ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), RETURN ON ASSET (ROA), DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH (Studi kasus di Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Indonesia tahun 2010-2016)
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), RETURN
ON ASSET (ROA), DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF)
TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH
(Studi kasus di Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Indonesia tahun 2010-2016)
ANALYSIS THE INFLUENCE OF THIRD PARTY FUNDS,
RETURN ON ASSETS, AND NON PERFORMING FINANCING ON
MUSYARAKAH AND MUDHARABAH FINANCINGS
(Case study in Islamic Commercial Banks and Islamic Business Unit in
Indonesia between 2010-2016)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
SILVA TRI PUTRISATYA
20120430265
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan karunia dan
rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak
Ketiga (DPK), Return On Asset (ROA), dan Non Performing Financing (NPF)
Terhadap Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah”.
Skripsi ini disususun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat
memberikan masukan bagi pihak perbankan syariah dan pemerintah terkait dalam
pengambilan keputusan kebijakan tentang pembiayaan perbankan syariah.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Ayah dan Ibu serta saudara-saudara yang senantiasa memberikan
dorongan dan perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan
studi.
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta Dr. Nano Prawoto, SE.,M.Si. yang telah memberikan
petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis menyelasaikan
studi.
3. Kaprodi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr.
Imamudin Yuliadi, M.Si. yang telah memberikan arahan dan
kemudahan selama penulis menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Dimas Bagus Wiranatakusuma, SE., M.Ec. yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan
dan semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.
Sebagai kata akhir, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya
sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.
Yogyakarta, November 2016
Silva Tri Putrisatya
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama
: Silva Tri Putrisatya
Nomor Mahasiswa
: 20120430265
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “ANALISIS PENGARUH
DANA PIHAK KETIGA (DPK), RETURN ON ASSET (ROA), DAN NON
PERFORMING
FINANCING
(NPF)
TERHADAP
PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH (Studi kasus di Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah Indonesia tahun 2010-2016)” tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, November 2016
Silva Tri Putrisatya
MOTTO
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orangorang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan
(Al-Mujadillah : 11)
Good things come to people who wait, but better things come to those who go out
and get them
(Anonymous)
Jika hidup adalah permainan, maka mainkanlah. Jika hidup adalah mimpi,
wujudkan. Jadikan moment dalam hidup ini berharga
(Susi Pudjiastuti)
Maju, jangan tunduk!
(Asmara Art &coffee)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Allah SWT dan Rasulullah SAW
Dengan segala rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tiada yang dapat penulis lakukan selain dari pertolongan dan
perlindungan Allah SWT.
Orang Tua tercinta
Terima kasih atas segala do’a dan support yang tidak pernah putus selama
penulis menyelesaikan pendidikan. Segalanya penulis persembahkan untuk Papa
Taryo Taryanto dan Mama Nining Duryaningsih yang sangat penulis cintai.
Bapak Dimas Bagus Wiranatakusuma, S.E., M.Ec.
Terima kasih telah sabar membimbing, mengajari, dan memotivasi penulis
hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
Adik dan Kakak tersayang
Teteh Mina yang selalu memberi nasihat dan dukungan dalam segala
kesulitan, de Miya, ceuceu Gita dan de Selis untuk do’a dan dukungannya.
Teman-teman di tanah rantau
Penghuni Kos Putri Utami Riha, Icha, Amel, Dian, Najwa, Ririn, Ajeng,
Nisa yang selalu menjadi sandaran bagi penulis selama di tanah rantau. Penghuni
kontrakan Alien terima kasih atas segala tumpangannya selama penulis
menyelesaikan skripsi terutama Ray yang selalu membantu penulis dalam segala
kesulitan. Terima kasih untuk teman-teman EKPI Yusnita, Fitria, Ning, Mas
Lutfi, Ervin, Adi, Bunda, Jeje dan teman HIMAKA Erma, Galih, Elsyad, Alfian,
Hamami yang banyak memberi masukan dan bantuan selama proses penulisan.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Almamater yang penulis banggakan
INTISARI
Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki dua peran yaitu sebagai
lembaga penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya pada masyarakat
dalam bentuk pembiayaan. Penelitian ini mencoba mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan musyarakah dan mudharabah bank umum Syariah dan
unit usaha Syariah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Return On Asset (ROA), dan Non Performing
Financing (NPF) terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah dan mudharabah.
Objek penelitian ini adalah bank umum Syariah dan unit usaha Syariah di
Indonesia. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari situs
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Sampel data yang digunakan adalah
laporan bulanan statistik perbankan syariah periode januari 2010-mei 2016. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa DPK
berpengaruh positif dan signifikan, ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan,
NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabah. Berdasarkan hasil tersebut variabel ROA tidak berpengaruh
disebabkan dana pembiayaan yang keluar tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh
besar kecilnya ROA. DPK mempunyai pengaruh karena DPK merupakan aliran
dana utama bank yang mana dapat dipengaruhi oleh nilai NPF, semakin besar nilai
NPF kepercayaan masyarakat semakin kecil pada bank untuk menyimpan dananya.
Peningkatan nilai laba dan peningkatan dana yang dihimpun dari masyarakat perlu
dilakukan bank agar penyaluran pembiayaan lebih meningkat, tetapi perlu diingat
bank harus lebih hati-hati dalam memilih nasabah agar tidak terjadi kredit macet.
Kata Kunci : Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, DPK, ROA, dan
NPF
ABSTRACT
Bank as an intermediary institution has two roles, namely as a collector of
funds from public institutions and channeling them to the public in the form of
financing. This research aims to determine the factors that affect the financing
musharaka and mudaraba Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit in
Indonesia. The purpose of this research was to determine the influence of Third
Party Fund (DPK), Return on Assets (ROA), and Non Performing Financing (NPF)
against the finance portfolio musharaka and mudaraba.
The object of this research is Islamic Banks and Sharia Business Unit in
Indonesia. The data used is secondary data obtained from the website of Bank
Indonesia and the Financial Services Authority. Sample data used is Islamic
banking statistics monthly report period January 2010 to May 2016. The analytical
method used is the analysis of linear regression.
Based on the analysis that has been done shows that DPK partially
positive and significant, positive effect ROA and insignificant, NPF significant
negative effect on the financing musharaka and mudaraba.Based on these results
ROA has no effect due to the fund transfers out not too much influenced by the size
of ROA. DPK has influence because of DPK is the bank's main cash flow which can
be influenced by the NPF value, the greater the value the smaller NPF public
confidence in the banks to save their money. Increasing the value of profits and
raising the funds collected from the community bank needs to be done in order to
further increase the finance portfolio, but keep in mind the bank should be more
careful in selecting clients to avoid bad credit.
