4.1.2 Lingkungan Sekitar
Gambar 21. Peta Wilayah Kecamatan Kesesi Sumber: www.pekalongankab.go.id
Daerah kecamatan Kesesi merupakan daerah yang subur karena sebagian besar hasil pertanian di Kabupaten Pekalongan diperoleh dari sawah-sawah milik
petani di kecamatan kesesi. Selain itu penduduk di kecamatan Kesesi banyak yang memiliki kebun-kebun di sekitar tempat mereka tinggal, khususnya kebun pisang.
Tanaman pisang tumbuh subur disetiap pelosok desa wilayah kecamatan Kesesi. Pemanfaatan pisang oleh penduduk biasanya adalah dengan menjual buah dan
daunnya.
Tabel 4.8. Data profil kecamatan Kesesi
No Uraian Data
JmlSatuanKeterangan 1 Tinggi dari permukaan laut m
40 2 Letak Posisi Kecamatan
Dataran Rendah 3 Letak Posisi Desa
23 Dataran Rendah 4 Lahan Sawah ha
3.507,97 5 Lahan Bukan Sawah ha
3.343,06 6 Jumlah Desa
23 7 Jumlah Penduduk
61.228 8 Jumlah laki - laki
30.022 9 Jumlah Perempuan
31.206 Sumber: www.pekalongankab.go.id
Penduduk kecamatan Kesesi berjumlah 61.228 jiwa dan mayoritas bekerja sebagai petani. Banyak penduduk memiliki kebun yang ditanami pisang. Hal ini
menjadi satu pertimbangan oleh guru dalam memilih materi berkarya seni rupa dua dimensi teknik kolase dengan memanfaatkan pelepah pisang. Guru mata
pelajaran seni budaya memanfaatkan pelepah pisang yang ada di sekitar sekolah sebagai media berkarya siswa SMP N 1 Kesesi. Berdasarkan hal tersebut maka ini
menjadi suatu kajian yang menarik untuk diteliti.
Gambar 22 dan 23. Tanaman pisang di kebun penduduk Sumber: Foto hasil rekaman peneliti
4.2 Pembelajaran Seni Rupa dengan Memanfaatkan Pelepah
Pisang sebagai Media Berkarya Dua Dimensi Teknik Kolase pada Siswa Kelas IX G SMP N 1 Kesesi
Pembelajaran seni rupa yang dilaksanakan di SMP N 1 Kesesi berpedoman pada KTSP. Guru memberikan materi dengan mengacu pada SKKD untuk setiap
jenjang kelasnya. Berdasarkan SKKD tersebut guru merancang bahan ajar, memilih pendekatan, strategi, metode, dan evaluasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala SMP N 1 Kesesi, diketahui
bahwa guru mata pelajaran seni budaya ada dua orang. Kepala Sekolah mengatakan bahwa guru seni budaya yang berkompeten adalah guru yang sesuai
dengan bidang keahliannya. Pembelajaran seni rupa yang berlangsung di SMP N 1 Kesesi sudah cukup baik, tetapi belum bisa memunculkan anak-anak yang
memiliki potensi di bidang seni. Hal tersebut dikarenakan guru hanya mengejar target kurikulum. Guru tidak melihat bakat-bakat anak yang ada, kalaupun muncul
anak yang pintar di bidang seni itu dikarenakan oleh faktor di luar sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran seni budaya
kelas IX menuturkan bahwa pembelajaran seni budaya yang berlangsung di SMP N 1 Kesesi secara umum ada tiga submata pelajaran, yakni seni rupa, seni musik,
dan seni tari. Pada awal semester digunakan oleh guru untuk mengajarkan submata pelajaran seni rupa dari bulan Juli sampai dengan pertengahan bulan
September. Submata pelajaran seni musik dilaksanakan dari pertengahan bulan September sampai dengan bulan Oktober. Pada bulan Nopember sampai dengan