34 dengan bagian yang tidak dikonsumsi, dan 6 hasil tonha, yaitu produktivitas
biji sorgum yang dihasilkan per hektar dengan faktor koreksi sebesar 20. Produktivitas bioetanol dengan sumber nira batang steam juice dihitung
dengan mengukur : 1 total sugar , yaitu kandungan gula total atau gula terlarut yang terdapat pada nira batang sorgum, 2 bobot batang kgha, yaitu
bobot batang sorgum yang telah dibersihkan dari daun dan kelopak daunnya, dan 3 produksi nira literha, yaitu jumlah nira steam juice yang dihasilkan dari
perasan batang sorgum.
Analisis Data
Data hasil pengamatan berupa variabel komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil dianalisis melalui sidik ragam, pendugaan ragam dan koefisien
ragam genetik, pendugaan nilai heritabilitas dalam arti luas, analisis korelasi, analisis lintasan, analisis diskriminan, dan indeks seleksi. Sedangkan evaluasi
terhadap keragaan hasil bioetanol dianalisis dengan sidik ragam dan seleksi terhadap 10 galur mutan dengan hasil bioetanol tertinggi.
1. Sidik ragam analysis of variant
Sidik ragam atau analisis ragam digunakan untuk melihat ada tidaknya keragaman pada populasi genotipe sorgum yang dibudidayakan pada lahan kering
bertanah masam. Sumber keragaman berdasarkan model percobaan ini terdiri atas perlakuan P, genotipe G, kontrol K, interaksi genotipe dan kontrol GxK,
serta galat percobaan
ε
. Model linier aditif dalam percobaan ini adalah:
Keterangan: Y = nilai pengamatan
µ
= nilai rata-rata umum P = perlakuan genotipe dan kontrol
G = genotipe galur mutan dan varietas K = kontrol B-76 dan B100
GxK = interaksi antara genotipe dan kontrol
ε
= galat percobaan. Y =
µ
+ P + G + K + GxK +
ε
35
2. Pendugaan ragam dan koefisien ragam genetik
Pendugaan komponen ragam yang terdiri dari ragam genetik, ragam fenotipik, dan ragam lingkungan menggunakan metode Baihaki 1982, dengan
rumus sebagai berikut: Ragam lingkungan
σ
2 e
= Kuadrat Tengah Galat
Ragam fenotipik
σ
2 p
= Kuadrat Tengah Genotipe
Ragam genetik
σ
2 g
= Ragam fenotipik – Ragam lingkungan
Sedangkan nilai Koefisien Ragam Genetik KVG yang digunakan untuk menduga luas atau sempitnya ragam genetik yang dimiliki oleh suatu karakter
dihitung dengan menggunakan rumus Knight 1979, sebagai berikut:
Keterangan:
σ
2 g
= ragam genetik, dan x = rata-rata populasi
Pendugaan luas dan sempitnya nilai koefisien ragam genetik KVG digunakan pendekatan Alnopri 2004, yaitu: sempit 0-10, sedang 10-20
dan luas 20
3. Heritabilitas dalam arti luas
Heritabilitas dalam arti luas merupakan proporsi ragam genetik total terhadap ragam fenotipe yang dinyatakan dalam satuan persen. Seleksi akan
efisien pada karakter yang mempunyai nilai heritabilitas tinggi, karena keragaan fenotipenya sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik.
Nilai heritabilitas dalam arti luas dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu rendah jika h
2 bs
≤ 0,2; sedang 0,2 ≤ h
2 bs
≤0,5; dan tinggi jika h
2 bs
0,5 McWhirter, 1979; Stanfield, 1983. Pendugaan nilai heritabilitas dalam arti luas dihitung
berdasarkan analisis ragam menurut metode yang dikemukakan oleh Singh dan Chaudhary 1979 sebagai berikut:
Keterangan: h
2 bs
= heritabilitas arti luas, σ
2 g
= ragam genetik, dan σ
2 p
= ragam fenotipik
h
2 bs
=
p g
2 2
x
100 KVG =
x
g 2
x 100
36
4. Analisis korelasi sederhana simple correlation