Keywords : Musharaka and Mudaraba Financing, Third Party Fund (DPK),
Return on Assets (ROA), and Non Performing Financing (NPF)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Syariah saat ini semakin popular bukan hanya di negaranegara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Hal ini terbukti
dengan berdirinya The Islamic Bank International of Denmark pada
tahun 1983 di Denmark dan Islamic Bank of Britain tahun 2004 di
Inggris (Ismal, 2012). Menurut Antonio (2001), bank syariah muncul
di eropa, telah banyak yang membuka syaria windowsdalam sistem
perbankannya diantaranya, Citibank, Jardine Fleming, ANZ, Chase
Chemical Bank, dan Goldman Sach.
Berkembangnya bank-bank Syariah di negara lain berpengaruh
ke Indonesia. Pengalaman krisis perbankan yang terjadi sejak tahun
1998 membuktikan bahwa bank yang beroperasi dengan prinsip
Syariah dapat bertahan di tengah nilai tukar dan tingkat suku bunga
bank yang tinggi. Keadaan ini didukung oleh karakteristik kegiatan
usaha bank Syariah yang melarang bunga (riba) dan menggantinya
dengan nisbah bagi hasil (profit/loss sharing contract), melarang
transaksi keuangan yang bersifat spekulasi (al-gharar),dan tanpa
didasarkan pada kegiatan usaha riil (Muhamad Sadi,2015). Dalam
jangka panjang dengan berkembangnya bank Syariah yang sehat dapat
mendorong peningkatan aliran modal masuk dari dunia internasional.
Dalam kegiatannya, pembiayaan merupakan salah satu tugas
pokok
bank
Syariah
dalam
menyalurkandana
yang
berhasil
dihimpunnya dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang
kekurangan dana berdasarkan dua prinsip dasar perbankan Syariah
yaitu prinsip keadilan dan prinsip kepercayaan ( Imam Rifky, 2015).
Perkembangan perbankan Syariah di Indonesia cukup pesat,
dapat dilihat dari peningkatan jumlah bank Syariah dan juga aset yang
dimilikinya. Data statistik perbankan Syariah menunjukan hingga
Desember 2015 jumlah bank umum Syariah sebanyak 12 unit dan unit
usaha Syariah sebanyak 311 kantor
dengan jaringan kantor yang
semakin luas yaitu mencapai 2.301 kantor.
Dari segi aset, total aset bank umum Syariah dan unit usaha
Syariah mengalami peningkatan sebesar Rp 23,919 triliundari tahun
2014 hingga 2015 dari Rp 272,343 triliunkini totalnya sebesar Rp
296,262 triliun ( www.bi.go.id ). Selain memberikan kontribusi
terhadap perbankan nasional, total aset juga merupakan indikator
ukuran bank, dimana kecilnya total aset akan berdampak pada tingkat
skala ekonomi yang dimiliki oleh bank. Selain total aset, DPK (dana
pihak ketiga) juga mengalami kenaikan yang positif.
1
0,8
0,6
giro
0,4
tabungan
deposito
0,2
0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2015 ( www.ojk.go.id )
Gambar 1.1.
Komposisi DPK Bank Umum dan Unit Usaha Syariah
( Dalam miliar rupiah )
Gambar 1.1 menunjukan komposisi sumber dana bank syariah
yang berbentuk giro, tabungan, dan deposito terlihat mengalami
peningkatan dan cenderung stabil. Hal ini menunjukan bahwa semakin
naik jumlah DPK maka semakin besar tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap bank syariah di Indonesia.
6,00%
5,00%
4,00%
3,00%
ROA
2,00%
NPF
1,00%
0,00%
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016*
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2016 ( www.ojk.go.id )
*)angka sementara hingga Mei 2016
Gambar 1.2.
Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Dari sisi profitabilitas, data menunjukan angka yang fluktuatif
dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengembalian
laba yang positif. Semakin tinggi angka Return on Asset (ROA) maka
semakin besar keuntungan yang diperoleh oleh bank tersebut.Kinerja
bank Syariah sangat ditentukan oleh kualitas dari penanaman dana
atau pembiayaan yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat Return on
Asset (ROA). Faktor lain yang dapat mempengaruhi pembiayaan
perbankan Syariah yaitu Non Performing Financing(NPF).
Non Performing Financing akan berdampak pada menurunnya
tingkat bagi hasil yang dibagikan pada pemilik dana. Suatu bank
hanya akan dapat melakukan kegiatan dan mengembangkan kegiatan
usahanya apabila mendapatkan kepercayaan dari nasabah untuk
menyimpan uangnya. Dari data diatas terlihat bahwa NPF masih
mengalami fluktuatif. Hal ini membuktikan bahwa penyaluran
pembiayaan perbankan Syariah belum optimal.
Mustika Rimadhani (2011) mengatakan hal yang sama dalam
penelitiannya DPK dan NPF berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan pembiayaan murabahah, dimana semakin tinggi NPF
pengakibatkan penurunan penyaluran pembiayaan. Daelawati (2013)
menyampaikan ROA mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap perkembangan kredit perbankan.
Perbedaan hasil terjadi dalam penelitian Sagita Devi Maharani
(2010) yang berjudul Analisis pengaruh CAR, NPF, dan DPK
terhadap penyaluran pembiayaan (studi pada Bank Muamalat
Indonesia periode 2001-2009). Hasilnya menunjukan bahwa DPK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran pembiayaan,
sedangkan untuk NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap
penyaluran pembiayaan. Di lain pihak, seiring berkembangnya jumlah
bank Syariah, terjadi peningkatan yang signifikan pada ekuitas
perbankan Syariah. Penyaluran pembiayaan bank Syariah juga
memiliki dampak besar pada sektor riil terutama pembiayaan berbasis
profit sharing. Dapat dilihat dalam gambar 1.3 jumlah penyaluran
pembiayaan dari tahun 2010 hingga tahun 2016 memang selalu
mengalami kenaikan, namun komposisi penyaluran pembiayaan
terbesar masih dalam bentuk pembiayaan non profit sharing
(Murabahah).
