofisiologi Diabetes .................................................................................. 9
2.2. Patogenesis Dibetes .................................................................................... 10
2.3. Lokasi Penyuntikan Insulin ....................................................................... 28
2.4. Pengendalian Kadar Glukosa Berat Badan Lebih ...................................... 31
2.5. Pengendalian Kadar Glukosa Berat Badan Tidak Lebih............................ 32
2.6. Algoritma Pengobatan ................................................................................ 33
2.7. Algoritma Pencegahan ............................................................................... 34
2.8. Patofisiologi ............................................................................................... 37
2.9. Penggunaan Metformin .............................................................................. 45
3.1. Skema Kerangka Konseptual……………………………………… ......... 52
3.2 Skema Kerangka Operasional……………………………… .................... 53

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 85
2 Surat Pernyataan........................................................................................ 86
3 Nota Dinas ................................................................................................. 87
4 Keterangan Kalaikan Etik ......................................................................... 88
5 Lembar Tabel Induk…………………………… ...................................... 89
6 Lembar Pengumpul Data………………………………........................... 92
7 Harga Normal Data Laboratorik ............................................................. 107

xv

DAFTAR SINGKATAN

ACE-I : Angotensin Corverting Enzim Inhibitor
ADA : American Diabetes Association
ADO : Antidiabetes Oral
AF

: Atrial Fibrilasi

ALO : Acute Lung Odema
AMP : Adenosine Monophosphate
ARB : Angiotensin Reseptor Bloker
ARF

: Acute Renal Faiure

Askes : Asuransi Kesehatan
CABG : Coronary Artery Bypass Graft
COPD : Cronic Obstructive Pulmonary Disease
DKA : Diabetes Ketoasidosis
DM

: Diabetes Melitus

EKG : Elektrokardigram
GDA : Gula Darah Acak
GDM : Gestational Diabetes Mellitus
GDPT : Glukosa Darah Puasa Terganggu
GFR

: Glomerular Filtration Rate

HCT

: Hydroclorothiazide

HF

: Heart Failure

HGP

: Hepatic Glucose Production

HHNC : Hyperglikemic Hyperosmolar Nonketotic Coma
HNK : Hyperglycemic Non-Ketotik
IDDM : Insulin Dependent Diabetes Mellitus
IFG

: Impairment Fasting Glucose

IGT

: Impairment Glucose Tolerance

JAMKESDA: Jaminan Kesehatan Daerah
KRS

: Keluar Rumah Sakit

LDL

: Low Densitylipoprotein

LVH : Left Ventricular Hypertrophy

xvi

MRS : Masuk Rumah Sakit
NIDDM: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
NPH

: Neutral Protamine Hagedorn

NYHA : New York Heart Association
O2

: Oksigen

OHO : Obat Hipoglikemik/Hiperglikemik Oral
PAD : Peripheral Arterial Diseases
PCOS : Polycistic Ovary Syndrome
PPARG: Peroksisom Proliferator Aktivator Reseptor Gamma
PTCA : Percutaneus Transluminal Coronar
PZI

: Protamine Zinc Insulin

RCT

: Randomized Controlled Trial

RI

: Resistensi Insulin

SPM : Surat Pernyataan Miskin
TB

: Tuberkulosis

TGT

: Toleransi Glukosa Terganggu

TZDs : Thiazolidinediones
UKPDS: United Kingdom Prospective Diabetes Study Group
UTI

