Pengaruh Pemberian Yucang (Ekstrak Kayu Secang) Caesalpinia sappan L. Terhadap Perubahan Histopatologi Hipokampus Tikus (Rattus norvergicus Strain Wistar) yang Diinduksi Alkohol Secara Kronis

HASIL PENELITIAN
PENGARUH DIET MINYAK KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA TIKUS MODEL HIPERTENSI

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana
FakultasKedokteran

Oleh:
JEANNY DWI ADRIYANTI
201110330311144

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i


ii

iii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi.
Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak
menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan
organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi
ditemukan secara tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau
datang dengan keluhan lain. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.
Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas
ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2%
penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang
minum obat hipertensi (Departemen Kesehatan RI, 2012).

“The Sixth Report the Join National on Detection, Evaluation, and Treatment
of High Blood Pressure” mendefinisikan hipertensi sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya
di atas 90 mmHg atau lebih atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi (Susalit,
2009). Sebagian besar (90%) kasus hipertensi merupakan hipertensi primer, yang
tidak diketahui penyebabnya. Akibat dari hal tersebut tidak semua penderita
hipertensi memerlukan obat anti hipertensi. Upaya pengobatan yang lebih penting
dilakukan adalah mengeliminasi faktor risiko yang diduga berhubungan dengan

1

2

kejadian hipertensi tersebut. Pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa
dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi, yaitu terapi farmakologi dengan
menggunakan obat, dan terapi nonfarmakologi yaitu dengan modifikasi pola
hidup sehari-hari dan kembali ke produk alami (back to nature)(Bangun,2006).
Para peneliti berteori bahwa sebagian besar pasien hipertensi mengalami
defisiensi ubiquinon yang signifikan, yang mengarah pada defisiensi provitamin,
yakni senyawa yang mempercepat dan memaksimalkan potensi vitamin, yang

terbentuk secara alami (Kowalski, 2010).Beberapa keadaan tubuh membutuhkan
ubiquinonlebih banyak, namun ketersediaan dalam tubuh relatif berkurang, di
antaranya karena penambahan usia, gagal jantung, diabetes melitus, penyakit
Parkinson, serta kanker. Ubiquinondiproduksi sendiri oleh tubuh, di beberapa
organel sel, terutama mitokondria. Karena fungsinya yang berkaitan erat dengan
pembentukan energi maka organ-organ yang membutuhkan energi dalam jumlah
relatif banyak memiliki tingkat konsentrasi senyawa ini lebih banyak juga, seperti
jantung, hati, dan ginjal.

Adapun sumber makanan yang mengandung

ubiquinoncukup tinggi di antaranya jantung, hati, ginjal, serta daging sapi, ikan
sarden, makarel, minyak kedelai, dan minyak zaitun (Purnawan, 2012).
Di Indonesia kedelai dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran
rendah sampai ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (Rukmana dan
Yuyun,2013). Kedelai adalah komoditi terbesar setelah padi di Indonesia.
Kebutuhannya mencapai 2,3 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut 50%
dikonsumsi berupa tempe, 40% berupa tahu, dan 10% berupa minyak kedelai
(Buchori,2012).Minyak kedelai merupakan sumber nabati ubiquinon tertinggi.
Dalam 1 sendok makan minyak kedelai mengandung 1,3 mg ubiquinon (Higdon,


3

2012).Ubiquinon memicu vasodilatasi dengan menjaga kadar NO (Nitric Oxide)
pada pembuluh darah, sehinggamenurunkan resistensi perifer total (Wyman,
2010).

1.2.Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh diet minyak kedelai(Glycine max. L)

terhadap

perubahan tekanan darah pada tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain Wistar
model hipertensiyang diinduksi dengan L-NAME (NG Nitro L- Arginine Methyl
Esther) ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh diet minyak kedelai terhadap perubahan
tekanan darah pada tikus putih jantan (Rattus novergicus) strain Wistar
diinduksi dengan L-NAME (NG-nitro-L arginine methyl ester).

1.3.2. Tujuan Khusus
1. Membandingkan

tekanan

darah

tikus

putih

jantan

(Rattus

novergicus) strain Wistar antar kelompok perlakuan dengan
kelompok kontrol.
2. Mengetahui dosis optimaldari minyak kedelai dalam mempengaruhi
perubahan tekanan darah tikus putih jantan (Rattus novergicu) strain
Wistar pada penelitian ini.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai perngaruh diet
minyak kedelai terhadap perubahan tekanan darah.

4

2. Memberikan informasi yang berguna untuk penelitian lebih lanjut
mengenai diet minyak kedelai dalam menurunkan tekanan darah
pada tikus putih (Rattus Norvegicus ) strain Wistar Jantan yang
diinduksi dengan L-NAME (NG-nitro-L arginine methyl ester).
1.4.2. Manfaat Klinis
Mengetahui manfaat diet minyak kedelai

dalam menurunkan

tekanan darah.
1.4.3. Manfaat Masyarakat
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh diet
minyak kedelai dalam menurunkan tekanan darah.

2. Dapat dipublikasikannya terapi alternatif yang ekonomis dan mudah
didapat sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada obat-obat
hipertensi

yang

dijual

bebas

di

pasar,

namun

juga

mempertimbangkan terapi herbal yang tersedia di alam dengan efek
samping yang minimal.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Akar Kucing (Acalypha indica Linn) terhadap Jumlah Sel Purkinje Serebelum Tikus (Rattus novergicus strain wistar) yang Diinduksi Alkohol Secara Kronis

0 14 23

PENGARUH PEMBERIAN ALKOHOL SUB AKUT TERHADAP PERUBAHAN HISTOPATOLOGI HIPOKAMPUS TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS) STRAIN WISTAR

0 9 14

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR METHEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL

0 8 27

EFEK EKSTRAK Acalypha indica Linn TERHADAP FUNGSI MEMORI PADA TIKUS (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL SECARA KRONIS

2 34 15

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Acalypha indica Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HIPOKAMPUS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL SECARA KRONIS

0 5 23

Pengaruh Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L) Terhadap Histopatology Sel Hepar Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Yang Telah Diinduksi Alkohol

0 27 17

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL

0 3 26

UJI EFEK ANTIDIARE INFUSA KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI.

0 2 12

Key words: Hypolipidemic, sappan wood, Caesalpinia sappan L., antioxidants. PENDAHULUAN - UJI EFEK HIPOLIPIDEMIK EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN

0 0 11

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP KUALITAS DODOL GARUT

0 0 56