Komposisi
pembiayaan berbasis
profit sharing
(Musyarakah dan Mudharabah) yang sejatinya memiliki peran besar
dalam perkembangan sektor riil masih berada dibawah jumlah
pembiayaan berbasis non profit sharing. Faktor yang mempengaruhi
hal tersebut salah satunya adalah tingginya risiko kredit pada
pembiayaan jenis itu.
140000
120000
100000
Mudharabah
80000
Musyarakah
60000
Murabahah
40000
20000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2016 ( www.ojk.go.id )
*)angka sementara hingga Mei 2016
Gambar 1.3.
Komposisi Pembiayaan Yang Diberikan Bank Umum
Syariah dan UnitUsaha Syariah
Berdasarkan penjelasan di atas maka penelitian ini mengangkat
topik dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) ,
Return On Asset (ROA), dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah di Bank Umum
Syariah danUnit Usaha Syariah Indonesia tahun 2010-2016”.
B. Rumusan Masalah
Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki duaperan yaitu
sebagai mudharib dan shahibul maal. Bank sebagai mudharib
memiliki hubungan dengan nasabah sebagai shahibul maal. Bank
sebagaishahibul maal memiliki hubungan dengan debitur perorangan
atau badan hukum sebagai mudharib.
Dana
jangka
pendek
Konsumsi &
Perdagangan
Bonus
margin
ROA
Pool of Fund
Dana
jangka
panjang
Investasi
Bagi hasil
bagi
hasil
Gambar 1.4.
Mudharabah Dua Tingkat
DPK adalah investasi yang dikelola oleh bank dalam bentuk
simpanan yang dipergunakan untuk pembiayaan baik pembiayaan
jangka pendek maupunjangka panjang. Dari aktifitas tersebut nasabah
akan mendapatkan profit sharing dari bank dan bank mendapatkan
profit sharing dari pengusaha. Pembiayaan musyarakah dan
mudharabah yang lancar (NPF yang rendah) akan memberikan
keuntungan (ROA) yang tinggi bagi bank. Semakin besar keuntungan
(ROA) yang didapat oleh bank akan mempengaruhi jumlah profit
sharing yang diterima oleh deposan. Hal ini tentu mempengaruhi
kepercayaan nasabah terhadap bank untuk mengelola dananya
kembali. Ketika terjadi gagal bayar oleh perusahaan debitur, maka hal
itu akan mempengaruhi nilai profitabilitas bank tersebut dan
berdampak pada rendahnya angka ROA. Nilai profitabilitas bank yang
rendah dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat pada bank
tersebut dan mengakibatkan jumlah DPK turun.
NPF
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka permasalahan
skripsi ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh DPK terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabah pada bank umum Syariah dan unit usaha Syariah?
2. Bagaimana pengaruh ROA terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabah pada bank umum Syariah dan unit usaha Syariah?
3. Bagaimana pengaruh NPF terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabahpada bank umum Syariah dan unit usaha Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan adapun
tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh DPK terhadap pembiayaan musyarakah
dan mudharabah,
2. Untuk mengetahui pengaruh ROA terhadap pembiayaan musyarakah
dan mudharabah,
3. Untuk mengetahui pengaruh NPF terhadap pembiayaan musyarakah
dan mudharabah dibank umum Syariah dan unit usaha Syariah
Indonesia pada tahun 2010-2016.
D. Manfaat penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai
kalangan pada umumnya dan peneliti pada khususnya. Selain itu
peneliti berharap penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut
:
1. Bagi industri perbankan syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan
dalam penyaluran pembiayaan serta pengelolaan dana simpanan
secara efisien.
2. Bagi pembuat kebijakan, dapat menjadi acuan dalam merumuskan
kebijakan kredit pembiayaan bank syariah di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Irving Fisher
Teori ini berpandangan bahwa terdapat hubungan langsung antara
pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum.
Teori kuantitas uang menggambarkan kerangka yang jelas tentang
hubungan langsung yang sitematis antara pertumbuhan jumlah uang yang
beredar dan inflasi. Teori ini mengacu pada persamaan pertukaran yang
dirumuskan sebagai berikut :
M.V=P.T
M : jumlah uang beredar
V : cepat peredar uang
T : jumlah barang yang diperdagangkan
P : tingkat harga umum jangka pendek
Jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan uang
yang diterima oleh penjual dalam satu periode tertentu. Nilai dari barang
yang dijual sama dengan volume transaksi (T) dikalikan harga rata-rata
dari barang tersebut (P). Dilain pihak nilai dari barang yang ditransaksikan
ini harus sama dengan volume uang yang ada di masyarakat (M) dikalikan
berapa kali rata-rata uang bertukar atau rata-rata perputaran uang dalam
periode tertentu (Vt).
Dalam konteks perbankan Syariah maka konsep diatas dapat
diterapkan sebagai berikut, yaitu : sisi kiri sebagai sisi pendanaan deposan
dari rumus teori kuantitas uang diartikan sebagai sektor yang akan
membiayai, sisi pembiayaan dari perbankan Syariah ada di sisi kanan yang
orientasinya
akan
membentuk
output
baru.
Persamaan
tersebut
dimaksudkan untuk mengontrol uang yang masuk harus sama dengan uang
yang keluar.Hal ini sebagai upaya pencegahan terjadinya mismatch
liquidity. Contoh kasus ialah pemberian pinjaman untuk kredit usaha kecil
dengan menggunakan giro yang bersumber dari masyarakat. Hal ini tidak
dapat dilakukan karena giro memiliki volatilitas yang tinggi sehingga
dapat ditarik oleh pemiliknya sewaktu-waktu. Dari kasus tersebut dapat
disimpulkan bahwa dana pembiayaan jangka panjang harus berasal dari
dana jangka panjang dengan kata lain pembiayaan musyarakah dan
mudharabah berbanding lurus dengan deposito.
