52
Seni Tari Kelas X
Setiap gerak yang diungkapkan dalam tarian apa pun tidak lepas dari berbagai aturan sesuai
dengan tuntutan tarian atau petunjuk dari penata tarinya. Oleh karena itu, gerakan dalam komposisi
tari selalu bermotivasi atau memiliki alasan-alasan tertentu. Salah satu contohnya adalah gerakan trisik
dalam tarian Jawa. Penari melakukan gerakan ter- sebut dengan posisi kaki dijinjitkan dan langkah-
langkah pendek lari-lari kecil. Jika tidak seperti itu, gerakan trisik yang dilakukan dianggap salah.
Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerak-gerak suatu tarian memiliki aturan
dan batasan jangkauan gerak yang ditentukan menurut norma-norma tarian tersebut. Jadi, gerak
tari memiliki jangkauan gerak tertentu. Artinya, setiap gerak tari memiliki batas ruang gerak
tertentu.
Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang di- ungkapkan oleh penari, terdapat perubahan,
perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan.
Selanjutnya, kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memberikan kesan menarik dan penuh kekuatan. Di sinilah letak potensi lahirnya dinamika ruang.
c. Tempo atau waktu
Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian
gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melakukan beberapa gerakan, secara langsung akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya. Dalam
peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Hal itu menunjukkan bahwa dalam penyajian sebuah tarian
banyak ditemukan waktu atau tempo sebagai sisipan antargerak, walaupun sisipan waktu tersebut hanya sekejap. Oleh karena itu,
unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang adalah waktu atau tempo.
Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme
gerak adalah elemen atau detail waktu dari awal sampai berakhirnya suatu gerak atau rangkaian
gerak. Adapun tempo adalah ukuran waktu untuk menyelesaikan suatu rangkaian gerak atau gerakan-
gerakan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini
Gambar 3.26 menunjukkan seorang penari berlari-lari kecil dari arah belakang menuju arah
depan. Tempo dalam gerakan tersebut merupakan sejumlah waktu yang diperlukan penari untuk
bergerak dari belakang sampai ke depan. Adapun ritme geraknya dapat dilihat dari detail-detail waktu
atau irama langkah kaki penari.
Gambar 3.26 Penari melakukan gerak tari Gambar 3.25 Gerak trisik pada tarian Jawa
Dok. Penerbit
Dok. Penerbit
53
Seni Tari Kelas X
3. Tata Rias dan Tata Busana
Pada mulanya, para penari memakai pakaian sesuai dengan apa yang dipakai saat itu. Dalam perkembangan selanjutnya, pakaian atau busana tari diatur dan ditata sesuai dengan
kebutuhan tarian. Hal utama yang harus diperhatikan dalam penataan busana tari adalah busana harus enak dipakai, tidak mengganggu gerak-gerak tari, menarik, dan enak di-
pandang. Jika perlu, murah harganya dan mudah didapat. Penataan busana tari setiap daerah memiliki keunikan sendiri. Berikut ini beberapa contoh busana yang dipakai dalam
penyajian tari Nusantara. Untuk menunjukkan dinamika tempo atau waktu, seorang penari harus mampu
mengatur irama gerak. Selain itu, penari harus betul-betul cermat dan penuh kontrol dalam mengatur perubahan-perubahan dari ritme atau irama yang cepat ke yang
lambat atau dari tempo yang pendek ke tempo yang panjang.
2. Iringan atau Musik Tari
Di depan sudah disebutkan bahwa tari adalah suatu gerak yang ritmis. Jadi, iringan dan gerak dalam karya tari merupakan dua unsur yang saling mengisi dan membantu.
Gerak ritmis dalam suatu tarian dapat diperkuat dan diperjelas dengan iringan. Iringan tari umumnya berupa suara atau bunyi-bunyian. Sumber bunyi sebagai iringan tari yang
pertama adalah manusia sendiri.
Bangsa-bangsa primitif menari-nari dengan musik pengiring berupa teriakan-teriakan. Anak kecil menari-nari dengan iringan nyanyian suara ibu atau inang pengasuhnya. Pada
tingkat berikutnya, demi keserempakan gerak, tarian dilakukan dengan iringan tepuk tangan. Contoh tarian yang dikuatkan dengan suara tepukan tangan di perut adalah tari Seudati
dari Aceh. Hal itu dapat kamu lihat pada gambar 3.27.
Setelah mengalami perkembangan zaman, musik untuk iringan tari tidak hanya berasal dari manusia sendiri. Iringan tari mulai menggunakan alat bunyi-bunyian yang dimainkan
dengan dipukul, ditiup, dan dipetik. Pada gambar 3.28 dapat kamu lihat beberapa alat bunyi-bunyian yang digunakan sebagai iringan tari.
Gambar 3.28 Berbagai alat bunyi-bunyian untuk iringan tari
Gambar 3.27 Tari Seudati diiringi dengan tepukan tangan di perut
Rep. www.pstkitb.blogspot.com Rep. www.serambinews.com
54
Seni Tari Kelas X
Gambar 3.30 Busana tari daerah Sumatera Gambar 3.29 Busana tari
daerah Kalimantan
Rep. www.hidayat.web.id
Gambar 3.32 Busana tari Yogyakarta Gambar 3.31 Busana tari daerah Irian Jaya
Tata rias tari juga merupakan unsur pendukung karya tari. Tata rias tari ada-
lah teknik pemakaian alat-alat rias pada wajah yang bertujuan untuk memperkuat
ekspresi penari dan menunjukkan perwa- takan pada tarian. Tata rias tari harus dibe-
dakan dengan tata rias sehari-hari. Tata rias sehari-hari biasanya cara pemakai-
annya serba tipis. Sebaliknya, dalam tata rias pertunjukan tari segala sesuatunya
diharapkan harus jelas. Pada gambar di samping dapat kamu lihat beberapa
contoh rias wajah untuk pertunjukan karya tari.
4. Tempat atau Panggung untuk Menari
Tari dibawakan oleh manusia. Manusia adalah seorang mahkluk hidup yang mempunyai ukuran tiga dimensi, yaitu tinggi, panjang, dan lebar. Dalam kehidupannya,
manusia selalu bergerak dan berpindah tempat. Begitu juga dalam menari. Jadi, menari juga membutuhkan suatu tempat. Karya tari selalu dilakukan di tempat-tempat khusus.
Tempat untuk menari pada umumnya berupa ruangan yang datar dan terang sehingga tarian mudah dilihat. Tempat itu dapat berupa halaman, tanah lapang, pendapa, atau
panggung berbentuk prosenium.
Rep. www.pelaminanminang.com
Rep. www.news.bbc.co.uk Rep. www.bantulkab.go.id
Gambar 3.33 Berbagai rias wajah pada pertunjukan karya tari
Dok. Penyusun