Kesesuaian Bio-Fisik Kawasan Untuk Habitat Satwa Buru Potensi Vegetasi Pakan

36

6. Kesesuaian Bio-Fisik Kawasan Untuk Habitat Satwa Buru

Pada umumnya habitat alami rusa berupa hutan, dataran terbuka, padang rumput, savana serta semak belukar. Padang rumput dan daerah terbuka lainnya digunakan untuk mencari makanan, sedangkan hutan dan semak belukar digunakan untuk tempat berteduh, melahirkan anak, berlindung atau sembunyi. Rusa merupakan salah satu jenis satwa yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Rusa dapat hidup pada tempat tempat dengan kemiringan lahan landai hingga yang sangat curam. Rusa jawa dapat diketemukan di dataran rendah hingga ketinggian 2600 m, dan rusa totol pada ketinggian 1000 – 2000 m dpl, sedangkan rusa bawean bahkan dapat ditemukan di hutan tanaman jati Direktorat PPA, 1978. Namun demikian, pada umumnya rusa lebih menyukai areal hutan dengan kemiringan lahan yang beragam. Berdasarkan penutupan lahan maka rusa lebih menyukai areal hutan jarang hingga sedang dan semak-belukar. Selain itu, pada umumnya, rusa memerlukan tegakan pepohonan untuk penorehan ranggah. Penorehan ranggah pada batang pohon berkaitan dengan siklus pertumbuhan biologis dan produksi hormon yang berperan dalam system reproduksi rusa jantan, juga berfungsi sebagai penanda teritorial. Gambar 10. Kawasan petak 9 Berdasarkan hal diatas, maka disimpulkan bahwa kawasan petak 9 memiliki kondisi bio-fisik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi habitat satwa buru rusa dan pemburu, sehingga memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan menjadi kawasan kebun buru. Hal ini dikarenakan kawasan petak 9 memiliki konfigurasi lahan yang beragam yaitu landai hingga berbukit yang disukai oleh rusa, tipe penutupan lahan yang mendukung yaitu berupa padang rumput, semak-belukar dan hutan tanaman, tidak ada enclave atau pemukiman 37 penduduk, memiliki jumlah jenis vegetasi sumber pakan yang cukup banyak serta aksesibilitas lokasi yang cukup mudah bagi pemburu. B . Karakteristik Habitat Satwa Buru

1. Potensi Vegetasi Pakan

Menurut Azis 1996 dan hasil wawancara dengan petugas penangkaran, diperoleh informasi beberapa jenis vegetasi yang biasa dimakan oleh rusa di kawasan petak 9. Berdasarkan hal itu, dari hasil analisis vegetasi yang dilakukan di areal petak 9, maka diperoleh jenis-jenis vegetasi baik tingkat tumbuhan bawah maupun tingkat pohon yang biasa dimakan rusa yang disajikan secara lengkap pada Tabel 7. Tabel 7. Jenis-jenis vegetasi yang biasa dimakan oleh rusa yang terdapat di areal petak 9 No. Nama daerah Nama ilmiah 1 Nangka Artocarpus heterophyllus 2 Pinus Pinus merkusii Jung et de Vriese 3 Nampong Leonotis nepetifolia 4 Alang-alang Imperata cylindryca 5 Jampang piit Panicum sp. 6 Rumput Geganjuran Paspalum sp. 7 Rumput paitan Axonopus compressus 8 Rumput jarum - 9 Rumput Kawat - 10 Rumput Bambu - 11 Rumput Ki Ampelas - 12 Rumput Ki Lalatu - 13 Rumput Giwang - 14 Rumput Paria - 15 Rumput Setaria - 16 Rumput berduri - 17 Rumput Gajah Penisettum purpureum 18 Sengon Paraserianthes falcataria 19 Petai Parkia speciosa 20 Mangga Mangifera indica 21 Waru laut Hibiscus tiliaceus 22 Mahoni Sweitenia sp. 23 Akasia Acasia mangium Sumber. Abdul Azis, 1996 dan wawancara dengan petugas PRJ. Berdasarkan hal di atas, maka jelas terlihat bahwa kawasan petak 9 mempunyai potensi yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai kebun buru dilihat dari segi pakan bagi satwa buru yang cukup melimpah. 38

2. Produktivitas Hijauan Pakan