2. Teori Tobin’s Q
Menurut Tobin kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian
melalui pengaruhnya terhadap penilaian ekuitas. Tobin mengartikan Q
sebagai nilai pasar perusahaan dibagi dengan biaya pengganti modal. Jika
nilai Q tinggi, maka nilai pasar relatif tinggi terhadap biaya penggantian
modal. Salah satu ratio perhitungan Tobin’s Q adalah :
q = (MVE + PS + D) / TA
q : Tobin’s Q
MVE : harga pasar saham perusahaan dikali jumlah saham yang beredar
PS : nilai likuiditas saham preferen
D : jumlah nilai buku hutang jangka pendek dan jangka panjang
TA : nilai buku total asset perusahaan yang dianggap sama dengan nilai
penggantiannya
Investasi neto bergantung pada apakah q>1 atau q 0.05 maka model tersebut terbebas
dari heterokedastisitas, tapi apabila probabilitas obs < 0.05 maka dalam
model tersebut terdapat gangguan heterokedastisitas.
d.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah
korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya t-1. Model
regresi yang baik adalah yang tehindar dari gangguan autokorelasi. Uji
autokorelasi biasa digunakan untuk jenis data time series. Uji statistik
yang digunakan untuk mendeteksi gangguan autokorelasi ada 3, yaitu :
uji durbin watson, run test, dan uji langrange multiplier. Dalam
penelitian ini yang digunakan adalan uji langrange multiplier(LM-Tes).
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah bank umum Syariah (BUS)
dan unit usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode
januari 2010 – mei 2016. Data diambil dari Laporan Statistik Perbankan
Syariah yang di publikasi pada website Bank Indonesia dan website Otoritas
Jasa Keuangan khususnya laporan bulanan. Penelitian ini hanya melihat
data sesuai variabel yang akan diteliti yaitu, laporan bulanan komposisi
DPK khususnya deposito, laporan bulanan ROA dalam rasio keuangan BUS
dan UUS, laporan bulanan NPF dalam rasio keuangan BUS dan UUS, serta
laporan
bulanan
komposisi
pembiayaan
khususnya
pembiayaan
mudharabah dan musyarakah. Berikut gambaran umum objek dalam data
yang telah diolah :
6
5
4
3
2
1
0
-1
2010
2011
2012
FIN
2013
NPF
2014
ROA
2015
DEP
Sumber : Eviews 7
Gambar 4.1.
Gambaran Umum Objek
2016
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dari
data yang digunakan. Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan statistik deskriptif
atas variabel-variabel yang ada pada pemodelan data penelitian skripsi ini.
Tabel 4.1
Analisis Deskriptif Statistik
FIN
NPF
ROA
DEP
Mean
0.277000
3.635714
1.632987
0.331089
Median
0.267110
3.750000
1.760000
0.293621
Maximum
0.883998
5.070000
2.520000
0.755566
Minimum
-0.113959
2.220000
0.080000
0.022968
Std. Dev.
0.124538
0.763156
0.471281
0.181518
Skewness
1.104492
-0.040708
-0.895190
0.259940
Kurtosis
9.720583
1.608272
4.099099
2.085914
Jarque-Bera
160.5637
6.235512
14.15992
3.547868
Probability
0.000000
0.044256
0.000842
0.169664
Sumber : Eviews 7
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa terdapat empat variabel
penelitian (DEP, ROA, NPF dan Pembiayaan mudharabah dan musyarakah)
dapat dilihat bahwa nilai mean untuk FIN, NPF, ROA, dan DEP yaitu:
0,277000, 3,635714, 1,632987, dan 0,331089.
Standar deviasi (simpangan baku) digunakan untuk menilai dispersi
rata-rata dari sampel. Untuk itu, dengan standar deviasi tertentu taraf
nyatanya 95% untuk variabel-variabel yang digunakan menunjukkan bahwa
batas angka standar deviasi dari variabel tersebut tidak jauh berbeda dengan
nilai minimum dan maksimum, dalam hal ini membuktikan bahwa sebaran
data relatif cukup baik.
Selanjutnya untuk mengetahui normal tidaknya faktor gangguan,
dalam penelitian ini menggunakan ukuran Skewness dan Kurtosis. Nilai
Skewness dan Kurtosis berada diantara -2 sampai dengan +2 maka distribusi
data adalah normal. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa
tidak nilai yang di luar batas nilai Skewness dan Kurtosis yang ditentukan,
maka dapat dikatakan bahwa sampel data untuk variabel-variabel tersebut
adalah normal.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.
Untuk melakukan pengujian asumsi normalitas data tersebut dilakukan
dengan menggunakan pengujian Jarque Berra (JB), jika probabilitas JB
hitung lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal, tetapi
apabilla lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal.
16
Series: Residuals
Sample 2010M01 2016M05
Observations 77
14
12
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
10
8
6
4
Jarque-Bera
Probability
2
0
-0.15
-0.10
-0.05
0.00
0.05
0.10
0.15
5.70e-15
0.003452
0.191648
-0.139683
0.060459
-0.047995
3.527209
0.921316
0.630868
0.20
Sumber : Eviews 7
Gambar 4.2.
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai probablity Jarque-Bera
sebesar 0,630868, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari
variabel dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat
hubungan antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya hubungan antar
variabel dalam penelitian ini dengan melihat koefisien korelasi antara
masing-masing variabel, jika lebih besar dari 0,8 maka terjadi
multikolinearitas dalam model regresi tersebut, tetapi apabila koefisien
korelasi antara masing-masing variabel lebih kecil dari 0,8 maka tidak
terjadi multikolinearitas dalam model regresi tersebut. Berikut hasil uji
multikolinearitas akan disajikan pada tabel 4.2:
Tabel 4.2.
Hasil Uji Multikolinearitas
FIN
FIN
1.000000
NPF
-0.515244
ROA
0.404289
DEP
0.446680
Sumber : Eviews 7
NPF
-0.515244
1.000000
-0.546228
-0.361269
ROA
0.404289
-0.546228
1.000000
0.453538
DEP
0.446680
-0.361269
0.453538
1.000000
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, memperlihatkan bahwa tidak terdapat
hubungan variabel bebas dengan nilai lebih dari 0,8. Data dikatakan
teridentifikasi multikolinearitas apabila koefisien korelasi antar variabel
bebas lebih dari 0,8. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel dalam
penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan pelanggaran asumsi non-autokorelasi. Hal
ini disebabkan karena adanya korelasi antar gangguan / error pada setiap
pengamatan. Autokorelasi juga dapat dikatakan kesalahan dari gangguan
periode tertentu berkorelasi dengan gangguan / error dari periode
sebelumnya. Permasalahan autokorelasi hanya relevan digunakan jika data
yang dipakai adalah time series. Untuk mengetahui adanya autokorelasi
dalam penelitian in digunakan uji lagrane multiplier (LM-test). Untuk
mendeteksi apakah dalam model yang diguna
ON ASSET (ROA), DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF)
TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH
(Studi kasus di Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Indonesia tahun 2010-2016)
ANALYSIS THE INFLUENCE OF THIRD PARTY FUNDS,
RETURN ON ASSETS, AND NON PERFORMING FINANCING ON
MUSYARAKAH AND MUDHARABAH FINANCINGS
(Case study in Islamic Commercial Banks and Islamic Business Unit in
Indonesia between 2010-2016)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh
SILVA TRI PUTRISATYA
20120430265
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan karunia dan
rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak
Ketiga (DPK), Return On Asset (ROA), dan Non Performing Financing (NPF)
Terhadap Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah”.
