PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Acalypha indica Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HIPOKAMPUS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL SECARA KRONIS
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Acalypha indica Linn)
TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HIPOKAMPUS
TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG
DIINDUKSI ALKOHOL SECARA KRONIS
Oleh:
RYAN WIJAYANTI
09020112
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
(2)
ii
HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK (Acalypha indica Linn)
TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HIPOKAMPUS
TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG
DIINDUKSI ALKOHOL SECARA KRONIS
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh:
RYAN WIJAYANTI
09020112
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 24 April 2013
Pembimbing I
dr.Isbandiyah, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Bragastio S, MSc., Sp.M
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
(4)
iv
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Ryan Wijayanti ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 24 Maret 2013
Tim Penguji
dr.Isbandiyah, Sp.PD , Ketua
dr. Bragastio S, MSc., Sp.M , Anggota
(5)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul
“Pengaruh Pemberian Ekstrak Akar Kucing (Acalypha indica Linn) Terhadap Gambaran Histopatologi Hipokampus Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang Diinduksi Alkohol Secara Kronis”. Dalam penyelesaian tugas akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu yang diberikan selama ini.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus dosen wali atas saran, ilmu, dan arahan yang diberikan selama ini.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing II atas ilmu, bimbingan, dan dukungan yang diberikan selama penyelesaian tugas akhir ini.
4. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu dan motivasi yang diberikan selama ini.
(6)
vi
5. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu yang diberikan selama ini.
6. dr.Isbandiyah, Sp.PD selaku pembimbing I atas ilmu, bimbingan, dukungan, kesabaran, dan saran yang diberikan selama penyusunan karya tulis akhir ini.
7. dr. Bragastio S, MSc., Sp.M selaku pembimbing II atas ilmu, bimbingan, dukungan, kesabaran, dan saran yang diberikan selama penyusunan karya tulis akhir ini.
8. dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A selaku penguji atas ilmu, bimbingan, kritik, dan saran yang diberikan demi kesempurnaan karya tulis akhir ini. 9. dr. Moch. Bahrudin, Sp.S atas ilmu, bimbingan, dukungan, saran,
kesempatan, dan kemudahan yang diberikan sejak awal pengajuan judul hingga selesainya karya tulis akhir ini.
10.Seluruh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membekali banyak ilmu, pengalaman, dan nasihat selama ini. 11.Seluruh Staf TU dan laboran FK UMM (Pak Yono, Bu Rom, Mas Didit,
Mas Faisal, Mas Nyono, Mas Miftah, Pak Husnan, Pak Joko, Bu Fat, Mbak Emi, Mbak Dilla, Mbak Ema, dan Bu Tyas) atas bantuan yang diberikan selama ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya bila tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
(7)
vii
Malang, 24 April 2013
(8)
viii ABSTRAK
Wijayanti, Ryan. 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Acalypha indica Linn
Terhadap gambaran Histopatogi pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang Diinduksi Alkohol Secara Kronis. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr.Isbandiyah, (2) dr. Bragastio.
Latar Belakang: Alkohol dapat menginduksi terjadinya kerusakan pada lapisan hipokampus melalui pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS), perusakan struktur otak, dan toksisitas metabolit. Acalypha indica linn diduga mampu mencegah penipisan pada lapisan hipokampus dengan menghambat proses terjadinya kerusakan tersebut.
Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh ekstrak Acalypha indica linn terhadap gambaran histopatologi hipokampus tikus Rattus norvegicus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis..
Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel terbagi dalam 5 kelompok. Kelompok I merupakan kelompok normal; kelompok II diinduksi alkohol 20% peroral selama 25 hari; kelompok III, IV, dan V diinduksi alkohol 20% peroral dan ekstrak Acalypha indica Linn peroral (300 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, 500 mg/kgBB) selama 25 hari. Data diuji dengan Kruskal Wallis test.
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis Kruskal Wallis diperoleh nilai Sig 0,006 (P<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata ketebalan lapisan hipokampus pada masing-masing kelompok perlakuan.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak Acalypha indica Linn terbukti dapat mempertahankan kestabilan ketebalan lapisan hipokampus pada tikus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis.
