stres baru. Berawal dari banyaknya masalah dan stres inilah, banyak orang yang
mengkonsumsi obat-obatan
terlarang. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku agresif yang tersebut di atas, saling terkait satu
sama lain dan akan saling mempengaruhi. Dari ke tiga pendapat di atas, terdapat beberapa kesamaan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat agresivitas anak tentu berbeda dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat agresivitas pada usia remaja
ataupun usia dewasa. Kekuasaan dan kepatuhan, efek senjata, alkohol dan obat-obatan tentu tidak termasuk dalam penyebab agresi pada anak usia
dini. Faktor tersebut tentu menjadi penyebab timbulnya agresi pada usia remaja dan dewasa. Jadi, faktor-faktor penyebab terjadinya agresivitas
pada orang dewasa dan remaja berbeda dengan faktor-faktor penyebab agresivitas pada anak usia dini.
4. Tipe-tipe Perilaku Agresi
Proses tumbuh kembang anak merupakan masa penentuan untuk pembentukan jati diri anak di masa selanjutnya. Proses tumbuh kembang
antara anak yang satu dengan anak yang lain tidak sama. Terdapat keunikan-keunikan tersendiri pada setiap individunya. Begitu pula dengan
kemunculan perilaku agresif pada anak. Perilaku agresif yang muncul dari setiap anak mempunyai ciri tersendiri dan bermacam-macam bentuknya.
Perilaku agresi menurut Berkowitz dalam Koeswara, 1988: 5
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Agresi instrumental instrument aggression yaitu agresi yang dilakukan oleh organisme atau individu sebagai alat untuk mencapai
tujuan tertentu. b. Agresi benci hostile aggression yaitu agresi yang dilakukan semata-
mata sebagai pelampiasan keinginan untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau kematian pada sasaran atau korban.
Perilaku agresi dibedakan menjadi dua, yaitu agresi instrumental dan agresi benci. Agresi instrumental lebih menekankan pada pencapaian
tujuan. Anak mempunyai suatu tujuan dan mewujudkan tujuannya tersebut dengan melakukan agresi. Sedangkan agresi benci dilakukan hanya untuk
melampiaskan keinginan menimbulkan kerusakan, kesakitan pada sasaran. Agresi ini dilakukan hanya sekedar keinginan yang tujuannya hanya
merusak dan menyakiti, belum ada tujuan yang sejelas agresi instrumental. Agresi instrumental lebih terencana daripada agresi benci. Bentuk agresi
ini masih terlalu luas. Pembagian agresi yang lebih lengkap diajukan oleh Kenneth
Moyer dalam Koeswara, 1988: 6 yang merinci agresi ke dalam tujuh tipe agresi, yaitu sebagai berikut:
a. Agresi predatori, yaitu agresi yang dibangkitkan oleh kehadiran objek alamiah mangsa. Agresi predatori ini biasanya terdapat pada
organisme atau species hewan yang menjadikan hewan dari species lain sebagai mangsanya.
b. Agresi antar jantan, yaitu agresi yang secara tipikal dibangkitkan oleh kehadiran sesama jantan pada suatu species.
c. Agresi ketakutan, yaitu agresi yang dibangkitkan oleh tertutupnya kesempatan untuk menghindar dari ancaman.
d. Agresi tersinggung, yaitu agresi yang dibangkitkan oleh perasaan tersinggung atau kemarahan, respon menyerang muncul terhadap
stimulus yang luas tanpa memilih sasaran baik berupa objek-objek hidup maupun objek-objek mati.
e. Agresi pertahanan, yaitu agresi yang dilakukan oleh organisme dalam rangka mempertahankan daerah kekuasaannya dari ancaman atau
gangguan anggota speciesnya sendiri. Agresi pertahanan ini disebut juga agresi teritorial.
f. Agresi maternal, yaitu agresi yang spesifik pada species atau organisme betina induk yang dilakukan dalam upaya melindungi
anak-anaknya dari berbagai ancaman. g. Agresi instrumental, yaitu agresi yang dipelajari, diperkuat
reinforced dan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tipe-tipe agresi di atas lebih mengerucut daripada tipe agresi yang
disampaikan sebelumnya. Pembagian tipe agresi di atas, mempermudah untuk menganalisa perilaku agresif yang terjadi pada manusia. Penyebab
dan tujuan manusia melakukan agresipun dapat dilihat dengan jelas. Manusia melakukan agresi dengan tujuan dan penyebab yang berbeda-
beda, dan perilaku agresif yang akan dimunculkan pada setiap manusiapun
akan berbeda-beda. Perilaku agresif anak-anak dengan remaja ataupun orang dewasa, pasti terdapat perbedaan.
Berdasarkan pembagian
tipe-tipe perilaku
agresif yang
diungkapkan oleh beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe perilaku agresif yang nampak pada manusia yaitu agresi
instrumental, agresi benci, agresi predatori, agresi antar jantan, agresi ketakutan, agresi tersinggung, agresi pertahanan, dan agresi maternal.
Untuk tipe agresivitas anak usia dini yang lebih sering nampak yaitu agresi instrumental, agresi benci, agresi ketakutan, dan agresi tersinggung. Pada
remaja dan orang dewasa, tipe perilaku agresi yang nampak akan lebih bermacam-macam. Hal ini terjadi karena remaja dan orang dewasa
memiliki faktor pemicu agresi yang lebih banyak daripada anak usia dini.
5. Jenis-jenis Perilaku Agresif