Skripsi ini disususun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat
memberikan masukan bagi pihak perbankan syariah dan pemerintah terkait dalam
pengambilan keputusan kebijakan tentang pembiayaan perbankan syariah.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Ayah dan Ibu serta saudara-saudara yang senantiasa memberikan
dorongan dan perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan
studi.
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta Dr. Nano Prawoto, SE.,M.Si. yang telah memberikan
petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis menyelasaikan
studi.
3. Kaprodi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr.
Imamudin Yuliadi, M.Si. yang telah memberikan arahan dan
kemudahan selama penulis menyelesaikan skripsi.
4. Bapak Dimas Bagus Wiranatakusuma, SE., M.Ec. yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan
dan semangat dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.
Sebagai kata akhir, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya
sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.
Yogyakarta, November 2016
Silva Tri Putrisatya
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama
: Silva Tri Putrisatya
Nomor Mahasiswa
: 20120430265
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul : “ANALISIS PENGARUH
DANA PIHAK KETIGA (DPK), RETURN ON ASSET (ROA), DAN NON
PERFORMING
FINANCING
(NPF)
TERHADAP
PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH (Studi kasus di Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah Indonesia tahun 2010-2016)” tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, November 2016
Silva Tri Putrisatya
MOTTO
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orangorang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan
(Al-Mujadillah : 11)
Good things come to people who wait, but better things come to those who go out
and get them
(Anonymous)
Jika hidup adalah permainan, maka mainkanlah. Jika hidup adalah mimpi,
wujudkan. Jadikan moment dalam hidup ini berharga
(Susi Pudjiastuti)
Maju, jangan tunduk!
(Asmara Art &coffee)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Allah SWT dan Rasulullah SAW
Dengan segala rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Tiada yang dapat penulis lakukan selain dari pertolongan dan
perlindungan Allah SWT.
Orang Tua tercinta
Terima kasih atas segala do’a dan support yang tidak pernah putus selama
penulis menyelesaikan pendidikan. Segalanya penulis persembahkan untuk Papa
Taryo Taryanto dan Mama Nining Duryaningsih yang sangat penulis cintai.
Bapak Dimas Bagus Wiranatakusuma, S.E., M.Ec.
Terima kasih telah sabar membimbing, mengajari, dan memotivasi penulis
hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
Adik dan Kakak tersayang
Teteh Mina yang selalu memberi nasihat dan dukungan dalam segala
kesulitan, de Miya, ceuceu Gita dan de Selis untuk do’a dan dukungannya.
Teman-teman di tanah rantau
Penghuni Kos Putri Utami Riha, Icha, Amel, Dian, Najwa, Ririn, Ajeng,
Nisa yang selalu menjadi sandaran bagi penulis selama di tanah rantau. Penghuni
kontrakan Alien terima kasih atas segala tumpangannya selama penulis
menyelesaikan skripsi terutama Ray yang selalu membantu penulis dalam segala
kesulitan. Terima kasih untuk teman-teman EKPI Yusnita, Fitria, Ning, Mas
Lutfi, Ervin, Adi, Bunda, Jeje dan teman HIMAKA Erma, Galih, Elsyad, Alfian,
Hamami yang banyak memberi masukan dan bantuan selama proses penulisan.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Almamater yang penulis banggakan
INTISARI
Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki dua peran yaitu sebagai
lembaga penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya pada masyarakat
dalam bentuk pembiayaan. Penelitian ini mencoba mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan musyarakah dan mudharabah bank umum Syariah dan
unit usaha Syariah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Return On Asset (ROA), dan Non Performing
Financing (NPF) terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah dan mudharabah.
Objek penelitian ini adalah bank umum Syariah dan unit usaha Syariah di
Indonesia. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari situs
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Sampel data yang digunakan adalah
laporan bulanan statistik perbankan syariah periode januari 2010-mei 2016. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa DPK
berpengaruh positif dan signifikan, ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan,
NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabah. Berdasarkan hasil tersebut variabel ROA tidak berpengaruh
disebabkan dana pembiayaan yang keluar tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh
besar kecilnya ROA. DPK mempunyai pengaruh karena DPK merupakan aliran
dana utama bank yang mana dapat dipengaruhi oleh nilai NPF, semakin besar nilai
NPF kepercayaan masyarakat semakin kecil pada bank untuk menyimpan dananya.
Peningkatan nilai laba dan peningkatan dana yang dihimpun dari masyarakat perlu
dilakukan bank agar penyaluran pembiayaan lebih meningkat, tetapi perlu diingat
bank harus lebih hati-hati dalam memilih nasabah agar tidak terjadi kredit macet.
Kata Kunci : Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, DPK, ROA, dan
NPF
ABSTRACT
Bank as an intermediary institution has two roles, namely as a collector of
funds from public institutions and channeling them to the public in the form of
financing. This research aims to determine the factors that affect the financing
musharaka and mudaraba Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit in
Indonesia. The purpose of this research was to determine the influence of Third
Party Fund (DPK), Return on Assets (ROA), and Non Performing Financing (NPF)
against the finance portfolio musharaka and mudaraba.
The object of this research is Islamic Banks and Sharia Business Unit in
Indonesia. The data used is secondary data obtained from the website of Bank
Indonesia and the Financial Services Authority. Sample data used is Islamic
banking statistics monthly report period January 2010 to May 2016. The analytical
method used is the analysis of linear regression.
Based on the analysis that has been done shows that DPK partially
positive and significant, positive effect ROA and insignificant, NPF significant
negative effect on the financing musharaka and mudaraba.Based on these results
ROA has no effect due to the fund transfers out not too much influenced by the size
of ROA. DPK has influence because of DPK is the bank's main cash flow which can
be influenced by the NPF value, the greater the value the smaller NPF public
confidence in the banks to save their money. Increasing the value of profits and
raising the funds collected from the community bank needs to be done in order to
further increase the finance portfolio, but keep in mind the bank should be more
careful in selecting clients to avoid bad credit.