Kata kunci: Lapisan hipokampus, Acalypha indica Linn, alkohol kronis.
(9)
ix ABSTRACT
Wijayanti, Ryan. 2013. The Effect of Extract Acalypha indica Linn to ` Hippocampus Histopatogical in Rat (Rattus norvegicus strain wistar)
which Induced by Chronic Alcohol. Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang. Advisor: (1) dr.Isbandiyah, (2) dr. Bragastio.
Background: Alcohol can induce this damage through the formation of ROS, destruction of brain structure and metabolite toxicity. Acalypha indica Linn was to be expected to prevent thinning in hippocampus tissue with prevent the process of that damage.
Objective: To prove the effect of Acalypha indica Linn extract to Hippocampus Histopatogical in Rat (Rattus norvegicus strain wistar) which induced by chronic alcohol.
Methods: This study was true experimental research using The Post Test Only Control Group Design The sample was divided into 5 groups. Group I is a normal group; Group II were induced 20% alcohol orally for 25 days; Group III, IV, and V were induced 20% alcohol orally and given Acalypha indica Linn extract orally (300 mg/kgBW, 400 mg/kgBW, 500 mg/kgBW) daily for 25 days. Data were tested with Kruskal-Wallis Test.
Findings: Based on the result of Kruskal Wallis analysis, Sig 0,006 (P<0,05) was obtained, and therefore, it was found that there was a significant differences of the average of thickness for each treatment group.
Conclution: Oral administration of Acalypha indica Linn extract was proven can maintain the hippocampus’s layer thickness of Rattus norvegicusstrain wistar rats which induced by chronic alcohol.
Kata kunci: hippocampus’s layer, Acalypha indica Linn, chronic alcohol
(10)
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR SINGKATAN ... v
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... .1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Acalypha Indica Linn ... 5
2.1.1 Deskripsi tanaman ... 5
2.1.2 Klasifikasi ... 6
2.1.3 Kandungan Kimia dan efek farmakologi ... 7
2.2 Hipokampus ... 8
2.2.1 Anatomi ... 8
2.2.2 Neuroanatomi ... 10
2.2.3 Fisiologi ... 12
2.2.4 Histologi ... 13
(11)
xi
2.3.1 Definisi ... 15
2.3.2 Klasifikasi ... 15
2.3.3 Farmako Kinetik... 16
2.3.3 Farmako Kinetik... 16
2.4 Efek Alkohol terhadap Hipokampus ... 20
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 23
3.2 Hipotesis Penelitian ... 24
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 25
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
4.3 Populasi dan Sampel ... 25
4.3.1 Populasi ... 25
4.3.2 Sampel ... 25
4.3.3 Estimasi Besar Penelitian ... 26
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 27
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 27
4.3.5.1 Kriteria Inklusi ... 27
4.3.5.2 Kriteria Eksklusi... 27
4.3.6 Variabel Penelitian ... 27
4.3.6.1 Variabel Bebas ... 27
4.3.6.2 Variabel Tergantung... 27
4.3.7 Definisi Operasional... 28
(12)
xii
4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 29
4.4.1 Alat Penelitian ... 30
4.4.2 Bahan Penelitian... 31
4.4.2.1 Alkohol 20% ... 31
4.4.2.2 Hewan Percobaan ... 31
4.4.2.3 Makanan Hewan Percobaan ... 31
4.4.2.4 Bahan untuk Sediaan ... 31
4.5 Prosedur Penelitian ... 32
4.5.1 Proses Adaptasi ... 32
4.5.2 Penentuan Dosis dan Pengenceran………32
4.5.3 Penentuan Dosis Ekstrak Acalypha indica linn……… 32
4.5.4 Percobaan ... 33
