Cr Pengaruh "Gas Kick Incident" terhadap Kandungan Logam Berat Ba, Cd, dan Cr di Dalam Tanah dan Jaringan Tanaman Padi

10.21 8.53 5.34 4.75 5.39 5.39 0.47 0.62 2 4 6 8 10 12 LC LL Lokasi C r m g k g Tanah Awal Tanah Kedua Akar Jeram i logam berat oleh jaringan tanaman sebesar 0.00011 kgha jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang terdapat di dalam tanah awal sebesar 3.64 kgha. Begitu juga dengan lokasi LL, yang mana penyerapan logam Cd oleh jaringan tanaman sebesar 0.000097 kgha jauh lebih rendah dibandingkan deng terdapat di dalam tanah awal sebesar 3.36 kgha. Menurut laporan Peralta et al., 2000 aplikasi Cd pada alfalfa dengan takaran 5 ppm meningkatkan pertumbuhan akar 22.0 sedangkan pemberian Cd pada takaran 10 ppm menurunkan ukuran akar 6.0 dibandingkan dengan kontrol. Selanjutnya pemberian Cd dengan takaran 20 dan 40 ppm terus menurunkan ukuran akar.

c. Cr

Kandungan logam Cr di dalam tanah pada lokasi LC dan LL pada pengamatan awal lebih rendah dibandingkan dengan pengamatan tanah kedua Gambar 5. Kandungan logam Cr lokasi LC pada pengamatan tanah awal 5.34 mgkg sedangkan pada pengamatan kedua 10.21 mgkg. Kandungan logam Cr pada lokasi LL pengamatan tanah awal 4.75 mgkg dan pada pengamatan tanah kedua 8.53 mgkg. Selisih kandungan Cr antara pengamatan tanah awal dan pengamatan tanah kedua memperlihatkan bahwa gas kick incident tidak berkontribusi pada akumulasi logam berat di dalam tanah Gambar 6. Gambar 6. Perbandingan Kandungan Logam Cr pada Pengamatan Tanah Awal, Kedua, Akar Tanaman, dan Jerami di Lokasi LC dan LL. 21 Logam Cr yang di absorbsi oleh akar tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdeteksi pada pengamatan tanah pertama. Pada pengamatan tanah pertama nilai rataan kandungan Cr yaitu 5.34 mgkg, sedangkan yang di absorbsi oleh tanaman 5.39 mgkg. Kandungan Cr dalam akar cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pengamatan tanah kedua yaitu 10.21 mgkg. Hasil konversi logam Cr dalam kgha menunjukkan bahwa Cr yang diserap baik oleh akar sebesar 0.000066 kgha dan jerami sebesar 0.00085 kgha baik pada lokasi LC maupun lokasi LL jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang terdapat di dalam tanah pada pengamatan tanah pertama dan kedua. Absorbsi logam berat oleh jaringan tanaman terlihat tidak dipengaruhi oleh adanya kejadian gas kick. Perbandingan kandungan logam Cr dalam tanah dan jaringan tanaman dalam kgha dapat dilihat pada Gambar 7. Menurut laporan Gyawali and Lekhak 2006, peningkatan Cr lebih mengurangi panjang akar dibandingkan dengan batang dan pada akhirnya semua kultivar kehilang akarnya pada pemberian 200 ppm larutan Cr, meskipun pada konsentrasi tersebut batangnya telah muncul. Gambar 7. Perbandingan Kandungan Logam Cr pada Pengamatan Tanah Awal, Kedua, Akar Tanaman, dan Jerami di Lokasi LC dan LL dalam kgha. 22

d. Logam berat di dalam beras