Keywords : Musharaka and Mudaraba Financing, Third Party Fund (DPK),
Return on Assets (ROA), and Non Performing Financing (NPF)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Syariah saat ini semakin popular bukan hanya di negaranegara Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Hal ini terbukti
dengan berdirinya The Islamic Bank International of Denmark pada
tahun 1983 di Denmark dan Islamic Bank of Britain tahun 2004 di
Inggris (Ismal, 2012). Menurut Antonio (2001), bank syariah muncul
di eropa, telah banyak yang membuka syaria windowsdalam sistem
perbankannya diantaranya, Citibank, Jardine Fleming, ANZ, Chase
Chemical Bank, dan Goldman Sach.
Berkembangnya bank-bank Syariah di negara lain berpengaruh
ke Indonesia. Pengalaman krisis perbankan yang terjadi sejak tahun
1998 membuktikan bahwa bank yang beroperasi dengan prinsip
Syariah dapat bertahan di tengah nilai tukar dan tingkat suku bunga
bank yang tinggi. Keadaan ini didukung oleh karakteristik kegiatan
usaha bank Syariah yang melarang bunga (riba) dan menggantinya
dengan nisbah bagi hasil (profit/loss sharing contract), melarang
transaksi keuangan yang bersifat spekulasi (al-gharar),dan tanpa
didasarkan pada kegiatan usaha riil (Muhamad Sadi,2015). Dalam
jangka panjang dengan berkembangnya bank Syariah yang sehat dapat
mendorong peningkatan aliran modal masuk dari dunia internasional.
Dalam kegiatannya, pembiayaan merupakan salah satu tugas
pokok
bank
Syariah
dalam
menyalurkandana
yang
berhasil
dihimpunnya dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang
kekurangan dana berdasarkan dua prinsip dasar perbankan Syariah
yaitu prinsip keadilan dan prinsip kepercayaan ( Imam Rifky, 2015).
Perkembangan perbankan Syariah di Indonesia cukup pesat,
dapat dilihat dari peningkatan jumlah bank Syariah dan juga aset yang
dimilikinya. Data statistik perbankan Syariah menunjukan hingga
Desember 2015 jumlah bank umum Syariah sebanyak 12 unit dan unit
usaha Syariah sebanyak 311 kantor
dengan jaringan kantor yang
semakin luas yaitu mencapai 2.301 kantor.
Dari segi aset, total aset bank umum Syariah dan unit usaha
Syariah mengalami peningkatan sebesar Rp 23,919 triliundari tahun
2014 hingga 2015 dari Rp 272,343 triliunkini totalnya sebesar Rp
296,262 triliun ( www.bi.go.id ). Selain memberikan kontribusi
terhadap perbankan nasional, total aset juga merupakan indikator
ukuran bank, dimana kecilnya total aset akan berdampak pada tingkat
skala ekonomi yang dimiliki oleh bank. Selain total aset, DPK (dana
pihak ketiga) juga mengalami kenaikan yang positif.
1
0,8
0,6
giro
0,4
tabungan
deposito
0,2
0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2015 ( www.ojk.go.id )
Gambar 1.1.
Komposisi DPK Bank Umum dan Unit Usaha Syariah
( Dalam miliar rupiah )
Gambar 1.1 menunjukan komposisi sumber dana bank syariah
yang berbentuk giro, tabungan, dan deposito terlihat mengalami
peningkatan dan cenderung stabil. Hal ini menunjukan bahwa semakin
naik jumlah DPK maka semakin besar tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap bank syariah di Indonesia.
6,00%
5,00%
4,00%
3,00%
ROA
2,00%
NPF
1,00%
0,00%
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016*
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2016 ( www.ojk.go.id )
*)angka sementara hingga Mei 2016
Gambar 1.2.
Rasio Keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Dari sisi profitabilitas, data menunjukan angka yang fluktuatif
dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengembalian
laba yang positif. Semakin tinggi angka Return on Asset (ROA) maka
semakin besar keuntungan yang diperoleh oleh bank tersebut.Kinerja
bank Syariah sangat ditentukan oleh kualitas dari penanaman dana
atau pembiayaan yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat Return on
Asset (ROA). Faktor lain yang dapat mempengaruhi pembiayaan
perbankan Syariah yaitu Non Performing Financing(NPF).
Non Performing Financing akan berdampak pada menurunnya
tingkat bagi hasil yang dibagikan pada pemilik dana. Suatu bank
hanya akan dapat melakukan kegiatan dan mengembangkan kegiatan
usahanya apabila mendapatkan kepercayaan dari nasabah untuk
menyimpan uangnya. Dari data diatas terlihat bahwa NPF masih
mengalami fluktuatif. Hal ini membuktikan bahwa penyaluran
pembiayaan perbankan Syariah belum optimal.
Mustika Rimadhani (2011) mengatakan hal yang sama dalam
penelitiannya DPK dan NPF berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan pembiayaan murabahah, dimana semakin tinggi NPF
pengakibatkan penurunan penyaluran pembiayaan. Daelawati (2013)
menyampaikan ROA mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap perkembangan kredit perbankan.
Perbedaan hasil terjadi dalam penelitian Sagita Devi Maharani
(2010) yang berjudul Analisis pengaruh CAR, NPF, dan DPK
terhadap penyaluran pembiayaan (studi pada Bank Muamalat
Indonesia periode 2001-2009). Hasilnya menunjukan bahwa DPK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran pembiayaan,
sedangkan untuk NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap
penyaluran pembiayaan. Di lain pihak, seiring berkembangnya jumlah
bank Syariah, terjadi peningkatan yang signifikan pada ekuitas
perbankan Syariah. Penyaluran pembiayaan bank Syariah juga
memiliki dampak besar pada sektor riil terutama pembiayaan berbasis
profit sharing. Dapat dilihat dalam gambar 1.3 jumlah penyaluran
pembiayaan dari tahun 2010 hingga tahun 2016 memang selalu
mengalami kenaikan, namun komposisi penyaluran pembiayaan
terbesar masih dalam bentuk pembiayaan non profit sharing
(Murabahah).
Komposisi
pembiayaan berbasis
profit sharing
(Musyarakah dan Mudharabah) yang sejatinya memiliki peran besar
dalam perkembangan sektor riil masih berada dibawah jumlah
pembiayaan berbasis non profit sharing. Faktor yang mempengaruhi
hal tersebut salah satunya adalah tingginya risiko kredit pada
pembiayaan jenis itu.