4.5.3.1 Pemberian Alkohol 30 hari ... 33
4.5.3.2 Pembuat Sediaan ... 34
4.5.3.2 Cara Kerja ... 36
4.5.4 Skema Penelitian ... 37
4.6 Analisis Data ... 38
4.6.1 Uji One Way Anova ... 38
BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 39
5.1.1 Ketebalan Lapisan Hipokampus ... 39
5.2 Analisis Data ... 43
(13)
xiii
5.2.1.1 Analisis Kruskal Wallis... 43
5.2.1.2 Uji t independent ... 44
5.2.1.3 Uji Korelasi ... 44
5.2.1.4 Hasil Uji Regresi ... 45
BAB 6 PEMBAHASAN ... 47
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
7.1 Kesimpulan ... 50
7.2 Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
(14)
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis HerbaAnting-anting ... 7 Tabel 2.2 Uji fitokimia ekstrak Acalypha Indica linn ... 7 Tabel 5.1 Ketebalan Lapisan Hipokampus ... 39
(15)
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Acalypha indica linn ... 6
Gambar 2.2 Anatomi hipokampus ... 8
Gambar 2.3 Serabut saraf afferen hipokampus ... 11
Gambar 2.4 Serabut saraf efferen hipokampus ... 11
Gambar 2.5 Histologi hipokampus normal ... 14
Gambar 2.6 Metabolisme Alkohol ... 18
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 23
Gambar 4.1 Skema Alur Penelitian ... 37
Gambar 5.1 Rata-rata Ketebalan Lapisan Hipokampus ... 41
Gambar 5.2 Gambar Histologi Lapisan Hipokampus Kelompok K (Kontrol Negatif) dengan perbesaran 400x ... 42
Gambar 5.3 Gambar Histologi Lapisan Hipokampus Kelompok A1 dengan perbesaran 400x ... 42
Gambar 5.4 Gambar Histologi Lapisan Hipokampus Kelompok A2 dengan perbesaran 400x ... 42
Gambar 5.5 Gambar Histologi Lapisan Hipokampus Kelompok A3 dengan perbesaran 400x ... 42
Gambar 5.6 Gambar Histologi Lapisan Hipokampus Kelompok A4 dengan perbesaran 400x ... 42
Gambar 5.7 Kurva Hubungan antara Dosis Ekstrak terhadap Ketebalan Lapisan Hipokampus ... 46
(16)
xvi
DAFTAR SINGKATAN
ADH : Alkohol dehidrogenase
ALDH : Aldehide dehidrogenase
ALDH2 : Aldehide dehidrogenase 2 ANOVA : Analysis of Variance
CA : Cornu Ammon
CYP2E1 : Cytochrome P450 2E1
FEAAs : Fatty acid ethyl esters
GABA :Gamma Aminobutyric Acid
HE : Hematoxillin-Eosin H2O : Hydrogen Oksida
H2O2 : Hydrogen Peroxide
LTP : Long-Term Potentiation
NAD+ : Nicotinamide Adenine Dinucloetide
NADP+ : Nicotinamide Adenine Dinucloetide, Oxidized form an electron carier
NADPH : Nicotinamide Adenine Dinucloetide Phopate
NMDA : N-methyl-D-aspartate
(17)
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Brick J, 2004, Handbook of The Medical Consequences of Alcohol and Drug Abuse,New York, The Haworth press,pp. 1.
Bengochea O, 1990, Effect of Chronic Alcoholism on The Human Hippocampus,
Histology and Histopathology 5, pp. 349-357.
Cumhur B, Serhat T, Ahmet A, 2003, The Effect of Chronic Ethanol Consumption and Ethanol Withdrawal on Serum Cholinesterase Activity in Rats, Alcohol & Alcoholism Vol.38, pp. 316-320.
Dentagen, 2006, Histology Atlas, diakses pada tanggal 28 januari 2013,<http://www.deltagen.com/target/histologyatlas/HistologyAtlas.html> Duke J A, 2009,List of chemicals of Acalypa australis L. In; Phytochemical and
Ethnobotanical Database, diaksespada tanggal 27 November 2011,<http://sun.ars-grin.gov:8080/npgspub/xsql/plantdisp.xsql?taxon=406> Fakhrurrazy, Rina S., Sri K.S., 2005, Perubahan Jumlah Sel Purkinje Cerebellum
dan Koordinasi Motorik Akibat Pemberian Alkohol pada Tikus, Berkala Neurosains, 6, pp. 27-36.