: Urinari Tract Infection

xvii

DAFTAR PUSTAKA
Antman, Elliot M. 2007. Cardiovascular Therapeutic A Companion to
Braunwald’s Heart Disease. Third Edition. Saunder Elsevier, Canada, hal.
315-21.
Baradero, M., Dayrit, M., dan Siswadi, Y., 2009. Klien Gangguan Endokrin.
Cetakan I. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta, hal 106-13.
Camacho, P., Gharib, H., and Sizemore, G., 2007. Evidence Based
Endocrinology. Second Edition. Philadelphia, USA, hal 158-70.
Dinh, W., Lankisch, M., Nickl, W., Scheyer, D., Scheffold, T., Kramer, F., Klein,
R., Barroso, M., and Futh, R.., 2010. Insulin Resitance And Glycemic
Abnormalities Are Associated With Deteroration of Left Ventricular
Diastolic Function: a cross-sectional study. Cardiovascular Diabetology,
No. 9, pp. 63.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke G.R., Well, B.G., and Posey, L.M.,
2008. Pharmacotherapy. Ed. 7th, New York : Mc Graw-Hill, pp. 1238-48.
Eurich, D., Alister, F., Blackburn, D., Majumdar, S., Tsuyuki, R., Varney, J., and
Johnson J., 2007. Benefits and Harm of Antidiabetic Agent in Patient With
Diabetes and Heart Failure: Systematic Review. BMJ, OnlineFirst, pp. 110.
Gray, H.H., Dawkins K.D., Morgan, J.M., and Simpson I.A., 2005. Kardiologi
Lecture. Edisi keempat. Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 80-91.
Greenstein, B., and Wood, D. 2010. At a Glance Sistem Endokrin. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga, Jakarta, hal.82-7.
Hinson, J., Raven, P., and Chew, S. 2007. The Endocrine System. Churchill
Livingstone Elsevier, Europe, hal. 114-19.
Lilly, Leonard S.,2011. Pathophysiology Of Heart Disease. Ed. 5th, Philadelpia,
USA, hal 216-17.
MacDonald, M., Eurich, D., Majumdar, S., Lewsey, J., Bhagra, S., Jhund, P.,
Petrie, M., McMurray, J., Petrie, J., and MacAlister, F.,2010. Treatment of
Type 2 Diabetes and Outcomes in Patient With Heart Failure: A Nested
Case-Control Study From the U.K. General Practice Research Database.
Diabetes Care Journals, No. 33, pp. 1213-18.
McCloskey B., DittkoV.P., Robertson C., Shomali M., and Youssef G., 2006.
Insulin Therapy for Type 2 Diabetes: Using Insulin Analogs and
Premixed Insulin Analog. Clinical Communications and the American
Academy of CME, Inc. USA.

xviii

Michel, K., McMurray J, Nielsen, H., Gomis, R., Hanefeld, M., Pocock, S.,
Curtis, P., Jones, N., and Home, P., 2010. Heart Failure Event With
Rosglitazone in Type 2 Diabetes: Data From The Record Clinical Trial.
European Heart Journal, No 31, pp. 824-831.
Molavi, B., Rassouli, N., Bagwe, S., and Rasouli, N.,2007. A review of
thiazolidinediones and metformin in the treatment of type 2 diabetes with
focus on cardiovascular complications. Vaskular Health and Risk
Management, Vol. 3 No. 6, p 967-73.
Nesto, R., 2011. Heart failure in diabetes mellitus.
http://www.uptodate.com/contents/heart-failure-in-diabetes-mellitus.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2011.
Perkeni, 2006. Konsensus Pengolahan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 di Indonesia. Jakarta, hal 9-37.
Shah, D., Fonarow G., and Horwich T., 2010. Metformin Therapy and Outcome in
Patients With Advanced Systolic Heart Failure and Diabetes. J Card Fail,
Vol.16(3), pp. 200–6.
Setiawan, M. dan Bahrudin, M., 2009. Buku Ajar Blok Cardiocerebrovascular.
Malang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, hal 51.
Setiawan, M., 2008. Buku Ajar Endokrin. Malang: Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
Silbernagl, S., and Lang F., 2007. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi.
Penerbit Buku Kedokteran ECC, Jakarta, hal 286-91.
Soegondo, S., Soewondo, P., dan Subekti I., 2011. Penatalaksanaan Diabetes
Melitus Terpadu. Edisi kedua. Badan Penerbit FKUI, Jakarta, hal 11- 43.
Soegondo, S. dan Sukardji, K., 2008. Hidup Secara Mandiri Dengan Diabetes
Melitus Kencing Manis Sakit Gula. Balai Penerbit FKUI. Jakarta, hal 121.
Tanu, I.,2007. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 5. Badan Penerbit FKUI, Jakarta,
hal 302-09; 490-94.