140000
120000
100000
Mudharabah
80000
Musyarakah
60000
Murabahah
40000
20000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2016 ( www.ojk.go.id )
*)angka sementara hingga Mei 2016
Gambar 1.3.
Komposisi Pembiayaan Yang Diberikan Bank Umum
Syariah dan UnitUsaha Syariah
Berdasarkan penjelasan di atas maka penelitian ini mengangkat
topik dengan judul “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) ,
Return On Asset (ROA), dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah di Bank Umum
Syariah danUnit Usaha Syariah Indonesia tahun 2010-2016”.
B. Rumusan Masalah
Bank sebagai lembaga intermediasi memiliki duaperan yaitu
sebagai mudharib dan shahibul maal. Bank sebagai mudharib
memiliki hubungan dengan nasabah sebagai shahibul maal. Bank
sebagaishahibul maal memiliki hubungan dengan debitur perorangan
atau badan hukum sebagai mudharib.
Dana
jangka
pendek
Konsumsi &
Perdagangan
Bonus
margin
ROA
Pool of Fund
Dana
jangka
panjang
Investasi
Bagi hasil
bagi
hasil
Gambar 1.4.
Mudharabah Dua Tingkat
DPK adalah investasi yang dikelola oleh bank dalam bentuk
simpanan yang dipergunakan untuk pembiayaan baik pembiayaan
jangka pendek maupunjangka panjang. Dari aktifitas tersebut nasabah
akan mendapatkan profit sharing dari bank dan bank mendapatkan
profit sharing dari pengusaha. Pembiayaan musyarakah dan
mudharabah yang lancar (NPF yang rendah) akan memberikan
keuntungan (ROA) yang tinggi bagi bank. Semakin besar keuntungan
(ROA) yang didapat oleh bank akan mempengaruhi jumlah profit
sharing yang diterima oleh deposan. Hal ini tentu mempengaruhi
kepercayaan nasabah terhadap bank untuk mengelola dananya
kembali. Ketika terjadi gagal bayar oleh perusahaan debitur, maka hal
itu akan mempengaruhi nilai profitabilitas bank tersebut dan
berdampak pada rendahnya angka ROA. Nilai profitabilitas bank yang
rendah dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat pada bank
tersebut dan mengakibatkan jumlah DPK turun.
NPF
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka permasalahan
skripsi ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh DPK terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabah pada bank umum Syariah dan unit usaha Syariah?
2. Bagaimana pengaruh ROA terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabah pada bank umum Syariah dan unit usaha Syariah?
3. Bagaimana pengaruh NPF terhadap pembiayaan musyarakah dan
mudharabahpada bank umum Syariah dan unit usaha Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan adapun
tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh DPK terhadap pembiayaan musyarakah
dan mudharabah,
2. Untuk mengetahui pengaruh ROA terhadap pembiayaan musyarakah
dan mudharabah,
3. Untuk mengetahui pengaruh NPF terhadap pembiayaan musyarakah
dan mudharabah dibank umum Syariah dan unit usaha Syariah
Indonesia pada tahun 2010-2016.
D. Manfaat penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai
kalangan pada umumnya dan peneliti pada khususnya. Selain itu
peneliti berharap penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut
:
1. Bagi industri perbankan syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan
dalam penyaluran pembiayaan serta pengelolaan dana simpanan
secara efisien.
2. Bagi pembuat kebijakan, dapat menjadi acuan dalam merumuskan
kebijakan kredit pembiayaan bank syariah di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Irving Fisher
Teori ini berpandangan bahwa terdapat hubungan langsung antara
pertumbuhan jumlah uang beredar dengan kenaikan harga-harga umum.
Teori kuantitas uang menggambarkan kerangka yang jelas tentang
hubungan langsung yang sitematis antara pertumbuhan jumlah uang yang
beredar dan inflasi. Teori ini mengacu pada persamaan pertukaran yang
dirumuskan sebagai berikut :
M.V=P.T
M : jumlah uang beredar
V : cepat peredar uang
T : jumlah barang yang diperdagangkan
P : tingkat harga umum jangka pendek
Jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli harus sama dengan uang
yang diterima oleh penjual dalam satu periode tertentu. Nilai dari barang
yang dijual sama dengan volume transaksi (T) dikalikan harga rata-rata
dari barang tersebut (P). Dilain pihak nilai dari barang yang ditransaksikan
ini harus sama dengan volume uang yang ada di masyarakat (M) dikalikan
berapa kali rata-rata uang bertukar atau rata-rata perputaran uang dalam
periode tertentu (Vt).
Dalam konteks perbankan Syariah maka konsep diatas dapat
diterapkan sebagai berikut, yaitu : sisi kiri sebagai sisi pendanaan deposan
dari rumus teori kuantitas uang diartikan sebagai sektor yang akan
membiayai, sisi pembiayaan dari perbankan Syariah ada di sisi kanan yang
orientasinya
akan
membentuk
output
baru.
Persamaan
tersebut
dimaksudkan untuk mengontrol uang yang masuk harus sama dengan uang
yang keluar.Hal ini sebagai upaya pencegahan terjadinya mismatch
liquidity. Contoh kasus ialah pemberian pinjaman untuk kredit usaha kecil
dengan menggunakan giro yang bersumber dari masyarakat. Hal ini tidak
dapat dilakukan karena giro memiliki volatilitas yang tinggi sehingga
dapat ditarik oleh pemiliknya sewaktu-waktu. Dari kasus tersebut dapat
disimpulkan bahwa dana pembiayaan jangka panjang harus berasal dari
dana jangka panjang dengan kata lain pembiayaan musyarakah dan
mudharabah berbanding lurus dengan deposito.