Felicia, 2009, Efek Neuroterapi Ekstrak Acalypha indica linn terhadap Musculus Gastrocnemius Katak yang dilumpuhkan menggunakan Pankuronium Bromida, Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ganong William F, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edk 22, EGC, Jakarta.Hal 431
Goodman & Gilman, 2008, Dasar Farmakologi Terapi Volume I, Jakarta, EGC. Hal 567-568
Gunawan, Sulistia G, 2007, Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
Guyton A, Hall J, 2006,Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 11th edn, Elseiver saunders. Philadelphia. Hal 771-790
Hasnawati, Sugito, Hary etal, 2009, Profil Kesehatan Indonesia 2008, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Hesselink, John R., 2005, The Temporal Lobe, diakses pada 12 Januari 2013, http://spinwarp.ucsd.edu/neuroweb/Text/br-800epi.htm
Ihwan N, Soedjono A, 2008, Pengaruh Pemberian Etanol Jangka Panjang Terhadap Memori Spatial Kerja pada Tikus, Jurnal Kedokteran Brawijaya, vol. XXIV, hh. 53-57.
(18)
xviii
Kahle W, 2000, Sistem Saraf dan Alat-alat Sensoris, Hipokrates, Jakarta. Hal 56-74
Katzung, Bertram G, 1997, Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 6, EGC, Jakarta. Hal.376-377
Laymena E,H., 2012, Pengaruh Formalin Peroral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histopatologis Otak Tikus Wistar, Semarang, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Mun’im A, 2011, Acalypha indica linn, diakses pada tanggal 23 Januari
2013,<http://herbalnet.healthrepository.org/handle/123456789/2573?mode=f ull&submit_simple=Show+full+item+record>
Nabawiyati, Sri, Soedjono A. & Marsetyawan HNE Soesatyo, 2003, Pengaruh pemberian alkohol secara kronis terhadap memori pada tikus (Rattus norvegicus), Berkala Ilmu Kedokteran, 35, pp. 1-8.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.
Patocka, Jiri, 2012, Natural Cholinesterase Inhibitor from Mushrooms, Department of Radiology and Toxicology, Faculty of Health and Social Studies, University of South Bohemia, pp. 40-44.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1977, Minuman Keras.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006, Pengawasan dan Pengendalian Impor, Pengedaran dan Penjualan, dan Perizinan Minuman Beralkohol
Plantamor, 2008, Anting-anting (Acalypha australis L.)Dalam : Informasi Dunia Tumbuhan, diakses pada tanggal 11 Oktober 2011,
<http://www.plantamor.com/index.php?about=yes>.
Stefanus G, 2009, Efek neuroterapi ekstrak Acalypha indica linn dosis 5mg dan 10mg secara eks vivo pada persambungan saraf-otot gastroknemius katak bufo melanosticus schneider, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Suswati L, 2012, Manfaat Ekstrak Akar Kucing (Acalypha Indica linn) Pada
Perubahan Struktur Neuron Hipokampus Post Hipoksia Serebri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Touretzky, David, 2011, Anatomy of The Hippocampus, Computational Model of Neuronal System, Lecture 3.2, pp 5-12.
Wright, Anthony, 2002, Chapter 5 : limbic system: Hippocampus [online], (diunduh 1 Desember 2012), tersedia dari:
(19)
xix
Zakhari,S , 2006, Overview: How Is Alcohol Metabolized by The Body, Alkohol Research and Health, Vol.29, pp. 245-253.
(20)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Alkohol merupakan suatu senyawa kimia yang mengandung gugus OH, sedangkan yang dikenal sebagai minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol etil alkohol (C2H5OH), yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat. Ada 3 golongan minuman berakohol, golongan A adalah minum beralkohol dengan kadar etanol 1% - 5%, minuman beralkohol dengan kadar etanol lebih dari 5% - 20% termasuk golongan B, dan Golongan C adalah minuman beralkohol dengan etanol lebih 20% - 45% (Kepmenkes, 1977).