xix

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah
akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi
insulin (Suyono, 2011). DM didefinisikan juga sebagai suatu sindroma klinik
yang ditandai oleh poliuri, polidipsi dan polifagi, disertai peningkatan kadar
glukosa darah atau hiperglikemia (glukosa puasa ≥126 mg/dL atau postprandial ≥
200 mg/dL). Bila diabetes mellitus tidak segera diatasi akan terjadi gangguan
metabolisme lemak dan protein, dan resiko timbulnya gangguan mikrovaskular
atau makrovaskular meningkat (Suherman, 2008).
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan angka insiden dan prevalensi DM tipe-2 di berbagai penjuru dunia.
WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup
besar untuk tahun-tahun mendatang. Untuk Indonesia, WHO memprediksi
kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
pada tahun 2030. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (2003)
diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun adalah sebesar 133
juta jiwa. Dengan prevalensi DM pada daerah perkotaan sebesar 14,7% dan
daerah pedesaan sebesar 7,2%, maka diperkirakan pada tahun 2003 terdapat
penyandang diabetes sejumlah 8,2 juta di daerah urban dan 5,5 juta di daerah
pedesaan. Selanjutnya, berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan
pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun
dan dengan asumsi prevalensi DM pada perkotaan (14,7%) dan pedesaan (7,2%)
maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang diabetes di daerah perkotaan dan
8,1 juta di daerah pedesaan (PERKENI, 2006).
DM dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi berupa komplikasi
akut (yang terjadi secara mendadak) dan komplikasi kronis (yang terjadi secara
menahun). Komplikasi seperti halnya hipoglikemia dan hiperglikemia merupakan
keadaan gawat yang dapat terjadi pada perjalanan penyakit DM. Dapat

1

2

menimbulkan komplikasi akut berupa koma hipoglikemia dan hiperglikemia,
ketoasidosis dan nonketoasidosis (Boedisantoso, 2011). Komplikasi kronis adalah
mikrovaskular

(menyangkut

pembuluh

darah

kecil)

dan

makrovaskular

(menyangkut pembuluh darah besar). Komplikasi ini adalah akibat lama dan
beratnya hiperglikemia. Perubahan pada pembuluh darah mengakibatkan
retinopati diabetik, nefropati diabetik, neuropati perifer dan automatik, penyakit
vascular perifer, penyakit serebrovaskular (stroke), serta penyakit arteri koroner
(Baradero et al, 2009).
Seiring berkembangnya komplikasi DM akan meningkatkan resiko
penderita untuk berkembang menjadi penyakit jantung. Penyakit jantung
penyebab utama kematian penderita DM baik tipe 1 maupun 2 (Fowler, 2008).
Gagal jantung merupakan komorbiditas umum pada pasien dengan DM. Pasien
dengan DM memiliki peningkatan risiko terhadap gagal jantung yang disebabkan
oleh peningkatan hiperglikemia. Peningkatan hiperglikemia menyebabkan 2-4
resiko gagal jantung karena hiperglikemia yang kronik dapat menyebabkan
penyempitan arteri atau kehilangan elastisitas arteri (Eurich et al, 2007).
Gagal jantung (Heart Failure/HF) adalah sindrom klinis yang kompleks
yang bisa diakibatkan dari gangguan jantung struktural atau fungsional yang
mengganggu kemampuan ventrikel untuk memenuhi atau mengeluarkan darah.
Hal ini ditandai dengan gejala spesifik, seperti dispnea dan kelelahan, dan tandatanda, seperti yang berhubungan dengan retensi cairan. Pasien dengan DM
memiliki peningkatan risiko terhadap gagal jantung, resiko relatif meningkat
sebanyak 10-15% per kenaikan satu unit hemoglobin terglikasi (Eurich et al,
2007). Studi Framingham menegaskan epidemiologi hubungan antara diabetes
dan heart failure (HF). Risiko heart failure (HF) meningkat 2,4 kali lipat pada
pria dan lima kali lipat pada wanita (Nesto, 2011).
Pada pengendalian DM di Indonesia selain mengupayakan perubahan
perilaku dan perencanaan makan juga dibutuhkan pengobatan dengan insulin yang
mempunyai durasi kerja yang berbeda-beda seperti insulin kerja singkat (short
acting), insulin kerja cepat (rapid acting), insulin kerja sedang (intermediate) dan
insulin kerja panjang (long acting). Selain insulin juga digunakan obat golongan
oral antidiabetes yang digunakan untuk DM dan yang