2. Teori Tobin’s Q
Menurut Tobin kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian
melalui pengaruhnya terhadap penilaian ekuitas. Tobin mengartikan Q
sebagai nilai pasar perusahaan dibagi dengan biaya pengganti modal. Jika
nilai Q tinggi, maka nilai pasar relatif tinggi terhadap biaya penggantian
modal. Salah satu ratio perhitungan Tobin’s Q adalah :
q = (MVE + PS + D) / TA
q : Tobin’s Q
MVE : harga pasar saham perusahaan dikali jumlah saham yang beredar
PS : nilai likuiditas saham preferen
D : jumlah nilai buku hutang jangka pendek dan jangka panjang
TA : nilai buku total asset perusahaan yang dianggap sama dengan nilai
penggantiannya
Investasi neto bergantung pada apakah q>1 atau q 0.05 maka model tersebut terbebas
dari heterokedastisitas, tapi apabila probabilitas obs < 0.05 maka dalam
model tersebut terdapat gangguan heterokedastisitas.
d.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah
korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya t-1. Model
regresi yang baik adalah yang tehindar dari gangguan autokorelasi. Uji
autokorelasi biasa digunakan untuk jenis data time series. Uji statistik
yang digunakan untuk mendeteksi gangguan autokorelasi ada 3, yaitu :
uji durbin watson, run test, dan uji langrange multiplier. Dalam
penelitian ini yang digunakan adalan uji langrange multiplier(LM-Tes).
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah bank umum Syariah (BUS)
dan unit usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode
januari 2010 – mei 2016. Data diambil dari Laporan Statistik Perbankan
Syariah yang di publikasi pada website Bank Indonesia dan website Otoritas
Jasa Keuangan khususnya laporan bulanan. Penelitian ini hanya melihat
data sesuai variabel yang akan diteliti yaitu, laporan bulanan komposisi
DPK khususnya deposito, laporan bulanan ROA dalam rasio keuangan BUS
dan UUS, laporan bulanan NPF dalam rasio keuangan BUS dan UUS, serta
laporan
bulanan
komposisi
pembiayaan
khususnya
pembiayaan
mudharabah dan musyarakah. Berikut gambaran umum objek dalam data
yang telah diolah :
6
5
4
3
2
1
0
-1
2010
2011
2012
FIN
2013
NPF
2014
ROA
2015
DEP
Sumber : Eviews 7
Gambar 4.1.
Gambaran Umum Objek
2016
B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dari
data yang digunakan. Tabel 4.1 dibawah ini menunjukkan statistik deskriptif
atas variabel-variabel yang ada pada pemodelan data penelitian skripsi ini.
Tabel 4.1
Analisis Deskriptif Statistik
FIN
NPF
ROA
DEP
Mean
0.277000
3.635714
1.632987
0.331089
Median
0.267110
3.750000
1.760000
0.293621
Maximum
0.883998
5.070000
2.520000
0.755566
Minimum
-0.113959
2.220000
0.080000
0.022968
Std. Dev.
0.124538
0.763156
0.471281
0.181518
Skewness
1.104492
-0.040708
-0.895190
0.259940
Kurtosis
9.720583
1.608272
4.099099
2.085914
Jarque-Bera
160.5637
6.235512
14.15992
3.547868
Probability
0.000000
0.044256
0.000842
0.169664
Sumber : Eviews 7
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa terdapat empat variabel
penelitian (DEP, ROA, NPF dan Pembiayaan mudharabah dan musyarakah)
dapat dilihat bahwa nilai mean untuk FIN, NPF, ROA, dan DEP yaitu:
0,277000, 3,635714, 1,632987, dan 0,331089.
Standar deviasi (simpangan baku) digunakan untuk menilai dispersi
rata-rata dari sampel. Untuk itu, dengan standar deviasi tertentu taraf
nyatanya 95% untuk variabel-variabel yang digunakan menunjukkan bahwa
batas angka standar deviasi dari variabel tersebut tidak jauh berbeda dengan
nilai minimum dan maksimum, dalam hal ini membuktikan bahwa sebaran
data relatif cukup baik.
Selanjutnya untuk mengetahui normal tidaknya faktor gangguan,
dalam penelitian ini menggunakan ukuran Skewness dan Kurtosis. Nilai
Skewness dan Kurtosis berada diantara -2 sampai dengan +2 maka distribusi
data adalah normal. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa
tidak nilai yang di luar batas nilai Skewness dan Kurtosis yang ditentukan,
maka dapat dikatakan bahwa sampel data untuk variabel-variabel tersebut
adalah normal.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.
Untuk melakukan pengujian asumsi normalitas data tersebut dilakukan
dengan menggunakan pengujian Jarque Berra (JB), jika probabilitas JB
hitung lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal, tetapi
apabilla lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal.
16
Series: Residuals
Sample 2010M01 2016M05
Observations 77
14
12
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
10
8
6
4
Jarque-Bera
Probability
2
0
-0.15
-0.10
-0.05
0.00
0.05
0.10
0.15
5.70e-15
0.003452
0.191648
-0.139683
0.060459
-0.047995
3.527209
0.921316
0.630868
0.20
Sumber : Eviews 7
Gambar 4.2.
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil di atas terlihat bahwa nilai probablity Jarque-Bera
sebesar 0,630868, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari
variabel dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat
hubungan antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya hubungan antar
variabel dalam penelitian ini dengan melihat koefisien korelasi antara
masing-masing variabel, jika lebih besar dari 0,8 maka terjadi
multikolinearitas dalam model regresi tersebut, tetapi apabila koefisien
korelasi antara masing-masing variabel lebih kecil dari 0,8 maka tidak
terjadi multikolinearitas dalam model regresi tersebut. Berikut hasil uji
multikolinearitas akan disajikan pada tabel 4.2:
Tabel 4.2.
Hasil Uji Multikolinearitas
FIN
FIN
1.000000
NPF
-0.515244
ROA
0.404289
DEP
0.446680
Sumber : Eviews 7
NPF
-0.515244
1.000000
-0.546228
-0.361269
ROA
0.404289
-0.546228
1.000000
0.453538
DEP
0.446680
-0.361269
0.453538
1.000000
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, memperlihatkan bahwa tidak terdapat
hubungan variabel bebas dengan nilai lebih dari 0,8. Data dikatakan
teridentifikasi multikolinearitas apabila koefisien korelasi antar variabel
bebas lebih dari 0,8. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel dalam
penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan pelanggaran asumsi non-autokorelasi. Hal
ini disebabkan karena adanya korelasi antar gangguan / error pada setiap
pengamatan. Autokorelasi juga dapat dikatakan kesalahan dari gangguan
periode tertentu berkorelasi dengan gangguan / error dari periode
sebelumnya. Permasalahan autokorelasi hanya relevan digunakan jika data
yang dipakai adalah time series. Untuk mengetahui adanya autokorelasi
dalam penelitian in digunakan uji lagrane multiplier (LM-test). Untuk
mendeteksi apakah dalam model yang diguna