Prevalensi Nasional minum alkohol selama 12 bulan terakhir pada tahun 2009 adalah 4,6%. Sebanyak 15 provinsi mempunyai prevalensi minum alkohol selama 12 bulan terakhir diatas prevalensi nasional, yaitu Sumatera Utara (6,1%), Kepulauan Riau (5,9%), Bali (6,4%), Nusa Tenggara Timur (17,7%), Kalimantan Barat (8,8%), Kalimantan Tengah (6,5%), Sulawesi Utara (17,4%), Sulawesi Tengah (8,9%), Sulawesi Selatan (5,9%), Sulawesi Tenggara (7,7%), Gorontalo (12,3%), Maluku (8,2%), Maluku Utara (7,4%), Papua Barat (8,1%), dan Papua (6,7%). Berdasarkan karakteristik umur, prevalensi peminum alkohol 12 bulan dan satu bulan terakhir mulai tinggi pada umur antara 15-24 tahun, yaitu sebesar 5,5% dan 3,5%, yang selanjutnya meningkat menjadi 6,7% dan 4,3% pada umur 25-34 tahun, namun kemudian turun dengan bertambahnya umur (Hasnawati, 2009).
(21)
2
Alkohol yang dikonsumsi secara kronis yaitu selama 25 hari akan meningkatkan Reaktif Oksigen Spesies dan menyebabkan penipisan pertahanan antioksidan di hipokampus (Ihwan, 2008).
Hipokampus adalah bagian utama dari otak manusia dan mamalia lainya yang merupakan bagian dari sistem limbik dan berperan penting dalam memori dan pembelajaran (Guyton, 2008).Hipokampus juga merupakan bagian dari otak yang rentan terhadap efek etanol karena memiliki kadar vitamin E endogen sebagai antioksidan yang lebih rendah dibanding bagian otak yang lainya (Ihwan, 2008).
Pada penelitian yang lain Fakhrurrazy (2005) membuktikan alkohol dapat menurunkan koordinasi motorik tikus strain wistar dan pada gambaran histopatologi di dapatkan penurunan jumlah sel purkinje.
Acalypha indica Linn atau yang banyak dikenal dikalangan masyarakat dengan sebutan anting-anting atau kucing-kucingan merupakan jenis tanaman semak yang biasa tumbuh subur di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.Sayangnya pemanfaatan sebagai bahan obat-obatan belum dikenal luas dikalangan masyarakat. Berbagai penelitian telah banyak membuktikan keefektifan sebagai tanaman obat. Kandungan zat aktif yang cukup tinggi di tanaman ini seperti alkaloid, antioksidan, dan minyak atsiri diduga mempunyai efek neuroprotektif. Acalypha indica linn telah terbukti merangsang kontraksi otot gastroknemius katak yang sebelumnya dilumpuhkan dengan pankuronium bromide(Stefanus, 2009).
Berdasarkan efek samping penggunaan alkohol terhadap gambaran histopatologi otak dan adanya efek neuroprotektif yang terkandung dalam
(22)
3
Acalypha indica linn sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka penulis merasa terdorong untuk mengetahui lebih jauh mengenai efek neuroprotektif
Acalypha indica linn terhadap kerusakan hipokampus akibat pemberian alkohol rutin dosis kronis dengan mengamati perubahan gambaran histopatologi. Namun, mengingat penelitian menggunakan alkohol tidak dapat dilakukan pada manusia, maka menggunakan tikus putih jantan Rattus norvegicus strain wistar.
1.2Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ekstrak Acalypha indica linn terhadap gambaran histopatologi hipokampus tikus putih jantan Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis?
1.3Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak Acalypha indica linn
terhadap gambaran histopatologi hipokampus tikus putih jantan Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis.
1.3.2Tujuan khusus
a. Mengetahui dosis ekstrak Acalypha indica linn yang memberikan efek neuroprotektif terhadap gambaran histopatologi hipokampus pada tikus putih jantan Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis.
b. Membuktikan hubungan dosis dan respon pemberian ekstrak Acalypha indica linn sebagai neuroprotektan yang diinduksi alkohol secara kronis.