telah dipasarkan di

3

Indonesia digolongkan menjadi lima yakni sulfonilurea, meglitinid, biguanid,
penghambat α-glikosidase dan tiazolidinedion (Suherman, 2008). Dari kelima
golongan obat oral antidiabetik di atas memiliki mekanisme kerja yang berbeda,
namun mekanisme insulin sensitizing agent yakni golongan thiazolidinedione dan
metformin mampu menurunkan resiko kematian akibat gagal jantung dengan
diabetes mellitus tipe 2 (Molavi et al, 2007).
Berdasarkan studi insulin treatment of type 2 diabetes and outcomes in
patients with heart failure: a nested case-control study from the UK General
Practice Research Database menyatakan bahwa kondisi fisiologis stress akan
menyebabkan respon otonom yang merusak fungsi jantung karena aksi
katekolamin yang merangsang peningkatan kerja jantung selain itu juga terkait
dengan resistensi insulin yang meningkat dan hiperglikemia yang menyebabkan
stress metabolik lebih lanjut pada jantung. Dalam studi tersebut mengatakan
bahwa terapi insulin glukosa intensif dapat menurunkan resiko terhadap gagal
jantung. Selain itu pada studi kasus pasien diabetes tipe 2 dengan gagal jantung
tidak ditemukan adanya peningkatan mortalitas dengan adanya terapi insulin.
Penggunaan insulin yang independen terkait dengan disfungsi ventrikel kiri yang
secara klinis mengalami resisten insulin dan membutuhkan terapi insulin eksogen
untuk mengatasi hiperglikemia simptomatik (MacDonald et al, 2010).
Berdasarkan studi heart failure event with rosglitazone in type 2 diabetes
data from the record clinical trial menyatakan bahwa pengobatan yang sering
digunakan untuk komplikasi kardiomiopati diabetes adalah thiazolidinediones
(TZDs). Golongan thiazolidinediones (TZDs) merupakan Peroksisom Proliferator
Aktivator Reseptor Agonis (PPARG) yang meningkatkan sensitivitas insulin
dalam hati, jaringan adiposa, dan otot rangka, sehingga meningkatkan kontrol
glikemik (Komadja et al, 2010).
Berdasarkan

studi

yang

dilakukan

Komadja

dikatakan

bahwa

thiazolidinediones (TZDs) menginduksi penghambatan pengeluaran cairan
(retensi cairan) oleh karena itu ditekankan pada populasi yang beresiko terkena
Heart failure (HF) dalam uji klinis terkecuali pada orang dengan riwayat HF,
TZDs memicu sedikit peningkatan kejadian HF. Sementara dalam studi proaktif
pioglitazone yang terkait 6% kejadian HF rawat inap yang merupakan tindak

