Daya Dukung Habitat Kesesuaian Kondisi Bio-Fisik Kawasan Sebagai kebun Buru

39 segarhatahun. Jika luas total penangkaran rusa adalah 5 ha, maka produktivitas hijauan pakan untuk seluruh areal penangkaran adalah 187.920 kg berat segartahun, sedangkan jika luas total padang rumput di kawasan petak 9 adalah 53,5 ha maka produksi hijauan pakan untuk seluruh kawasan petak 9 adalah 5.083.356 kg berat segartahun. Produktivitas hijauan pakan di dalam dan di kawasan petak 9 disajikan secara lengkap pada Tabel 8 dan 9. Tabel 8. Produktivitas hijauan di dalam Penangkaran Rusa Jonggol Musim Jumlah Bulan Jumlah Hari Produktivitas Hijauan kghahari Produktivitas Hijauan Kghatahun Penghujan 8 240 125,28 30.067,2 Kemarau 4 120 62,64 7.516,8 Jumlah 37.584 Tabel 9. Produktivitas hijauan di kawasan petak 9 diluar penangkaran Musim Jumlah Bulan Jumlah Hari Produktivitas Hijauan kghahari Produktivitas Hijauan Kghatahun Penghujan 8 240 316,72 76.012,8 Kemarau 4 120 158,36 19.003,2 Jumlah 95.016 Berdasarkan Tabel 8 dan 9, jelas terlihat bahwa produktivitas hijauan pakan yang ada di kawasan petak 9 lebih besar hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan produktivitas hijauan pakan di dalam penangkaran rusa. Menurut Mcllroy 1964 dalam Azis 1996, hal ini karena dipengaruhi berbagai faktor diantaranya yang paling berpengaruh adalah faktor grazing pengembalaan, intensitas injakan satwa akibat banyaknya jumlah satwa yang merumput di dalam penangkaran. Oleh karena itu, berdasarkan produktivitas hijauan pakan dapat dikatakan bahwa areal petak 9 cukup mendukung atau potensial bagi habitat satwa buru maupun bagi pengembangan kawasan buru khususnya kebun buru.

3. Daya Dukung Habitat

Luas areal padang rumput di kawasan petak 9 sekitar 53,5 ha merupakan komponen habitat yang berfungsi sebagai sumber kebutuhan pakan bagi rusa di dalamnya. Menurut Hazel 1995 dalam Priyono 2006, habitat yang terbaik bagi rusa adalah rusa adalah campuran yang beragam antara semak, pepohonan dan tipe cover yang berbeda-beda. Selain memakan ranting, dedaunan, rerumputan, semak, dan tumbuhan berbatang lunak lainnya, rusa juga memakan jagung, biji- 40 bijian, buah-buahan dan jamur. Kawasan petak 9 memiliki topografi yang bergelombang dan berbukit, maka nilai proper use yang digunakan adalah 45. Untuk kepentingan manajemen penangkaran, perkiraan kebutuhan rusa pada tingkat paling aman adalah menghitung kebutuhan anak rusa dianggap sama dengan kebutuhan rusa dewasa Asraf, 1980. Menurut Mukhtar 1996, rata-rata konsumsi rumput oleh rusa adalah 4,42 kg berat segarekorhari atau 1.591,2 kg berat segarekortahun. Berdasarkan data tersebut, jika produktivitas total hijauan pakan di dalam Penangkaran Rusa Jonggol adalah 187.920 kg berat segartahun, dan karena Penangkaran Rusa Jonggol berdasarkan pengamatan di lapangan memiliki topografi datar dan bergelombang, maka diasumsikan proper usenya adalah 70 sehingga diperoleh daya dukung di dalam Penangkaran untuk rusa adalah 83 ekor. Pada penelitian sebelumnya, Abdul Azis 1996 mendapatkan bahwa daya dukung untuk Penangkaran Rusa Jonggol adalah 118 ekor. Perbedaan ini mungkin disebabkan karena faktor kesuburan tanah, perubahan iklim, intensitas injakan satwa, serta perbedaan sumber pakan rusa yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas penangkaran, dahulu rusa selain diberikan pakan suplemen seperti ubi dan dedak, juga masih sering diberikan pakan tambahan setiap harinya dari rumput yang berada di luar kandang penangkaran dengan metode pemberiannya hanya disebarkan di tanah, sedangkan saat ini tidak lagi ada pemberian pakan rumput tambahan dari luar kandang penangkaran secara rutin dan sebagian besar mengandalkan rumput dari dalam penangkaran serta makanan suplemen seperti ubi, dan dedak. Berdasarkan wawancara dengan petugas, kebijakan ini dilakukan guna menghemat biaya operasional seperti untuk perawatan padang rumput di luar penangkaran dan membayar gaji atau upah karyawan yang bertugas memelihara padang rumput di luar penangkaran. Kemudian, jika total produktivitas hijauan pakan di kawasan petak 9 adalah 5.083.356 kg berat segartahun dan proper usenya adalah 45, maka di duga daya dukung kawasan petak 9 untuk rusa adalah 1.438 ekor. Daya dukung di dalam penangkaran dan kawasan petak 9 disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Daya dukung habitat berdasarkan produktivitas hijauan pakan. Lokasi p.u P kgtahun K ekor Di dalam penangkaran 70 187.920 83 Areal Petak 9 45 5.083.356 1.438 41

C. Karakteristik dan Parameter Demografi Rusa 1. Ukuran Populasi

Populasi merupakan kelompok organisme yang terdiri dari individu- individu satu spesies yang mampu menghasilkan keturunan yang sama dengan tetuanya Alikodra, 2002. Menurut Tarumingkeng 1994 populasi merupakan sehimpunan individu atau kelompok suatu jenis makhluk hidup yang tergolong satu spesies, dan pada waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh dari petugas di lapangan dan dari KBM Wisata Bandung, diperoleh jumlah total populasi rusa yang ada di dalam Penangkaran Rusa Jonggol pada tahun 2005 berjumlah 71 ekor. Namun pada bulan Juli tahun 2006, jika tidak ada pengaruh atau pengurangan dari penjualan rusa maka jumlah rusa di Penangkaran Rusa Jonggol bertambah menjadi sebanyak 73 ekor. Hal ini dikarenakan adanya kelahiran 2 ekor anak rusa bawean. Jumlah total populasi Rusa di Penangkaran Rusa Jonggol jika tidak ada pengaruh dari penjualan rusa disajikan secara lengkap pada Tabel 11. Tabel 11. Jumlah total populasi rusa di Penangkaran Rusa Jonggol Keterangan Populasi Tahun2005 Populasi Juni Tahun 2006 Jantan 28 ekor 28 ekor Betina 29 ekor 29 ekor Anakan 14 ekor 16 ekor Jumlah 71 ekor 73 ekor Sumber. KBM Wisata Bandung Gambar 12. Rusa di dalam penangkaran Rusa pada penangkaran dikembangbiakan secara alami tanpa ada penanganan khusus dari petugas. Rusa dibiarkan berkembang biak, kawin dan beranak dan membesarkan anak sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, terdapat tiga jenis rusa yang ada di dalam Penangkaran Rusa Jonggol yaitu rusa jawa, bawean dan totol. Jumlah populasi masing-masing jenis rusa di