(23)
4
1.4Manfaat penelitian 1.4.1Manfaat Akademik
Menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran terutama tentang efek neuroprotektif pemberian ekstrak Acalypha indica linn terhadap gambaran histopatologi hipokampus Tikus putih jantan
Rattus norvegicus strain wistar yang diinduksi alkohol 20%. 1.4.2Manfaat Praktis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang gambaran histopatologi pemberian ekstrak Acalypha indica linn terhadap tikus
Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol. 1.4.3Manfaat Klinis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang manfaat ekstrak
(1)
xviii
Kahle W, 2000, Sistem Saraf dan Alat-alat Sensoris, Hipokrates, Jakarta. Hal 56-74
Katzung, Bertram G, 1997, Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 6, EGC, Jakarta. Hal.376-377
Laymena E,H., 2012, Pengaruh Formalin Peroral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histopatologis Otak Tikus Wistar, Semarang, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Mun’im A, 2011, Acalypha indica linn, diakses pada tanggal 23 Januari 2013,<http://herbalnet.healthrepository.org/handle/123456789/2573?mode=f ull&submit_simple=Show+full+item+record>
Nabawiyati, Sri, Soedjono A. & Marsetyawan HNE Soesatyo, 2003, Pengaruh pemberian alkohol secara kronis terhadap memori pada tikus (Rattus norvegicus), Berkala Ilmu Kedokteran, 35, pp. 1-8.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.
Patocka, Jiri, 2012, Natural Cholinesterase Inhibitor from Mushrooms, Department of Radiology and Toxicology, Faculty of Health and Social Studies, University of South Bohemia, pp. 40-44.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1977, Minuman Keras.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006, Pengawasan dan Pengendalian Impor, Pengedaran dan Penjualan, dan Perizinan Minuman Beralkohol
Plantamor, 2008, Anting-anting (Acalypha australis L.)Dalam : Informasi Dunia Tumbuhan, diakses pada tanggal 11 Oktober 2011,
<http://www.plantamor.com/index.php?about=yes>.
Stefanus G, 2009, Efek neuroterapi ekstrak Acalypha indica linn dosis 5mg dan 10mg secara eks vivo pada persambungan saraf-otot gastroknemius katak bufo melanosticus schneider, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Suswati L, 2012, Manfaat Ekstrak Akar Kucing (Acalypha Indica linn) Pada
Perubahan Struktur Neuron Hipokampus Post Hipoksia Serebri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Touretzky, David, 2011, Anatomy of The Hippocampus, Computational Model of Neuronal System, Lecture 3.2, pp 5-12.
Wright, Anthony, 2002, Chapter 5 : limbic system: Hippocampus [online], (diunduh 1 Desember 2012), tersedia dari:
(2)
(3)
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Alkohol merupakan suatu senyawa kimia yang mengandung gugus OH, sedangkan yang dikenal sebagai minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol etil alkohol (C2H5OH), yang berpengaruh menekan
susunan saraf pusat. Ada 3 golongan minuman berakohol, golongan A adalah minum beralkohol dengan kadar etanol 1% - 5%, minuman beralkohol dengan kadar etanol lebih dari 5% - 20% termasuk golongan B, dan Golongan C adalah minuman beralkohol dengan etanol lebih 20% - 45% (Kepmenkes, 1977).
Prevalensi Nasional minum alkohol selama 12 bulan terakhir pada tahun 2009 adalah 4,6%. Sebanyak 15 provinsi mempunyai prevalensi minum alkohol selama 12 bulan terakhir diatas prevalensi nasional, yaitu Sumatera Utara (6,1%), Kepulauan Riau (5,9%), Bali (6,4%), Nusa Tenggara Timur (17,7%), Kalimantan Barat (8,8%), Kalimantan Tengah (6,5%), Sulawesi Utara (17,4%), Sulawesi Tengah (8,9%), Sulawesi Selatan (5,9%), Sulawesi Tenggara (7,7%), Gorontalo (12,3%), Maluku (8,2%), Maluku Utara (7,4%), Papua Barat (8,1%), dan Papua (6,7%). Berdasarkan karakteristik umur, prevalensi peminum alkohol 12 bulan dan satu bulan terakhir mulai tinggi pada umur antara 15-24 tahun, yaitu sebesar 5,5% dan 3,5%, yang selanjutnya meningkat menjadi 6,7% dan 4,3% pada umur 25-34 tahun, namun kemudian turun dengan bertambahnya umur (Hasnawati, 2009).