4

lanjut dari 3 tahun pengobatan pada orang dengan DM tipe 2 dan penyakit
makrovaskuler, sebelum terjadi infark miokard. Dari karakteristik pasien dengan
heart failure (HF) di atas dapat menerima terapi pengobatan menggunakan obat
lain seperti diuretik, β-bloker Adrenergik, ACE-inhibitor, Calcium-chanel bloker ,
nitrate, antiplatelet agent. Dari hasil penelitian diatas mendukung pedoman
pengobatan untuk pasien heart failure (HF) menggunakan TZDs. Pada pasien
heart failure (HF) yang diterapi dengan kombinasi diatas mengarah pada
kesembuhan (Komadja et al, 2010).
Berdasarkan studi lain yakni metformin therapy and outcome in patient
with advanced systolic heart failure and diabetes, dikatakan bahwa pemberian
obat oral antidiabetes metformin mampu memperbaiki kondisi akhir penderita
gagal jantung serta menurunkan mortalitas dan angka rawat inap kembali
dibandingkan dengan sulfonylurea. Studi selanjutnya mengenai keamanan
pemberian metformin yakni dengan dilakukannya studi terhadap pasien gagal
jantung sistolik tahap lanjut (klasifikasi New York Heart Association (NYHA) IIIIV) di sebuah pusat Gagal Jantung Ahmanson-UCLA Cardiomyopathy pada
1994-2008 menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna setelah pemantauan
selama 6 bulan pada kelompok metformin, dengan perbaikan ejeksi fraksi
mencapai 30+10%. Dengan menggunakan metode multivariat dengan penyesuaian terapi menggunakan ACE Inhibitor/ARB atau β-blocker, penggunaan
metformin menunjukkan kecenderungan perbaikan fungsi jantung. Mekanisme
kerja metformin dalam memperbaiki fungsi jantung dan survival rate diperkirakan
melalui pengaruh pada aktivitas adenosine monophosphate (AMP)-activated
protein kinase, sebuah enzim yang berperan sentral dalam homeostasis energi
jantung dan jaringan lainnya serta berperan pada patofisiologi kelainan
kardiovaskular dan metabolik. Bukti ini menunjukkan bahwa metformin bersifat
kardioprotektif tanpa dipengaruhi oleh efek antihiperglikemi. Dari studi
pemberian obat oral antidiabetes metformin dapat disimpulkan bahwa pemberian
obat oral antidiabetes metformin aman bagi penderita gagal jantung sistolik
dibandingkan dengan kelompok non-metformin (Shah et al, 2010).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui serta mempelajari pola penggunaan antidiabetes pada penderita DM

5

tipe 2 dengan gagal jantung. Dilakukan secara observasional dengan pengambilan
data secara prospektif di RSU. Saiful Anwar Malang.

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana pola penggunaan antidiabetes pada penderita DM tipe 2 dengan
gagal jantung di RSU. Dr. Saiful Anwar Malang?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pola penggunaan antidiabetes yang diterima pasien penderita
DM tipe 2 dengan gagal jantung terkait data kinik dan data laboratorium
pasien.
2. Mengkaji jenis, dosis, rute, dan frekuensi penggunaan antidibetes pada
pasien penderita diabetes melitus tipe 2 dengan gagal jantung.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
1. Mengetahui penatalaksanaan terapi pengobatan terhadap hasil terapi pada
pasien DM dengan gagal jantung sehingga farmasis dapat memberikan
asuhan kefarmasian dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan
lainnya.
2. Studi pendahuluan dan sumber informasi bagi peneliti selanjutnya untuk
menyempurnakan

dengan

melakukan

penelitian

sejenis

dengan

mengikutsertakan variabel yang lain.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
1. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan baik klinisi maupun
farmasis terutama berkaitan dengan pelayanan farmasi klinik pada kasus
antidiabetes untuk pasien DM dengan gagal jantung.
2. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam
merekomendasikan penggunaan obat di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.