(4)
Alkohol yang dikonsumsi secara kronis yaitu selama 25 hari akan meningkatkan Reaktif Oksigen Spesies dan menyebabkan penipisan pertahanan antioksidan di hipokampus (Ihwan, 2008).
Hipokampus adalah bagian utama dari otak manusia dan mamalia lainya yang merupakan bagian dari sistem limbik dan berperan penting dalam memori dan pembelajaran (Guyton, 2008).Hipokampus juga merupakan bagian dari otak yang rentan terhadap efek etanol karena memiliki kadar vitamin E endogen sebagai antioksidan yang lebih rendah dibanding bagian otak yang lainya (Ihwan, 2008).
Pada penelitian yang lain Fakhrurrazy (2005) membuktikan alkohol dapat menurunkan koordinasi motorik tikus strain wistar dan pada gambaran histopatologi di dapatkan penurunan jumlah sel purkinje.
Acalypha indica Linn atau yang banyak dikenal dikalangan masyarakat dengan sebutan anting-anting atau kucing-kucingan merupakan jenis tanaman semak yang biasa tumbuh subur di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.Sayangnya pemanfaatan sebagai bahan obat-obatan belum dikenal luas dikalangan masyarakat. Berbagai penelitian telah banyak membuktikan keefektifan sebagai tanaman obat. Kandungan zat aktif yang cukup tinggi di tanaman ini seperti alkaloid, antioksidan, dan minyak atsiri diduga mempunyai efek neuroprotektif. Acalypha indica linn telah terbukti merangsang kontraksi otot gastroknemius katak yang sebelumnya dilumpuhkan dengan pankuronium bromide(Stefanus, 2009).
Berdasarkan efek samping penggunaan alkohol terhadap gambaran histopatologi otak dan adanya efek neuroprotektif yang terkandung dalam
(5)
3
Acalypha indica linn sebagaimana yang dijelaskan di atas, maka penulis merasa terdorong untuk mengetahui lebih jauh mengenai efek neuroprotektif Acalypha indica linn terhadap kerusakan hipokampus akibat pemberian alkohol rutin dosis kronis dengan mengamati perubahan gambaran histopatologi. Namun, mengingat penelitian menggunakan alkohol tidak dapat dilakukan pada manusia, maka menggunakan tikus putih jantan Rattus norvegicus strain wistar.
1.2Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ekstrak Acalypha indica linn terhadap gambaran histopatologi hipokampus tikus putih jantan Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis?
1.3Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak Acalypha indica linn terhadap gambaran histopatologi hipokampus tikus putih jantan Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis.
1.3.2Tujuan khusus
a. Mengetahui dosis ekstrak Acalypha indica linn yang memberikan efek neuroprotektif terhadap gambaran histopatologi hipokampus pada tikus putih jantan Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol secara kronis.
b. Membuktikan hubungan dosis dan respon pemberian ekstrak Acalypha indica linn sebagai neuroprotektan yang diinduksi alkohol secara kronis.
(6)
1.4Manfaat penelitian 1.4.1Manfaat Akademik
Menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran terutama tentang efek neuroprotektif pemberian ekstrak Acalypha indica linn terhadap gambaran histopatologi hipokampus Tikus putih jantan Rattus norvegicus strain wistar yang diinduksi alkohol 20%.
1.4.2Manfaat Praktis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang gambaran histopatologi pemberian ekstrak Acalypha indica linn terhadap tikus Rattus novergicus strain wistar yang diinduksi alkohol.
1.4.3Manfaat Klinis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang manfaat ekstrak Acalypha indica Linn sebagai efek neuroprotektif.